Jurnal Lengkap Peledakan 139
Jurnal Lengkap Peledakan 139
MAKASSAR
2023
JURNAL LENGKAP
PRAKTIKUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL LENGKAP
PRAKTIKUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Praktikum Pengeboran dan
Peledakan Laboratorium Pengeboran dan Peledakan Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia
Disetujui,
ASISTEN PARAF
Halaman Pengesahan - ii
Mengetahui,
Koordinator Laboratorium Pengeboran dan Peledakan Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
Menyetujui,
Kepala Laboratorium Pengeboran dan Peledakan Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala dan Sholawat kepada Baginda Nabi
Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, yang dengan izin-Nya semua jurnal ini
dapat disusun sebagaimana mestinya.
Tak lupa pula saya ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP. selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP. selaku Kepala Laboratorium
Pengeboran dan Peledakan Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
3. Kakak Umar Triadi Rivai, S.T. selaku Koordinator Laboratorium Pengeboran
dan Peledakan Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia.
4. Kakak-kakak Asisten Pengeboran dan Peledakan yang telah membimbing kami
dengan baik.
5. Orang tua saya tercinta yang telah mendukung penuh dalam hal ini membantu
baik secara moral maupun secara materi.
6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2020 Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Sebagai manusia biasa, tentunya dalam jurnal ini masih banyak kekurangan dan
saya harap dari kekurangan tersebut dapat dimaklumi serta mendapatkan kritikan
serta saran yang bersifat membangun.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan berkah pada setiap
umat-Nya yang senantiasa berbagi ilmu dan juga sholawat kepada Baginda Nabi
Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang menjadi Uswatun Hasanah bagi
kaum-Nya.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Penulis
Kata Pengantar - iv
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi - v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Alat Peraga Tie In 7
1.2 Alat Peraga Bench Blasting ........................................................ 7
1.3 Kabel Utama ............................................................................... 8
1.4 Blasting Machine 8
1.5 Dinamit ....................................................................................... 10
1.6 Bahan Peledak............................................................................. 10
1.7 Detonator Listrik ......................................................................... 11
1.8 Detonator Nonel (Non-Electric) ................................................. 12
1.9 Booster High 12
1.10 Boster Low .................................................................................. 13
1.11 Sumbu Peledak............................................................................ 14
2.1 Desain Terowongan 1 ................................................................. 24
2.2 Desain Terowongan 2 ................................................................. 29
3.1 Siklus Terowongan ..................................................................... 38
3.2 Pencatatan Parameter Perhitungan Desain Terowongan 39
3.3 Persiapan Peledakan Tie In ......................................................... 39
3.4 Pengukuran Box Cut .................................................................. 40
3.5 Pengukuran Burden Horizontal................................................... 40
3.6 Pengukuran Dowanwards dan Floor .......................................... 40
3.7 Pengukuran Upwards dan Roof dan Contour 41
