NIM: 180200303
Jawaban UAS Hukum Perdata Internasional
2. Kaedah Hukum memaksa (mandatory rules) dalam kontrak internasional sering kali
menjadi kompleks, karena keberlakuannya tidak dapat dikesampingkan oleh
kesepakatan antar para pihak. Pemberlakuan mandatory rules seringkali menjadi
krusial dalam kontrak internasional, khususnya pada bidang-bidang kontrak yang
didasarkan atas kebebasan para pihak menentukan hukum yang berlaku atas kontrak
mereka. Pemberlakuan kaedah hukum memaksa bertujuan untuk menjaga ketertiban
umum. Hukum memaksa ini perlu dan tidak dapat dikesampingkan guna mencegah
penyelundupan hukum, yaitu kaedah-kaedah hukum asing kadang-kadang
dikesampingkan dan menggunakan hukum nasional atau sebaliknya untuk
keuntungan / tujuan tertentu. Misalnya: UU ketenagakerjaan Indonesia yang
mewajibkan pembayaran upah sekurang-kurannya (minimum) sesuai dengan indeks
Upah Minimum Regional yang berlaku di wilayah tertentu di Indonesia, dan
perusahaan serta pekerja dalam tingkat domestik tidak dapat membuat kontrak kerja
dengan pembayaran upah yang lebih rendah dari UMR, maka suatu kontrak kerja
yang bersifat internasional pun tidak dapat menyimpang dari UMR itu melalui
kesepakatan para pihak jika konrak kerja itu tunduk pada hukum Indonesia.
3. Lembaga hukum dapat saja dipersamakan dengan mortgage dengan penyesuaian atau
harmonisasi hukum. Artinya, dalam penerapan mortgage di Indonesia perlu tetap
memperhatikan dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Indonesia. Mortgage dianut oleh negara-negara yang menganut sistem hukum Anglo
Saxon/Common Law, sedangkan Indonesia sendiri menganut sistem hukum Eropa
Kontinental/Civi1 Law sekalipun tetap menerima pengaruh sistem hukum Anglo
Saxon/Common Law. Mortgage merupakan Hak Jaminan dalam sistem hukum Anglo
Saxon/Common Law yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menjadikannya sebagai jaminan ataupun menguasai atau memiliki obyek mortgage
termasuk mortgage itu sendiri, sehingga dalam transaksi Mortgage dapat dijual
kepada pihak lain melalui proses sekuritisasi (Mortgage Securitation). Pelaksanaan
Secondary Mortgage Facility (SMF) di Indonesia dapat dilaksanakan dalam
pembiayaan sekunder.