Anda di halaman 1dari 1

BERAWAL DARI SEL KECIL YANG SOMBONG

Kala itu hiduplah seorang anak laki-laki yang sangat pintar,ia sangat cerdas di segala
mata pelajaran namun dia sangat sedikit memiliki teman karena hidupnya hanya belajar dan
belajar. Hidupnya juga selalu di kerjakan dengan kemandiriannya sejak dini, orang tuanyapun
selalu mengatakan bahwasanya anak laki-laki itu harus bisa hidup mandiri sejak dini karena
kelak anak tersebut akan meminpin dikeluarga kecilnya. Tidak hanya orang tuanya saja yang
mendidik ia seperti itu, kakek dan neneknyapun sering berkata demikian dikarenakan kakeknya
adalah mantan anggota Tentara Nasional Indonesia, yang sesalalu di didik tentang kerasnya
dunia

Saat suatu hari ia merasa bahwa hidupnya sangat hampa karena ia sangat kesal, mengapa
ia harus mengikuti semua aturan yang menurut iapun belum diperlukan di saat umur yang masih
sangat muda untuk diperlakukan layaknya seperti orang dewasa. Ada sebuah hasrat kata yang
membisikan di hatinya “kenapa aku harus mengikuti aturan yang menurutku sangat
membosankan, aku hanya ingin menikmati masa mudaku yang tidak akan terulang untuk kedua
kalinya. Dan diapun mulai dikit demi sedikit melanggar aturan yang biasa ia lakukan di
kehidupan sehari-harinya. Ia merasa bahwa sebenarnya aturan itu diciptakan untuk dilanggar,
karena ia berfikir semua manusia itu memiliki kebebasan untuk melakukan apapun asalkan tidak
merugikan orang lain.
Mula-mula ia hanya melanggar aturan yang biasa diterapkan di masa kehidupan dia yang
dulu, diapun sering berbohong dan suka membantah perkataan orang tuanya. Dia berkata
didalam hatinya “berbohong agar tidak di marahi adalah hal tidak masalah bukan. Dan dia pun
sering bermalas-malasan, bahkan ia juga seing tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh sekolah. Suatu hari dia berfikir “sepertinya seru juga bolos satu hari seperti pelajar pada
umumnya. Lalu iapun bolos sekolah dan tidak hanya sesekali, seperti sudah menjadi
kebiasaannya.

Dan karena sudah menjadi kebiasaan dia pun akhirnya ketahuan dikarenakan orang tuanya
dipanggil oleh kepala sekolah, iapun panik sejadi-jadinya karena inilah pertama kalinya ia dan
orang tuanya dipangil oleh kepala sekolahnya. Saat waktunya tiba ia dan orang tuanya datang ke
sekolah. Gurunya pun bertanya “kenapa kamu melakukan hal seperti ini?” dan ia pun menjawab
“bapak nanya mengapa saya melakukan hal seperti itu, saya sebenarnya sudah lelah pak karena
selalu mengikuti perkataan orang tua saya.” Gurunya pun bertanya lagi “bukankah Sebelumnya
selalu menjadi murid yang taat pada aturan?” Dan anak itu pun menjawab “memang dulu saya
selalu taat kepada aturan tapi semua itu sirna ketika saya berfikir bahwa semua orang itu
memiliki kebebasannya sendiri, dan saya pun sudah bosan selalu mengikuti aturan yang hanya
itu-itu saja!” Gurunya pun berkata “baiklah jika itu yang kamu mau mulai sekarang kamu tidak
usah sekolah disini lagi, karena sekolah ini tidak butuh murid yang sombong seperti kamu.” Dan
akhirnya anak laki-laki tersebut pindah dari sekolah dengan rasa menyesal dan malu atas apa
yang telah ia perbuat.

Disaat dia ingin memperbaiki keadaan yang telah ia perbuat, ada saja halangan yang membuat ia
selalu gagal untuk memperbaikinya. Dikarenakan ia tidak terlalu niat dalam memperbaiki
semuanya, dia pun menjadi anak yang sangat nakal dan pemalas sampai detik ini.

Anda mungkin juga menyukai