Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Fintech) adalah “penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet. Bank Indonesia juga memberikan definisi mengenai Financial Technology (Teknologi Finansial), Sebagaimana diatur pada Pasal 1 Angka 1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial bahwa Teknologi Finansial adalah “pengguna teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayara.” 2. Dasar hukum dari layanan fintech diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Kedua aturan ini dibentuk bertujuan agar bisa mengikuti perkembangan teknologi keuangan yang sangat cepat. 3. Pinjaman terdapat dalam Pasal 1754 KUHPerdata yang mana disebutkan bahwa perjanjian pinjam meminjam adalah “suatu perjanjian dengan mana pihak satu memberikan suatu barang kepada pihak lainnya suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian dengan syarat pihak yang terakhir harus mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama. 4. Kewajiban bagi orang yang meminjamkan dalam perjanjian pinjam meminjam, yaitu: a. Orang yang meminjamkan tidak dapat meminta kembali apa yang dipinjamkan sebelum lewat waktu yang telah ditentukan. b. Jika jangka waktu tidak ditetapkan dalam perjanjian hakim memiliki kekuasaan menurut keadaan memberikan kelonggaran kepada peminjam pada saat orang yang meminjamkan menuntut pengembalian barang yang dipinjamkan. c. Jika dalam perjanjian disepakati bahwa peminjam akan mengembalikan barang atau uang yang dipinjam bila ia mampu untuk itu, maka hakim dapat menentukan waktu kapan peminjam wajib mengembalikan barang atau uang yang dipinjamkan. 5. Kewajiban peminjam dalam perjanjian pinjam meminjam adalah sebagai berikut: a. Peminjam wajib mengembalikan dalam jumlah dan keadaan yang sama, dan pada waktu yang ditentukan. b. Jika peminjam tidak mampu untuk itu maka ia wajib membayar harga barang yang dipinjamnya. 6. Perjanjian pelaksanaan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi meliputi: a. Perjanjian antara Penyelenggara dengan Pemberi Pinjaman; dan b. Perjanjian antara Pemberi Pinjaman dengan Penerima Pinjaman 7. Pasal 1320 KUH Perdata, menentukan syarat-syarat subyek (orang-orangnya) maupun obyek. Untuk menyatakan keabsahan suatu perjanjian dibutuhkan empat syarat, yaitu : a. Sepakat Mereka yang Mengikatkan Dirinya b. Kecakapan Untuk Membuat Suatu Perikatan c. Suatu hal tertentu d. Suatu sebab yang halal 8. Regulasi mengenai fintech: a. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 26 b. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi c. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik 9. Benuk perlindungan konsumen di PT Akulaku dengan cara memberikan akses jejak digital terhadap transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Hal ini tentu sebagai langkah terhadap terjadinya permasalahan di kemudian hari. Selain itu, Akulaku juga memberikan jaminan keamanan menyediakan sistem pengamanan yang mencakup prosedur, sistem pencegahan, dan penanggulangan terhadap ancaman dan serangan yang menimbulkan gangguan, kegagalan, dan kerugian. 10. Aspek perlindungan konsumen pada penyelenggaraan Fintech P2PL yang harus menjadi perhatian baik bagi pemerintah maupun regulator di sektor jasa keuangan, yaitu: a. Kelengkapan Informasi dan Transparansi Produk/Layanan b. Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Konsumen c. Pencegahan Penipuan dan Keandalan Sistem Layanan d. Perlindungan Data Pribadi