Modul - 03 Penyusunan DED Unit Air Baku SPAM Regional - 25052022
Modul - 03 Penyusunan DED Unit Air Baku SPAM Regional - 25052022
ii
DED Unit Air Baku SPAM Regional
KATA PENGANTAR
Modul Penyusunan DED Unit Air Baku SPAM Regional bertujuan untuk
memberika pemahaman tentang perencanaan dan kriteria pemilihan
sumber air baku SPAM Regional, Survei dan kajian air baku SPAM
Regional, dan bangunan penyadap (INTAKE)..
Modul ini disusun dalam 10 (sepuluh) bab yang terdiri dari Pendahuluan,
Unit Air Baku, Sumber Air Baku, Bangunan Penyadap (Intake), Bangunan
Mekanikal dan Elektrikal, Pipa Transmisi Air Baku, Sinkronisasi Unit Air
Baku dan Unit Produksi, Output DED Unit Air Baku, Lesson Learned dan
Penutup. Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat
mempelajari materi dengan lebih mudah. Metode yang digunakan dalam
penyelenggaraan pembelajaran diharapkan dapat mendorong peran aktif
peserta pelatihan.
iv
DED Unit Air Baku SPAM Regional
B. Kriteria Bangunan Intake ............................................................ 75
G. Perlindungan Air Baku ................................................................ 78
H. Kriteria Desain Intake ................................................................. 79
I. Jenis-Jenis Intake ....................................................................... 82
J. Latihan ....................................................................................... 96
K. Rangkuman ................................................................................ 96
BAB V BANGUNAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL ........................... 97
A. Indikator Keberhasilan ................................................................ 99
B. Peralatan Mekanikal dan Elektrikal Unit Air Baku ....................... 99
C. Konsep Desain Mekanikal dan Elektrikal Unit Air Baku ............ 102
D. Latihan ..................................................................................... 102
E. Rangkuman .............................................................................. 103
BAB VI PIPA TRANSMISI AIR BAKU .................................................. 105
A. Indikator Keberhasilan .............................................................. 107
B. Pipa Transmisi Air Baku ........................................................... 107
C. Pemilihan Bahan Pipa .............................................................. 113
D. Kriteria Desain Pipa Transmisi ................................................. 135
E. Sistem Pengaliran Pipa Transmisi ............................................ 139
F. Survei dan Pengukuran Unit Air Baku ...................................... 142
G. Latihan ..................................................................................... 142
H. Rangkuman .............................................................................. 143
BAB VII SINKRONISASI UNIT AIR BAKU DENGAN UNIT PRODUKSI
............................................................................................................ 145
A. Indikator Keberhasilan .............................................................. 147
B. Sinkronisasi Unit Air Baku Dengan Unit Produksi ..................... 147
C. Permasalahan Sinkronisasi Unit Air Baku dengan Unit Produksi…
151
D. Latihan ..................................................................................... 153
E. Rangkuman .............................................................................. 153
vi
DED Unit Air Baku SPAM Regional
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kriteria Kualitas Air Berdasarkan Kelas .................................... 26
Tabel 2 Data untuk Survei Air Baku ...................................................... 31
Tabel 3 Evaluasi Debit Mata Air ............................................................ 36
Tabel 4 Evaluasi Kualitas Air ................................................................ 39
Tabel 5 Penggunaan Air dari Mata Air .................................................. 41
Tabel 6 Evaluasi Lokasi Sumber Air ..................................................... 42
Tabel 7 Volume Bak Penampung.......................................................... 46
Tabel 8 Potensi Sumber Air Danau Berdasarkan Beda Tinggi .............. 65
Tabel 9 Volume Bak Penampung.......................................................... 81
Tabel 10 Diameter Luar Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) ....................... 117
Tabel 11 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa PVC ................. 118
Tabel 12 Diameter dan Tekanan Pipa PVC ........................................ 118
Tabel 13 Spesifikasi Pipa PVC ........................................................... 119
Tabel 14 Ukuran Kedalaman dan Lebar Galian .................................. 124
Tabel 15 Dimensi Toleransi, Diameter Luar & Ketebalan Dinding Pipa
Galvanis ............................................................................ 129
Tabel 16 Dimensi, Berat dan Cross Sectional Properties Carbon Steel
.......................................................................................... 129
Tabel 17 Jenis Pipa HDPE.................................................................. 132
Tabel 18 Kriteria Desain Pipa Transmisi ............................................. 135
Tabel 19 Checklist Kelengkapan DED Unit Air Baku SPAM Regional . 160
viii
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 37 Typical Jembatan Pipa Transmisi Air Baku ....................... 137
Gambar 38 Sistem Pengaliran Secara Gravitasi .................................. 139
Gambar 39 Sistem Pengaliran Secara Pemompaan ............................ 140
Gambar 40 Sinkronisasi Unit Air Baku dengan Unit Produksi .............. 151
A. Latar Belakang
Keberadaan air di bumi merupakan suatu proses alam yang berlanjut dan
berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur) yang berulang. Prinsip
dasar dari siklus hidrologi, karena adanya proses sirkulasi dari penguapan
air laut (evaporasi), dan dengan adanya hujan yang turun (presipitasi),
kemudian air sebagian mengalir di permukaan bumi (run off), dan sebagian
lagi meresap kedalam tanah (infiltrasi), dan selanjutnya kembali juga ke
laut (perkolasi), demikian siklus / proses ini berlangsung secara berulang
- ulang. Dari keseluruhan air dibumi 97% merupakan air laut, dan hanya
3% sisanya merupakan air hujan, salju dan air dalam tanah. Kemudian
75% air tawar di permukaan bumi secara permanent berada di daerah
kutub dalam bentuk gunung es atau glasier, dan sisanya 25% sebagian
besar berada di dalam lapisan tanah. Jumlah air dibumi sesungguhnya
tetap, sebagaimana dengan hukum kekekalan energi II, bahwa energi air
tersebut tidak bisa dimusnahkan hanya berubah bentuk dari air dibekukan
jadi es, kemudian dari air dipanaskan jadi uap dan demikian seterusnya.
B. Deskripsi Singkat
Modul DED Unit Air Baku ini disusun dengan maksud agar peserta dapat
menjelaskan tentang tahapan perencanaan air baku.
Modul 3 Penyusunan DED Unit Air Baku SPAM Regional memuat materi
pokok tentang Unit Baku, Sumber Air Baku, Bangunan Penyadap (Intake),
Bangunan Mekanikal dan Elektrikal, Pipa Transmisi Air Baku, Sinkronisasi
Peta kedudukan modul, dan keterkaitan antar modul pada pelatihan ini,
dapat dilihat pada Gambar 1.
4
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 1 Peta Kedudukan Modul
E. Estimasi Waktu
6
DED Unit Air Baku SPAM Regional
2. Metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran adalah
dengan ceramah/pemaparan, diskusi, tanya jawab/brainstorming.
A. Indikator Keberhasilan
1) BUMN
2) BUMD
3) BUMDes
4) BUP
5) Koperasi
6) Perseorangan
12
DED Unit Air Baku SPAM Regional
D. Penyediaan Unit Air Baku
Penyediaan unit air baku untuk SPAM Regional terdiri dari unit air baku
dan transmisi unit air baku.
Bagian yang perlu mendapatkan perhatian dari unit air baku pada SPAM
Regional adalah:
Transmisi penyediaan unit air baku terdiri dari transmisi unit air baku
dengan aliran gravitasi dan transmisi unit air baku dengan aliran
pemompaan.
14
DED Unit Air Baku SPAM Regional
E. Latihan
F. Rangkuman
3. Penyediaan unit air baku untuk SPAM Regional terdiri dari unit air
baku dan transmisi unit air baku.
4. Transmisi penyediaan unit air baku terdiri dari transmisi unit air baku
dengan aliran gravitasi dan transmisi unit air baku dengan aliran
pemompaan.
A. Indikator Keberhasilan
1) Air sungai
2) Air bendungan/waduk
3) Air danau
1) Air hujan
2) Air laut
1. Mata Air
Mata air adalah air tanah dalam yang muncul kepermukaan, yang
berasal dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah. Apabila
curah hujan tidak tetap sepanjang tahun maka kapasitas dari mata air
juga akan berfluktuasi.
Mata air yang ada didaerah tidak berbatu kapur hampir tidak
terpengaruh oleh musim dan mempunyai kualitas atau kuantitas mirip
dengan air tanah dalam.
2. Air Sungai
20
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Untuk merekayasa (design) bangunan penangkap air sungai (river
intakes) dengan menggunakan pompa-pompa submersible
(submersible pump), perlu diperhitungkan debit aliran minimum dan
tinggi permukaan air sungai minimum.
Jika air baku harus diambil dari saluran irigasi hati-hati terhadap
kenyataan bahwa ada saluran yang tidak berfungsi dengan baik.
Hubungi pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk mendapatkan
informasi yang lebih lengkap.
Air danau adalah termasuk jenis air permukaan yang terkumpul dalam
suatu cekungan dari permukaan bumi yang disebut danau atau telaga.
