Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita bersyukur
karena telah dikaruniai alam Indonesia ini dengan keindahannya yang
memukau. Diantaranya adalah objek-objek wisata alam yang sangat indah.
Oleh karena itu kita harus mengenal dan melestarikannya. Untuk dapat
melestarikannya dengan baik, kita perlu menjaga keasrian dan
keindahannya agar tetap terjaga dan terpelihara, supaya lebih bermanfaat
dikemudian hari.
Kabupaten Kebumen merupakan bagian dari Kabupaten yang
terdapat di Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kabupaten
Kebumen terletak di barat Kabupaten Purworejo dan di timur Kabupaten
Banyumas. Kebumen wilayah yang terdapat di Jawa bagian selatan,
Kebumen memiliki bentang lahan berupa pantai yang sangat panjang.
Bentang lahan yang demikian merupakan modal yang sangat baik untuk
mengembangkan pariwisata. Kondisi pariwisata Kabupaten Kebumen
dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terhitung dari tahun 2011-2019
terlihat mengalami kemajuan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Pendapat ini dapat dibuktikan dengan banyaknya wisata yang
bermunculan, baik wisata alam, budaya, maupun pendidikan.
Di Kota Kebumen salah satunya mempunyai tempat wisata sebagai
wisata edukasi antara lain Goa Jatijajar dan Waduk sempor. Dengan
adanya objek wisata berupa peninggalan sejarah tersebut, semoga bangsa
Indonesia dapat memberikan banyak keutungan, baik dari segi ekonomi
maupun dari segi pendidikan. Khususnya dalam bidang pendidikan,
dengan mengunjungi objek wisata tersebut akan menambah pengetahuan
dan wawasan yang lebih luas tentang peninggalan sejarah bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, peninggalan sejarah tersebut perlu dilestarikan
agar tetap terjaga dengan baik untuk masa depan yang akan datang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1). Bagaimanakah sejarah berdirinya Goa Jatijajar?
2). Apa saja pesona dan panorama wisata di Waduk Sempor ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Penulis ingin mengetahui tentang obyek wisata di Kebumen
1.3.2 Penulis tertarik dengan keindahan Kebumen
1.3.3 Penulis ingin membuktikan bahwa Kebumen itu mempunyai wisata
edukasi yang bersejarah.

1.4 Metode Penulisan


Dalam metode observasi ini penulis melakukan pengumpulan data dengan
mengamati secara langsung objek wisata di Kebumen seperti Goa Jatijajar
dan Waduk Sempor.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam laporan karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Goa Jatijajar Kebumen
2.2 Waduk Sempor Kebumen
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran

2
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Goa Jatijajar

Goa Jati Jajar merupakan salah satu objek primadona di


Kabupaten Kebumen. Goa ini membentang sepanjang + 1.250 m
dengan lebar rata- rata 25 m dengan ketinggian 15 m.Sehingga
memudahkan bagi pengunjung untuk memasukinya, di dalam goa
itu masih terdapat sungai di bawah dan masih aktif dan terdapat
empat buah yakni : kuntil, mawar, jombar, dan puser bumi.

Sedangkan kuntil dan mawar di percayai dapat menjadikan


awet muda bagi siapa saja yang mau membasuh mukanya dengan
air ada pada kedua sendang tersebut.

a). Sejarah Singkat Goa Jatijajar


Goa Jatijajar terletak di desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten
Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Goa ini merupakan Goa yang terbenuk
dari kapur yang pertama kali ditemukan oleh seorang petani sekitar tahun
1802 yang sedang mencari rumput untuk makan ternaknya. Tetapi dia
terperosok kedalam lobang, yang ternyata merupakan ventilasi dari sebuah
goa yang pintu masuknya masih tertutup tanah. Setelah di dibongkar tanah
yang menutupi maka tampaklah gua dengan panjang dari pintu masuk
sampai pintu keluar kurang lebih 250 meter, dengan tinggi 12 meter, lebar
15 meter, dan ketebalan langit-langitnya 10 meter. Dan menurut cerita
kenapa dinamakan Jatijajar dikarenakan di depan pintu goa tumbuh dua
pohon jati yang berjajar, maka disebutlah Goa jatijajar.
Didalam goa dapat kita jumpai 4 sungai/sendang, yakni sungai
Puser bumi dan Sungai jombor yang menurut cerita airnya mempunyai
khasiat untuk segala macam tujuan sesuai kepercayaan masing-masing.
Kemudian Sungai Mawar airnya bila untuk mencuci muka atau mandi