3.8 Merangkai Detonator Pada Booster ............................................ 41
3.9 Pemasangan Pipa Sebagai Lubang Bor....................................... 41
3.10 Memasukkan Booster ke Dalam Lubang Bor ............................. 42
3.11 Menyambungkan Sumbu Ledak dengan Detonator.................... 42
3.12 Menghubungkan Sumbu Ledak dengan Kabel Utama ............... 42
3.13 Menyalakan Blasting Machine ................................................... 43
3.14 Menyalakan Mine Fan 43
3.15 Hasil Rangkaian Simulasi Peledakan.......................................... 43
4.1 Problem Set 1 .............................................................................. 51
5.1 Perhitungan Desain Geometri ..................................................... 58
5.2 Desain Geometri ......................................................................... 58
5.3 Simulasi Bench Blasting 60
5.4 Pengukuran Jarak Burden dan Spasi ........................................... 60
5.5 Merangkai Booster dan Detonator .............................................. 60
5.6 Pengisian Bahan Peledak ........................................................... 61
5.7 Memasukkan Rangkaian Booster dan Detonator ke Dalam
Lubang Bor ................................................................................. 61
5.8 Menimbun Kembali Booster ....................................................... 62
5.9 Penutup Lubang Bor ................................................................... 62
5.10 Hasil Rangkaian Lubang Bor 62
Daftar Gambar - vi
Gambar Halaman
5.11 Persiapan Peledakan.................................................................... 63
5.12 Hasil Rangkaian Simulasi Peledakan.......................................... 63
Tabel Halaman
1.1 Kabel Utama ............................................................................... 8
1.2 Blasting Machine ........................................................................ 9
1.3 Dinamit ....................................................................................... 10
1.4 Bahan Peledak............................................................................. 11
1.5 Detonator Listrik ......................................................................... 11
1.6 Detonator Nonel (Non-Electric).................................................. 12
1.7 Booster High ............................................................................... 13
1.8 Booster Low ................................................................................ 13
1.9 Sumbu Peledak............................................................................ 14
2.1 Perbedaan Tambang Bawah Tanah dan Tambang Terbuka ....... 19
2.2 Geometri Pemboran dan Peledakan Round-Normal Profil
Blasting ...................................................................................... 22
2.3 Geometri Pemboran dan Peledakan Round-Normal Profil
Blasting ....................................................................................... 27
3.1 Perbedaan Tambang Bawah Tanah dan Tambang Terbuka ....... 36
Lampiran
A. Tugas Pendahuluan;
B. Lembar Asistensi;
C. Kartu Kontrol;
D. Laporan Sementara;
E. Problem Set;
F. Curriculum Vitae;
G. Dokumentasi Praktikum.
Daftar Lampiran - ix
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan - 1
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum pengeboran dan peledakan ini adalah
untuk memenuhi kurikulum mata kuliah pengeboran dan teknik peledakan sesuai
dengan SKS yang telah diambil oleh mahasiswa pada semester 6 yang merupakan
salah satu mata kuliah dari Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknologi Industri (FTI) di Universitas Muslim Indonesia (UMI).