Di Indonesia air danau juga dipakai sebagai sumber air minum.
22
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Sumber Air
Baku untuk SPAM Regional
24
DED Unit Air Baku SPAM Regional
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
sepenuhnya untuk memakmuran rakyat.
b) Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009,
tentang Ketentuan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c) Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 1974,
tentang Pengairan serta penjelasannya.
d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 121
Tahun 2015, tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.
e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 122
Tahun 2015, tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum beserta penjelasannya.
1) Karateristik hidrologi
2) Karakteristik sumber air baku
3) Karakteristik daerah aliran sungai
4) Topografi
5) Intrusi air laut
6) Kualitas air
7) Daya dukung lingkungan & konservasi
26
DED Unit Air Baku SPAM Regional
KELAS
PARAMETER SATUAN KETERANGAN
I II III IV
Residu terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000
Residu mg/L 50 50 400 400 Bagi pengolahan
tersuspensi air minum secara
konvensional,
residu
tersuspensi £
5000 mg/L
KIMIA ANORGANIK
pH 6-9 6-9 6-9 6-9 Apabila secara
alamiah di luar
rentang tersebut
maka ditentukan
berdasarkan
kondisi alamiah
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas
minum
Total Fosfat mg/L 0,2 0,2 1 5
sebagai P
NO 3 sebagai N mg/L 10 10 20 20
NH3-N mg/L 0,5 (-) (-) (-) Bagi perikanan,
kandungan
amonia bebas utk
ikan yang peka
£ 0,02 mg/L
sebagai NH3
Arsen mg/L 0,05 1 1 1
Kobalt mg/L 0,2 0,2 0,2 0,2
Barium mg/L 1 (-) (-) (-)
Baron mg/L 1 1 1 1
Selenium mg/L 0,01 0,05 0,05 0,05
Kadmium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01
Khrom (VI) mg/L 0,05 0,05 0,05 0,01
Tembaga mg/L 0,02 0,02 0,02 0,2 Bagi pengolahan
air secara
konvensional, Cu
£ 1 mg/L
Besi mg/L 0,3 (-) (-) (-) Bagi pengolahan
air secara
28
DED Unit Air Baku SPAM Regional
KELAS
PARAMETER SATUAN KETERANGAN
I II III IV
Minyak dan ug/L 1000 1000 1000 (-)
Lemak
Detergen ug/L 200 200 200 (-)
sebagai MBAS
Senyawa Fenol ug/L 1 1 1 (-)
sebagai Fenol
BHC ug/L 210 210 210 (-)
Aldrin/Dieldrin ug/L 17 (-) (-) (-)
Chlordane ug/L 3 (-) (-) (-)
DDT ug/L 2 2 2 2
Heptachlor dan ug/L 18 (-) (-) (-)
heptachlor
epoxide
Lindane ug/L 56 (-) (-) (-)
Methoxyclor ug/L 35 (-) (-) (-)
Endrin ug/L 1 4 4 (-)
Toxaphan ug/L 5 (-) (-) (-)
Keterangan:
Mg = miligram,
Ug = mikrogram,
Ml = mili liter,
L = liter,
Bq = Bequerel,
MBAS = Methylene Blue Active Substance,
ABAM = Air Baku untuk Air Minum
Logam berat merupakan logam terlarut
Nilai di atas merupakan batas maksimum, kecuali untuk Ph dan DO
Bagi Ph merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari
nilai yang tercantum
Nilai DO merupakan batas minimum
Tanda (-) menyatakan bahwa untuk kelas termasuk, parameter tersebut
tidak dipersyaratkan
30
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1) Permohonan izin pengusahaan SDA atau izin penggunaan SDA.
2) Nama pemohon.
3) Maksud dan tujuan pengusahaaan SDA
4) Rencana lokasi penggunaan/pengambilan air
5) Jumlah air dam/atau dimensi ruang pada sumber air yg diperlukan
utk diusahakan.
6) Jangka waktu yang diperlukan utk pengusahaan SDA
7) Jenis prasarana dan teknologi yang akan digunakan.
8) Gambar type prasarana yang telah disetujui oleh BBWS/BWS,
dan
9) Rekomendasi teknis dari Kepala BBWS/BWS
Kegiatan survei air baku pada pada perencanaan SPAM Regional sebagai
berikut:
1. Mata Air
Mata air adalah air tanah dalam yang muncul kepermukaan, yang
berasal dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah. Apabila
curah hujan tidak tetap sepanjang tahun maka kapasitas dari mata air
juga akan berfluktuasi.
32
DED Unit Air Baku SPAM Regional
terhadap mata air jenis ini untuk menjamin kapasitas minimum dan
juga kekeruhan yang berlebihan setelah turun hujan.
Mata air yang ada didaerah tidak berbatu kapur hampir tidak
terpengaruh oleh musim dan mempunyai kualitas atau kuantitas mirip
dengan air tanah dalam.
1) Persiapan Survei
a. Peta Survei
Batas-batas kota
Tinggi elevasi mata air
Jaringan transmisi utama dengan tingkat
ketinggiannya
Jalan utama
Bukit dan gunung
Sungai
Batas kota
Sumber air dan ketinggiannya
Jaringan transmisi utama dengan tingkat
ketinggiannya
a) Pengukuran panjang
b) Pengukuran tinggi
c) Pengukuran sudut
Kompas
pH meter
Turbidity meter
Electrical conductivity
Stopwatch
Ember
Alat ukur cipoletti
Alat ukur bertakik – V (V Notch)
34
DED Unit Air Baku SPAM Regional
c. Ukur debit mata air;
d. Ambil sampel air sesuai dengan SNI 06-2412-1991 tentang
Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air;
e. Uji kualitas air untuk parameter fisik, yaitu untuk parameter:
Temperatur, Rasa, Bau, Derajat , Daya Hantar Listrik (DHL),
Warna, dan Kekeruhan,
f. Ukur jarak sumber mata air ke daerah pelayanan dengan pita
ukur atau roda ukur;
g. Gambar sketsa mata air dan sekitarnya secara horizontal dan
dilengkapi dengan ukuran dan skala;
h. Buat sketsa penampang sumber mata air dan daerah
sekitarnya;
i. Catat kondisi dan pemanfaatan lahan di lokasi sumber mata
air;
j. Tentukan jenis mata air berdasarkan cara pemunculannya di
permukaan tanah;
k. Tentukan jenis batuan yang menyusun daerah sekitar mata
air;
l. Ambil contoh air untuk diperiksa di laboratorium lengkapi
dengan data lokasi, nomor contoh dan waktu pengambilan
yang ditulis pada label dan ditempel pada tempat contoh air
a. Kuantitas Air
a) Mata air tidak ada air atau kering pada musim kemarau
panjang, maka mata air tidak dapat digunakan sebagai
sumber air.
36
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Musim
Aliran Fluktuasi Musim Basah Musim Basah Permulaan Akhir Musim
(liter/detik) Musiman sesaat > 2 hari yang Musim Kemarau
setelah hujan lalu Kemarau
Lebih Kemungkinan Hanya Hanya Hanya
kurang terlalu kecil; memungkinkan memungkinkan memungkinkan
konstan pengukuran jika 100% lebih jika > 50% jika lebih besar
pada akhir besar dari lebih besar dari kebutuhan
musim kebutuhan; jika dari kebutuhan
kemarau lebih kecil; ; jika lebih kecil
pengukuran ; pengukuran
pada akhir pada akhir
musim musim
kemarau kemarau
3-5
Jelas Aliran terlalu Kemungkinan Hanya Hanya
berkurang kecil terlalu kecil ; memungkinkan memungkinkan
pada pengukuran jika 100% lebih jika > 25%
musim pada akhir besar dari lebih besar
kemarau musim kebutuhan ; dari kebutuhan
kemarau jika lebih kecil ;
pengukuran
pada akhir
musim
kemarau
Lebih Hanya Hanya Hanya Hanya
kurang memungkinkan memungkinkan memungkinkan memungkinkan
konstan jika 200% lebih jika 100% lebih jika 50% lebih jika lebih besar
besar dari besar dari besar dari dari kebutuhan
kebutuhan kebutuhan ; kebutuhan
jika lebih kecil
>5 pengukuran
pada akhir
musim
kemarau
Kurang Mungkin Hanya Hanya Hanya
jelas pengukuran memungkinkan memungkinkan memungkinkan
pada pada akhir jika 100% lebih jika 100% lebih jika 25% lebih
b. Kualitas Air
a) Kualitas Fisik
Kekeruhan
Apabila kekeruhan tinggi dalam periode lama maka perlu
diperhitungkan biaya investasi, operasi dan
pemeliharaan.
Rasa
Tes rasa air jika rasa payau atau asin maka cek hasil
laboratorium terhadap kandungan Klorida, jika hasil
laboratorium tidak ada, lihat nilai EC. Jika nilai EC
menunjukkan lebihg dari 500 micro S/cm, maka ada
salinitas, air tidak dapat digunakan sebagai sumber air
minum.
