Anda di halaman 1dari 2

Review Lensa EBC Fujinon T 100mm f2.

Note: semua file foto SOOC pada wide open. Mohon dicermati bahwa jika kadang
layar kalian punya/mengaktifkan penajaman (sharpen) otomatis, warna yang lebih
matang (saturated), dan kontras yang sedikit lebih tebal. Jadi foto yang
kalian lihat boleh jadi agak beda dengan file aslinya.

Fujica Fujinon mungkin kalah tenar dari Nikon Nikkor atau Pentax Takumar tapi
ketahuilah bahwa deret lensa tua Fujica Fujinon tetap wajib dilirik. Salah
satu lensa tua Fujica Fujinon yang jadi rekomendasi Senior Fotografer Analog
adalah EBC Fujinon T 100mm f2.8 yang sangat adaptif ke kamera digital karena
punya dudukan (mount) M42. EBC Fujinon T 100mm f2.8 konon tergolong lensa
langka. Deret lensa EBC Fujinon pertama kali diluncurkan pada 1972, bersamaan
dengan kamera Fujica ST801. Terdapat 2 jenis Fujinon T 100mm f2.8 yaitu EBC
dan non-EBC, atau versi multicoating dan single coating. EBC sendiri adalah
kependekan dari Electron Beam Coating yang menurut Pihak Fuji coating ini
punya nilai transmisi cahaya hingga 99.8%. Lensa tua Fujica Fujinon juga
diimbuhi kode SF untuk Soft Focus, W untuk wide angle, SW untuk super wide
angle, T untuk telephoto, dan Z untuk zoom. Kode W untuk focal length 35mm, SW
untuk yang lebih lebar dari 35mm, dan T untuk 100mm atau lebih.

EBC Fujinon T 100mm f2.8 punya jarak fokus minimal 1.2 meter. View angle lensa
ini nyaman di mata karena entah kenapa pada jarak fokus tertentu terasa
seperti lensa 50mm. Satu yang kurang asyik dari lensa ini adalah purple
fringe-nya yang kentara. Memang dari beberapa lensa tua dengan coating terbaik
pun purple fringe tetap menjadi masalah. Cuma purple fringe tersebut masih
pada tingkat yang bisa diterima. EBC Fujinon T 100mm f2.8 dilengkapi dengan
hood metal yang ternyata bukan aksesoris belaka. Hood ini lumayan berpengaruh
pada peningkatan kontras gambar. Desain selongsong EBC Fujinon T 100mm f2.8
boleh dikatakan sangat simple. Pada bagian bawah ring aperture EBC Fujinon T
100mm f2.8 terdapat tonjolan yang bakal mengganjal jika dipasangi adapter ke
kamera digital. Kalian harus potong/kikis tonjolan ini karena pasti akan
menggangu saat memutar aperture.

Untuk mendapat gambar yang sedap dari EBC Fujinon T 100mm f2.8 rupanya tidak
instan. Lensa ini butuh kondisi exposure tertentu sebelum Kita dapat menikmati
karakter aslinya. Secara umum EBC Fujinon T 100mm f2.8 kurang peka terhadap
highlight sehingga gradasi dari gelap menuju terang tidak begitu menarik pada
hasil gambarnya. EBC Fujinon T 100mm f2.8 lebih berkonsentrasi pada mid tone
dan shadow sehingga bakal dicapai sweet spot jika objek anda ada pada rentang
ini. Reproduksi warna lensa ini cukup matang dan menarik karena nuansa yellow
tint-nya membawa kesan retro/nostalgia. Interaksi EBC Fujinon T 100mm f2.8
dengan skin tone menciptakan kesan dreamy. EBC Fujinon T 100mm f2.8 adalah
lensa yang sangat tajam namun sayangnya ketajaman tersebut terlalu peka
terhadap perubahan exposure. Kontras lensa ini sangat tebal tapi tidak
diiringi reproduksi warna sedetail lensa Leica-R. Perpaduan kontras, mikro
kontras, dan ketajaman EBC Fujinon T 100mm f2.8 mampu menciptakan 3
Dimensional feel yang dahsyat. Bokeh lensa ini cukup beragam, kadang halus-
mulus dan kadang juga masih menyisakan alur. EBC Fujinon T 100mm f2.8 kurang
asyik untuk memotret benda kecil utamanya di wide open.

Kesimpulannya EBC Fujinon T 100mm f2.8 adalah lensa bagi Orang-Orang yang
tidak terburu-buru. Lensa ini benar-benar layaknya kuas lukis yang tiap
goresannya harus begitu dinikmati dan diperhatikan. Jika tetap ingin menangkap
highlight misalnya langit, sepertinya anda harus memasang GND Filter pada
lensa ini.

Gear: Canon 600D; picture style landscape dan Monochrome.

Anda mungkin juga menyukai