ACARA 3
Epitermal Sulfidasi Rendah
Asisten Acara:
Fadilla Andar Septiany
Sydney Ilma Zees
Yunanto Budi Prasetyo
Outline
Maksud dan Tujuan
Epitermal
LSE
HSE
Komparasi
Maksud dan Tujuan
Maksud
• Memperkenalkan berbagai kenampakanproduk endapan epitermal
(sulfidasi rendah ataupun sulfidasi tinggi) kepada para praktikan
Tujuan
• Mendeskripsikan sifat-sifat fisik dari batuan dan urat penciri endapan
epitermal sulfidasi rendah
• Mengetahui asosiasi mineral-mineral penciri endapan epitermal
sulfidasi rendah
Epitermal
Endapan epitermal adalah endapan mineral hasil dari aktivitas
larutan hidrotermal yang berkaitan dengan proses vulkanisme
pada kedalaman dangkal dengan temperatur rendah, dengan
kedalaman berkisar 1—1,5 km dan suhu antara 50°C—300°C
(Guilbert, 1986; Hedenquist dkk., 2000).
Epitermal
Secara umum, lingkungan epitermal dapat dibagi menjadi dua
end-member utama (Henley dan Ellis, 1983; Hedenquist dan
Arribas, 2000). Pembagian dua end-member ini teramati dari
karakteristik fisiknya, khususnya pH dan tingkat oksidasi fluida
hidrotermalnya. Adapun dua end-member tersebut antara lain:
• Endapan sulfidasi rendah
• Endapan sulfidasi tinggi
Epitermal
Sulfidasi
Rendah
Epitermal sulfidasi rendah
cenderung berada pada
lokasi sistem periferal
intrusi. Fluida magmatik
tidak dapat menjangkau
lokasi ini dan pengaruhnya
sangat minim, dimana
fluida yang paling berperan
dalam pembentukan
epitermal sulfidasi rendah
adalah fluida Gambar 2. Model endapan epitermal sulfidasi rendah oleh Wilson (2013; dimodifikasi dari Buchanan, 1981).
Bagian kiri menggambarkan ilustrasi persebaran zona alterasi dan asosiasi mineral yang terbentuk. Bagian kiri
memperlihatkan pesebaran vertikal dari bijih, mineral gangue, dan tekstur urat yang terbentuk berdasarkan
kedalaman tertentu
Gambar 2. Hubungan spasial antara tipe-tipe endapan epitermal, khususnya epitermal sulfidasi tinggi dan rendah,
terhadap sistem hidrotermal magmatik yang berpusat pada sistem intrusi (Wilson, 2013).
Klasifikasi Endapan Epitermal
Tabel 1. Perbedaan karakteristik sulfidasi rendah dan sulfidasi tinggi dalam White dan Hedenquist (1995)
Asosiasi Mineral Bijih dan Sekunder Pada Endapan Epitermal