1.2.2 Tujuan
1. Mengenalkan dan mengetahui peralatan dan perlengkapan peledakan;
2. Memahami kegunaan peralatan dan perlengkapan peledakan;
3. Membedakan perbedaan peralatan dan perlengkapan;
4. Mempelajari lebih luas tentang detonator;
5. Mempelajari jenis, bagian-bagian dan kegunaan detonator;
6. Memahami prinsip peledakan bawah tanah;
7. Memahami macam cut;
8. Memahami tie in underground blasting;
9. Memahami prinsip peledakan jenjang;
10. Memahami macam pola pengeboran dan pola peledakan;
11. Memahami rangkaian peledakan jenjang.
1.3.1 Alat
1. Alat peraga tie in;
2. Alat peraga bench blasting;
3. Blasting Machine;
4. Kabel Utama;
1.3.2 Bahan
1. Detonator;
2. Sumbu Ledak;
3. Booster;
4. Dynamite Dayagel Dahana Magnum;
5. Bahan Peledak.
Pendahuluan - 2
Pendahuluan - 3
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
MATA ACARA
BAB III
PENUTUP
PENGENALAN PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN PELEDAKAN
TIE IN
SIMULASI TIE IN
BENCH BLASTING
SIMULASI
BENCH BLASTING
A. TUGAS PENDAHULUAN
B. LEMBAR ASISTENSI
C. KARTU KONTROL
D. LAPORAN SEMENTARA
E. PROBLEM SET
F. CURRICULUM VITAE
G. DOKUMENTASI
PRAKTIKUM
JURNAL PRAKTIKUM
TIE IN
TIE IN
A. Anisa Nur Ramadani1*, Reza Wardhani Tonang, S.T.2*, Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP.3*
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar
Jl. Urip Sumoharjo KM 05, Telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
Email: andianisanurr@gmail.com
SARI
Kegiatan operasi penambangan dengan menggunakan metode tambang bawah tanah sangat bergantung
pada keberhasilan proses penggalian batuan itu sendiri. Tie In dan Underground Blasting merupakan
aktifitas peledakan yang dilakukan untuk membuat terowongan untuk jalan atau untuk mengambil bahan
galian yang berharga di area penambangan. Dalam Praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan untuk
bagaimana dapat memahami prinsip peledakan jenjang dan memahami rangkaian peledakan jenjang serta
memahami macam pola pengeboran dan pola peledakan. Adapun prosedur percobaan dari praktikum ini
yaitu menentukan geometri peledakan, menghitung jumlah round dan normal profile blasting serta
menggambarkan desain geometri peledakan pada kertas milimeter blok. Hasil geometri pemboran dan
peledakan yang didapatkan yaitu rata-rata burden adalah 3,6 cm dan rata-rata spacing adalah 3,9 cm. Dari
hasil inilah yang menjadi acuan untuk penggambaran desain geometri peledakan pada kertas milimeter
blok.
ABSTRACT
Mining activity by using underground mining method depends heavily on the s uccess of the process of
extracting that rock. Tie In and Underground Blasting are blasting activities carried out to make tunnels
for roads or to extract valuable minerals in mining areas. In this practicum, students are expected to be
able to understand the principle of level blasting and understand the series of level blasting and
understand types of drilling patterns and blasting patterns. The experimental procedure of this practicum
is to determine the blasting geometry, calculate the number of round and normal blast profiles and
describe the blasting geometry design on millimeter block paper. The results of the drilling and blasting
geometry obtained are the average burden is 3.6 cm and the average spacing is 3.9 cm. From this result,
it becomes the reference for the depiction of the blasting geometry design on millimeter block paper.
13
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
PENDAHULUAN
Kegiatan operasi penambangan dengan menggunakan metode tambang bawah tanah sangat
bergantung pada keberhasilan proses penggalian batuan itu sendiri. Kegiatan rock excavation dilakukan
dengan cara pemboran dan peledakan. Kegiatan ini merupakan kegiatan penggalian yang umum
dilakukan pada setiap operasi penambangan dengan metode tambang bawah tanah. Pemboran dan
peledakan heading secara khusus dilakukan untuk membuka seluruh akses menuju ore body sebelum
dilakukan kegiatan produksi.
Peledakan tambang bawah tanah adalah kegiatan meledakan batuan untuk mendapatkan ruang
atau lubang bukaan (terowongan) yang berfungsi sebagai jalan masuk untuk mengambil material yang
diinginkan dengan ukuran yang memudahkan untuk pengangkutan kepermukaan. Untuk melakukan
peledakan perlu melakukan pemeriksaan lubang ledak seperti memeriksa kedalaman, memeriksa adanya
hambatan berupa penyumbat lubang, memeriksa air, dan memeriksa rongga dan retakan. Peledakan pada
tambang bawah tanah hanya mempunyai satu arah bidang bebas. Dan hasil dari peledakan tambang
bawah tanah sangat mempengaruhi pada fragmentasi batuan.
Fragmentasi hasil peledakan umumnya untuk menunjukan ukuran setiap bongkah dari batuan
hasil peledakan. Ukuran fragmentasi tergantung pada proses selanjutnya. Adapun ketentuan umum
tentang hubungan fragmentasi dengan lubang ledak yaitu ukuran lubang ledak yang besar akan
menghasilkan bongkahan fragmentasi, penambahan bahan peledak akan menambah lemparan dan batuan
dengan intensitas tinggi dan jumlah bahan peledak sedikit dikombinasikan dengan jarak yang pendek
akan menghasilkan fragmentasi yang kecil.