3
dapat membuat kita awet muda, dan Sungai Kantil jika airnya untuk cuci
muka atau mandi maka cita-citanya akan mudah tercapai. Sebenarnya ada
tujuh sungai/sendang yang ada namun hanya keempat tadi yang dapat
dicapai. Untuk saat ini dari ke empat sendang tersebut yang masih alami
adalah Sendang Jombor dan Sendang Paser Bumi sedangkan Sendang
Mawar dan Sendang Kanthil sudah mengalami pembangunan Didepan
Goa jatijajar terdapat Patung Dinosaurus yang sebagai pintu masuk Goa,
Patung ini mengeluarkan air yang tidak lain merupakan muara dari
Sendang Mawar dan Sendang Kantil, Air ini oleh warga sekitar untuk
mengairi sawah mereka.
Pembangunan Goa jatijajar sebagai obyek wisata sendiri dimulai
sekitar tahun 1975 oleh Bapak Suparjo Rustam kala itu beliau menjabat
sebagai Gubernur jawa tengah dengan menunjuk Seniman Yogyakarta
yakni Bp. Saptoto sebagai pelaksana pembangunan Goa tersebut. Jadi
sentuhan seni didalam gua sangatlah kental, didalam terpasang lampu-
lampu dengan tatanan yang cantik sehingga menambah keindahan didalam
gua, serta beberapa trap yang mempermudah para pengunjung utnuk
melewati lorong-lorong gua. Pengunjung dapat juga menjumpai Diorama
mengenai kisah yang menjadi legenda yakni Cerita Raden Kamandaka.
Hubungan antara Raden Kamandaka dengan Goa jati jajar adalah Raden
Kamandaka dahulunya pernah bertapa di Goa tersebut. Diorama secara
keseluruhan ada 8 dengan 32 buah patung. Saat ini pengelolaan ditangani
oleh pemda Kebumen.

b). Goa Jatijajar Bukti Peninggalan Sejarah Indonesia


Di dalam gua Jatijajar terdapat 7 sungai (sendang). Diantaranya
adalah:
1. Sungai Puser Bumi
2. Sungai Jombor
3. Sungai Mawar
4. Sungai Kantil

4
Sungai Puser Bumi dan Sungai Jombor dipercaya mempunyai
khasiat yang dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut
kepercayaan masing-masing. Namun, sungai tersebut tidak dapat dimasuki
oleh sembarang orang. Untuk memasukinya perlu mendapatkan izin dari
pengelola Gua Jatijajar. Pada Sungai Jombor, terdapat seekor pelus dengan
panjang lebih dari 1 meter.
Sungai Mawar dipercaya khasiatnya bisa membuat seseorang
menjadi awet muda. Sedangkan Sungai Kantil dipercaya apabila
digunakan untuk mandi atau cuci muka, niat ataupun cita-citanya dapat
terkabul.
Gua Jatijajar telah ada sejak lama. Hal itu terbukti dari tebalnya
batuan stalagmit disana. Karena, untuk mencapai ketebalan 1 cm,
membutuhkan waktu 1 tahun lamanya. Selain batuan stalagmite yang ada
di dasar gua, ada juga batuan stalagtit yang berada di langit-langit gua.
Batuan yang ada di gua ini, merupakan batuan kapur.
Stalagtit dan Stalagmit yang ada di Gua Jatijajar disebabakan karena
adanya pelapukan kimia yaitu endapan tetesan air hujan yang bereaksi
dengan batu kapur. Ada juga Tiang Kapur yang merupakan pertemuan
antara stalagtit dan stalagmit.
Dalam Gua Jatijajar, ada 8 deorama yang jika dijumlahkan semua
patungnya ada sebanyak 32 buah. Deorama tersebut menceritakan legenda
Lutung Kasarung. Lutung Kasarung adalah Raden Kamandaka. Dahulu,
Raden Kamandaka, Putera Mahkota Kerajaan Pajajaran, pernah bertapa di
Gua Jatijajar agar ia mendapat petunjuk untuk mempersunting Dewi
Ciptoroso.
Patung dinosaurus di depan pintu Gua Jatijajar adalah suatu
keistimewaan. Karena, dari mulut patung dinosaurus tersebut
mengeluarkan air yang berasal dari sungai kantil dan sungai mawar.

