Yunanto Budi Prasetyo - Tugas Geokimia 1
Yunanto Budi Prasetyo - Tugas Geokimia 1
21/482315/TK/53252
Teknik Geologi B
Tugas Geokimia 1
Chondrite merupakan batu meteorit yang belum mengalami modifikasi, baik modifikasi
melalui peleburan ataupun mengalami diferensiasi dari tubuh induknya. Chondrite berasal
dari berbagai jenis debu dan butiran kecil yang ada di tata surya awal bergabung
membentuk suatu asteroid primitif lebih dari 4,54 miliar tahun yang lalu yaitu waktu
dimana tata surya terbentuk. Indikasi lain menyebutkan bahwa kelimpahan unsur-unsur
non-volatil dalam Chondrite mirip dengan yang ditemukan di atmosfer matahari dan
bintang-bintang lain di galaksi kita. Karena Chondrite terakumulasi dari material yang
terbentuk sangat awal dalam sejarah Tata Surya sekitar 4,54 miliar tahun lalu, dan karena
asteroid chondritic tidak meleleh, mereka memiliki komposisi yang sangat primitif.
"Primitif" berarti bahwa kelimpahan sebagian besar unsur kimia tidak jauh berbeda dari
yang diukur dengan metode spektroskopi di fotosfer matahari, yang pada gilirannya harus
mewakili seluruh Tata Surya dengan baik. Oleh karena itu Chondrite dianggap mewakili
batuan yang ada di tata surya karena chondrite tidak mengalami peleburan dan
menunjukkan komposisi asli dari tata surya dan komposisinya mirip dengan yang ada di
dalam matahari.
2. Komposisi geokimia penyusun bumi dan chondrite dikenal dengan oksida utama dan unsur
jejak. Bumi dipercaya telah mengalami proses diferensiasi dari material asal (chondrite)
sehingga setiap bagian dari bumi memiliki karakteristik geokimia yang berbeda. Diagram
normalisasi banyak digunakan untuk mengidentifikasi seberapa jauh suatu material telah
mengalami perubahan komposoisi kimia dari material asalnya. Di dalam identifikasi proses
diferensiasi di Bumi, diagram normalisiasi yang banyak digunakan adalah diagram REE dan
diagram laba-laba (spider diagram).
Jelaskan:
a. Kenapa chondrite, MORB, dan primitive mantle dipilih sebagai pembagi dalam
diagram-diagram tersebut.
Jawab : Chondrite, MORB, dan primitive mantel dipilih sebagai pembagi diagram diagram
tersebut karena Chondrite merupakan batu meteorit yang belum mengalami modifikasi, baik
modifikasi melalui peleburan ataupun mengalami diferensiasi dari tubuh induknya. memiliki
komposisi yang sangat primitif. "Primitif" berarti bahwa kelimpahan sebagian besar unsur
kimia tidak jauh berbeda dari yang diukur dengan metode spektroskopi di fotosfer matahari,
yang pada gilirannya harus mewakili seluruh Tata Surya dengan baik. Zona MORB memiliki
komposisi yang basaltik yang berasal dari partial melting mantel atas yang tersusun atas
peridotit dengan olivin dan piroksen yang melimpah karena belum banyak mengalami
diferensiasi dan perubahan dari komposisi asli mantel bumi sehingga MORB digunakan
sebagai salah satu indikator mengenai komposisi mantel dan komposisi awal bumi yang
berarti tidak jauh berbeda dengan komposisi chondrite. Mantel Primitif adalah komposisi
kimiawi mantel Bumi selama tahap perkembangan antara diferensiasi inti-mantel dan
pembentukan kerak benua awal. Komposisi kimia mantel primitif mengandung karakteristik
kerak dan mantel. Karena terbentuk bersamaan dengan pembentukan kerak benua awal yang
berarti komposisi primitif mantel sama dengan yang ada di dalam mantel bumi saat ini
sehingga dapat digunakan sebagai pembagi dalam diagram tersebut.
b. Pertimbangan apa yang digunakan untuk menyusun urutan letak komposisi kimia
pada sumbu horizontal dari kiri ke kanan pada setiap diagram.
Jawab : REE adalah lantanida, elemen 57 hingga 71 (La hingga Lu) dalam tabel periodik.