Ada dua prinsip yang harus digunakan untuk mengontrol ukuran fragmentasi yaitu cukupnya
jumlah energi yang tepat agar terjadi interaksi yang tepat dan adanya energi yang cukup untuk
menghancurkan massa batuan dengan menggunakan jumlah bahan peledak yang tepat. Bahan peledak
juga harus ditempatkan dalam suatu pola peledakan sehingga energi optimum untuk fragmentasi.
Pelepasan energi pada waktu yang yang salah dapat mengubah hasil akhir, bahkan meskipun sejumlah
energy yang tepat ditempatkan dengan strategis diseluruh massa batuan dalam pola yang tepat, maka akan
terjadi flying rock.
Lemparan batu (Flying Rock) terjadi karena keadaan terjadi miss dikarenakan adanya masalah
pada saat peledakan terjadi, dan juga dimungkinkan terjadi karena lubang bor yang dangkal atau
kelebihan energy yang jelas berdampak flying rock. Oleh karena itu untuk memperkecil lemparan batu
(flying rock) harus juga mengetahui metode dan teknik dan tepat untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan yang direncanakan (Asmiani N, 2016).
TUJUAN PRAKTIKUM
Dalam Praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan untuk bagaimana dapat memahami prinsip
peledakan jenjang serta memahami rangkaian peledakan jenjang. Dengan mengetahui hal-hal tersebut,
mahasiswa dapat memperoleh wawasan serta bekal untuk pekerjaan nantinya.
Selain itu, Mahasiswa diharapkan dapat memahami macam pola pengeboran dan pola peledakan.
Penentuan pola ini sangat berpengaruh dalam proses peledakan dikarenakan setiap material bahan galian
memiliki kekerasan yang berbeda-beda. Dengan demikian, pola pengeboran dan pola peledakan akan
disesuaikan dengan kekerasan material tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada proses penambangan bawah tanah terdapat bermacam-macam cara untuk membuat lubang
bukaan atau terowongan. Salah satunya adalah dengan cara peledakan. Peledakan pada pembuatan
terowongan adalah pekerjaan melepas dan memecah batuan dengan menggunakan bahan peledak
sehingga didapatkan bentuk yang diinginkan dengan ukuran material yang mudah diangkut dan dibuang
dengan peralatan yang tersedia atau peledakan pada proses penambangan pada tambang bawah tanah
dilakukan untuk melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun untuk memperkecil ukurannya untuk
memudahkan pengangkutan kepermukaan.
Peledakan pada tambang bawah tanah berbeda dengan peledakan pada tembang terbuka,
perbedaannya yaitu pada peledakan tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas
sedangkan pada peledakan tambang bawah tanah hanya mempunyai satu arah bidang bebas. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam peledakan tambang bawah tanah yaitu:
1. Pemilihan bahan peledak
2. Metode dan teknik yang digunakan
14
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
a. Mesin bor dan kompresor;
b. Batang bor dan mata bor;
c. Mobil mixer/manufacturing unit (MMU);
d. Blasting mechine;
e. Crimper;
f. Kabel utama bahan;
g. Detonator;
h. Sumbu api
15
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
i. sumbu ledak;
j. Booster;
k. Dynamite dayagel dahana magnum;
l. Bahan peledak.
2. Langkah-langkah dalam memperoleh data
Pada penelitian ini data diambil dari problem set yang dibagikan oleh asisten yang dibagikan oleh
asisten melalui grup whatsapp yang disesuaikan dengan 3 angka stambuk terakhir setiap mahasiswa.
