Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRIBADI

INTELEGENSI (KECERDASAN) EMOSIONAL

MATA KULIAH PROFESIONAL KEBIDANAN

OLEH:

FITRI HANDAYANI (22222031)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROFESI

STIKes MERCU BAKTI JAYA PADANG

TA 2022-2023

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“intelegensi emosional” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah Profesional Kebidanan. Makalah ini ditulis dari hasil

penyusunan data yang kami peroleh dari beberapa buku dan internet. Tak lupa kami

mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas bimbingan dan arahan dalam

penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya.

Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna.

Sehingga saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menambah kualitas

serta mutu dari makalah tersebut. Kami berharap semoga makalah inn dapat menmabha ilmu

dan wawasan kita semua.

Padang, April 2023

Fitri Handayani

DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1latar belakang....................................................................................................1

1.2rumusan masalah..............................................................................................2

1.3tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1pengertian kecerdasan emosional.....................................................................3

2.2aspek-aspek kecerdasan emosional...................................................................3

2.3faktor-faktor kecerdasan emosional..................................................................5

2.4kategori kecerdasan emosional.........................................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................8

3.1kesimpulan........................................................................................................8

3.2saran..................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki individu dalam

memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan

menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional, individu

dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasaan dan mengatur

suasana hati. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat menanggulangi

emosi mereka sendiri dengan baik, dan memperhatikan kondisi emosinya, serta merespon

dengan benar emosinya untuk orang lain.

Kecerdasan emosional bagi orang yang berkepribadian baik mampu menahan dan

mengendalikan diri terhadap dorongan-dorangan hawa nafsunya (Hawari, 2016). Kecerdasan

emosional ini terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana siswa mampu untuk memberi kesan

yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya, berusaha

menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan dan mampu

mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi

dangan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif. Dengan mengenal dirinya sendiri

secara menyeluruh berarti seseorang pun dapat mengetahui saat dirinya mengalami emosi,

selanjutnya pengelolaan emosi agar emosi tersebut terkendali diarahkan dengan tepat

(Shapiro, L.E,2010).

Individu yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang baik dapat menjadi

lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, lebih terampil dalam memusatkan

suatu perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cerdas, lebih mudah

menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan suatu

permasalahan sendiri (Misnawati, 2016). Sedangkan individu dengan tingkat

kecerdasan emosional yang rendah tidak akan mampu mengendalikan emosi, ketika
seseorang dihadapkan pada sebuah permasalahan, individu tersebut akan mengalami stress

karena merasa tidak mampu sehingga sulit mengambil keputusan (Yashinta & Ariyanti,

2015).

Dalam kehidupan banyak sekali masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan

semata dengan menggunakan kemampuan intelektual seseorang. Kematangan emosi ternyata

sangat menentukan keberhasilannya. Dengan kata lain, kecerdasan emosi mempunyai

kontribusi yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan hidup.

1.2Rumusan Masalah

1. Mengetahui apa pengertian intelegensi (kecerdasan) emosional

2. Mengetahui aspek-aspek kcerdasan emosional

3. Mengetahui faktor-faktor kecerdasan emosional

4. Mengetahui kategori kecerdasan emosional

1.3Tujuan

Mempelajari dan mengetahui lebih dalam apa saja yang terkait dengan kecerdasan

emosional pada diri seseorang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya

sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya dan menggunakan informasi

tersebut untuk menuntun proses berpikir dan berperilaku seseorang.

Kesimpulan yang dapat diperoleh mengenai pengertian kecerdasan emosi adalah jenis

kecerdasan yang fokusnya memahami, mengenali, merasakan, mengelola dan memimpin

perasaan sendiri dan orang lain serta mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi dan

sosial. Kecerdasan dalam memahami, mengenali, meningkatkan, mengelola dan memimpin

motivasi diri sendiri dan orang lain serta mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi dan

sosial.

