Anda di halaman 1dari 16

Teknik Dasar untuk Fotografi Produk

Foto Produk adalah foto yang menampilkan atau menonjolkan


objek produk. Foto produk termasuk salah satu
kategori foto yang cukup sulit dalam pengaturan
pencahayaan.
Cara Memotret Foto Produk
Yang perlu dipersiapkan untuk memotret produk adalah
kelengkapan kamera dan peralatan fotografi. Jika konsep
sudah jadi, lakukan setting lokasi pemotretan agar foto produk
yang dihasilkan bagus. Cari spot bagus agar mendapatkan
sudut pandang foto yang menarik. Jika produk yang
digunakan barang yang bisa dipakai misalnya pakaian.
gunakan model untuk mendukung produk. Setting kamera
harus pas agar dihasilkan foto yang detail dan bagus. namun
jika produk yang difoto berupa barang lain yang bisa dipakai,
bisa membuat studio mini untuk memudahkan memotret
produk sehingga dihasilkan hasil foto produk yang bagus.
Mengenai studio mini, banyak fotografer spesialis produk dan advertising
menggunakan cara memotret produk menggunakan peralatan fotografi
yang sederhana. Dengan menggunakan background yang sederhana
serta lighting yang pas, sudah bisa mendapatkan foto produk sesuai
dengan konsep. Cara memotret foto produk ini mengutak-atik pengaturan
kamera serta lighting menjadi suatu keharusan agar memperoleh foto
yang diinginkan. Foto produk yang baik adalah foto yang bercerita
mengenai spesifikasi serta fungsi produk tersebut. Fokuskan foto pada
objek foto dan hindari menggunakan background atau properti yang
terlalu dominan. Sebaiknya gunakan background polos satu warna agar
lighting yang dihasilkan rata serta fokus foto akan tertuju pada produk.
Cara memotret produk yang perlu diperhatikan adalah pengaturan kamera
yang tepat. setting kamera sebaik mungkin sehingga mampu
menghasilkan foto yang terang tidak gelap. Setting kamera berkaitan
dengan pengaturan ISO, aperture, serta shutter speed. Jika konsep foto
yang akan dihasilkan lebih fokus pada produk, maka dalam cara
memotret foto produk lebih baik menggunakan bukaan lensa yang besar
agar ruang ketajaman menyempit pada produk tersebut. Pengaturan
shutter speed pada kecepatan yang lumayan tinggi agar foto tidak over.
Salah satu ciri foto produk yang menarik adalah mengandung tema.
Tergantung dengan produk yang dipotret. Tema hampir sama dengan
konsep, fotografi produk ini perlu menyiapkan properti, komposisi warna
yang pas, background, dan lain-lain. Setelah itu bisa bereksplorasi
dengan pengambilan gambar dan spot mana yang bagus. Cara memotret
foto produk tidak harus dilakukan didalam ruangan, bisa melakukan
pemotretan di luar ruangan. Manfaatkan objek yang ada disekitar lokasi
foto untuk menambah kesan estetika pada foto produk yang akan
dipotret. Jadi memotret produk ada banyak hal yang perlu dipersiapkan.
Yang terpenting adalah tema dan konsep yang mendukung produk. Yang
kedua adalah lokasi yang tepat untuk pemotretan, bisa mengatur sendiri
lokasi atau bisa juga menyewa. Lokasi bisa dilakuan didalam atau diluar
ruangan
Apabila menjual barang secara online, foto produk bisa membuat perbedaan, antara
keputusan pelanggan untuk membeli atau tidak membelinya. Sangatlah penting
untuk memastikan bahwa fitur dan eksterior barang tersebut ditangkap secara
akurat. Yang penting diingat ketika melakukannya adalah, panjang fokus dan
aperture lensa, serta penggunaan cahaya. Cara mengambil foto produk yang bagus,
melalui bidikan contoh yang menggunakan EOS 750D menggunakan EF-S18-
55mm f/3.5-5.6 IS STM.

OS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm ,Aperture-priority AE (f/11,


1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB
Untuk Mereproduksi Bentuk Barang Sesuai Aslinya, Fokuskan Secara
Tajam Pada Seluruh Barang seperti berikut ini

