Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

PARAFIMOSIS
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal
:
Terbit
Halaman : ½

PUSKESMAS dr.Siska Yuni Fitria


NIP.19850616 20110616 2 015
PENANGGAL
1. Pengertian Parafimosis merupakan kegawatdaruratan karena dapat
mengakibatkan terjadinya ganggren yang diakibatkan preputium
penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat
dikembalikan pada kondisi semula dan timbul jeratan pada penis di
belakang sulkus koronarius.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan
Parafimosis di wilayah puskesmas Penanggal.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Penanggal tentang jenis pelayanan di
Puskesmas Penanggal No. 445/074/427.35.08/2016.
SK Kepala Puskesmas Penanggal tentang pendelegasian wewenang No.
445/ /427.35.08/2016.
SK Kepala Puskesmas tentang jenis-jenis penyakit yang dilayani No. 445/
/427.35.08/2016.
4. Referensi Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Hal 676 -
678.
5. Peralatan Set bedah minor
6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut.
langkah 2. Petugas mencocokkan identitas pasien.
3. Petugas melakukan anamnesis.
a. Pembengkakan pada penis
b. Nyeri pada penis
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
a. Keadaan Umum : tampak sehat bisa sakit ringan – sedang
b. Pemeriksaan Fisik
- Preputium tertarik ke belakang glans penis dan tidak dapat
dikembalikan ke posisi semula
- Terjadi eritema dan edema pada glans penis
- Nyeri
- Jika terjadi nekrosis glans penis berubah warna menjadi
biru hingga kehitaman
6. Petugas mencuci tangan.
7. Petugas menegakkan diagnosis Parafimosis.
8. Petugas merujuk pasien bila di perlukan.
9. Petugas memberikan tindakan.
- Reposisi secara manual dengan memijat glans selama 3-5
menit. Diharapkan edema berkurang dan secara perlahan
preputiumdapat dikembalikan pada tempatnya.
- Dilakukan dorsum insisi pada jeratan
a. Petugas melengkapi rekam medis.
b. Petugas menulis resep dan memberikan kepada pasien.
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat.
Pemanggilan Pencocokkan mencuci
7. Bagan Alir Anamnesis
pasien identitas tangan

mencuci pemeriksaan pemeriksaan


tangan penunjang fisik

merujuk pemberikan
penegakan melengkapi
pasien bila terapi dan
diagnosis rekam medis
perlu konseling

pengambilan
penulisan resep
obat

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait a. UGD.
b. KIA.
c. Ponkesdes.
d. Kamar obat
10. Dokumen a. Rekam medik.
terkait b. Resep.
c. Blanko rujukan.
11. Rekaman
histori Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PENATALAKSANAAN PARAFIMOSIS
No. Kode :
Daftar Terbitan :
Tilik No. Revisi :
Tanggal Mulai :
Berlaku
Halaman : 1/1

PUSKESMAS
PENANGGAL

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomer urut?
2 Apakah petugas mencocokkan identitas pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesis?
4 Apakah petugas mencuci tangan?
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang?
7 Apakah petugas mencuci tangan?
8 Apakah petugas menegakkan diagnosis?
9 Apakah petugas memberikan KIE dan terapi?
10 Apakah petugas melengkapi rekam medis?
11 Apakah petugas merujuk pasien bila diperlukan?
12 Apakah petugas menulis resep dan memberikan kepada
pasien?
13 Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil
obat?
Jumlah
CR: …………………………………………%
..............................................

Auditie Pelaksana / Auditor

(........................................) (...........................................)

Anda mungkin juga menyukai