A. Uji Normalitas
B. Uji Homogenitas
Uji Normalitas & Uji Homogenitas
PENGUJIAN HIPOTESIS
Statistik Parametrik
Statistik Non Parametrik
Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Hasil :
Jika Normal digunakan alat statistika parametrik.
Jika Tidak Normal digunakan alat statistika Non
parametrik.
A. Uji Normalitas
Data yang normal memiliki kekhasan seperti mean,
median dan modusnya memiliki nilai yang sama atau
mendekati sama.
Contoh seperti Quick Count pemilu diambil hanya diambil dari beberapa sampel
tapi bisa di generalisasi utk seluruh Indonesia. Tergantung tingkat konfidensinya
berapa %. Misal untuk Quick Count 99%, jd kesalahan hanya 1%.
A. Uji Normalitas
Jika Data Korelasi : Data berupa Numerik (Angka) untuk
masing-masing variabel.
Maka Uji normalitas dilakukan untuk semua variabel.
1. Analisa Grafik
Menurut Ghozali (2001), dasar pengambilan keputusan:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Shapiro – Wilk
Kriteria : jika nilai Signifikansi > dari tingkat signifikansi (Alfa)
(>0,05) maka data Normal. Berlaku sebaliknya.
4. Skewness
Kriteria : jika nilai Skewness / Std Error < 2 maka data Normal.
A. Uji Normalitas
Tingkat toleransi
kesalahan
A. Uji Normalitas
Tingkat toleransi
kesalahan
A. Uji Normalitas