Anda di halaman 1dari 2

1.

Definisi antihiperlipidemia

Antihiperlipidemia adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid atau lemak dalam darah.
Obat ini digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia, yaitu kondisi di mana terjadi peningkatan kadar
kolesterol dengan atau tanpa peningkatan kadar trigliserida dalam darah Selain dengan obat-obatan,
hiperlipidemia juga dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti dengan
menjalani pola makan sehat, berolahraga, dan berhenti merokok.

Hiperlipidemia adalah istilah medis untuk kondisi kolesterol tinggi. Terkadang, kondisi ini tidak
menimbulkan gejala, tetapi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bisa berujung
kematian. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mewaspadai kondisi ini.

Hiperlipidemia ditandai dengan tingginya kadar kolesterol atau trigliserida. Keduanya merupakan lemak
utama dalam darah. Kolesterol diproduksi secara alami di organ hati dan dapat diperoleh dari makanan
berlemak, seperti telur, daging merah, dan keju, sedangkan trigliserida berasal dari kalori ekstra yang
disimpan oleh tubuh.

2.prevalensi

Secara global, World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa hiperlipidemia menyebabkan
2,6 juta kematian setiap tahun. WHO juga mengatakan bahwa wilayah Eropa mempunyai prevalensi
paling tinggi (54%), diikuti dengan wilayah Amerika, Afrika dan Asia Tenggara. Di negara maju seperti
Kanada, 45% dari penduduk antara usia 18 sampai 79 mengalami hiperlipidemia. Sedangkan di negara
berkembang seperti Indonesia, berdasarkan laporan dari Riskesdas 2014, prevalensi hiperlipidemia di
Indonesia sekitar 39,8%. Penanganan untuk penyakit tersebut merupakan pemberian antihyperlipidemic
drugs dengan tujuan menurunkan kadar LDL dalam tubuh (who,2017)

3.etiologi

Antihiperlipidemia mengacu pada pengobatan tingginya kadar lipid dalam darah, terutama kolesterol
dan trigliserida. Etiologi antihiperlipidemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

Faktor gaya hidup : Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans,
kurang olahraga, dan merokok, dapat berkontribusi terhadap tingginya kadar lipid dalam darah

Faktor genetik : Hiperkolesterolemia dapat disebabkan oleh faktor genetik, misalnya


hiperkolesterolemia familial, yaitu suatu kondisi bawaan yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol
LDL.

Kondisi medis : Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal, juga dapat
menyebabkan tingginya kadar lipid dalam darah.

Pengobatan antihiperlipidemia biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, seperti pola makan sehat
dan olahraga, serta pengobatan. Statin adalah jenis obat yang umum digunakan untuk menurunkan
kadar kolesterol dalam darah. Obat lain, seperti fibrat dan niasin, juga dapat digunakan untuk
menurunkan kadar trigliserida

. Tujuan pengobatan antihiperlipidemia adalah untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, yang
dapat menjadi komplikasi tingginya kadar lipid dalam darah.

3. Faktor risiko

Hiperlipidemia adalah suatu kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan lipid dalam darah sehingga dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan komplikasi lainnya Berikut ini adalah beberapa faktor
risiko terjadinya hiperlipidemia:

Gaya hidup tidak sehat : Ini termasuk pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, kurang aktivitas
fisik, dan merokok

Obat-obatan tertentu : Beberapa obat, seperti diuretik, beta-blocker, dan steroid, dapat meningkatkan
kadar lipid dalam darah

Kondisi kesehatan tertentu : Kondisi kesehatan seperti penyakit ginjal, diabetes, dan sindrom ovarium
polikistik (PCOS) dapat meningkatkan risiko hiperlipidemia

Genetika : Hiperlipidemia juga bisa diturunkan, dan riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau
penyakit jantung dapat meningkatkan risikonya

Dapus

National Heart, Lung, and Blood Institute. What Causes High Blood Cholesterol. NHLBI. Bethesda.
2016.6.

World Health Organization. Global Health Observatory Data: Raised Cholesterol. WHO. Geneva. 2017.

Anda mungkin juga menyukai