Warna dan Bau
Jika air ditemukan berbau, maka penyebab timbulnya
harus diperiksa. Untuk menjamin kualitas air tersebut
dapat digunakan sebagai sumber air, harus dilakukan uji
bakteriologis di laboratorium.
38
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Tabel 4 Evaluasi Kualitas Air
No Parameter Masalah Alternatif Kesimpulan
Kualitas Pengolahan
1 Bau Bau tanah Kemungkinan Dapat dipakai jika
dengan saringan percobaan
karbon aktif pengolahan
berhasil
Bau besi Aerasi + Bisa dipakai
saringan pasir dengan
lambat atau pengolahan
aerasi +
saringan karbon
aktif)
Bau sulfur Kemungkinan Dapat dipakai jika
aerasi percobaan
pengolahan
berhasil
Bau lain Tergantung jenis Dapat dipakai jika
bau percobaan
pengolahan
berhasil
2 Rasa Rasa Aerasi + Tergantung kadar
asin/payau saringan karbon Cl dan pendapat
aktif masyarakat
Rasa besi Aerasi + Bisa dipakai
saringan pasir dengan
lambat atau pengolahan
aerasi +
saringan karbon
aktif
Rasa tanah Saringan karbon Mungkin bisa
tanpa aktif dipakai dengan
kekeruhan pengolahan
Rasa lain Tergantung jenis Tidak dapat
rasa dipakai
3 Kekeruhan Kekeruhan Saringan Pasir Bisa dipakai bila
sedang, lambat dengan
coklat (dari pengolahan
lumpur)
b) Kimia
40
DED Unit Air Baku SPAM Regional
c. Penggunaan Air
Penggunaan air dari mata air harus di cek, apakah mata air
juga dipergunakan untuk keperluan lainnya.
d. Lokasi
42
DED Unit Air Baku SPAM Regional
b. Penempatan bangunan pengambilan mata air dari lokasi
yang memudahkan dalam pelaksanaan dan aman terhadap
daya dukung alam (terhadap longsor dan lain-lain).
c. Dimensi bangunan pengambilan harus mempertimbangkan
kebutuhan maksimum harian.
d. Konstruksi bangunan pengambilan harus aman terhadap
gaya guling, gaya geser, rembesan, gempa dan terhadap
gaya angkat air (up-lift).
e. Konstruksi bangunan pengambilan direncanakan dengan
umur efektif (live time) minimum 25 tahun.
f. Bahan material konstruksi yang digunakan diusahakan
menggunakan material lokal atau disesuaikan dengan
kondisi daerah yang bersangkutan.
44
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Perlengkapan-perlengkapan pada bangunan penangkap
adalah sebagai berikut :
Outlet untuk konsumen air bersih/minum
Outlet untuk konsumen lain (perikanan atau
pertanian dan lain-lain)
Over flow (peluap)
Bangunan pengukur debit
Manhole
Pagar keliling
Saluran drainase keliling
Pipa ventilasi
Jalan inspeksi
6) Kriteria Desain
a. Bangunan Penangkap
Permukaan air dalam bangunan penangkap tidak boleh lebih
tinggi dari permukaan air asal (permukaan mata air sebelum
ada bangunan).
Pipa peluap (over flow) dipasang pada ketinggian muka air
asal.
b. Bangunan Penampung
Bangunan penangkap dan bangunan penampung diletakan
sedekat mungkin. Dalam hal tertentu atau alasan teknis,
kedua bangunan ini dapat ditempatkan agak berjauhan
dengan jarak maksimum 30 meter dihubungkan dengan pipa.
c. Volume Bak Penampung
Volume bak penampung ditentukan berdasarkan :
a) Debit `minimum mata air;
b) Besarnya pemakaian dan waktu pengambilan
7) Dimensi Struktur
46
DED Unit Air Baku SPAM Regional
beban atap dan beban hidup yang dapat
diasumsikan sebesar 150-200 kg/m2
tekanan air
tekanan udara
Dalam perhitungan pondasi brondcaptering, maka
konstruksi harus ditinjau aman terhadap penurunan
(settlement), tekanan air bawah tanah (up lift) dan
longsoran (sliding).
b. Struktur Atas
Dimensi struktur atas meliputi :
a) Dimensi Dinding
Ketinggian dinding penahan ditentukan berdasarkan
outlet mata air yang akan diambil, biasanya outlet
mata air terendah yang dijadikan dasar
Ketebalan dinding tergantung dari ketinggian dinding
dan tekanan air.
b) Dimensi Atap
Ketebalan atap tergantung dari beban hidup yang
bekerja, berat atap sendiri dan berat water proofing
Bentangan maksimum yang ideal untuk atap adalah
3 m, apabila lebih maka sebaiknya dilengkapi
dengan sloof
48
DED Unit Air Baku SPAM Regional
a) bersihkan bangunan penangkap air dari sampah, daun
dan kotoran lain
b) pemeriksaan kerusakan bangunanan untuk dapat
segera diperbaiki
c) bersihkan katup keluar dari kotoran dan tanah, dan
pemeriksaan dari kerusakan atau kebocoran untuk dapat
segera mendapatkan perbaikan
d) bersihkan bak penampung dari kotoran dan tanah, dan
pemeriksaan dari kerusakan atau kebocoran untuk dapat
segera mendapatkan perbaikan
e) bersihkan rumah katup dari kotoran dan tanah, dan
pemeriksaan dari kerusakan untuk dapat segera
mendapatkan perbaikan
f) bersihkan lubang kontrol dari kotoran dan tanah, dan
pemeriksaan dari kerusakan untuk dapat segera
mendapatkan perbaikan
a) Dijaga agar sekitar radius 100 m tidak ada aliran dari luar
masuk kedalam bangunan pelindung mata air, atau
pencemaran baik dari jamban atau sumber pencemaran
lainnya merembes kedalam mata air.
b) bersihkan bangunan bagian dalam penangkap air bila
terjadi penyumbatan
c) periksa dan bersihkan pipa peluap dari kotoran sehingga
tidak terjadi penyumbatan
d) bersihkan bak penampung dari kotoran dan tanah, dan
pemeriksaan dari kerusakan atau kebocoran untuk dapat
segera mendapatkan perbaikan
e) cat lubang kontrol
50
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 4 Bangunan Penangkap Mata Air Type I B
52
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 6 Bangunan Penangkap Mata Air Type I D
2. Air Sungai
54
DED Unit Air Baku SPAM Regional
kadang pengaruh air laut ditemukan sampai sejauh 5 – 20 km di
daerah pedalaman.
Jika air baku harus diambil dari saluran irigasi hati-hati terhadap
kenyataan bahwa ada saluran yang tidak berfungsi dengan baik.
Hubungi pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk mendapatkan
informasi yang lebih lengkap.
1) Persiapan Survei
a. Peta Survei
Batas-batas kota
Tinggi elevasi permukaan air sungai
Jaringan transmisi utama dengan tingkat
ketinggiannya
Jalan utama
Bukit dan gunung
Sungai
Batas kota
Sumber air dan ketinggiannya
b. Peralatan Survei
a) Pengukuran panjang
b) Pengukuran tinggi
c) Pengukuran sudut
Kompas
pH meter
Turbidity meter
Electrical conductivity
Stopwatch
Ember
Alat ukur cipoletti
Alat ukur bertakik – V (V Notch)
56
DED Unit Air Baku SPAM Regional
b. Cari informasi untuk saluran irigasi:
c. Lamanya pengeringan atau pengurasan saluran;
d. Periode pengeringan atau pengurasan dalam satu tahun;
e. Ukur debit sungai dan saluran irigasi sesuai SNI 03-
24141991 tentang metode pengukuran debit sungai dan
saluran terbuka;
f. Ambil sampel air sesuai dengan SNI 06-2412-1991 tentang
Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air;
g. Uji kualitas air untuk parameter fisik,
h. Temukan lokasi bangunan sadap pada bagian yang tidak
pernah kering, hindari bahaya erosi dan sedimentasi serta
mudah dilaksanakan;
i. Ukur ketinggian rencana lokasi bangunan sadap dan
sekitarnya dengan rambu ukur dan alat ukur tedolit serta
buatlah sketsa;
j. Ukur jarak tempat bangunan sadap ke desa dengan pita ukur
atau roda ukur;
k. Tentukan apakah sumber air sungai atau saluran irigasi
tersebut layak digunakan;
l. Cari sumber air sungai atau saluran irigasi di atas tidak layak
dan ulangi tahapan cara pengerjaan survei air sungai sesuai
tahapan di atas;
m. Bawa contoh air untuk diperiksa di laboratorium.
a. Kuantitas Air
b. Kualitas Air
a) Kualitas Fisik
Kekeruhan
Perhatikan kekeruhan bilamana kekeruhan tinggi
dalam periode yang lama, maka sungai dapat dipakai
dengan memperhitungkan biaya investasi, operasi
dan pemeliharaan
Rasa
Test rasa air jika air payau atau asin, maka cek hasil
laboratorium terhadap kandungan khlorida. Jika hasil
laboratorium tidak ada , lihat nilai daya hantar listrik.
