Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Pap Smear?

Pap smear adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks pada
perempuan. Pemeriksaan pap smear dapat mendeteksi adanya sel-sel asing (sel prakanker) pada
leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi kanker.

Cara pemeriksaan pap smear adalah mengambil sampel sel di leher rahim yang akan diteliti di
laboratorium untuk mengetahui keberadaan sel kanker atau prakanker.
Selain mendeteksi kanker, pap smear juga digunakan untuk mengetahui peradangan atau infeksi
pada organ serviks.

Prosedur Pap Smear


Prosedur pap smear akan dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Umumnya,
prosedur ini memerlukan waktu sekitar 10-20 menit. Adapun tahapan dalam melakukan
pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut:

1. Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian bawah dan berbaring pada tempat yang
disediakan dengan posisi paha terbuka dan lutut menekuk.
2. Setelah pasien siap, dokter akan memsukkan spekulum ke dalam vagina, alat ini
berfungsi membuka dinding vagina sehingga leher rahim dapat terlihat. Proses ini
mungkin akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
3. Dokter akan mengambil sampel jaringan di leher rahim menggunakan alat seperti sikat
dan spatula, kemudian menyimpannya untuk dilanjutkan pemeriksaan di laboratorium.

Siloam Hospital. (2023). Pap Smear, Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Serviks.
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-pap-smear.
Kanker serviks masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian wanita, terutama orang
yang memiliki faktor risiko terjadinya kanker mulut rahim. Kanker serviks merupakan penyebab
kematian ketiga setelah kanker payudara dan kanker paru di Indonesia. Data dari the Global
Cancer Observatory, tahun 2020 menyebutkan setidaknya 36.633 kasus kanker serviks baru
pada tahun 2020 di Indonesia. Ini merupakan angka yang cukup tinggi dan perlu menjadi
perhatian serius bagi kita untuk dapat melakukan tindakan promotif dan prefentif untuk menekan
kejadian ini.

Rata – rata usia wanita yang berisiko mengidap kanker serviks di negara maju adalah usia
dekade ke-6. Namun tidak menutup kemungkinan wanita usia lebih muda dari usia tersebut juga
dapat terkena. Menikah dengan riwayat berganti – ganti pasangan, menikah usia kurang dari 20
tahun, serta multiparitas juga dilaporkan menjadi faktor risiko terjadinya kanker serviks.

Pencegahan terhadap kejadian kanker serviks sudah secara massal dilakukan di berbagai negara,
namun angka kematian akibat kanker serviks ini masih menjadi permasalahan hingga 30 tahun
terakhir. Salah satu upaya deteksi dini kanker serviks addalah dengan dilakukannya vaksinanasi
HPV serta deteksi dini dengan tes pap smear.

Tes pap smear dapat dilakukan di tenaga ahli seperti dokter dan dapat dilakukan di fasilitas
kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) maupun rumah sakit. Pembacaan
hasil pap smear ini dilakukan oleh dokter Spesialis Patologi Anatomi dan merupakan jenis
pemeriksaan sitologi yang pembacaannya relatif singkat. Tes papsmear dapat dilakukan
menggunakan dua cara. Jenis tes pap smear yang pertama adalah tes pap smear konvensional,
dan yang kedua adalah dengan metode Liquid Based Preparation.
Tes pap smear dengan metode konvensional merupakan tes yang relatif mudah dan murah serta
cukup efektif untuk mendiagnosis kanker serviks sejak dini. Sedangkan tes dengan Liquid Based
Preparation menggunakan base khusus untuk fiksasi sitologinya, harganya lebih mahal
dibandingkan metode konvensional namun sediaan preparate yang dihasilkan lebih jernih dan
jelas, bahkan dapat mendeteksi DNA HPV.

Hasil pembacaan pap smear yang normal tetap memerlukan pemeriksaan berkala setidaknya satu
tahun sekali. Jika didapatkan hasil pap smear yang abnormal berupa infeksi maka dilakukan
pengobatan untuk inflamasi atau peradangannya, namun jika didapatkan tanda ke arah kanker
serviks baik pra kanker ringan, sedang, maupun berat, maka perlu dirujuk ke dokter spesialis
kandungan. Serta perlu dilakukan evaluasi pap smear ulang 3-6 bulan berikutnya. (Kemkes.
(2022). Cegah Kanker Serviks Sedari Dini. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/24/cegah-
kanker-serviks-sedari-dini)

Anda mungkin juga menyukai