HASIL
Peledakan dengan bahan peledak dinamix min paper catridges, memiliki panjang a = 228 mm, W1 =
322,44 mm, C-C1 = 483.66 mm, W2 = 683,99 mm, C-C2 = 1025,98 mm, W3 = 1450,95 mm, C-C3 =
2176,42 mm, W4 = 3077,92 mm. Kemudian nilai bujursangkar atau box cut ini di konversi untuk ukuran
grafik dan didapatkan a = 0,8 cm, W1 = 1,1 cm, C-C1 = 1,7 cm, W2 = 2,4 cm, C-C2 = 3,7 cm, W3 = 5,2
cm, C-C3 = 7,9 cm dan W4 = 11,1 cm. Untuk penggambaran geometri pemboran dan peledakan,
didapatkan hasil floor dengan burden 3,6 dan spacing 3,9, wall dengan burden 3,2 dan spacing 3,9, roof
dengan burden 3,2 dan spacing 3,9, upwards dengan burden 3,6 dan spacing 3,9, horizontal dengan
burden 3,6 dan spacing 3,9 serta downwards dengan burden 3,6 dan spacing 4,3 yang semuanya akan
digambar dengan ukuran cm.
PEMBAHASAN
Dik: P = 500 m
Dimensi = 5,5 x 5,5 m
Radius arc = 2,2 m
Panjang = 4,3 m
Feed Travel = 3,5 m
Kemajuan = 94%
Bahan Peledak = Dinamix min paper catridges
Diameter lubang ledak = 152 mm
Lubang ledak = 32 mm
a. Bujur Sangkar I
a = 1,5ϕ
= 1,5 (152 mm)
= 228 mm
W1 = a √2
= 228 √2
= 322,44 mm
b. Bujur Sangkar II
B1 = W1
= 322,44 mm
C-C = 1,5 W1
= 1,5 (322,44)
= 483,66 mm
W2 = 1,5 W1√2
= 483,66 √2
= 683,99 mm
c. Bujur Sangkar III
B2 = W2
= 683,99 mm
C-C = 1,5 W2
= 1,5 (683,99)
= 1025,98 mm
W3 = 1,5 W2√2
= 1025,98 √2
= 1450,95 mm
16
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
d. Bujur Sangkar IV
B3 = W3
= 1450,95 mm
C-C = 1,5 W3
= 1,5 (1450,95)
= 2176,42 mm
W4 = 1,5 W3√2
= 2176,42 √2
= 3077,92 mm
e. Konversi Ukuran Grafik
a = 550/20 : 22,8/x
= 0,8 cm
W1 = 550/20 : 32,24/x
= 1,1 cm
C-C1 = 550/20 : 48,36/x
= 1,7 cm
W2 = 550/20 : 68,39/x
= 2,4 cm
C-C2 = 550/20 : 102,59/x
= 3,7 cm
W3 = 550/20 : 145,09/x
= 5,2 cm
C-C3 = 550/20 : 217,64/x
= 7,9 cm
W4 = 550/20 : 307,79/x
= 11,1 cm
Tabel 1. Hasil Konversi Ukuran Grafik
mm cm Grafik
a 228 22,8 0,8
W1 322,44 32,24 1,1
C-C1 483,66 48,36 1,7
W2 683,99 68,39 2,4
C-C2 1025,98 102,59 3,7
W3 1450,95 145,09 5,2
C-C3 2176,42 217,64 7,9
W4 3077,92 307,79 11,1
17
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
KESIMPULAN
Pola peledakan adalah suatu urutan waktu peledakan antara lubang-lubang ledak dalam satu
baris dengan lubang ledak pada baris berikutnya ataupun antara lubang ledak yang satu dengan lubang
ledak yang lainnya. Peledakan atau pemberaian batuan ini perlu dilakukan untuk mempermudah
pekerjaan penggalian dan pemuatan. Pola peledakan berdasarkan arah runtuhan material hasil peledakan
dibedakan menjadi box cut (arah runtuhan batuannya ke depan dan membentuk kotak), echelon cut (arah
runtuhan batuannya ke salah satu bidang bebas) dan v cut (arah runtuhan batuannya ke depan dan
membentuk v).