Jika nilai daya hantar listrik menunjukkan lebih dari
1500 micro S/cm, maka ada salinitas, air tidak dapat
dipergunakan sebagai sumber air minum.
Warna dan Bau
Air ditemukan berwarna dan berbau, maka harus
dicek penyebab timbulnya warna dan bau. Untuk
menjamin kualitas air tersebut dapat digunakan
58
DED Unit Air Baku SPAM Regional
sebagai sumber air, harus dilakukan uji bakteriologis
di laboratorium.
b) Kualitas Kimia
c. Lokasi
Air danau adalah termasuk jenis air permukaan yang terkumpul dalam
suatu cekungan dari permukaan bumi yang disebut danau atau telaga.
Di Indonesia air danau juga dipakai sebagai sumber air minum.
60
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Kadang-kadang kapasitas air danau berfluktuasi dari tahun ke tahun
dan juga pada situasi khusus/tidak biasa air danau menjadi kering,
karena musim kering yang melampaui batas. Dalam hal ini harus
diperhitungkan kapasitas air minimum yang memungkinkan air danau
dapat dipakai sebagai sumber air baku untuk pembangunan sistem
penyediaan air minum.
1) Persiapan Survei
a. Peta Survei
Batas-batas kota
Tinggi elevasi permukaan air danau
Jaringan transmisi utama dengan tingkat
ketinggiannya
Jalan utama
Bukit dan gunung
Sungai
Batas kota
Sumber air dan ketinggiannya
Jaringan transmisi utama dengan tingkat
ketinggiannya
a) Pengukuran panjang
b) Pengukuran tinggi
c) Pengukuran sudut
Kompas
pH meter
Turbidity meter
Electrical conductivity
62
DED Unit Air Baku SPAM Regional
e. Uji kualitas air untuk parameter fisik,
f. Ukur jarak danau/embung ke daerah pelayanan dengan pita
ukur atau roda ukur;
g. Buat sketsa lokasi daerah bangunan digunakan;
h. Tentukan apakah air air danau dan embung tersebut layak
digunakan
a. Kuantitas Air
b. Kualitas Air
Kualitas Fisik
Kualitas Kimia
c. Lokasi
64
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Tabel 8 Potensi Sumber Air Danau Berdasarkan Beda Tinggi
a. Intake bebas
b. Intake ponton
c. Intake jembatan
66
DED Unit Air Baku SPAM Regional
c) Kondisi tanah pada lereng danau cukup stabil.
E. Latihan
F. Rangkuman
1. Mata Air
2. Air sungai
3. Air Danau dan Waduk
1) Karateristik hidrologi
2) Karakteristik sumber air baku
3) Karakteristik daerah aliran sungai
4) Topografi
68
DED Unit Air Baku SPAM Regional
5) Intrusi air laut
6) Kualitas air
7) Daya dukung lingkungan & konservasi
1) Mata Air
Mata air adalah air tanah dalam yang muncul kepermukaan, yang
berasal dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah. Apabila
curah hujan tidak tetap sepanjang tahun maka kapasitas dari
mata air juga akan berfluktuasi.
70
DED Unit Air Baku SPAM Regional
2) Air Sungai
3) Air Danau/Waduk
1) Persiapan survei
72
DED Unit Air Baku SPAM Regional
BAB IV
BANGUNAN PENYADAP
(INTAKE)
A. Indikator Keberhasilan
3. Kriteria Bangunan Intake untuk Air Baku dari Danau dan Waduk
Kriteria bangunan intake air baku dari Danau dan Waduk sebagai
berikut :
76
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1) Pada lokasi ditepi danau yang masih tergenang pada kondisi
elevasi muka air danau minimum
2) Pada lokasi yang berdasarkan data geoteknik mempunyai daya
dukung yang optimal dan mempunyai faktor keamanan cukup
tinggi
3) Pada lokasi yang aman terhadap pengaruh luar (alam dan
manusia) seperti longsoran tanah dari bukit diatasnya, lokasi yang
dilewati alur drainase/parit dari daratan ke areal tampungan dan
dekat dengan lokasi perumahan yang memungkinkan
pencemaran.
4) Penentuan elevasi inlet minimal 0,6 m dibawah elevasi muka air
danau minimum.
5) Penentuan elevasi puncak bangunan pengambilan minimal 0,5 m
diatas muka air danau tertinggi.
Dalam hal prasarana dan sarana air limbah, setiap orang atau
kelompok masyarakat dilarang membuang air limbah secara langsung
tanpa pengolahan ke sumber air baku yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah/Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannnya.
78
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Penanganan sampah dari tahap pewadahan, pengumpulan,
pemindahan, pengangkutan sampah ke TPA harus dilakukan secara
terpadu, sehingga tidak ada orang atau kelompok masyarakat yang
membuang sampah ke sumber air baku.
1) Bangunan Penangkap
2) Bangunan Penampung
80
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Volume bak penampung ditentukan sebagai berikut :
4) Dimensi Struktur
b. Struktur Atas
c) Dimensi Dinding
Ketinggian dinding penahan ditentukan berdasarkan
outlet mata air yang akan diambil, biasanya outlet
mata air terendah yang dijadikan dasar
Ketebalan dinding tergantung dari ketinggian
dinding dan tekanan air.
d) Dimensi Atap
Ketebalan atap tergantung dari beban hidup yang
bekerja, berat atap sendiri dan berat water proofing
Bentangan maksimum yang ideal untuk atap adalah
3 m, apabila lebih maka sebaiknya dilengkapi
dengan sloof
E. Jenis-Jenis Intake
1) Intake Crib
82
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Intake Crib yaitu merupakan intake yang dibangun di dasar
sungai/sumber air baku yang dilengkapi pipa dengan screening
dan pipa untuk mengalirkan air ke instalasi pengolahan
Siphon well intake yaitu bangunan intake pada tepi sungai dan air
baku dialirkan dengan menggunakan siphon menuju sumur
pengumpul dan selanjutnya akan dipompakan menuju instalasi
pengolahan.
4) Intake Tower
84
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 10 Intake Tower
5) Intake Bebas
Q .b.a g.Z
Dimana :
Q = debit (m3/detik)
= koefisien pengaliran
b = lebar bukaan (m)
a = tinggi bukaan (m)
g = percepatan gravitasi (m/detik2)
Z = kehilangan tinggi energi pada bukaan (m)
b) Saringan sampah
Kehilangan energi akibat saringan sampah
c.V 2
hf
2g
C .( s / b ) 4 / 3 sin
86
DED Unit Air Baku SPAM Regional
L = panjang jeruji (m)
b = jarak bersih antar jeruji (m)
= sudut kemiringan saringan dari
horizontal (derajat)
c) Bak pengumpul/sumuran
Dimensi bak pengumpul tergantung dari debit
pengambilan dan banyaknya pompa yang akan dipakai
serta elevasi muka air yang diinginkan.
7) Intake Ponton
88
DED Unit Air Baku SPAM Regional
b) Ruang pompa
c) Pengamanan benturan
d) Penambatan
e) Tali penambat
f) Pipa fleksibel
g) Saringan/strainer
b. Pertimbangan Pemilihan Intake Ponton
Pertimbangan pemilihan intake ponton adalah :
a) Sungai mempunyai bantaran yang cukup lebar
b) Fluktuasi muka air yang cukup besar
c) Alur sungai yang berubah-ubah
d) Tebal air cukup untuk penampatan pompa
c. Penentuan Dimensi Hidrolis
Perhitungan dimensi hidrolis intake ponton
G W
G V.w
Dimana : G = berat ponton dan pompa
W = gaya yang timbul akibat pemindahan
masa
V = volume air yang dipindahkan
w = berat jenis air
Dalam perencanaan ponton harus diperhatikan :
a) Bentuk ponton harus dapat membelah arus atau
mengurangi daya dorong akibat adanya arus sungai
b) Sepertiga bagian ponton tidak tenggelam
c) Ponton harus dapat diletakkan pada posisi yang
menguntungkan. Pada musim pasang ditempatkan di
tepi sungai dan pada musim surut diletakkan di alur yang
masih ada airnya.
8) Intake Jembatan
90
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 14 Intake Jembatan
92
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Q K .A
Dimana : Q = debit pengambilan (m3/detik)
K = permeabilitas
A = bukaan lubang pada pipa (m2)
A n.a
Dimana : A = bukaan lubang pada pipa (m2)
n = jumlah lubang
a = luas lubang (m2)
d) Sumur kolektor
Dimensi dari sumur kolektor ditentukan oleh jumlah
pompa dan fasilitas lainnya yang akan dipasang pada
sumur tersebut.
e) Bak pengendap
Bak pengendap adalah bagian struktur intake dari tanah
yang berfungsi untuk mengendapkan sebagian sedimen
yang akan masuk ke bak pengumpul untuk selanjutnya
dipompa ke IPA, sedimen ini berupa fraksi pasir dengan
diameter tertentu sesuai dengan design bak pengendap.
