Bahan Ajar Roya Fidusia
Bahan Ajar Roya Fidusia
1. Pengertian Fidusia.
Fidusia ini berasal dari kata Fiduciair atau fides, yang artinya kepercayaan,
yakni penyerahan hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan
(agunan) bagi pelunasan piutang kreditor. Penyerahan hak milik atas benda ini
Dengan demikian, artinya bahwa dalam fidusia telah terjadi penyerahan dan
pemindahan dalam kepemilikan atas suatu benda yang dilakukan atas dasar
pemilik benda (pemberi fidusia). Dalam hal ini yang serahkan dan dipindahkan itu
dari pemiliknya kepada debitor (penerima fidusia) adalah hak kepemilikan atas
suatu benda yang dijadikan sebagai jaminan, sehingga hak kepemilikan secara
yuridis atas benda yang dijaminkan beralih kepada kreditor (penerima fidusia).
kepemilikan atas suatu kebendaan fiduisa dimaksudkan sebagai agunan saja bagi
Dengan adanya penyerahan hak kepemilikan atas kebendaan jaminan fiduia ini,
tidak bearti kreditor penerima dari jaminan fiduisa akan betul-betul menjadi
sebagai kreditor (penerima fidusia), dia mempunyai hak untuk menjual kebendaan
fiduisa yang dijaminkan kepadanya seolah-olah dia menjadi atau sebagai pemilik
dari kebendaan jaminan fidusia yang dimaksud, bila debitur (pemberi fidusia)
wanprestasi. Dengan kata lain selama debitur (pemberi fidusa) belum melunasi
utangnya, selama itu pula kreditor (penerima fidusia) mempunyai hak untuk
menjual kebendaan fidusia yang dijaminkan kepadanya. Ini bearti bila utang
fidusia).
jaminan fidusia adalah benda bergerak yang terdiri dari benda dalam persediaan
tanggungan.
rumah susun, sedangkan yang dapat menjadi subjek dari jaminan fidusia adalah
pemberi dan penrima fidusia. Pemberi fidusia adalah orang perorangan atau
Adapun ciri-ciri sifat hak kebendaan yang dapat dialihkan tersebut terdapat
dalam surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
September 2006 Nomor C.HT.-1.10-74 untuk pendaftaran fidusia. Isi surat itu
menjelaskan bahwa :
a. Hak kebendaan bersifat mutlak, yaitu dapat dipertahankan terhadap siapapun
b. Hak kebendaan punya zaakgevolg atau droit de suite. Artinya hak tersbut
mengikuti bendaya di mana pun atau di tangan siapa pun benda tersebut
berada.
dahulu dari pada kreditor lainnya (jika ada) dari hasil penjualan barang yang
dijaminkan.
Undang Nomor 42 Tahun 1999. Sifat jaminan fidusia ini adalah perjanjian ikutan
(accesoir) dari suatu perjanjian pokok yang menimbulkan kewajiban bagi para
fidusia dibuat dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia. Ketentuan dalam Pasal
dituangkan dalam akta notaris yang merupakan Akta Jaminan Fidusia (AJF).
Dalam Pasal 1870 KUH Perdata dinyatakan, bahwa suatu akta autentik
memberikan suatu bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat didalamnya
diantara para pihak beserta ahli warisnya ataupu orang-orang yang mendapatkan
hak dari mereka selaku penggantinya. Atas dasar itulah Undang-Undang Fidusia
Selain itu mengingat objek jaminan fidusia pada umumnya adalah barang
bergerak yang tidak terdaftar, sudah sewajarnya bentuk akta autentiklah yang
dianggap paling tepat dapat menjamin kepastian hukum berkenaan dengan objek
jaminan fidusia.
a. Dibuat dengan akta Notaris dalam bahasa Indonesia. Akta jaminan sekurang-
data perjanjian pokok yang dijamin fidusia, uraian mengenai benda yang
menjadi objek jaminan fidusia, nilai penjaminan, nilai benda yang menjadi
jaminan fidusia.
