JURNAL AKHIR Farkol Ai
JURNAL AKHIR Farkol Ai
PRAKTIKUM
FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI
Disusun Oleh :
AI NURVIAYANA 201851012
A. TUJUAN
B. METODE PENELITIAN
ALAT
1. Kawat kandang mencit
2. Handschoen
3. Masker
4. Spuit 3 cc
5. Sonde
6. Nacl
HEWAN UJI
1. Mencit
PENGAMBILAN SAMPLE
1. Prosedur kerja
a. Cara memegang mencit
- Mencit diangkat dengan memegangnya pada ujung ekornya dengan
tangan kanan, dan dibiarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki
depannya. Dengan tangan kiri , kulit tengkuknya dijepit diantara
telunjuk dan ibu jari. ( gambar 1.1 )
Gambar 1.1
- Kemudian ekornya dipindahkan dari tangan kanan keantara jari manis
dan jari kelingking tangan kiri, hingga mencit cukup erat dipegang
(gambar 1.2)
Gambar 1.2
Gambar 1.3
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Smith JB dan Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan
Percobaan di Daerah Tropis. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta.
2. Departemen Farmakologi dan Terapi FK UGM. 2006. Metode Laboratorium dalam
Toksikologi. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
3. Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI : Jakarta
4. Tanu, Ian. (2007). Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
RUTE PEMBERIAN OBAT KEPADA HEWAN UJI
A. TUJUAN
Mempelajari cara penanganan hewan percobaaN dan rute pemberian obat
Memahami cara perhitungan dosis dan konversi dosis
BAHAN
1. Ibuprofen
2. CMC/Agar
HEWAN UJI
1. Mencit
C. METODE PENELITIAN
1. PENGAMBILAN SAMPLE
Prosedur Kerja
1. Oral
Pemberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang ujungnya
tumpul.
Memegang mencit dengan menjepit bagian tekuk menggunakan ibu jari dan
jari telunjuk, dan ekornya dijepit diantara jari manis dan kelingking.
Sebelum measukkan sande oral, posisi kepala dan keadaan mulut harus
diperhatikan. Ketika hewan dipegang dengan posisi terbalik pastikan posisi
kepala menengadah atau posisi dagu sejajar dengan tubuh dan mulut terbuka
sedikit.
Kemudian masukkan suntikan oral kedalam mulut sampai esophagus (posisi
suntikan Oral yang dimasukkan tegaklurus).
Pemberian Nacl sebanyak 1 ml
Induksi dengan CMC atau agar 1,3 mg sehingga terjadi pembengkakan atau
inflamasi dibagian otot paha
Diukur diameter paha setelah di induksi diketahui 3,1 cm
Stelah diberikan obat per-oral diukur lingkar diameter paha
1. 20:29 = 2,23 cm
2. 20:34 = 1,7 cm
3. 20:39 =
4. 20:49 =
A. Perhitungan Dosis
Setiap spesies mempunyai sensitivitas yang berbeda dalam menerima Obat
Oleh karena itu perhitungan dosis tidak bias hanya berdasarkan Pada berat
badan tetapi harus juga memperhitungkan sensitivitas. Tersebut dengan
menggunakan table konversi dosis(Tabel1 )
( Tabel 1 )
2. Intra Vena
Siap kan alat dan bahan
Siapkan mencit bersihkan ekor mencit dengan alcohol swab
Ambil cairan Nacl sebanyak 0,5 Ml menggunkan spuit 3 cc
Suntikan ke bagian ekor mencit dengan sudut 20-30o
A. PENYUNTIKAN INTRAVENA
4. Subkutan
Siapkan larutan NACL sebanyak 1 ml
Pemberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang
ujungnya runcing.
Memegang mencit dengan menjepit bagian tekuk menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk, dan ekornya dijepit diantara jari manis dan kelingking.
Posisi hewan tetap mengarah kebawah (tidak terbalik).
Arah suntikan dari depan.
Usahakan lokasi suntikan pada daerah kulit tipis dengan terlebih dahulu
membersihkannya dengan alkohoL swab
Melakukan suntikan dengan cepat agar tidak terjadi pendarahan
5. Intra peritoneal
Siapkan larutan Nacl, ambil larutan Nacl 1 ml
Pemberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang
ujungnya runcing.
Memegang mencit dengan menjepit bagian tekuk menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk, dan ekornya dijepit diantara jari manis dan kelingking
Posisi hewan terbalik, kepala lebih rendah daripada abdomen.
Posisi jarum suntik sepuluh derajat dari abdomen berlawanan arah
dengan kepala (arah jarum ke bagian perut.
Lokasi suntikan pada bagian tengah abdomen, pada daerah yang sedikit
menepi dari garis tengah agar jarum suntik tidak terkena kandung kemih
dan tidak terlalu tinggi agar tidak terkena penyuntikan pada hati.
Suntikan di bawah kulit dengan terlebih dahulu membersihkan lokasi
suntikan dengan alcohol swab.
A. PENYUNTIKAN PERITONEAL