Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
A. Wawasan Nusantara
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata "wawasan" dan "Nusantara". Sedangkan,
Nusantara berasal dari kata "nusa" dan"antara". Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang
terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan
Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata "Nusantara" digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia.
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Jadi, hakikat Wawasan
Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan
Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerja sama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia
yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928,
dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
1. Kedudukan
Wawasan Nusantara adalah ajaran yang diyakini kebenarannya oleh semua rakyat Indonesia untuk
menghindari penyesatan dalam mencapai tujuan nasional.
2. Fungsi
Fungsi Wawasan Nusantara: pedoman, motivasi, dorongan, rambu-rambu dalam kebijaksanaan dan
tindakan di tingkat pusat dan daerah
3. Tujuan
Tujuan Wawasan Nusantara: Nasionalisme tinggi dalam kehidupan rakyat Indonesia yang
mengutamakan kepentingan nasional.
Mencakup astagatra yang memperhatikan aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial (pancagatra) dalam
pandangan dan pengaturan kehidupan bangsa. Trigatra adalah posisi geografis, alam, dan penduduk
negara
1. Aspek-Aspek Trigatra
a. Letak dan Bentuk Geografis: Indonesia terletak di antara 6O LU–11O LS dan 95O BT–141O BT, garis
equator membelahnya sehingga terdapat 2 musim: hujan dan kering.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk: Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk meliputi
kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Positifnya:
Pertambahan angkatan dan tenaga kerja. Negatifnya: Jika pertumbuhan penduduk tak seimbang dengan
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas penduduk.
c. Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk terdiri dari umur, kelamin, agama, suku bangsa, dan
tingkat pendidikan. Penduduk dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi distribusi penduduk meliputi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yang
membutuhkan penyebaran yang merata.
2. Aspek-Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah kehidupan nasional yang melibatkan kehidupan manusia dalam masyarakat dan
negara dengan norma dan aturan. Aspek pancagatra termasuk hal-hal berikut.
a. Ideologi
1) Ideologi harus diaplikasikan oleh WNI dalam bidang kenegaraan. 2) Ideologi perekat WNI harus
ditanamkan.
3) Ideologi harus jadi panglima. 4) Ideologi dikembangkan dengan keterbukaan dan kedinamisan.
5) Pancasila
b. Politik
Politik adalah landasan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dibagi menjadi sektor
masukan dari masyarakat dan sektor keluaran dari pemerintah.
c. ekonomi adalah pengelolaan faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan
rakyat.
d. Sosial budaya adalah dinamika budaya bangsa dalam mengembangkan kekuatan nasional dalam
mengatasi ATHG.
Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan. Pertahanan keamanan berlandaskan Pancasila,
UUD 1945, dan wawasan nusantara: Pertahanan keamanan negara melibatkan semua potensi dan
kekuatan nasional. Pertahanan dan keamanan dilakukan dengan Sishankamnas dan Sishankamrata.
1. Gatra geo
2. Gatra interaksi
4. Gatra kependudukan dan kekayaan alam berhubungan. Hubungan antar gatra dalam pancagatra.
Peran warga negara dalam implementasi wawasan kebangsaan: Mendukung persatuan bangsa, beradab
dan berlaku adil pada manusia, mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama. Dan
orang yang berpikir rasional, dinamis, dan berpandangan luas sebagai intelektual.