SKRIPSI
Disusun Oleh:
Abdur Rouf
NIM. 10410040
KALIJAGA YOGYAKARTA
2014
MOTTO
Artinya: “Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu”1
v
1
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Edisi Tahun 2002 (Jakarta: A-
Huda, 2005), hal. 175.
vi
PERSEMBAHAN
vi
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iv
HALAMAN MOTTO.........................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................vi
HALAMAN ABSTRAK.....................................................................................vii
HALAMAN TRANSLITERASI........................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Letak Geografis.......................................................................................53
B. Sejarah Singkat dan Perkembangannya..................................................54
C. Visi dan Misi...........................................................................................57
D. Struktur Organisasi..................................................................................64
E. Keadaan Guru dan Karyawan.................................................................75
x
F. Keadaan Siswa........................................................................................81
G. Sarana dan Prasarana...............................................................................82
BAB IV : PENUTUP.........................................................................................144
A. Kesimpulan.............................................................................................144
B. Saran-saran..............................................................................................145
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................147
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................150
xi
TRANSLITERASI
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalihan huruf dari abjad yang satu ke abjad
yang lain. Berdasarkan surat keputusan bersama menteri agama RI dan menteri
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Nama Huruf Latin Keterangan
Arab
ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
ة Ba’ B Be
ت Ta’ T Te
ث Sa’ S Es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je
ح Ha’ H Ha (dengan titik di bawah)
خ Kha’ Kh Ka dan Ha
د Dal D De
ذ Zal Z Zet (dengan titik di atas)
ز Ra’ T Er
ش Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy Es dan Ye
ص Sad S Es (dengan titik di bawah)
ض Dad D De (dengan titik dibawah)
ط Ta’ T Te (dengan titik dibawah)
1
Suwadi, dkk., Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Pendindikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012), hal. 78.
xii
ظ Za’ Z Zet (dengan titik dibawah)
ع ‘ain - Koma terbalik di atas
غ Gain G Ge
ف Fa’ F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
و Mim M Em
ٌ Nun N En
و Wawu W We
ِ Ha’ H Ha
ء Hamzah - Apostrof
ً Ya’ Y Ye
2. Bila ta‟ marbutah diikuti dengan kata sandang “al” serta kedua bacaan
xiii
´ك ´س ´ية˚ اال´ ْونِي´ب ditulis karamah al-auliya‟
ِء
´ش ´كبة˚ ا ْنفِ ْ ط ِ س ditulis zakah al-fitri
3. Ta‟ marbuthah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan
ِ ˚َ ِ ْع ً´ة
لال ditulis ni‟matullah
˝ث´ ´س ´كة ditulis barakatan
D. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
E. Vokal Rangkap
F. Vokal Panjang
Vokal panjang atau maddah yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
xiv
Harakat dan Huruf Huruf Latin Contoh Transliterasi
ا..´.ى.´.. ā ´ز- ق´ب ´ل qāla - ramā
´يي
ى.ِ... ī قِ ْي ´م qīla
و.˚... ū ي´ق˚ ْو ˚ل yaqūlu
G. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu Kata dipisahkan dengan apostrof
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut bunyi atau
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel XXIII : Angket Kecerdasan Spiritual..................................................107
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
secara pesat dan mendasar seperti adanya internet, gadget dan smartphone.
mental spiritual yang telah diwariskan oleh Allah SWT kepada Nabi Adam
kasih sayang antara sesama makhluk ilahi diganti dengan rasa kebencian.
dan etika budaya cenderung diabaikan. Oleh karena itu perlu adanya
ditanggulangi.5
4
Eko Hendrawan Sofyan, “Video Mesum Pelajar Sumenep Jadi Obrolan Warga”,
http://regional.kompas.com/read/2013/10/27/1615149/Video.Mesum.Pelajar.Sumenep.Jadi.Obrola
n.Warga, diakses 02 Januari 2014, jam 22:00 wib.
5
Darmiyati Zuchdi, “Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan Yang
Manusiawi”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 132.
2
pengaruhnya adalah masa kehidupan yang sangat penting khususnya
lingkungan hidupnya.6
berakhir pada sebuah tujuan yang telah direncanakan. Tujuan yang hendak
6
S.C. Utami Munandar, Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi, (Jakarta:
Gunung Agung, 2001) , hal. 127.
7
Triyo, Supriyatno, Humanitas Spiritual Dalam Pendidikan, (Malang: UIN Malang
Press, 2009), hal. 11.
3
tidak mampu membendung kerakusan, kekerasan dan pertikaian.
secara tepat.8
dari suatu kegagalan dan mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi
dan misi yang kesemuanya tersebut terermin dalam perilaku jujur, sabar,
8
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Kecerdasan Spiritual, Penerjemah: Rahmani Astuti,
(Bandung: Mizan, 2007), hal.3.
9
Saifudin Aman, Tren Spiritualitas Milenium Ketiga…, hal. 25.
