Penelitian mengenai Kemampuan berfikir kritis pada siswa kelas XI di SMA kota B dengan perlakuan

menggunakan model pembelajaran TSTS. Sebelum dilakukan perlakuan siswa diberikan Pre Test untuk
mengukur kemampuan awal siswa kemuadin setelah dilakuan perlakuan menggunakan model
pembelajaran TSTS siswa diberikan Pos Test untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuuan
berfikir kritis siswa. Data yang diperoleh sebagai berikut?

Siswa Pre Test Pos Test Siswa Pre Test Pos Test
1 45 60 11 70 75
2 50 75 12 80 80
3 55 70 13 55 60
4 40 65 14 35 55
5 60 75 15 75 80
6 55 65 16 80 80
7 60 85 17 65 70
8 30 55 18 45 55
9 75 85 19 35 50
10 65 80 20 75 75

Penyelesaian

1. Uji Uji kenormalan

Dari hasil pengolahan dari SPSS diperoleh data output sebagai berikut
a. Uji kenormalan Pre Test

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre_Test .118 20 .200* .948 20 .341

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Melihat output diatas, bentuk histogram mendekati kurva normal, garis Q-Q plot sebagai
kedudukan titik berada dekat dengan garis normal dan diagram box plot berada pada
 posisi tengah. Hal ini menunjukan secara visual bahwa Pre Test berdistribusi normal.
Diperkuat dengan uji Kolmogorov-Smirnov
H 0: variable dependen berdistribusi normal
H 1: variable dependen berdistribusi tidak normal
Terlihat dari nilai sig=0,200=20 %>5 %, jadi H 0 diterima artinya Pre Test berdistribusi
normal

b. Uji Kenormalan Post test

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pos_Test .184 20 .073 .925 20 .126

a. Lilliefors Significance Correction

Melihat output
diatas, bentuk
histogram mendekati kurva normal, garis Q-Q plot sebagai kedudukan titik berada dekat
dengan garis normal dan diagram box plot berada pada posisi tengah. Hal ini menunjukan
secara visual bahwa Post Test berdistribusi normal. Diperkuat dengan uji Kolmogorov-
Smirnov
H 0: variable dependen berdistribusi normal
H 1: variable dependen berdistribusi tidak normal
Terlihat dari nilai sig=0,0730=7,3 %>5 %, jadi H 0 diterima artinya Post Test
berdistribusi normal

2. Hipotesis
H 0 :μ pretest −μ postest =0 (mean kemampuan berfikir kritis Pre Test sama dengan Post Test)

H 1 : μ pretest −μ postest ≠ 0 (mean kemampuan berfikir kritis Pre Test tidak sama dengan Post Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre_Test 57.50 20 15.686 3.508

Pos_Test 69.75 20 10.939 2.446

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre_Test & Pos_Test 20 .847 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval

Std.
of the Difference
Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 Pre_Test -
-12.250 8.656 1.936 -16.301 -8.199 -6.329 19 .000
Pos_Test

Dari output di atas diperoleh nilai statistic uji t=¿

Sig. (2-tailed): nilai probabilitas/p value uji Paired: hasil = 0,000 =0%<5%. Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan kemampuan berfikir kristis matematis siswa sesudah diberikan
perlakuan model pembelajaran TSTS