Anda di halaman 1dari 3

Nama : Johan Tri Noval Hendrian Tombi

Nim : B012191030

1. Unsur-unsur yang menentukan suatu kontrak merupakan kontrak


internasional adalah unsur asing (foreign element). Unsur asing dalam hal ini
adalah adanya keterkaitan sistem hukum dari (negara) salah satu pihak yang
terlibat dalam kegiatan kontrak tersebut sebagaimana pilihan hukum atau
choice of law yang disepakati di antara keduanya. Secara teoritis, unsur asing
dapat menjadi indikator suatu kontrak adalah kontrak internasional yaitu :
 Kebangsaan berbeda
 Domisili hukum berbeda dari para pihak
 Hukum dipilih adalah hukum asing, termasuk aturan-aturan atau
prinsip-prinsip kontrak internasional terhadap kontrak tersebut
 Penyelesaian sengketa kontrak dilangsungkan di luar negeri
 Penandatangan kontrak dilakukan di luar negeri
 Objek kontrak berada di luar negeri
 Digunakannya mata uang asing dalam kontrak tersebut.

2. Perbedaan Hardship dan Force Majeure adalah :


 Hardship lebih menekankan pada keadaan yang tidak seimbang
secara mendasar diantara pihak, sedangkan force majeure memliliki
pengertian lebih umum yang menunjuk pada peristiwa-peristiwa tak
terduga di luar kekeuasaan para pihak.,
 sedangkan Akibat hukum dari force majeure absolute menyebabkan
pemenuhan prestasi tidak mungkin dapat dilakukan lagi seketika itu
kontrak terputus, sedangkan akibat hukum dari hardship terhadap
kontrak terutama menyangkut pada kesempatan pihak yang dirugikan
mengajukan negoisasi ulang atau biasa disebut renegoisasi.

3. Dalam choice of law terdapat hak kepada para pihak untuk menentukan
hukum yang berlaku bagi perjanjian bisnisnya. Lewat asas kebebasan
berkontrak para adjudicator baik itu hakim maupun arbitor menghormati
pilihan hukum para pihak, tetapi ada pembatasan melalui penerapan asas
ketertiban umum, misalnya berdasarkan undang-undang nasional dari negara
yang bersangkutan. Apabila hukum yang dipilih tidak mempunyai hubungan
yang substantif dengan transaksi dan tidak memiliki alasan yang cukup bagi
pilihan hukum para pihak, maka hakim akan menentukan hukum mana yang
berlaku. Dalam hal ini, hukum yang akan digunakan para pihak lewat
kesepakatan pilihan hukum, tidak serta merta dapat berlaku terhadap kontrak,
karena ada ketentuan pengecualian dalam choice of law.

4. Pilihan hukum dan pilihan forum adalah dua hal yang berbeda. Kedua
terminologi tersebut selalu dicampuradukkan atau bahkan disamakan. Pilihan
hukum berkenaan dengan hukum mana yang berlaku untuk suatu perjanjian
yang melibatkan lebih dari satu hukum dari negara yang berbeda, sedangkan
pilihan yurisdiksi (forum) adalah mengenai badan mana yang berwenang
memeriksa atau mengadili perselisihan yang terjadi. Pilihan yurisdiksi (forum)
di suatu negara tidak berarti bahwa hukum dari yurisdiksi (forum) yang dipilih
tersebut yang akan dipergunakan menyelesaikan sengketa, dan sebaliknya
pilihan hukum yang jatuh pada hukum suatu negara tidak selamanya
pengadilan negara tersebut yang berwenang memeriksa/mengadili perkara
yang bersangkutan, jadi dalam hal ini penentuan forum dalam kontrak tidak
serta mengatur juga hukum yang akan digunakan. Sehingga dalam
penyusunan kontrak bisnis internasional, harus ditentukan keduanya, baik itu
forum yang akan digunakan dan hukum mana yang akan diberlakukan
terhadap kontrak.

5. Jika para pihak dalam jual beli barang secara internasional memiliki tempat
usaha di negara peserta Konvensi CISG maka kita harus melihat kontrak
dianatara para pihak, apakah dalam kontrak terdapat klausul yang
mempertegas ketidakberlakuan Konvensi CISG. Jika tidak ada, maka
otomatis konvensi CISG berlaku terhadap para pihak. Hal ini berdasar kepada
ketentuan pada Pasal 1 Ayat 2 Ketentuan CISG.

Jika telah berlaku, maka CISG hanya berlaku dalam tahap pembuatan
kontrak perdagangan serta hak dan kewajiban dari penjual dan pembeli yang
timbul dari kontrak tersebut, Secara khusus, kecuali sebagaimana dengan
tegas dinyatakan lain dalam Konvensi CISG, Konvensi CISG tidak mengatur
hal-hal berikut ini:
a) keabsahan kontrak atau setiap ketentuannya atau setiap
penggunaannya;
b) dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kontrak terhadap hak milik
atas barang yang dijual. (Pasal 4 Ketentuan CISG)

Anda mungkin juga menyukai