4
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”10
moral anak bangsa. Cara penanggulangan yang tepat yaitu dengan cara
Artinya:
Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan
10
Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
5
Tentang Sistem Pendidikan Nasional”, Bab II, pasal 3.
11
Syekh Tosun Bayrak Al Jerrahi, Asmaul Husna: Makna dan Khasiat, Penerjemah:
Nuruddin Hidayat, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004), hal. 11.
6
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-naman-Nya.
Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. Al-A‟raf: 180)12
Siswa yang menghayati asmaul husna akan mempunyai
penyalah gunaan narkotika. Akan tetapi jika melihat realitas yang ada hal-
husna.
dengan tingkat spiritualitas siswa ini perlu ditinjau kembali karena belum
12
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya…, hal. 174.
13
Haikal H. Habibillah al-Jabaly, Ajaibnya Asmaul Husna Atasi Masalah-Masalah
Harianmu, (Yogyakarta: Sabil, 2013), hal. 143.
7
menjadikan sebuah teori pelajaran ke dalam bentuk praktek keseharian
skill dan mental mereka ke arah yang lebih baik, sehingga lembaga
pendidikan tersebut dapat menghasilkan out put yang unggul dan tangguh,
lebih siap dalam menerima pelajaran yang akan mereka pelajari. 14 Nilai-
14
Wawancara pra penelitian dengan siswa kelas XI MAN Wonokromo Bantul tanggal 23
Desember 2013.
15
Ibid.
8
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2013/2014.
2013/2014.
9
2. Kegunaan Penelitian
maupun praktis.
a. Secara Teoritik
spiritual siswa.
b. Secara Praktis
Yogyakarta.
D. Kajian Pustaka
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu yang ada
10
relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya skripsi tersebut
adalah:
16
Eva Fairuzia, “Pelaksanaan Sholat Dhuha Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual
(Sq) Siswa Kelas Viii Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong Bantul”, Skripsi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
11
2. Penelitian Eko Budi Raharjo dalam skripsinya yang berjudul
konsep kecerdasan spiritual bagi anak dari sudut pandang tokoh yang
12
Nusantara Yogyakarta serta menganalisa kontribusi penerapan metode
bentuk angket.
18
Su’aib Ahmadi,, “Kontribusi Meditasi Bagi Peningkatan Kecerdasan Spiritual (Studi
Lapangan di Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara Yogyakarta)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2005.
13
E. Landasan Teori
a. Korelasi
b. Penghayatan
19
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal.
179.
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), hal. 313.
21
Anas Sudijono, Pengertian Statistik…, hal. 179.
22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa…, hal. 301.
14
Bentuk pengalaman batin tersebut adalah mempunyai ketenangan hati,
c. Asmaul Husna
dari ism, kata asma berakar dari kata assumu yang berarti
Sedangkan, kata husna adalah muanats dari kata ahsan yang artinya
“baik”, tapi juga yang “terbaik” bila dibandingkan dengan yang baik
disanding oleh makhluk atau manusia, tapi karena Allah yang terbaik,
merupakan sifat yang baik disandang oleh manusia. Namun, sifat, sifat
23
M. Ali Hasan, Memahami dan Meneladani Asmaul Husna, (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 1997), hal. 9.
24
Haikal H. Habibillah al-Jabaly, Ajaibnya Asmaul Husna: Atasi Masalah-masalah
Harianmu, (Yogyakarta: Sabil, 2013), hal. 13.
25
M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi: Asma al Husna Dalam Perspektif al-
Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), hal. Xxxvi.
26
Ibid, hal. xxxvi .
15
disandangkan kepada-Nya. Ini berbeda dari sifat: kasih, pemurah, adil
Jadi dari uraian di atas asmaul husna jika ditinjau dari segi
sifat Allah SWT. Namun, sifat-sifat tersebut bukanlah sifat yang sama
dengan sifat makhluk-Nya karena Allah itu berbeda dan tidak serupa
dengan makhluk-Nya:
Artinya:
dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (QS: al-Ikhlas:
4)29
Sifat-sifat itu hanya ada pada Allah SWT, dan tidak mungkin ada pada
manusiawi (kodrati).30
27
Al-Jabaly, Ajaibnya Asmaul Husna…,hal.14.
28
Shihab, Menyingkap Tabir…, hal. Xxxvi.
29
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya…, hal. 604.
30
Al-Jabaly, Ajaibnya Asmaul Husna…,hal.15.
16
Sifat-sifat itu menunjukkan kemahasempurnaan Allah yang
terangkum dalam segala sifat yang terpuji dan terbaik. Dan sifat-sifat
17
31
Ibid, hal. 81.