Bak pengendap ini berfungsi untuk mengurangi endapan
di bak pengumpul yang mungkin akan terserap dipompa
dan akan mempercepat ausnya propeler pompa.
Dimensi bak pengendap tergantung dari:
Besarnya debit yang dialirkan
Sifat bahan yang akan diendapkan (terutama
besarnya kecepatan partikel endapan.
Banyaknya endapan untuk suatu jangka waktu
tertentu.
2) Struktur Atas
94
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan dimensi
ini adalah ketinggian luapan banjir dan karakteristik sungai.
d. Intake bebas
e. Intake ponton
f. Intake jembatan
2. Uraikan kriteria bangunan dan desain intake air baku dari sungai!
3. Uraikan kriteria bangunan dan desain intake air baku dari danau dan
waduk!
4. Uraikan kriteria bangunan dan desain broncaptering air baku dari mata
air!
H. Rangkuman
96
DED Unit Air Baku SPAM Regional
BAB V
BANGUNAN MEKANIKAL DAN
ELEKTRIKAL
A. Indikator Keberhasilan
1. Menganalisis DED mekanikal dan elektrikal pada Unit Air Baku SPAM
Regional,
Penjelasan lebih rinci tentang bangunan mekanikal dan elektrikal DED unit
air baku SPAM Regional akan diuraikan pada modul Peralatan Mekanikal
dan Elektrikal pada SPAM Regional.
Peralatan mekanikal yang biasa digunakan pada Unit Air Baku adalah
sebagai berikut :
1. Genset
2. Pompa Intake, Perpipaan dan accesories pompa
3. Hoist chain (crane)
4. Surge tank (anti water hammer)
5. Kompresor, Perpipaan dan accesories kompresor
6. Alat ukur/Instrumentasi (kapasitas, tekanan, kualitas air baku)
7. Tangki solar bulanan dan perpipaannya
100
DED Unit Air Baku SPAM Regional
DED Unit Air Baku SPAM Regional 101
C. Konsep Desain Mekanikal dan Elektrikal Unit Air Baku
Konsep design peralatan mekanikal dan elektrikal unit air baku SPAM
Regional adalah dasar perhitungan untuk menyusun perencanaan
peralatan mekanikal elektrikal unit air baku SPAM SPAM Regional, yaitu :
D. Latihan
102
DED Unit Air Baku SPAM Regional
E. Rangkuman
Untuk menunjang Unit Air Baku SPAM Regional yang dialirkan dengan
system perpompaan, diperlukan peralatan mekanikal elektrikal yang terdiri
dari pompa, panel listrik, kabel dan sumber listrik yang berasal dari PLN
dan/atau genset.
A. Indikator Keberhasilan
Pipa transmisi air baku terdiri dari transmisi air baku dengan aliran gravitasi
dan transmisi air baku dengan aliran pemompaan.
Penentuan jalur pipa transmisi air baku, metode pemasangan pipa dan
Test Hidrostatis Pemasangan Pipa air baku SPAM Regional sebagai
berikut:
Jalur pipa transmisi air baku SPAM Regional melalui daerah sebagai
berikut:
4) Melintas pekarangan/kebun/sawah
a. Jalan nasional
b. Jalan provinsi
c. Jalan kab/kota
d. Jalan kampung
108
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1) Open cut
3) Jembatan pipa
4) Syphone
5) SMKK
1) Ketentuan Umum
110
DED Unit Air Baku SPAM Regional
2) Ketentuan Teknis
3) Perhitungan
dengan :
Q = jumlah kehilangan air yg diijinkan (L/detik)
D = diameter dalam (mm)
P = tekanan air (kg/cm3 )
L = panjang pipa (m)
Penyelesaian:
L Q1,85
H = 1,214 x 1010
C1,85 D4,87
dimana :
112
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Q = Debit air (liter/detik)
D = Diameter dalam pipa (mm)
C = Koefisien kekasaran pipa.
Hl = k v2/2.g
K = konstanta (tergantung aksesories, tabel k)
v = kecepatan air pada pipa
g = percepatan gravitasi, 9,81 m/det2
Pendekatan :
1) Aspek Teknis
114
DED Unit Air Baku SPAM Regional
foto dokumentasi). Setiap pemasangan pipa berhenti (karena
istirahat malam atau hal-hal yang lain) ujung pipa harus
ditutup untuk melindungi agar kotoran tidak masuk ke dalam
pipa.
c. Diameter pipa
3) Aspek harga
b. Biaya transportasi
c. Biaya Gudang
Kelebihan :
116
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 19 Pipa PVC (Polyvinyl Chloride)
118
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Kelas Diameter Tekanan Diameter Tekanan
Pipa (Inch) Air (Bar) (Inch) Air (Bar)
S-12,5 1,25 - 2 8 2,5 - 24 10
S-16 1,25 - 2 6,3 2,5 - 24 8
PIPA PVC
Sock PVC
Sock pvc sering kita gunakan untuk menyambung batang
pipa yang kurang atau potongan
Elbow 90o
Elbow 90 derajat adalah sebuah sambungan pipa pvc
yang di gunakan untuk membelokan pipa ke kanan atau
ke kiri maupun ke atas dan kebawah dengan busur 90
derajat
Elbow 45o
Elbow 45 derajat ini berfungsi sama seperti elbow 90 yang
berbeda tekukan dari elbow ini adalah 45 derajat
120
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 22 Elbow 45
Sambungan T
Sambungan T ini biasa digunakan untuk pencabangan
jalur yang tadinya 1 sumber jalur menjadi 2 sumber jalur,
karna bentuknya seperti huruf T maka sambungan ini
disebut dengan T
Gambar 23 Sambungan T
Reduser
Sambungan ini disebut dengan reduser, karna fungsinya
adalah menyambungkan kedua pipa yang ukuranya
berbeda, contoh : bila pipa 1 inc akan disambung dengan
pipa 3/4 inc maka di butuhkan reduser
122
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gilboult Joint, Dresser Joint, Flexible Joint
- Giboult Joint: berfungsi untuk menyambung antar pipa
lonjoran panjang yang satu dengan yang lain, serta
untuk menutup sambungan pipa agar tidak terjadi
kebocoran pipa air.
- Dresser Joint: berfungsi untuk menyambung pipa dari
dua arah yaitu pertemuan ujung pipa dari arah yang
berlawanan, bisa menyambung pipa yang berurutan,
serta dapat digunakan untuk penyisip pipa existing
yang bocor.
- Flexible Joint: berfungsi untuk meredam getaran yang
terjadi pada sambungan pipa yang dilewati, dan
mengurangi terjadinya patahan atau kebocoran karena
pergeseran antar pipa.
Air valve
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terakumulasi
pada pipa distribusi. Dipasang pada pipa distribusi di
daerah yang relatif tinggi dari sekitarnya, pada jembatan
pipa (dengan peletakan ¼ L (lebar bentang jembatan) dari
arah aliran (belokan ujung jembatan)), serta pada jalur
lurus setiap jarak tertentu (750 – 1000 m).
124
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar 25 Galian Pipa Pada Tanah Stabil
126
DED Unit Air Baku SPAM Regional
2) Pipa Baja
Pipa baja terdiri dari Galvanis Steel Pipe (GSP) dan Galvanis Iron
Pipe (GIP).
Kuat
Lebih ringan dari pada pipa CI (Cast-Iron Pipe)
Mudah dipasang dan disambung
Dapat menahan tekanan hingga 70 mka (meter kolom air)
Pipa Galvanis Iron Pipe (GIP) adalah jenis pipa baja yang dilapisi
besi. Pipa GIP merupakan jenis pipa yang sering digunakan untuk
pekerjaan pipa air bersih. Pipa GIP aman digunakan untuk
instalasi di mana pun, baik di luar maupun dalam tanah. Meskipun
128
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Tabel 15 Dimensi Toleransi, Diameter Luar & Ketebalan
Dinding Pipa Galvanis
130
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Kelebihan :
Kuat
Lebih ringan dari pada pipa CI (Cast-Iron Pipe)
Mudah dipasang dan disambung
Dapat menahan tekanan hingga 70 mka (meter kolom air)
Kelebihan :
DIMENSI KEKUATAN
NO JENIS PIPA
Inch mm (BAR)
1 HDPE PN-6,3 3 - 24 90 - 630 6,3
2 HDPE PN-8 2,5 - 24 75 - 630 8,0
3 HDPE PN-10 1,5 - 24 50 - 630 10,0
4 HDPE PN-12,5 1,5 - 24 50 - 630 12,5
5 HDPE PN-16 0,5 - 24 20 - 630 16,0
132
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Tabel .... . Kelas Pipa HDPE
134
DED Unit Air Baku SPAM Regional
D. Kriteria Desain Pipa Transmisi
Kriteria desain pipa transmisi dari sumber air baku SPAM Regional
dari intake ke unit produksi
136
DED Unit Air Baku SPAM Regional
d. Syphon (perlintasan di bawah sungai / saluran)
e. Thrust Block dan lain - lain
Kecepatan aliran dalam pipa transmisi air baku (V) yang mengalirkan
air bersih dari intake ke IPA sebagai berikut:
138
DED Unit Air Baku SPAM Regional
E. Sistem Pengaliran Pipa Transmisi
Sistem pengaliran pipa transmisi air baku terdiri dari pengaliran pipa
transmisi air baku dengan sistem pengaliran gravitasi dan sistem
pengaliran dengan cara pemompaan.