Kecerdasan dalam memahami, mengenali, meningkatkan, mengelola dan memimpin

motivasi diri sendiri dan orang lain untuk mengoptimalkan fungsi energi, informasi,

hubungan dan pengaruh bagi pencapaian-pencapaian tujuan yang dikehendaki dan ditetapkan.

2.2Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional

a. Mengenali emosi diri

Mengenali emosi diri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan

sewaktu perasaan itu terjadi. Aspek mengenali emosi diri terjadi dari: kesadaran diri,

penilaian diri, dan percaya diri. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi, para

ahli psikologi menyebutkan bahwa kesadaran diri merupakan kesadaran seseorang akan

emosinya sendiri.

b. Mengelola emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan inividu dalam menangani perasaan agar

dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri

individu.
c. Memotivasi diri sendiri

Dalam mengerjakan sesuatu, memotivasi diri sendiri adalah salah satu kunci

keberhasilan.Mampu menata emosi guna mencapai tujuan yang diinginkan.Kendali diri

secara emosi, menahan diri terhadap kepuasan dan megendalikan dorongan hati adalah

landasan keberhasilan di segala bidang.

d. Mengenali emosi orang lain

Kemampuan mengenali emosi orang lain sangat bergantung pada kesadaran diri

emosi. Empati merupakan salah salah satu kemampuan mengenali emosi orang lain, dengan

ikut merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Menurut Goleman (2005: 59) kemampuan

seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan empati seseorang. Individu

yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang

tersembunyi dan mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan oleh oaring lain sehingga ia lebih

mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasan orang lain dan lebih

mampu untuk mendengarkan orang lain.

e. Membina hubungan dengan orang lain

Kemampuan membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi

orang lain. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas,

kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi. Orang yang dapat membina hubungan dengan

orang lain akan sukses dalam bidang apa pun yang mengandalkan pergaulan yang mulus

dengan orang lain. Menurut Goleman (2005: 274) ada tujuh unsur kemampuan anak yang

berkaitan erat dengan kecerdasan emosi adalah:

a. Keyakinan

Perasaan kendali dan penguasaan seseorang terhadap tubuh, perilaku, dan dunia;

perasaan anak bahwa ia lebih cenderung berhasil daripada tidak dalam apa yang

dikerjakannya,dan bahwa orang-orang dewasa akan bersedia menolong.


b. Rasa ingin tahu

Perasaan bahwa menyelidiki sesuatu itu bersifat positif dan menimbulkan kesenangan

c. Niat

Hasrat dan kemapuan untuk berhasil, dan untuk bertindak berdasarkan niat itu dengan

tekun, ini berkaitan dengan perasaan terampil, perasaan efektif.

d. Kendali diri

Kemampuan untuk menyesuaikan dan mengendalikan tindakan dengan pola yang

sesuai dengan usia; suatu rasa kendali batiniah

e. Keterkaitan

Kemampuan untuk melibatkan diri dengan orang lain berdasarkan pada perasaan

saling memahami.

f. Kecakapan berkomunikasi

Keyakinan dan kemampuan verbal untuk bertukar gagasan, perasaan dan konsep

dengan orang lain. Ini ada kaitannya dengan rasa percaya pada orang lain dan

kenikmatan terlibat dengan orang lain, termasuk orang dewasa

g. Koperatif

Kemampuan untuk menyeimbangkan kebutuhannya sendiri dengan kebutuhan orang

lain, termasuk orang dewasa..

Apabila unsur-unsur di atas dapat terpenuhi dengan baik, akan mempermudah peserta

didik untuk mencapai keberhasilan dalam menguasai, mengelola emosi dan memotivasi diri

yang berkaitan erat dengan kecerdasan emosi.

2.3Faktor-Faktor Kecerdasan Emosional

a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang.

Setiap manusia akan memiliki otak emosional yang di dalamnya terdapat sistem saraf

pengatur emosi atau lebih dikenal dengan otak emosional. Otak emosional meliputi keadaan
amigdala, neokorteks, sistem limbik, lobus prefrontal dan keadaan lain yang lebih kompleks

dalam otak emosional.

b. Faktor eksternal adalah faktor pengaruh yang berasal dari luar diri seseorang.

