Anda di halaman 1dari 2

Daftar Isi

1 Sampai Ujung Usia

2 Gotong Royong Kos Idjo

3 Arti Kejujuran

4 Belajar dari yang Tak Pernah Diajar

5 Mahaguru

6 Manisnya Sebuah Hasil

7 Meminta Lebih Baik dari Mencuri

8 Menjelang Ujian Nasional

9 Pentingnya Budi Pekerti

10 Perjuangan Gadis Kecil

Sampai Ujung Usia

Contoh cerpen

Sumber foto: Daria Głodowska dari Pixabay

Namaku adalah Riko Agung Pratama, kawanku di kampus sering sekali memanggilku Agung, entah apa
yang mereka pikirkan memanggilku dengan nama tengahku. Aku sedang kuliah di salah satu universitas
swasta di Depok, dengan jurusan Sistem Komputer.

Pada waktu itu, tepat hari Jumat, dimana aku akan menuju ke Lab Robotika untuk menguji alat yang
kubuat. Tapi, siapa sangka, sesampainya aku disana aku bertemu dengan dosen yang mengajarku pada
semester 6 lalu. Dia adalah Pak Lingga, mengajar mata kuliah Matematika Diskrit waktu itu.

Aku sangat menghormatinya karena dia adalah salah satu dosen senior di kampusku. Bagaimana tidak,
di usianya yang sudah menginjak 70 tahun dia tetap bugar dan semangat mengajar mahasiswanya.
Bahkan tidak jarang dialah orang pertama yang sudah datang di kelas.
Di lab tersebut, di sela aku membuat data pengamatan, mataku selalu tertuju ke arahnya. Pak Lingga
begitu serius dengan apa yang dia kerjakan di hadapannya. Sesekali aku mendekatinya, lalu melihat apa
yang dia kerjakan.

“Pak, sudah sore begini, apa yang bapak kerjakan di lab? Aku bertanya dengan wajah penasaran.

“Oh ini, bapak sedang riset alat yang bapak kembangkan untuk pentas robot nanti. Makanya bapak ke
sini mau minta ajararin ke pak Sultan” ujarnya

Pak Sultan sendiri adalah kepala lab robotika yang kini menjadi kepala jurusanku.

“Loh, bapak seharusnya tidak perlu repot-repot datang dan belajar di lab ini. Biar mahasiswa bapak saja
yang datang kesini” sambungku.

“Bukan begitu, ko. Bapak sendiri dari dulu ingin belajar mengenai system gerak pada robot ini, kebetulan
kan sekarang Pak Sultan ada disini” balasnya.

Kekagumanku kepadanya semakin menjadi-jadi, mengingat usianya yang sudah lanjut tapi keinginan
belajarnya masih saja tinggi. Berbeda denganku, di umurku yang masih muda kadang aku masih saja
berjibaku dengan rasa malas yang meradang. Benar kata orang tuaku, mencari ilmu itu sebenarnya
bukan sampai ke negeri China, tapi sampai ujung usia.

Anda mungkin juga menyukai