1) Katup / Valve
2) Katup Udara (Air Valve)
3) Katup Penguras (Wash Out / Blow Off)
4) Bak Pelepas Tekan (BPT)
5) Bangunan perlintasan (jembatan pipa, syphone, crossing jalan,
crossing rel KAI)
1) Katup / Valve :
a. Lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air
keluar;
b. Setiap percabangan;
c. Pipa outlet pompa;
d. Pipa penguras atau wash out
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah
Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu (Butterly
Valve).
140
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Dipasang pada titik tertinggi di sepanjang pipa distribusi, di
jembatan pipa dan pada jalur lurus setiap jarak tertentu. Air valve
berfungsi untuk membuang udara yang terjebak dalam perpipaan,
agar tidak menjadi penghalang bagi aliran air dalam pipa.
6) Bangunan Perlintasan :
Survei dan pengukuran unit air baku yang perlu mendapat perhatian
adalah:
7. Dokumentasi (foto, video) sumber air baku dan titik-titik rencana lokasi
intake.
G. Latihan
142
DED Unit Air Baku SPAM Regional
3. Sebutkan metodologi pemasangan pipa transmisi air baku!
6. Sistem pengaliran pipa transmisi air baku terdiri dari pengaliran pipa
transmisi air baku dengan sistem pengaliran gravitasi dan sistem
pengaliran dengan cara pemompaan, gambarkan perletakan
perlengkapan penunjang yang penting dalam jalur perpipaan
transmisi air baku!
H. Rangkuman
Pipa transmisi air baku terdiri dari transmisi air baku dengan aliran gravitasi
dan transmisi air baku dengan aliran pemompaan.
Penentuan jalur pipa transmisi air baku melalui daerah Pinggir sungai terjal
(tidak bisa ditanam), pinggir sungai, pinggir saluran irigasi, melintas daerah
rawa, melintas pekarangan/kebun/sawah dan pinggir jalan raya.
144
DED Unit Air Baku SPAM Regional
BAB VII
SINKRONISASI UNIT AIR
BAKU DENGAN UNIT
PRODUKSI
A. Indikator Keberhasilan
Pasal 6, ayat:
2) Unit Produksi
Pasal 7, ayat:
3) Unit Distribusi
148
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Pasal 8, ayat:
4) Unit Pelayanan
Pasal 9, ayat:
1) Program
4) Sumber pembiayaan
5) Pembangunan
a. Pentahapan pembangunan
b. Tahun anggaran pembangunan
6) Uji Komisioning
7) Pengelolaan
1) Pemerintah Pusat
2) Pemerintah Provinsi
3) Pemerintah Kab/Kota A
a. Pemerintah Kab/Kota
b. Dinas PUPR Kab/Kota
c. Perumda/PDAM/UPTD
150
DED Unit Air Baku SPAM Regional
4) Pemerintah Kab/Kota B
a. Pemerintah Kab/Kota
b. Dinas PUPR Kab/Kota
c. Perumda/PDAM/UPTD
5) Pemerintah Kab/Kota C
a. Pemerintah Kab/Kota
b. Dinas PUPR Kab/Kota
c. Perumda/PDAM/UPTD
Gambar 40 Sinkronisasi Unit Air Baku dengan Unit Produksi
1. Program
2. Perencanaan
3. Perijinan
4. Sumber pembiayaan
5. Pembangunan
6. Uji komisioning
7. Pengelolaan
152
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1) Hasil pembangunan unti produksi yang dibangun Cipta Karya
diserahkan asetnya oleh DJCK kepada Pemda untuk dikelola oleh
Pemda.
D. Latihan
E. Rangkuman
Pasal 6, ayat:
2. Unit Produksi
Pasal 7, ayat:
Substansi yang perlu mendapat perhatian dalam sinkronisasi unit air baku
dan unit produksi adalah:
1. Program
2. Perencanaan (RISPAM, FS, DED)
154
DED Unit Air Baku SPAM Regional
3. Perijinan (SIPA)
4. Sumber pembiayaan
5. Pembangunan
6. Uji Komisioning
7. Pengelolaan
1. Program
2. Perencanaan
3. Perijinan
4. Sumber Pembiayaan
5. Pembangunan
6. Uji Komisioning
7. Pengelolaan
A. Indikator Keberhasilan
Checklis keluaran yang harus dipenuhi dalam penyusunan DED Unit Air
Baku SPAM Regional sebagai berikut:
INSTRUMEN
NO KEGIATAN SIPIL PIPA MEKANIKAL ELEKTRIKAL
ASI & SCADA
1 Konsep Desain
2 Nota Desain
3 Gambar Teknis
4 Spesifikasi Teknis
Harga Satuan
5 Bahan, Pekerjaan
& Upah Kerja
6 AHSP
7 RAB
Metodologi
pelaksanaan
8
Konstruksi dan
SMKK
9 RKS
Paket Kontrak
10
Konstruksi
11 Dokumen Lelang
Jadwal
12 Pelaksanaan
Konstruksi
C. Latihan
D. Rangkuman
Checklis keluaran yang harus dipenuhi dalam penyusunan DED Unit Air
Baku SPAM Regional sebagai berikut:
160
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1. Konsep desain Unit Air Baku SPAM Regional
2. Analisis perhitungan dimensi, struktur atau nota desain.
3. Gambar teknis Air Baku
4. Spesifikasi teknis Unit Air Baku
5. Harga satuan bahan, peralatan dan upah pekerja.
6. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB).
7. Metodologi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan SMKK.
8. Rencana kerja dan Syarat (RKS).
9. Pemaketan kontrak pelaksanaan pekerjaan
10. Dokumen lelang
11. Jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
A. Indikator Keberhasilan
2) DED Unit Air Baku disusun oleh Dinas PUPR Riau dengan
pendampingan dari Pusatab dan BWS Riau.
2) DED Unit air baku disusun oleh BWS Bali dengan koordinasi
dengan Dinas PUPR Bali dan DJCK.
4) DED Unit Produksi dan JDU disusun oleh Dinas PUPR Bali.
166
DED Unit Air Baku SPAM Regional
1) Rencana kapasitas total 600 l/det, dibangun dlm 2 tahap, tahap 1
300 l/det, tahap 2 300 l/det.
2) Unit air baku (intake, pompa air baku 4 unit @ 500 l/det, genset,
pipa transmisi air baku direncanakan dan dibangun oleh BWS
Kalsel.
168
DED Unit Air Baku SPAM Regional
BAB X
PENUTUP
A. Simpulan
B. Tindak Lanjut
1. Kualitas hasil pengolahan air limbah memenuhi standar baku mutu air
buangan dan baku mutu sumber air baku yang mencakup syarat fisik,
kimia dan bakteriologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungan.
172
DED Unit Air Baku SPAM Regional
GLOSARIUM
Air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi
baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum
Air Permukaan air baku yang berasal dari sungai saluran irigasi, waduk
kolam atau dana
Air Tanah Bebas air tanah yang tidak dibatasi oleh dua lapisan kedap air
atau semi kedap air
Air Tanah air tanah bebas yang terdapat dalam tanah dengan
Dangkal kedalaman muka air kurang atau sama dengan dua
puluh meter
Air Tanah Dalam air tanah yang terdapat di dalam tanah yang kedalaman
muka airnya lebih besar dari dua puluh meter atau air
tanah yang terdapat di dalam akifer tertekan dimana
akifer ini berada dalam kedalaman lebih dari dua puluh
meter
Mata air air tanah dalam yang muncul kepermukaan, yang berasal
dari proses peresapan air hujan ke dalam tanah.