yang telah ada, utang yang akan timbul dikemudian hari yang telah
diperjanjikan dalam jumlah tertentu, utang yang pada utang eksekusi dapat
lebih dari satu penerima fidusia atau kepada kuasa atau wakil dari penerima
fidusia, jaminan fidusia dapat diberikan terhadap satu atau lebih satuan atau
jeni benda termasuk piutang, baik yang telah ada pada saat jaminan
Dalam surat edaran Dirjen AHU No. C.HT.01.10-22, telah ditetapkan suatu
ini juga diatur dalam Pasal 11 sampai pasal 18 Undang-Undang Nomor 42 tahun
1999.
Pendaftaran fidusia ini dimaksudkan untuk memberi kepastian hukum bagi para
pihak, baik bagi pemberi fidusia, apalagi bagi penerima fidusia, sehingga dapat
ketiga lainnya. Setidaknya dengan adanya pendaftaran jaminan fidusia ini akan
lebih menjamin hak preferensi dari kreditor terhadap kreditor lain atas hasil
penjualan benda objek jaminan fidusia yang bersangkutan. Selain itu pendaftaran
jaminan fidusia menentukan pula kelahiran hak preferens kreditor. Ini dikarenakan
jaminan fidusia memberikan hak kepada pemberi fidusia untuk tetep menguasai
sistem pendaftaran jaminan fidusia ini dapat memberikan jaminan kepada pihak
penerima fidusia dan pihak yang mempunyai kepentingan terhadap benda yang
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa maksud dan tujuan sistem pendaftaran
jaminan fidusia untuk memberikan kepastian hukum kepada para pihak yang
kreditor (penerima fidusia) terhadap kreditor lain, berhubung pemberi fidusia tetap
Yang dimaksud dengan hapusnya jaminan fidusia adalah tidak berlakuknya lagi
jaminan fidusia. Jaminan fidusia hapus secara hukum disebabkan oleh hal-hal
tertentu, bertalian dengan itu ketentuan dalam Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang
Fidusia menyatakan :
Apabila hutang dari pemberi fidusia telah lunas olehnya menjadi kewajiban
dilakukan Kantor Pendaftaran tanah yaitu pada saat yang sama mencoret
pencatatan jaminan fidusia dari buku daftar fidusia dan pada tanggal yang sama
dengan tanggal pencoretan jaminan fidusia dari buku daftar fidusia, Kantor
Pencoretan terhadap ikatan jaminan fidusia ini diatur dalam Pasal 26 Undang-
harus melampirkan :
a. Surat permohonan penghapusan atau pencoretan sertifikat jaminan fidusia
kepada meteri Hukum dan Hak Asasi Manusia secara tertulis dalam bahasa
wakilnya.
pelepasan hak atas jaminan fidusia atau musnahnya benda yang menjadi
objek jaminan fidusia oleh penerima fidusia, termasuk terjemahan dari surat
jaminan fidusia ini adalah kewajiban dari Pihak Penerima Fidusia. Dimana
tersebut.
Setelah surat pemberitahuan diterima, maka Kantor Pendaftaran Fidusia pada
saat yang sama mencoret pencatatan Jaminan Fidusia dari Buku Daftar Fidusia.
Pada tanggal yang sama dengan tanggal pencoretan Jaminan Fidusia dari Buku
Jaminan Fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi dan mencoret sertifikat yang
bersangkutan.
Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia dalam
Pasal 16 menyebutkan bahwa apabila jaminan fidusia telah hapus, maka Penerima
jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal hapusnya
sedikit memuat :
berlaku lagi. Apabila penerima fidusia, kuasa atau wakilnya tidak memberitahukan
penghapusan jaminan fidusia, maka jaminan fidusia yang bersangkutan tidak dapat
didaftarkan kembali.
ini tidak berjalan sebagaimana mestinya seperti yang telah di amanatkan yang
penghapusan jaminan fidusia, tidak adanya sanksi terhadap penerima fidusia yang
Penerima Fidusia.
perlindungan dan kepastian hukum bagi debitor selaku pemberi fidusia. Dengan
memang membuat perjanjian jaminan fidusia ikut berakhir, namun tidak cukup
hanya berakhir saja. Debitor butuh kepastian akan berakhirnya jaminan fidusia
maka jaminan tersebut hak kebendaannya masih dimiliki oleh kreditur, sehingga
pihak debitur tidak bisa menjaminkan kembali barang atau objek jaminan tersebut,
karena masih dalam status jaminan di data base Kemenkumham, dan apabila
terjadi fidusia ulang yang tidak diketahui oleh debitur maka debitur bisa dikenakan
ancaman pidana penjara 1 tahun dan paling lama 5 tahun penjara, denda
(seratus juta rupiah). Melihat hal tersebut, pihak pemberi fidusia/debitur sangat lah
1.4. Peran Notaris terkait dengan pelaksanaan penghapusan jaminan fidusia secara
elektronik.
Dimana Notaris tidak hanya berperan dalam penghapusan jaminan fidusia saja,
dari awal pendaftaran jaminan fidusia inipun sudah ada campur tangan dari
seorang Notaris.
Akta notaris adalah akta autentik dan mempunyai kekuatan pembuktian yang
akta notaris yang merupakan akta jaminan fidusia. Pasal 1870 KUHPerdata
menyatakan bahwa, suatu akta autentik memberikan suatu bukti yang sempurna
tentang apa yang dimuat di dalamnya di antara para pihak beserta para ahli
Akta yang dibuat oleh notaris dapat menjamin kepastian hukum bagi
Hukum dan HAM dan selanjutnya kreditor akan memperoleh sertifikat jaminan
fidusia yang berirah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa”.
Notaris, pada umumnya perubahan tersebut meliputi perubahan nilai kredit yang
diterima oleh debitor, objek jaminan, dan lain-lain. Setelah mendaftarkan akta
Proses penghapusan jaminan fidusia ini pada awalnya pihak penerima fidusia
dalam hal ini disebut lembaga pembiayaan datang dan meminta seorang Notaris
notaris menerima surat keterangan lunas utang pokok, surat pengajuan untuk
jaminan fidusia pada sistem aplikasi fidusia elektronik. Setelah masuk ke aplikasi
notaris dapat memilih menu “penghapusan data” yang tersedia di aplikasi fidusia
elektronik tersebut. Pada hari yang sama dengan dilakukannya penghapusan oleh
KESIMPULAN.
Fidusia untuk mencoret atau menghapus jaminan fidusia tersebut dalam buku
buku daftar fidusia. Dengan penghapusan jaminan fidusia dalam hal hapusnya
utang yang dijamin dengan jaminan fidusia ini, maka hak kepemilikan atas
objek jaminan fidusia ini akan kembali menjadi hak pihak pemberi fidusia, hal
ini seperti yang tertian dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-Undang Jaminan
2. Pihak yang dirugikan dalam hal tidak dilakukan penghapusan jaminan fidusia
ini adalah pemberi kuasa, dimana hak kebendaannya masih dimiliki oleh
penerima fidusia, dan pihak penerima fidusia itupun tidak dapat menjaminkan
kembali barang atau objek jaminan tersebut karena status jaminan barang atau
objek tersebut status jaminannya masih dimiliki oleh penerima fidusia dalam
data base Kemenkumham, maka dalam hal ini pihak pemberi fidusialah yang
dirugikan.
3. Notaris ikut andil dan sangat berperan dalam hal pendaftaran dan penghapusan
jaminan fidusia, dimana pada awal pembuatan akta jaminan fidusia sampai ke
pendaftaran dan hapusnya jaminan fidusia ini pun semua dapat dilakukan
melalui Notaris. Notaris sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta
otentik menjadi payung antara penerima dan pemberi fidusia. Notaris member