Unsur-unsur tersebut sangat menarik karena secara geokimia sangat mirip. Semuanya
memiliki muatan 3+ dan menunjukkan penurunan jari-jari ionik dari La ke Lu. Oleh karena
itu, mereka diharapkan berperilaku sebagai kelompok yang koheren dan menunjukkan
perubahan perilaku geokimia yang mulus dan sistematis melalui rangkaian tersebut. Oleh
karena itu, diagram REE diplot untuk menunjukkan elemen-elemen dari kelompok tersebut
dengan urutan peningkatan nomor atom (dari La (57) ke Lu (71)) dari kiri ke kanan. Dari
diagram menunjukkan terjadi penurunan logaritmit, REE ringan (Light REE) yang berada
disebelah kiri memiliki kelimoahan yang lebih tinggi dibandingkan dengn REE berat
(Heavy REE) yang ada di sebelah kanan. Konsentrasi REE dalam batuan dinormalisasi ke
konsentrasi dalam meteorit Chondritik dan ada sejumlah konsentrasi Chondritik yang
direkomendasikan untuk digunakan. Salah satu set nilai normalisasi Chondritik yang
banyak digunakan adalah dari McDonough dan Sun (1995). Tujuan dari normalisasi ini
adalah untuk membandingkan sampel dengan komposisi material awal Bumi.
c. Apakah artinya apabila komposisi sampel yang dinormalisasi berada dekat dengan
angka 1, <<1, dan >>1?
Jawab : Komposisi REE dalam meteorit Chondrite umumnya memiliki nilai konsentrasi
yang telah dinormalisasikan mendekati angka 1 atau kurang dari 1. Yang menandakan
material penyusun tata surya kita memiliki konsentrasi REE mendekati 1. Apabila suatu
sampel memiliki konsentrasi REE mendekati 1 menandakan sampel tersebut memiliki
komposisi yang mirip dan sama dengan komposisi penyusun Chondrite yang artinya sampel
tersebut merupakan sampel material penyusun awal bumi dan penyusun mantel bumi.
Namun apabila nilainya sangat jauh dari 1 dapat diartikan bahwa sampel tersebut sudah
mengalami perubahan dan diferensiasi dalam kerak bumi yang komposisinya sudah berbeda
dengan Chondrite, hal tersebut umum dijumpai di kerak bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Selamat mengerjakan
TEXT BOX 2.2 Geochemical multielement diagrams
Rock concentration/chondrite
order according to the particular logic of the diagram.
The y-axis will record the abundances of those ele- 100
ments, and because the abundances are very variable,
they are displayed on a logarithmic scale. Further, the
abundances are normalized to the concentrations pre-
sent in a particular reference material. These reference
materials vary but include chondritic meteorites and
an estimate of the composition of the Earth’s primi- tive
mantle. In other words, the composition of the rock is
compared to that of the primitive, undifferen- tiated 10
Earth. Three different types of multielement diagrams
will be discussed here.
The series will often start with elements such as Cs or before the formation of the continental crust. A table
Rb and end with elements such as Y or Yb, although of the various estimates of these abundances is given in
there is no definitive element suite for these diagrams. Chapter 3, Table 3.2. Hence the purpose of this
In this case the elements are not ordered according to normalization procedure is to see how the sample
atomic number, instead they are arranged in order of being investigated differs from the primitive mantle
decreasing incompatibility during mantle melting. In from which it was originally derived.
other words those elements with the greatest prefer-
ence for the melt phase during mantle melting are (b) Mid Ocean Ridge Basalt (MORB)-
plotted to the left of the graph and those with a less- normalized diagrams
er affinity for the melt phase to the right (Box 2.2 Fig.2). An alternative normalization scheme is to use the
These preferences are determined from labora- tory composition of average midocean ridge basalts
measurements of the partition coefficients of the (MORB). MORB-normalization is often used for vol-
respective elements in the main mantle minerals, canic arc rocks and altered basalts. In this case the ele-
weighted according to the proportion of those miner- ments are arranged slightly differently and are ordered
als in the mantle. These abundances are normalized to the according to their mobility in a hydrous fluid so that
concentrations of those elements estimated to have mobile, low field strength elements are plotted to the
been present in the Earth’s primitive mantle – that is left of the diagram and immobile, high field strength
the mantle as it was after core formation but elements to the right (Box 2.2 Fig. 3).
Sr K Rb Ba Th Ta Nb Ce P Zr Hf Sm Ti Y Yb