Faktor eksternal kecerdasan emosi adalah faktor yang datang dari luar dan

mempengaruhi perubahan sikap. Pengaruh tersebut dapat berupa perorangan atau secara

kelompok. Perorangan mempengaruhi kelompok atau kelompok mempengaruhi perorangan.

Hal ini lebih memicu pada lingkungan.

Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional antara lain:

1) Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor

internal membantu individu agar bisa mengelola, mengontrol, mengendalikan, dan

mengkoordinasikan emosi individu dengan efektif.

2) Faktor pelatihan emosi

Kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus akan menciptakan kebiasaan,

kemudian menghasilkan pengalaman yang berujung pada pembentukan nilai.

3) Faktor pendidikan

Individu akan mengenali emosi hingga mengelola emosi melalui pendidikan yaitu

keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang

mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dirinya, terdiri dari jasmani dan psikologis. Sedangkan

faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar dirinya, terdiri dari keluarga, sekolah

dan lingkungan.

2.4Kategori Kecerdasan Emosional


Adapun ciri-ciri seseorang dikatakan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi apabila

ia secara sosial mantap, mudah bergaul dan jenaka. Tidak mudah takutatau gelisah, mampu

menyesuaikan diri dengan beban stres.Memiliki kemampuan besar untuk melibatkan diri

dengan orang- orang atau permasalahan, untuk mengambil tanggung jawab dan memiliki

pandangan moral. Kehidupan emosional mereka kaya, tetapi wajar, memiliki rasa nyaman

terhadap diri sendiri, orang lain serta lingkungannya.

Seseorang dikatakan memiliki kecerdasan emosi rendah apabila seseorang tersebut

tidak memiliki keseimbangan emosi, bersifat egois, berorientasi pada kepentingan

sendiri.Tidak dapat menyesuaian diri dengan beban yang sedang dihadapi, selalu

gelisah.Keegoisan menyebabkan seseorang kurang mampu bergaul dengan orang-orang

disekitarnya.Tidak memiliki penguasaan diri, cenderung menjadi budak nafsu dan amarah.

Mudah putus asa dan tengelam dalam kemurungan.

BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki individu dalam

memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan

menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional, individu

dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasaan dan mengatur

suasana hati. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat menanggulangi

emosi mereka sendiri dengan baik, dan memperhatikan kondisi emosinya, serta merespon

dengan benar emosinya untuk orang lain, faktor- faktor yang mempengaruhi kecerdasan

emosional yaitu faktor internal dan eksternal, Apabila semua aspek kecerdasan emosional

dapat terpenuhi dengan baik, akan mempermudah seseorang untuk mencapai keberhasilan

dalam menguasai, mengelola emosi dan memotivasi diri yang berkaitan erat dengan

kecerdasan emosi

Dalam memberikan asuhan kebidanan seorang bidan diharuskan memiliki intelegensi

emosinal dalam pelayanan kebidanan, dimana seorang bidan dihadapkan dalam beberapa

kondisi yang menyebabkan bidan akan mengalami hal-hal yang tidak terduga nantinya.

3.1Saran

Diharapkan seluruh pembaca baik bidan maupun mahasiswa kebidanan dapat mengerti dan

dapat menjalankan teori ini dalam pelaksanaan tugasnya

DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/best-seller/kecerdasan-emosional/
https://ulyadays.com/pengertian-kecerdasan-emosional-menurut-para-ahli/
Goleman, D. (1999). Kecerdasan Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta : PT
Gramedia.
Goleman, D. (2002). Emotional Intelligence. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rahardjo, Mudjia. Antara IQ, EQ dan SQ. (http://mudjiarahardjo.com/artikel/211-
antara-iq-eq-dan-sq.html, diakses 19 September 2011).
Alwisol. (2005). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Pres

Anda mungkin juga menyukai