174
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Penyelenggaraan kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi,
pengembangan mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau,
SPAM dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non-
fisik penyediaan air minum
180
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar Model Bangunan Intake Dengan Bendung
Gambar Model Intake Bebas dengan saluran penghubung
182
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar Model Intake Tipe Ponton dengan kedudukan statis
Gambar Model Intake Tipe Jembatan
184
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar Model Broncaptering yang memanfaatkan mata air
pemunculan aliran arah vertikal dibangun pada mata air terpusat
Gambar Model Brondcaptering yang memanfaatkan mata air
pemunculan aliran arah vertikal dibangun pada mata air menyebar
186
DED Unit Air Baku SPAM Regional
Gambar Model Brondcaptering yang memanfaatkan mata air dengan
pemunculan aliran arah vertikal dibangun pada outlet mata air
menyebar
188
DED Unit Air Baku SPAM Regional
190
DED Unit Air Baku SPAM Regional
192
DED Unit Air Baku SPAM Regional
BAHAN TAYANG
194
DED Unit Air Baku SPAM Regional
BAHAN TAYANG MP - 3
MODUL 3
JUNI 2022
| PROFIL PENGAJAR
NAMA PENGAJAR
1. --- 1. ---
2. --- 2. ---
3. ---
1
STRUKTUR KETERKAITAN ANTAR MODUL
PENGEMBANGAN
MATERI INTI AKTUALISASI
WAWASAN
DAFTAR
01 02
STANDAR KOMPETENSI
ISI KOMPENTENSI LULUSAN DASAR
03 04
INDIKATOR OUTLINE
KEBERHASILAN MATERI
2
| 01. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
3
| 03. INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
1. Mampu memahami dasar hukum perencanaan unit air baku, penguasaan sumber daya air
dan penyediaan unit air baku
2. Mampu memahami sumber air baku untuk kebutuhan air minum, dan menganalisis kualitas,
kuantitas dan kontinuitas sumber air baku SPAM Regional serta kebutuhan survei air baku
SPAM Regional
3. Mampu memahami kriteria bangunan intake air baku SPAM Regionaldan cara perlindungan
air SPAM Regional serta mampu menganalisis kriteria desain intake air baku SPAM
Regional dan jenis-jenis intake air baku SPAM Regional
4. Mampu menganalisis DED mekanikal dan elektrikal pada Unit Air Baku SPAM Regional dan
konsep design (Perencanaan) mekanikal elektrikal pada Unit Air Baku SPAM Regional
5. Mampu menganalisis pipa transmisi air baku dengan aliran gravitasi dan transmisi air baku
dengan aliran pemompaan, pemilihan bahan pipa transmisi air baku SPAM Regional,
memahami kriteria desain pipa transmisi air baku SPAM Regional, menganalisis sistem
pengaliran pipa transmisi air baku secara gravitasi dan sistem pengaliran secara
pemompaan, dan kebutuhan survei dan pengukuran sumber air baku, jalur pipa transmisi air
baku dan Survei komponen penunjang pipa transmisi air baku
6. Mampu memahami sinkronisasi unit air baku dengan unit produksi pada sistem penyediaan
air minum SPAM Regional dan mampu menganalisis permasalahan pada sinkronisasi unit
air baku dengan dengan unit produksi
7. Mampu menganalisis checklist output DED Unit Air Baku SPAM Regional
8. Mampu menganalisis faktor-faktor penunjang keberhasilan DED unit air baku SPAM
Regional, dan faktor-faktor penyebab kegagalan DED unit air baku SPAM Regional
4
PETA KEDUDUKAN MODUL
PENGEMBANGAN
MATERI INTI AKTUALISASI
WAWASAN
10
5
4.1. PENDAHULUAN
11
12
6
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) REGIONAL
13
14
7
UNIT AIR BAKU
15
16
8
SUMBER AIR BAKU
SUMBER AIR BAKU (yang biasa
digunakan) SPAM REGIONAL :
1. Air Sungai
2. Air Bendungan/waduk
3. Air Danau
4. Mata air
AIR BENDUNGAN /WADUK
KUANTITAS :
1. Kapasitas air baku > 110 % kapasitas
IPA
2. Kapasitas sumber > kapasitas air
baku
KUALITAS :
1. Kualitas fisik
a. Kekeruhan
b. Rasa
c. Warna dan bau
2. Kualitas kimia
3. Kualitas bakteorologi
KONTINUITAS :
1. Kapasitas air baku tersedia
sepanjang waktu/tahun (musim hujan
dan kemarau)
17 2. Kapasitas sumber > kapasitas air
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
baku
17
18
9
KUANTITAS AIR BAKU
IZIN PENGUSAHAAN SDA / SIPA (SURAT IZIN PENGGUNAAN AIR)
19
20
10
KRITERIA BANGUNAN INTAKE
“Suatu kontruksi untuk mengambil air dari sumber air dipermukaan tanah “
Kualitas air yang Lokasi intake tidak Pada saat banjir, Lokasi intake Pasokan tenaga listrik
tersedia di lokasi terdapat arus/aliran konstruksi bangunan sedekat mungkin (PLN/ genset) harus
harus baik. kuat yang dapat intake tidak dengan stasiun tersedia
merusak intake terganggu pemompaan
Lokasi intake tidak Terdapat akses ke Terdapat kolam Lokasi intake harus Level muka air minimal berada
pada daerah lokasi intake untuk penampungan air stabil dibawah muka air sungai/ danau
endapan/sedimentasi operasi dan baku minimal pada musim kemarau.
pemeliharaan
21
22
11
KRITERIA - lanjutan
23
24
12
KRITERIA DESIGN INTAKE- lanjutan
25
Intake Crib
26
13
Jenis- Jenis Intake
Intake Sumuran
27
28
14
Jenis- Jenis Intake
Intake Tower
29
Intake Bebas
30
15
Gambar Intake Bebas
31
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
31
Intake Bendung
32
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
32
16
Gambar Intake Bendung
33
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
33
Intake Ponton
MP
MP33 PENYUSUNAN DEDDED
PENYUSUNAN UNIT AIR AIR
UNIT BAKU SPAM
BAKU REGIONAL
SPAM REGIONAL
34
17
Gambar Intake Ponton
35
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
35
Intake Jembatan
MP
MP33 PENYUSUNAN DEDDED
PENYUSUNAN UNIT AIR AIR
UNIT BAKU SPAM
BAKU REGIONAL
SPAM REGIONAL
36
18
Gambar Intake Jembatan
37
4.5.
BANGUNAN MEKANIKAL
DAN ELEKTRIKAL
38
19
BANGUNAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
BANGUNAN ME PADA
INTAKE :
1. Pompa air baku
2. Pompa kuras lumpur
3. Panel pompa dan kabel
4. Sumber listrik (PLN /
genset)
5. Flow meter
6. Anti water hammer
7. Lampu penerangan
39
40
20
GAMBAR PEMASANGAN POMPA INTAKE – CENTRIFUGAL-HORIZONTAL
41
42
21
4.6.
PIPA TRANSMISI AIR BAKU
43
44
22
KEHILANGAN TEKANAN PADA PIPA (HEAD LOSS MAYOR)
DAN PADA AKSESORIES (HEAD LOSS MINOR)
L Q1,85 Hl = k v2/2.g
H = 1,214 x 1010 K= konstanta (tergantung
aksesories, tabel k)
C1,85 D4,87
v = kecepatan air pada pipa
dimana :
g = percepatan gravitasi, 9,81
H = Kehilangan tekanan (m) m/det2
L = Panjang pipa (m)
Q = Debit air (liter/detik) Pendekatan :
D = Diameter dalam pipa (mm) Hl = (10% - 30%) dari kehilangan
C = Koefisien kekasaran pipa. tekanan pipa
TOTAL KEHILANGAN TEKANAN
45
ASPEK TEKNIS :
1. Tekanan operasional pipa
2. Pipa expose atau tertanam
PEMILIHAN JENIS PIPA TRANSMISI : 3. pH air baku dan pH tanah atau aspek
1. Aspek teknis. korositas
2. Aspek metodologi pemasangan pipa 4. Jalur pemasangan pipa
3. Aspek harga
4. Aspek operasi dan pemeliharaan METODOLOGI PEMASANGAN PIPA :
1. Open-cut atau HDD
2. Jalur pemasangan pipa
3. Diameter pipa
JENIS PIPA TRANSMISI : 4. Uji test hidrolis pipa
1. GSP
2. GIP ASPEK HARGA :
3. DCIP 1. Harga pipa dan asesories
4. HDPE 2. Biaya transportasi
5. Steel Pipe 3. Biaya Gudang
4. Biaya transportasi dari Gudang ke
lokasi pemasangan
46
23
BAHAN PIPA (i)
• Bahan pipa yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis SNI, British Standar
atau standar lain yang juga diakui di Indonesia.
• Penentuan bahan pipa harus memperhatikan kondisi tanah pada jalur pemasangan
pipa
• Standard Pipa Steel SNI 07-0822-1989, SII 2527-90, JIS G 3452, JIS G 3457
47
PIPA PVC
48
24
BAHAN PIPA (iii)
PIPA HDPE
49
50
25
BAHAN PIPA (v)
51
52
26
BAHAN PIPA (Vii)
Standard Pipa Steel Spiral Welded AWWA C
200
Internal coating Cement AWWA C 205;
internal coating liquid epoxy iso 15741
External coating Liquid Epoxy AWWA C
210; ISO 12944
External coating Coaltar Enamel AWWA C
203; BS 4147
External coating Polyethylene and
Polyproylene ISO 21809-1 ; ISO 21809-4.
53
54
27
KRITERIA DESAIN PIPA TRANSMISI
55
PIPA TRANSMISI
56
28
v (kecepatan dalam pipa)
PVC antara 0.3 – 4.5 meter/detik; hdpe antara 0,3 – 3 meter/detik
Steel dan DCIP antara 0,3 – 6 meter/detik (disarankan kecepatan antara 0,3 – 2
meter/detik)
Tekanan yang diinginkan minimum 5 m di titik tapping sambungan pelanggan,
maksimum 60 meter pada sistem distribusi.
Namun disarankan tekanan pada sistem antara 15 – 40 meter untuk mencegah
kebocoran dan juga penggunaan energi yang lebih rendah.
Perhitungan dimensi pipa distribusi menggunakan QPH
Fph = ( 1.5 – 3 )
Fph = Faktor peak hour = faktor jam puncak
Gunakan Rumus Hardy Cross
Program yg biasa digunakan : Epanet 2.0, Alied, UNDP, Watercad
dan lain –lain
C pipa baru = 120 – 140 (faktor kekasaran pipa)
C pipa lama = 100 – 110 (faktor kekasaran pipa)
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
57
Sumber Air
Pipa Transmisi
Pipa Transmisi
Air Baku
Air Minum
Intake
IPA R
I
Reservoir
58
29
SURVEY DAN PENGUKURAN UNIT AIR BAKU
59
4.7.
SINKRONISASI UNIT AIR BAKU
DENGAN UNIT PRODUKSI
60
30
SINKRONISASI UNIT AIR BAKU DENGAN UNIT PRODUKSI
Off-take meter
Water Treatment
Intake Plant
B
Off-take meter
Transmisi Air Baku
Jaringan Distribusi C
Utama
Off-take meter
Unit Produksi JDU Sambungan Rumah
Unit Air Baku Distribusi dan Unit Pelayanan
UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI JDU JDB, JDL, UNIT PELAYANAN
DIBANGUN
DIBANGUN OLEH DJ-SDA
OLEH DJCK
61
62
31
PERMASALAHAN SINKRONISASI UNIT AIR BAKU DENGAN UNIT PRODUKSI
SUBSTANSI PERMASALAHAN
1. Program a. Penyusunan program air baku kadang2 belum dikoordinasikan dengan keperluan SPAM
b. Penyusunan SPAM kadang2 belum dikoordinasikan dengan penyediaan unit air baku
2. Perencanaan a. Kadang2 perencanaan unit air baku dilaksanakan sendiri oleh BBWS/BWS, belum sinkron dengan unit produksi :
• Kapasitas air baku belum sama
• Rencana pentahapan kapasitas air baku belum sama
b. Perencanaan unit air baku yang dilaksanakan oleh BBWS tidak disertai FS
c. Perencanaan air baku yang dilaksanakan dlm penyusunan SPAM kadang2 belum mengacu kapasitas andalan
dalam wilayah sungai yang bersangkutan
3. Perijinan a. Perijinan pengambilan air baku (SIPA) sering terlambat diberikan, meskipun perencanaan disusun oleh
BBWS/BWS
4. Sumber pembiayaan a. Biasanya tidak ada permasalahan ttg sumber pembiayaan unit air baku dan unit produksi
b. Sumber pembiayaan berasal dari APBN, KPBU, atau Loan
5. Pembangunan a. Tahun pelaksanaan pembangunan air baku kadang2 tidak bersamaan dengan tahun pelaksanaan pembangunan
unit produksi. Kadang2 pembangunan unit air baku dilaksanakan lebih dahulu, kadang2 pembangunan unit
produksi dilaksanakan lebih dahulu.
b. Pembangunan unit air baku biasanya dilakukan dalam 1 tahap pelaksanaan. Pembangunan unit produksi
dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
6. Uji komisioning Pelaksanaan uji komisioning unit air baku kadang2 tidak bisa bersamaan dengan uji komisioning unit produksi.
7. Pengelolaan a.
Hasil pembangunan unti produksi yang dibangun Cipta Karya diserahkan asetnya oleh DJCK kepada Pemda
untuk dikelola oleh Pemda.
b.
Pembangunan unit air baku oleh BWS menggunakan mata anggaran yang asetnya akan dikelola sendiri oleh
MP 3 BBWS,
PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAMsehingga
REGIONAL pengelolaan asset unit air baku harus diatur secara tersendiri sesuai ketentuan BMN.
63
4.8.
OUTPUT DED
UNIT AIR BAKU
64
32
OUTPUT DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
65
4.9.
LESSON LEARNED
UNIT AIR BAKU
66
33
CONTOH LESSON LEARNED SINKRONISASI UNIT AIR BAKU DENGAN UNIT PRODUKSI
1 SPAM Regional Durolis (Dumai, Rokan Hilir, 1 SPAM Regional Sorong (Kota Sorong dan Kab. Sorong),
Bengkalis), Riau Papua Barat
a. DED SPAM Regional Durolis disusun oleh Dinas a. Rencana kapasitas total 600 l/det, dibangun dlm 2 tahap,
PUPR Riau dengan asistensi dari DJSDA dan tahap 1 300 l/det, tahap 2 300 l/det.
DJCK b. DED dan pembangunan unit air baku dilaksanakan oleh
b. DED Unit Air Baku disusun oleh Dinas PUPR Riau BWS papua Barat. Unit air baku sdh dibangun BWS
dengan pendampingan dari Pusatab dan BWS Papua Barat dari tahu 2013 – 2017. Telah terbangunan
Riau. bangunan intake, pompa intake (3 unit, @, Q = 70 l/det),
c. Pentahapan pembangunan kapasitas unit air baku pipa air baku. Hasil uji komisioning unit air baku, kapasitas
disesuaikan dengan pentahapn pembangunan yang dihasilkan baru 112 l/det. Kebutuhan air baku adalah
kapasitas unit produksi. 110 % kapasitas IPA, atau 330 l/det.
d. Rencana kapasitas total SPAM Reg Durolis c. DED Unit Produksi dan JDU dilaksanakan oleh Dinas
sebesar 1.500 l/det, dibangun dalam 4 tahap PUPR Papua Barat.
(tahap 1 : 400 l/det, tahap 2 : 400 l/det, tahap 3 : d. Pembangunan unit produksi tahap 1 300 l/det akan
400 l/det, tahap 4 : 300 l/det. dilaksanakan oleh BPPW papua Barat. Pembangunan IPA
kap 300 l/det telah dianggarkan oleh BPPW papua Barat,
tapi tidak dilaksanakan karena kapasitas air baku yang
sudah disediakan baru 112 l/det. Penganggaran
pembangunan IPA ini sdh dilakukan selama 3 tahun
anggaran, tapi semuanya tidak dilaksanakan karena air
bakunya belum mencukupi.
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL
67
CONTOH LESSON LEARNED SINKRONISASI UNIT AIR BAKU DENGAN UNIT PRODUKSI
FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN
2 SPAM Regional Petanu dan SPAM Regional Penet 2 SPAM Regional Banjarbakula (Banjarmasin, Banjar Baru,
– Bali Selatan Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut) Kalimantan Selatan
a. Kapasitas SPAM Regional masing2 300 l/det. a. SPAM Regional Banjarbakula wilayah timur mengambil air
b. DED Unit air baku disusun oleh BWS Bali dengan baku dari bending Karang Intan (Bendung Riam Kanan)
koordinasi dengan Dinas PUPR Bali dan DJCK. dengan rencana kapasitas 1.500 l/det.
c. Pembangunan unit air baku oleh BWS Bali. b. Unit air baku (intake, pompa air baku 4 unit @ 500 l/det,
d. DED Unit Produksi dan JDU disusun oleh Dinas genset, pipa transmisi air baku direncanakan dan
PUPR Bali. dibangun oleh BWS Kalsel.
e. Pembangunan unit produksi oleh BPPW Bali. c. Unit produksi, rencana awal 3 x 500 l/det, berubah
f. Pembangunan unit air baku sinkron dengan menjadi tahap 1 telah dibangun 250 l/det, tahap 2 telah
pembangunan unit produksi dibangun 500 l/det (saat ini sdg proses uji komisioning).
g. Sekarang sudah berfungsi dan beroperasi dengan d. Air baku kapasitas 500 l/det direncanakan untuk memasok
baik dan dikelola oleh UPTD SPAM Bali. air baku bagi PDAM Banjarmasin, sebagai pengganti air
baku kap 500 l/det yang saat ini diambil langsung oleh
PDAM Banjarmasin dari saluran irigasi Riam Kanan,
karena air dari saluran irigasi Riam Kanan akan
dioptimalkan untuk irigasi pertanian.
e. Pipa transmisi air baku dari ke lokasi intake PDAM
Banjarmasin sudah dibangun lengkap dengan pompa,
pompa booster dan sumber listrik (genset) oleh BWS.
Tetapi PDAM Banjarmasin tidak mau mengambil air baku
tersebut dengan alas an harga air baku terlalu mahal.
f. Pipa transmisi air baku berikut pompa dan pompa booster
MP 3 PENYUSUNAN DED UNIT AIR BAKU SPAM REGIONAL tersebut sampai dengan saat ini belum operasi.
68
34
TERIMA
KASIH
69
35
DED Unit Air Baku
196
DED Unit Air Baku SPAM Regional