Anda di halaman 1dari 1

satu jam tak terduga

Pagi itu, canggung menghinggap dalam jiwaku, padahal dulu setiap hari aku mendatangi tempat ini. Karena wabah yang
menyerang seluruh dunia maka perkulaihan pun tak dilaksanakan tatap muka. Sehingga tak ada alasan untuk datang
setiap hari ke tempat ini.

Pagi itu, aku akan menemui salah satu dosen Pendidikan yang memang beliau tak pernah mengajar di dalam
perkuliahanku. Namun, aku sangat ingat betul bahwa waktu Tiga Harian (warga Matrika pasti tahu) beliau menjadi
pengisi di salah satu materi. Ntah kenapa waktu itu aku langsung tertarik dan merasa bahwa bapak ini bukan orang
sembarangan, selain itu pada saat mengisi materi beliau juga menanyakan siapa yang dulu waktu SMA pernah ikut
Olimpiade kurang lebih seperti itu, kemudian disuruh mengacungkan tangan. Aku dengan dasaran yang pemalu
mengangkat tangan sambal tengok kanan-kiri pemandangan terlihat sepi walau ada tangan lain yang mengacung pula.
AKu menemui beliau untuk mengambil buku yang telah aku pesan beberapa hari sebelumnya.

Iya, selain menjadi dosen beliau juga merupakan penulis dengan kekhasan dan keunikan tersendiri.

Pukul 09.58 wib aku memasuki ruang dosen suasana sangat sepi, sebelumnya aku sudah dichat oleh bapaknya pukul
08.05 “Saya sdh di kampus silahkan kalua mau ambil bukunya, tq”, karena waktu itu masih ada kegiatan lain aku
menawar akan mengambil pukul 10 dan beliau menyetujui. Sebelum berangkat memang saya sudah berencana dan
berdoa semoga saya bisa berbincang-bincang lebih dengan beliau. Bahkan saya memutar ulang uploadan video di
youtube beliau yang mana sudah saya ikutin sejak baru-baru beliau membuatnya. Karena ada kesamaan menurutku, apa
yang aku pikirkan ternyata beliau juga telah mengupload hal itu yaitu tentang matematika dan agama yang kami yakini.
Dari dulu waktu masih duduk di bangku sekolah saya berdoa semoga saya bisa menghidup2 kembali islam lewat
matematika. Saya ingin menjadi matematikawan dan yang ahli matematika sampai tingkat dunia, sehingga bisa menjadi
teladan bahwa orang islam itu juga bisa matematika. Itu adalah permohonanku kepada Tuhanku. Sebelum pukul 10 aku
uda berangkat sambal mampir ke beberapa tempat dan akhirnya sampailah di kampus. Masuk Gedung Matematika C8
lalu duduk di loby tak lama ada petugas TU yang bertanya, mencari siapa? Pak Haris Pak. Iya ada di ruangan. Terima
kasih pak. Kemudian aku menuju ruangan beliau yang berada di ruang dosen. Sebelumnya aku belum bertemu empat
mata dengan beliau dan aku pun belum tahu ruangan tepatnya di mana. Setelah aku masuk jalan bebrapa Langkah
Alhamdulillah sesok pria duduk di tempat kerjanya denga tumpukan buku di atas meja kerja ya itulah pak haris. Aku
bergegas menghampiri beliau kemudian dipersilahkan duduk. Dan kami banyak berdiskusi.

Beliau terheran-heran karena sepertinya tidak mengenal aku, dan akupun bercerita kalua dari anak murni bukan
Pendidikan. Lho, kok tahu buku ini? Iya, soalnya dishare di grup Angkatan pak.. kemudian perbincangan berlanjut
dengan semangat antusias dari kedua belah pihak. Tak terasa perbincangan itu sampai satu jam ternyata. Saya
mendapat banyak motivasi, apresiasi, dan tantangan. Tantangaanya adalah beliau berpesan supaya saya juga mengikuti
budaya sekarang yaitu berdakwah melalui media youtube kalua bahasa beliau culture… aku lupa wkwkwk intinya seperti
itu. Saya tertawa kecil sambal mengamini, walaupun sulit untuk sekarang namun saya mepunyai harapan dan keinginan
untuk mewujudkan.

Alhamdulillah doa saya pagi tadi diijabah, bisa banyak mendapatkan ilmu dari beliau secara langsung bukan perantara
youtube lagi.

Anda mungkin juga menyukai