Dari hasil perhitungan bahwa geometri untuk melakukan peledakan pada suatu jenjang memiliki
ukuran dari setiap parameternya yaitu seperti floor dengan burden 3,6 dan spacing 3,9, wall dengan
burden 3,2 dan spacing 3,9, roof dengan burden 3,2 dan spacing 3,9, upwards dengan burden 3,6 dan
spacing 3,9, horizontal dengan burden 3,6 dan spacing 3,9 serta downwards dengan burden 3,6 dan
spacing 4,3.
SARAN
Saran saya agar kedepannya laboratorium peledakan ini dapat meningkatkan proses kegiatan
belajar mengajar dengan lebih baik lagi kedepannya dan juga agar fasilitas pada laboratorium ini dapat di
jaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, I., 1984, Teknik Peledakan. Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, ITB,
Bandung
Asmiani N, 2016, Studi Pemboran Dan Peledakan Tambang Bawah Tanah Kabupaten Halmahera Utara
Provinsi Maluku Utara, Jurnal Geomine, Vol 4, No. 2: Agustus 2016. Universitas Muslim
Indonesia. Makassar
Hazzaliandiah, 2017, Analisis Peledakan Dan Kemajuan Front Bukaan Pada Tambang Bawah Tanah
Bijih Emas Pt Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang-Banten, JP Vol.1 No.2 Februari 2017.
Universitas Sriwijaya. Palembang
18
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
Koesnaryo, S., 2001, Rancangan Peledakan Batuan. Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, UPN. Yogyakarta.
Tim Asisten Laboratorium Peledakan dan Pengeboran, 2022, Penuntun Praktikum Peledakan dan
Pengeboran, Universitas Muslim Indonesia. Makassar
19
Jurnal Praktikum, Laboratorium Peledakan, MA 2, 2022
20
BAB III
PENUTUP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.2 Tie In
Kegiatan peledakan tambang bawah tanah pada kegiatan penambangan
tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi
fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam
pendorongan, pemuatan, pengangkutan dan konsumsi material pada crusher yang
terpasang.
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat
terowongan diantaranya adalah parallel holes cut yang merupakan pengembangan
dari burn cut dimana cut holes dibuat tegak lurus terhadap permukaan
terowongan, v-cut adalah cut holes yang ujung lubang bor saling bertemu tetapi
tidak pada satu titik dan fan cut adalah cut hole yang berbentuk kipas. Cut yang
dipergunakan untuk terowongan pada umumnya adalah parallel hole cut yang
merupakan lubang cut yang berbentuk burn cut yang mempunyai lubang kosong
lebih dari satu.
Penutup - 65
Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di
lakukan untuk membuat terowongan untuk jalan atau untuk mengambil bahan
galian yang berharga di area penambangan. Pada peledakan tambang bawah tanah
dilakukan perancangan berdasarkan letak endapan bahan galian dan sangat
berpengaruh terhadap struktur dari batuan. Pada penambangan bawah tanah
system peledakkan lebih kompleks dan rumit di bandingkan dengan peledakan
tambang permukaan. Berikut beberapa perbedaan yang paling mendasar dari
peledakan tambang bawah tanah.
Penutup - 66
3.1.4 Bench Blasting
Kita dapat mengetahui parameter perhitungan dari bench blasting mulai
dari desain geometri yang terdiri atas burden, spasi, stemming, subdrilling,
kedalaman lubang ledak, kolom isian, tinggi jenjang dan jumlah lubang ledaknya.
Pada pemakaian bahan peledak yang pertama yaitu nilai pada produksi peledakan,
volume batuan terbongkar dan jumlah batuan terbongkar serta yang terakhir yaitu
powder factor.
Pola pengeboran yang biasa diterapkan pada tambang terbuka yaitu pola
pengeboran segi empat (square pattern), pola pengeboran selang-seling
(staggered). Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan diklasifikasikan
yaitu box cut, corner cut dan V cut. Berdasarkan urutan waktu peledakan yaitu
pola peledakan serentak dan beruntun.
Penutup - 67
3.2 Saran
Penutup - 68
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA