Anda di halaman 1dari 63

Endapan Bijih Epitermal

Hendro Purnomo

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN STTNAS


2017
Proses Hidrotermal
• Endapan proses hidrothermal adalah endapan yang terbentuk dari
larutan air panas (hot aquaeous solutions) yang berhubungan
dengan magmatik, atau proses matamorfisme.

• Hot aqueous solutions (hydrothermal solutions), merupakan


larutan tiga fase (liquid+gas+solid).

• pembentukan endapan berada pada kisaran temperatur 50 – 650⁰C


(sinter-porphyri/ mesothermal).

• Larutan hidrotermal dipercaya sebagai salah satu fluida pembawa


bijih utama yang kemudian terendapkan dalam beberapa fase dan
tipe endapan.
Proses Hidrotermal (lanjutan..)

• Larutan berasal dari larutan sisa magma dengan temperatur


yang lebih rendah sebagai sisa dari kristalisasi pada fase
pegmatit, mengandung base metals dan elemen elemen lain
yang tidak ikut terkristalkan pada pendinginan magma. (W, U,
Mo, Cs, Rb, Li, Be, B dan P).

• Kandungan volatile : H2S, HCL, HF CO2, SO2 dan H2.

• White (1955), menyatakan bahwa sistem geothermal


kemungkinan merupakan pembentuk utama endapan-endapan
epigenetik, dibuktikan lebih lanjut oleh peneliti lain, endapan
umumnya berhubungan dengan sistem geotermal masa lalu
(ancient geothermal system).
Proses Pembentukan Endapan Hidrotermal
1400 C
1200

1000

800

600 C

Seri Reaksi Bowen


Proses Hidrotermal (lanjutan..)

Sistem geotermal sebagai sumber panas


(heat engine), biasanya magmatik, pada
kedalaman beberapa kilometer
berinteraksi dengan air meteorik dalam.

Sirkulasi air panas dapat bereaksi dan


mengandung kandungan terlarut dari
batuan samping atau intrusi magma.

Skema menunjukan struktur sistem geothermal


(Henley & Ellis, 1983)
Proses pembentukan endapan bijih
Endapan emas hidrotermal di Indonesia
Produksi Emas Dunia

IOCG=Iron Oxide Copper Gold, PGE=Platinum Group Elements


Endapan Emas Epitermal
Endapan Epitermal
• Istilah epitermal pertamakali disampaikan oleh Lindgren (1922,
1933) untuk endapan precious metals, base metals, Hg dan Sb yang
terbentuk oleh larutan sisa magma pada temperatur rendah (<200⁰C)
dan pada tekanan yang moderat.

• Endapan epitermal terbentuk sebagai hasil dari proses naiknya


larutan hidrotermal dari dalam ke permukaan bumi.

• Beberapa aspek penting pada endapan epitermal pada lingkungan


volkanik adalah:
– Tipe genetik
– Setting tektonik
– Alterasi dan
– Kontrol geometri
Endapan Epitermal (lanjutan..)

Karakteristik
• Suhu relatif rendah (50 - 250⁰C)
• Terbentuk pada kedalaman yang dangkal ( 1̴ km)

Klasifikasi Genetik
• High sulphidation (tipe acid sulphate).
• Low Sulphidation (tipe adularia-serisit)
Pacific Rim Au / Cu Mineralization Models (Corbett & Leach, 1993)
Distribution endapan epitermal LS and HS di daerah Circum Pacific
Distribution endapan epitermal LS and HS di daerah Eropa dan Asia Tengah
Tipe Genetik
Boiling and the associated gas loss are the principal causes of Au precipitation from bisulfide
complexes . Au(HS)2 + 0.5H2 Au + H2S + HS
White et al.,1995
Bentuk Endapan Epitermal

White et al., 1995


Mineralogi Gangue

White and Hedenquist,1995


Karakteristik Tekstur

White and Hedenquist,1995


Mineral-Mineral Dalam Bijih Emas Epitermal
Asosiasi Geokimia

White et al., 1995


Alterasi
Distribution alterasi hydrothermal (White et al,. 1995)
Temperatur dan mineral hidrotermal yang umum dijumpai pada endapan epitermal
Setting Tektonik
Setting Tektonik Endapan Emas Epithermal (groves et al, 1998)
Sebaran gunungapi dan endapan emas epitermal
Distribution of mineralized Late Cretaceous to Pliocene magmatic arcs in Indonesia
High Sulfidation Epithermal
Zona alterasi pada sistem high sulphidation
Zona alterasi pada sistem high sulphidation (lanjutan..)
Advance argillic alteration rock
Vuggy quartz rock / residual silica
Enargite (Cu3AsS4)
Covellite (CuS)
Pyrite (FeS2)
Peta Alterasi Tumpang Pitu Banyuwangi
Low Sulfidation Epithermal
Epithermal model
Epithermal model and geochemistry
Alterasi Epithermal
Tekstur Mineral Gangue
Tekstur Mineral Gangue
Mold

Lattice-Bladed

Stockwork
Cinnabar

Adularia

Sericite Alunite
Bonanza epithermal quartz Au-Ag mineralisation
Diskusi
Pt.Nusa Halmahera Minerals
Gold Field Epithermal Deposit
Silitonga, 2013
Gosowong Vein Ore Zonation

Silitonga, 2013
Silitonga, 2013
Kencana Vein Texture & Mineralogy Zonation

Silitonga, 2013
Toguraci Vein Ore Zonation

Silitonga, 2013
Silitonga, 2013
References
Carlile. J.C, Mitchell. A.H.G, 1994, Magmatic Arc and Associated Gold and Copper Mineralization in Indonesia,
Journal Of Geochemical Exploration 50 pp 91-142.

Clarke. D.S, 1996, Professional Development Program Geoscience Workshop., Essentials Of Hydrothermal Gold,
GRADE Consultancy.

Corbett. G.J, Leach. T.M., 1993, A Guide To Pacific Rim Au/ Cu Exploration., A Workshop Presented in Jakarta 14-
15 Dec 1993

Dep. M., Epithermal Gold Deposits: their characteristics & modeling. Dept of Geology & school of Environmental
Studies, University of Delhi.

Evan. A., 1993, Ore Geology and Industrial Minerals (An Introduction)., Blackwell Publishing, Third Edition.

Hedenquist. J.W, Arribas. A.R, Gonzales. E.U., 2000, Exploration For Epithermal Gold Deposits., SEG Reviews,
Vol. 13, p. 245-277.

Marjoribanks, R.W., 1997, Geological Methods In Mineral Exploration and Mining., Chapman & Hall.

Morrison G, Guayi D, Jaireth S., Field Manual Textural Zoning in Epithermal Quartz Veins., Gold Research Group
James Cook University of North Queensland.

Silitonga. D., 2013, Characteristic Of Gosowong Gold Fields Epithermal Deposits, Congress MGEI, Denpasar-Bali.

Thompson. A.J.B, Thompson. J.F.H., 1996, Atlas of Alteration, A Field and P, Petrographic Guide To Hydrothermal
Alteration Minerals., Geological Association of Canada Mineral Deposits Division.

White. N.C, Hedenquist. J.W., 1995, Epithermal Gold Deposits: Styles, Characteristics and Exploration., Published
in SEG Newsletter, No. 23, pp. 1, 9-13.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai