Anda di halaman 1dari 5

1. Q.S.

al-Maidah/5: 48 (Berlomba dalam kebaikan)


‫اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه‬ ‫َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك‬
‫ِبَم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َو اَل َتَّتِبْع َاْهَو ۤا َء ُهْم َع َّم ا َج ۤا َء َك ِم َن اْلَح ِّۗق ِلُك ٍّل‬ ‫َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم‬
‫ِش ْر َع ًة َّو ِم ْنَهاًجاۗ َو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َلَج َع َلُك ْم ُاَّم ًة َّو اِح َد ًة َّو ٰل ِكْن ِّلَيْبُلَو ُك ْم‬ ‫َج َع ْلَنا ِم ْنُك ْم‬
‫ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْم َفاْسَتِبُقوا اْلَخ ْيٰر ِۗت ِاَلى ِهّٰللا َم ْر ِج ُع ُك ْم َج ِم ْيًعا‬
‫َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم ِفْيِه َتْخ َتِلُفْو َۙن‬
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang
telah kamu perselisihkan itu. Q.S Al-Maidah/5:48
2. QS At-Taubah ayat 105 (Etos Kerja)
‫َو ُقِل اْع َم ُلْو ا َفَسَيَر ى ُهّٰللا َع َم َلُك ْم َو َر ُسْو ُلٗه َو اْلُم ْؤ ِم ُنْو َۗن َو َس ُتَر ُّد ْو َن ِاٰل ى ٰع ِلِم‬
‫اْلَغْيِب َو الَّش َهاَد ِة َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُلْو َۚن‬
Artinya:
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah,
rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan
memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu
kerjakan.” Q.S At-taubah/9:105
-Kandungan dalam QS. Al-Maidah/5:48
 Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. dengan haq
(kebenaran), yakni haq dalam kandungannya, cara
turunnya, maupun yang mengantarnya turun (Jibril a.s.).
 Kitab Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-
kitab sebelumnya.
 Kitab suci Al-Qur’an juga menjadi pengawas, pemelihara,
penjaga kitabkitab terdahulu dan menjadi tolok ukur
kebenaran terhadapnya, serta menjadi saksi untuk
keabsahannya.
 Allah Swt. memerintahkan agar menjadikan Al-Qur’an
sebagai pedoman hidup.
 Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan
menuntunnya menuju kebahagiaan abadi.
 Allah Swt. telah menjadikan syariat Nabi Muhammad
Saw. sebagai penyempurna syariat para nabi terdahulu
serta membatalkan syariat sebelumnya.
-Kandungan dalam QS. At-Taubah/9:105
 Allah Swt. memerintahkan untuk beramal saleh hingga
manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun
masyarakat luas.
 Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah Saw.
dan mukminin di akhirat kelak dan manusia akan dibalas
sesuai dengan amal tersebut.
 Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak untuk
bekal hidup di akhirat.
 Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan
menerima balasan.
-Kisah yang berkaitan dengan berlomba-lomba dalam kebaikan
adalah sebagaimana kisah berikut:
Pada zaman Rasulullah SAW, sempat terjadi persaingan di
antara umat Islam dalam melakukan kebaikan. Namun,
Rasulullah SAW tampak menyikapinya dengan sangat bijak.
Diceritakan orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin dan
sebagian Anshar dengan kondisi yang sama merasa
bahwa kemampuan untuk melakukan dan
memperbanyak kebaikan mereka sangat terbatas
karena tidak memiliki harta untuk sedekah.
Mereka lalu bertanya kepada Rasulullah SAW untuk
mendapatkan jalan keluar. Nabi SAW paham betul
ambisi dan kerinduan kaumnya itu untuk mencapai
derajat tinggi di sisi Allah SWT, beliau lalu mengobati
jiwa mereka dengan memperlihatkan begitu luasnya
pintu-pintu kebaikan.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa terdapat amal-amal lain
yang pahalanya sama dengan orang bersedekah. Setiap orang
memiliki keutamaan sesuai dengan kemampuannya.
Sebagaimana firman-Nya: "Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al Baqarah:
286)
-Kisah yang berkaitan dengan etos kerja adalah
sebagaimana kisah berikut:
Etos kerja atau kerja keras sudah dicontohkan oleh Nabi
Muhammad saat beliau masih berumur 12 tahun. Saat itu
beliau sudah berniaga lintas negara (ekspor-impor) hingga ke
negeri Syam bersama Abu Thalib.
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi
Thalib juga merupakan figur teladan dalam bekerja keras.
Pada suatu hari Rasulullah Saw. masuk ke masjid dan melihat
Abu Umamah, salah satu sahabat Anshar sedang duduk
termenung seperti sedang merasa susah. Nabi Saw. bertanya:
“mengapa engkau duduk sendirian di masjid, padahal ini
bukan saatnya mengerjakan salat?”. Abu Umamah menjawab:
“Saya ini sedang banyak hutang, pailit, dan tidak punya
semangat untuk bekerja. Saya selalu diliputi perasaan cemas
dan ragu” Mendengar jawaban tersebut, Rasululullah Saw.
memberi nasihat kepada Abu Umamah, “jauhilah perasaan
ragu dan putus asa, malas dan lemah kemampuan, pengecut
dan kikir, gemar berhutang, dan hubungan kurang baik
dengan sesama manusia”. Abu Umamah bersungguh-
sungguh melaksanakan semua nasihat tersebut. Akhirnya
kehidupan Abu Umamah menjadi lebih baik dan bahagia.
-Meyakini sikap kompetetif dalam kebaikan dan etos kerja:
Dengan meyakini bahwa sifat kompetetif dalam kebaikan dan
etos kerja maka akan membuat kita semakin berusaha dalam
mencapai hal yang ingin diraih dan semakin menjadikan kita
orang yang tidak mudah menyerah daan selalu berusaha
Kesimpulan: Dalam melakukan suatu perkara yang baik,
seperti berbuat kebaikan dan bekerja kita dianjurkan untuk
berlomba-lomba dan tidak menyerah, serta tidak pernah
merasa puas dalam melakukan kebaikan yang diniatkan
karena Allah SWT dan bukan pujian manusia

Anda mungkin juga menyukai