5
Air tersebut dipercaya tidak akan pernah habis walaupun dilanda
musim kemarau yang panjang. Air yang dipercaya tidak akan pernah habis
tersebut berguna untuk mengairi sawah yang ada di sekitar Gua Jatijajar.

2.2 Waduk Sempor Kebumen


Keberadaan suatu waduk merupakan salah satu upaya manusia
untuk mencukupi kebutuhan dan menjaga ketersediaan air sepanjang
tahun. Fungsi waduk disini sebagai penampung dan pengendali air yang
berlebihan pada waktu musim hujan, untuk kemudian secara teratur dapat
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan sepanjang tahun.
Waduk Sempor merupakan salah satu realisasi dari pemanfaatan
potensi air yang tersedia, dalam hal ini adalah potensi air Sungai Sampang
dan Sungai Kedungwaringin. Serta sabagai salah satu objek wisata terbaru
di Kebumen yang memanfaatkan keindahan Panorama bendungan.
Di komplek objek wisata Waduk Sempor juga terdapat
Monumen. Monumen Sempor diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum
dan Tenaga Listrik saat itu Prof DR Ir Sutami pada Maret 1978. Monumen
itu dibangun untuk mengenang para pekerja Proyek Sempor warga yang
menjadi korban jebolnya Waduk Sempor pada tahun 1967. Saat itu Waduk
Sempor masih berbentuk timbunan tanah. Tercatat jebolnya Waduk
Sempor saat itu memakan korban sebanyak 127 orang.

a). Sejarah Waduk Sempor Kebumen


Obyek wisata yang terletak di kecamatan Sempor kabupaten
kebumen, Jateng. Saat ini kita kenal dengan nama waduk sempor ternyata
memiliki sejarah, yuk kita simak, Waduk sempor dahulunya adalah tempat
permukiman warga ujar kakek Saniran yang dahulu tinggal disana semasa
kecilnya, asal mula dinamakan sempor konon dahulu ada sebuah pohon
yang sangat besar tumbuh disempor, pohon itu memiliki dua batang yang

6
sama besarnya ditengah-tengah batang pohon sering sekali mengeluarkan
Cahaya terang pada saat malam hari, karena keanehan itu maka tempat itu
dinamakan dengan nama Sempor/obor. Pada masa pemerintahan belanda
pembuatan waduk sudah direncanakan guna keperluan pertanian, demi
kelancaran proyek permukiman penduduk sempor dibebaskan oleh
pemerintah dengan ganti rugi, sebagian warga ada yang pindah ke riau,
kalimantan, jambi untuk bertransmigrasi, sebagian warga banyak yang
pindah ke Karangjoho dan krumput. Pada tahun 1958 waduk sempor
dibangun rampung pada tahun 1978, sebelumnya waduk sempor pernah
jebol dan memakan banyak korban jiwa.
Waduk Sempor adalah salah satu objek wisata yang terdapat di
Desa Sempor, kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa
Tengah. Keberadaan Waduk Sempor di Kebumen memberikan udara
sejuk dan juga asri khas pegunungan yang tidak lazim untuk daerah
Kebumen. Apalagi dilihat dari faktor geografis Kebumen adalah sebuah
kabupaten yang berlokasi dekat dengan pantai selatan yang
umumnya bersuhu tinggi Keindahan dan panorama Waduk Sempor sering
dibandingkan dengan Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Selain sebagai
objek wisata Waduk Sempor merupakan
sumber air untuk irigasi petani Waduk Sempor menjadi bagian sarana
irigasi teknis untuk mengairi ribuan sawah di wilayah Kabupaten
Kebumen bagian barat.
Pada saat Indonesia dikuasai oleh Belanda tepatnya tahun 1916,
Pemerintah Belanda telah mengidentifikasi bahwa di daerah Sempor
terdapat lokasi yang ideal untuk suatu waduk Identifikasi tersebut
dilakukan untuk menyediakan air yang akan digunakan untuk irigasi
daerah-daerah disekitarnya. Pemerintah Indonesia melalui para ahli-
ahlinya kembali melanjutkan penelitian mengenai lokasi ideal untuk
waduk di Sempor pada tahun 1950. Dari penelitian itu dihasilkan suatu
desain atau rancangan suatu waduk di Sempor. kemudian pemerintah
melakukan pembebasan tanah warga yang bermukim disempor, sebagian
warga berpindah ke karang joho (nama saat ini sempor karang joho),