Prosedur Pemotretan
A: Gunakan panjang fokus telefoto sedang
B: Sempitkan aperture
C: Gunakan cahaya alami yang bersinar melalui tirai jendela
Ingatlah 3 hal berikut ini untuk secara akurat untuk menangkap bentuk
dan spesifikasi membidikan produk:
1. Bidik dengan menggunakan panjang fokus telefoto.
Jika membidik pada kisaran sudut lebar, produk akan tampak
terdistorsi dan tidak dapat menangkap bentuk produk secara akurat.
Gunakan panjang fokus pada kisaran telefoto sekitar 80 hingga
90mm.
2. Sesuaikan aperture.
Untuk menyampaikan detail produk yang sesuai, maka, senmpitkan
aperture ke sekitar f/11 dan fokus pada seluruh produk.
3. Perhatikan Pencahayaan. Jika menggunakan cahaya alami yang
masuk melalui tirai jendela, cahaya sekeliling seluruh produk,
memungkinkan menangkap produk dalam teksturnya yang alami,
mendekati tampilan aslinya. Hindari menggunakan lampu kilat built-
in apabila keadaan di dalam ruangan gelap, karena ini akan
menciptakan bayangan yang kuat, sehingga menghilangkan detail
halus produk
1. Gunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto sedang untuk
menangkap bentuknya secara akurat.
Untuk menangkap bentuk produk secara akurat, tetapkan panjang fokus
pada kisaran telefoto sedang, dan cobalah membidiknya dari posisi
yang agak jauh. Jika terlalu dekat ke produk dalam kisaran sudut lebar,
ukuran depan dan belakang produk akan berubah, sehingga bentuk
produk tampak sangat berbeda dari penampilan yang sesungguhnya.
Contoh yang bagus: Gambar tidak terdistorsi apabila ditangkap dalam
kisaran telefoto sedang

EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/


Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB:
Contoh negatif: Gambar terdistorsi apabila ditangkap dalam kisaran sudut
lebar

EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 24mm (setara 38mm)/


Aperture-priority AE (f/11, 1/60 det., EV+1,3)/ ISO 400/ WB
Dengan memotret dalam kisaran telefoto sedang 88mm degan sudut
lebar pada 38mm, maka akan terlihat bahwa bentuk produk sangat
berbeda. Secara kontras, pada distorsi besar dalam kisaran sudut lebar,
hanya ada sedikit distorsi dalam kisaran telefoto sedang, jadi bentuk
produk direproduksi secara akurat
2. Sempitkan aperture dan fokus pada seluruh produk
Jika yang muncul pada fokus ternyata sempit, maka seluruh produk tidak
akan ditangkap secara tajam dan tidak dapat menyampaikan detail
produk. Sebaiknya, sempitkan aperture ke f/11. karena menggunakan
fokus panjang, maka depth of field akan semakin dangkal. Oleh karena
itu, pada foto produk sering menggunakan panjang fokus telefoto, dan
perlu seempitkan aperture ke f/16.
Contoh yang bagus: Produk berada dalam fokus apabila aperture
disempitkan ke f/16

EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/


Aperture-priority AE (f/16, 1/15 det., EV+1)/ ISO 400/ WB:
Contoh negatif: Hanya produk di latar depan yang berada dalam fokus
apabila menggunakan aperture f/5.6

EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/


Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det., EV+1)/ ISO 400/ WB
Pengaturan produk, satu produk di depan produk lainnya untuk bidikan
ini. Pada f/5.6, huruf pada botol belakang tampak buram. Jika ingin
kedua produk, baik yang di depan maupun yang di belakang tampak
tajam dalam gambar, kami menyarankan untuk menyempitkan aperture
ke sekitar f/16.
3. Bidik dengan cahaya alami dekat jendela
Disarankan untuk menggunakan cahaya alami dari dekat jendela
sebagai sumber cahaya. Jika ada tirai renda, cahaya akan dibaurkan,
sehingga dapat menggambarkan produk dengan tekstur yang lembut.
Contoh yang bagus: Bidik dengan menggunakan cahaya alami dekat
jendela untuk menangkap gambar dengan tekstur yang lembut

EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/


Aperture-priority AE (f/11, 1/30 det., EV+1)/ ISO 400/ WB
Contoh negatif: Membidik dengan menggunakan lampu kilat built-in akan
memperkuat kontras

EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/


Manual exposure (f/11, 1/125 det., EV±0)/ ISO 100/ WB
Apabila menggunakan lampu kilat built-in, maka bayangan menjadi lebih
kuat, sehingga penggambaran terlihat artifisial. Secara kontras, untuk
produk yang ditangkap dengan menggunakan cahaya alami, cahaya
terdistribusi secara merata ke seluruh produk, menyebabkan
penggambaran yang memberikan kesan rabaan tekstur dan detail.
Siapkan Tripod dan Kertas Gradasi Untuk Pemotretan Produk
Tripod merupakan alat praktis untuk pemotretan produk, karena
mempermuudah menyusun bidikan secara horizontal dan vertikal. Dan
dapat menghindari goyangan kamera, bahkan pada kecepatan rana lambat,
maka tidak perlu meningkatkan kecepatan ISO apabila memotret dengan
aperture sempit. Selain itu juga siapkan kertas gradasi di latar belakang,
agar dapat menangkap foto yang indah, seakan diambil di studio foto.
Kencangkan kamera pada tripod, dan periksa subjek dalam Live View
sewaktu menyusun bidikan. Karena bisa menetapkan komposisi setelah
disiapkan, maka, akan praktis untuk membuat perubahan halus pada
orientasi atau posisi produk.

Dengan menggunakan kertas gradasi atau yang serupa di latar belakang,


akan mendapatkan polesan akhir yang membuat produk menonjol,
seakan-akan diambil oleh seorang fotografer profesional

Anda mungkin juga menyukai