Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KAK PENDAMPINGAN PASIEN HIV AIDS


Nomor :AJG/KAK.P2P IMS HIV AIDS/003/2023

A. PENDAHULUAN

Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang 2022 ada


62.856 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia. Rinciannya, 9.901 kasus AIDS dan
52.955 kasus HIV.Laki-laki mendominasi kasus HIV dan AIDS di Tanah Air.
Jumlah kasus HIV pada laki-laki sebanyak 31.218 kasus atau setara 58,95% dari
total kasus HIV di dalam negeri. Di sisi lain, jumlah kasus HIV perempuan 21.737
kasus, dan yang gendernya tidak diketahui 0 kasus.
Adapun jumlah kasus AIDS pada laki-laki mencapai 7.375 kasus, atau
setara 74,48% dari total kasus AIDS di Indonesia pada 2022.Sementara, kasus
AIDS perempuan 2.521 kasus, dan gendernya tidak diketahui 5 kasus. BNN
melaporkan, mayoritas kasus HIV dan AIDS di Indonesia pada 2022 ditularkan
melalui hubungan homoseksual, yaitu sebanyak 17.983 kasus. Faktor risiko
penularan terbesar berikutnya adalah melalui hubungan heteroseksual yaitu
12.072 kasus.
Kemudian, penularan HIV dan AIDS di Indonesia juga melalui transfusi
pranatal 7.310 kasus, jarum suntik tidak streril 351 kasus, hubungan biseksual
189 kasus, faktor risiko lainnya 12.324 kasus, serta faktor yang tidak diketahui
12.611 kasus.
Kasus HIV/AIDS di Jawa Timur sepanjang tahun 2022 bertambah 6.145
kasus. Secara kumulatif, kasus HIV/AIDS di Jawa Timur ada sebanyak
84.959.Sedangkan di kabupaten jember Tahun 2022, jumlah kasus baru
ditemukan sebanyak 679 kasus jember
Salah satu tantangan penanggulangan HIV-AIDS adalah kekurang
patuhan pasien HIV AIDS terhadap pengobatan ARV sehingga menyebabkan
kondisi pasien semakin buruk serta juga menyebabkan penularan penyakit HIV
AIDS pada orang lain.

B. LATAR BELAKANG

Infeksi HIV merupakan penyakit kronis yang dapat dikendalikan dengan


pemberian obat ARV seumur hidup.
Penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune
Deficiency Syndrome) merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan
menjadi masalah global. Permasalahan dalam pengobatan HIV/AIDS adalah
ARV, di mana obat ini hanya untuk menekan replikasi virus, Penelitian klinik
menunjukkan bahwa penderita yang mengikuti aturan pengobatan dan
melakukan pemeriksaan kesehatan dengan teratur, umumnya obat-obat akan
bekerja dengan baik. Kenyataannya, beberapa layanan PDP mengatakan
bahwa hanya separuh pasiennya menunjukkan hasil yang baik. Salah satu
faktor penting yang perlu diperhatikan adalalah kepatuhan pasien.
Hasil analisis menujukkan bahwa kurang pengetahuan, persepsi kerentanan yang
buruk, efek samping obat, depresi dan keputusasaan, merasa sehat, takut diketahui status
HIV/AIDS, stigma dan diskriminasi, kurang dukungan dan motivasi, peran buruk dari
keluarga dan masyarakat, malu, pekerjaan sebagai guru spiritual, keyakinan, kondisi
ekonomi buruk, serta lupa minum obat merupakan faktor yang menjadi penghambat
dalam kepatuhan ODHA.
Penghambat paling umum terhadap kepatuhan ODHA dalam menjalani terapi
ARV adalah ODHA kurangnya pengetahuan dan merasa sehat hingga merasa tidak perlu
menjalani terapi ARV.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan penyebaran dan jumlah kasus HIV-AIDS
2. Tujuan Khusus :
Memantau kondisi kesehatan ODHIV/ODHA dan memastikan ODHIV/ODHA tetap
rutin menjalankan terapi ARV/berkurangnya kasus LFU

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Pendampingan a. Petugas membuat jadwal kegiatan
ODHIV/ODHA pendampingan pasien dengan HIV AIDS
b. Petugas mendatangi rumah ODHIV/ODHA dan
memastikan pasien tersebut mendapatkan
pengobatan secara teratur dan tidak putus obat
c. Petugas melakukan pencatatan pada laporan
pendampingan penderita HIV AIDS

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


Cara melakukan kegiatan ini adalah dengan berkunjung langsung pada penderita HIV
AIDS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ajung
F. SASARAN
1. Penderita HIV AIDS
2. Keluarga Penderita / Pengawas Minum Obat (PMO)

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari sd Desember di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Ajung

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dan pelaporan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan pendampingan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
I. PENCATATAN, PELAPOARAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan hasil kegiatan dilakukan sesaat setiap selesai pelaksanaan
2. Merekap hasil kegiatan pendampingan penderita HIV AIDS
3. Setelah 1 minggu melaporkan hasil kegiatan satu kali kepada Kepala
Puskesmas

Jember.1 Mei 2023


KOORDINATOR PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM UKM ESSENSIAL PROGRAM P2P IMS DAN HIV/ AIDS

HENNY SUPRAPTININGSIH, S.Tr.Keb PRIYO WIBOWO,S.Kep.Ns


NIP.19710613 199102 2 001 NIP.19790617 2009031 004

KEPALA UPTD PUSKESMAS AJUNG

dr.TUNSIAH
NIP.19840620 201001 2 018

Anda mungkin juga menyukai