7
lokasi sempor karang joho tidak jauh dari sempor jaraknya kurang lebih
3km, setelah pembebasan lahan, Pada tahun 1958 pembangunan fisik
Bendungan Serbaguna Sempor dimulai melalui Proyek Sempor. Proyek
pembangunan Waduk Sempor selelasi pada tahun 1978.

b). Pesona dan Panorama Wisata Waduk Sempor Kebumen

Kebumen adalah salah satu daerah dekat pantai di Jawa Tengah


yang bersuhu tinggi. Namun, di tengah cuaca yang panas terdapat
hembusan kesejukan dari Waduk Sempor. Udara Sempor yang sejuk,
otomatis menarik kedatangan wisatawan.
Tak banyak destinasi wisata yang menawarkan kesejukan di daerah dekat
pantai khususnya Kabupaten Kebumen. Namun, suasana berbeda bisa
Anda jumpai saat mengunjungi Waduk Sempor.
Sempor merupakan kampung kecil yang terletak kurang lebih 8 km
ke utara dari pusat Kota Gombong, Kecamatan Gombong, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah. Berada di dataran dengan tinggi kurang lebih 30
meter di atas permukaan laut, waduk ini memiliki pesona alam yang luar
biasa. Disitulah letak Waduk Sempor atau warga sekitar biasa
menyebutnya Bendungan Sempor.
Sejuk, itu kesan pertama yang saya rasakan ketika baru
menginjakan kaki di Waduk Sempor. Tahu kenapa? Meskipun berada di
wilayah kabupaten yang memiliki garis pantai, Waduk Sempor berlokasi
di daerah perbukitan yang cukup tinggi.
Pemandangan air melimpah yang dibingkai dengan hijaunya
pepohonan dan birunya cakrawala mampu memanjakan mata. Selain
berada di wilayah perbukitan, waduk ini juga dikelilingi dengan ribuan
pohon pinus.
Suasana ini sangat cocok dengan kita yang sudah bersahabat
dengan panas dan tensi tinggi di Jakarta. Berkunjung ke waduk ini pada

8
pagi hari menjelang matahari terbit, bisa membuat Anda menggigil
kedinginan sekaligus takjub dengan panorama yang disuguhkan.
Selain lukisan alam perbukitan yang eksotis, waduk ini juga
menghadirkan romantisme untuk dinikmati bersama pasangan atau teman-
teman. Datanglah, sebelum matahari terbit! Anda bisa menikmati indahnya
sunrise ditemani nyanyian merdu burung-burung yang menanti hangatnya
mentari.
Gemericik aliran air yang berliku saat melewati bebatuan di
sungai-sungai sekitar waduk ini juga terasa sangat tenang. Jika dirasa
kurang, Anda bisa turun ke sungai untuk lebih menikmatinya. Daerah ini
juga dilengkapi dengan fasilitas bersepeda, joging, maupun sekadar
menghangatkan diri dengan berjalan menikmati fajar.
Tak perlu khawatir lelah karena berolahraga di kawasan ini.
Setelah semua aktivitas relaksasi ini selesai, nasi putih atau kepok
(makanan sejenis nasi yang terbuat dari beras ketan), bersama mendoan
dan teh manis hangat siap menyegarkan kembali tubuh Anda dari rasa
lelah yang melanda.

c). Letak Geografis Waduk Sempor


Waduk Sempor terletak di Sungai Cincingguling, Desa Sempor,
Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah, yang
berjarak kira – kira 7 km sebelah Utara Kota Gombong. Sungai
Cincingguling di sebelah hulu bercabang dua yakni Sungai Sampang dan
Sungai Kedungwringin, yang merupakan bagian dari Daerah Pengaliran
Sungai Telomoyo. Secara geografis Daerah Aliran Sungai Waduk Sempor
terletak sekitar 7o 32’ LS dan 110o 0’ BT, dengan luas daerah tangkapan
lebih kurang 43,27 km2 .
kondisi geografi berupa lembah dan perbukitan yang merupakan
bagian dari Pegunungan Serayu Selatan. Ketinggian rata-rata Kecamatan
Sempor adalah 140 meter di atas permukaan air laut. Puncak tertingginya
adalah Gunung Wadasputih yang memiliki ketinggian 654 meter di atas
permukaan air laut yang berada di perbatasan

9
Desa Sampang dengan Kecamatan Rowokele. Sungai-sungai di wilayah
ini yakni Sungai Jatinegara, Sungai Kemit, Sungai Gombong, Sungai
Sampang, Sungai Seliling, Sungai Kedungjati, Sungai Kaliputih, Sungai
Kalimandi, Sungai Karangtiris, Sungai Petus, Sungai Kedungtangkil, dan
Sungai Pesuruhan.
Adapun manfaat dari Waduk Sempor ini adalah : untuk irigasi
seluas 6.100 Ha, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan daya
terpasang 1,10 MW, penyediaan air minum untuk wilayah Gombong,
Karanganyar dan Kebumen sebesar 150 lt/det, pengendalian banjir di
Sungai Jatinegara, perikanan darat bebas dan dengan keramba, pariwisata
dan olah raga air.
Waduk Sempor bukan sekedar obyek wisata namun sebuah tempat
yang memiliki nilai historis. Diresmikan pada Tahun 1978 oleh Presiden
Soeharto, sebagaimana dapat kita baca dalam monumen pertama yang
mulai meredup warnanya, saat kita memasuki lokasi wisata. Waduk
Sempor merupakan bendungan aliran air sungai Cincingguling yang
mengalir dari kaki pegunungan serayu selatan dan bermuara di samudera
Indonesia. Awal pembentukan bendungan Sempor adalah untuk menahan
air yang datang dari arah timur dan utara yang merupakan daerah
perbukitan agar di bagian barat dan selatan tidak terkena banjir bila musim
hujan karena merupakan daerah rendah (2). Sebagaimana tertulis dalam
monumen, waduk ini memiliki beberapa fungsi (seingat penulis) yaitu:
"Paraboga", "Paradipta", "Paritirta", "Pari...", "Pariwisata". Bendungan ini
berfungsi sebagai sumber untuk penyediaan air baku PDAM, karamba
ikan, irigasi persawahan, pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
transportasi dan sumber penghasilan bagi warga sekitar dengan pancing,
jala, jaring hingga para pemilik perahu transportasi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Dengan demikian Karya Tulis ini yang kami susun berdasarkan
informasi yang didapat selama survey, sehingga pada akhirnya kami
menyimpulkan :
a). Obyek wisata di Daerah Kebumen merupakan objek wisata yang
penuh keindahan panorama alam dan juga sejarahnya yang sangat
banyak terkenal.

b). Kami merasa senang dan bangga melihat secara langsung objek
wisata Goa Jatijajar dan Waduk Sempor yang ada di Daerah
Kebumen

c). Objek wisata di Daerah Kebumen sangat bagus dan sangat menarik
untuk dikunjungi serta dapat dipelajari pula sejarahnya.

3.2 SARAN
Dalam hal ini kami ingin mengungkapkan saran dan pendapat yang
mungkin dapat diambil manfaatnya bagi pengelola objek wisata di Daerah
Kebumen untuk kemudian hari.
a). Pemerintah agar selalu memperhatikan sarana pengunjung atas
kelancaran dalam pengembangan dan semua ini yang berkaitan
dengan objek wisata yang ada di Daerah Kebumen, karena objek

11
wisata merupakan salah satu yang dapat mendatangkan devisa /
pemasukan negara.

b). Hendaknya Pemerintah daerah serius dalam memelihara dan


mempertahankan keaslian dan keindahan Goa Jatijajar, dan Waduk
Sempo bila perlu Pemerintah daerah membuat sanksi terhadap
pengunjung yang merusak objek wisata Goa Jatijajar dan Waduk
Sempo agar tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

- https:.karyatulis.blogspot.com

- jatijajar.net

- http://id.mwikipedia.org

- http://sejarahlengkap.com

12
13

Anda mungkin juga menyukai