32
Sulaiman Abdurrahim & Abu Fawaz, Asmaul Husna Effects: Kedahsyatan Asmaul
18
seperti yang dikutip oleh Ibnu Kasir, ia menyebutkan bahwa
hadits nabi:
ِ َا َسأُل َك ِب ُك ِّل ا س ٍم َ ْ َ بَ ت بِو ْس َ س َكوَاو َّّل ََُو َ ح َ ْخ ِل َ نوَاو َْاس َْلُُو
ْ َ َ ُْ َ ْ َ ْ ْ
ًماِ م ْن ُى وَل َك ِّس
َ
َِكُاِب َكوَْاوا َُْسْأثَسْر َت بِو ِ ِ ّْ ل ِم ْالَغْي ِ ّْن َم َك (رواه
Artinya: ).امحم ِب
aku memohon kepada-Mu dengan segala nama milik-Mu yang
Engkau namakan diri-Mu dengannya atau yang telah Engkau
ajarkan kepada seorang makhluk-Mu yang telah Engkau turunkan
dalam kitab-Mu atau yang telah Engkau rahasiakan dalam ilmu
ghoib di sisi-Mu. (HR. Ahmad).
19
33
Shihab, Mengungkap Tabir…, hal. X1ii.
20
Disisi lain perlu ditambahkan bahwa Fakhruddin Arrazy
kategori, antara lain: (1) Nama yang juga disandang makhluk (tapi
Karimm, Rahim, Aziz, Lathif, Kabir, dan Khaaliq; (2) nama yang
Wal Ardh (pencipta langit dan bumi); (3) nama-nama yang boleh
menganugrahkan manfaat).34
34
Shihab, Menyingkap Tabir…, hal. X1iii.
21
sebatas nama-nama yang popular yakni asmaul husna yang
22
17. Yang Maha Pemberi
َاْلَ َوّىا ُب
18. الَّرَّزا ُق Yang Maha Pemberi Rizqi
19. Pembuka Pintu Rahmat
َاْل ََُّا ُح
20. َاْل علِْي ُم Yang Maha Mengetahui
21.
َاْل َاِب ُض Yang Menggenggam
22.
َاْلَبا ِس ُط Yang Melapangkan Kehidupan Hamba
23.
َا ْ َلاِف ُض Yang Merendahkan Derajat
الَّراِف ُع
24. Yang Meninggikan Derajat
25. ُِّْاَْل َع Yang Memuliakan
ُ
26.
َاْل َُ ِذ ُّل Yang Menghinakan
23
43. Yang Maha Mulia
َاْل َِك رُْي
44.
الَّر ِْقي ُب Yang Mengawasi
45. جي ُب ِ Yang Mengabulkan
ْ َُ َاْل
46. َاْلَ وا ِس ُع Yang Maha Luas
47. َا ْلَ ِْكي ُم Yang Maha Bijaksana
48. Yang Maha Membuat Rasa Kasih Sayang
َاْلَ ُو دْ ُو د
49.
ج ي ُم ِ Yang Mulia dan Luhur
ْ ََ َاْل
50.
َاْلَبا ِّ ُث Yang Membangkitkan
51. Yang Maha Menyaksikan
ه ي ُم ْ ِ َال َّش
52. Yang Maha Benar
َا َْل ُّق
53. َاْلَ وكِْي ُل Yang Maha Mengurusi
54. Yang Maha Kuat
اَْل َ ِو ُّي
55. َاْل ََُِْ ُْي Yang Maha Kokoh
56. َاْلَ ِو ُّل Yang Maha Mengasihi dan Melindungi
57. َا ْلَِ َْي ُم Yang Maha Terpuji
58. َاْل َُ ْح ِصى Yang Menghitung
59.
َاْل َُْب ِم ُئ Yang Memulai
60.
َاْل َُِْعي ُم Yang Mengembalikan
61. Yang Menghidupkan
َاْل َُ ْح ِي
62. َاْل َُ َِْي ُبَ ت Yang Mematikan
63. Yang Maha Hidup
َا ْلَ ُّي
64. Yang Berdiri Sendiri
َاْل َُّيْس ُوم
65. َاْلَ وا ِج ُم Yang Menemukan
66.
اَْل ََا ِج ُم Yang Mempunyai Kemuliaan
67. Yang Maha Esa
َاْْلَ َح ُم
68. Yang Menjadi Tempat Meminta
َال َّص ََ ُم
24
69.
َاْل َا ِدُ ر Yang Maha Kuasa
70.
َاْل ُْ ََُ ِمُ ر Yang Sangat Kuasa
71. Yang Mendahului
َاْل ُ َ ِّم ُم
72. Yang Mengakhiri
َاْل ََُ ؤ ُِّخ ر
73. َْا ََّلوُل Yang Awal
74. َاَْْل ُِخر Yang Akhir
75.
َالَّظا ِىُ ر Yang Dhahir Kekuasaannya
76. َاْلَبا ِط ُن Yang Tak Kelihatan Dzatnya
77. َاْلَ وِال Yang Menguasai
78. اَْل ََُُس عاِل Yang Maha Tinggi
79. Yang Maha Baik
َاْلَبُسّر
80. Yang Maha Menerima
َالََُّس ّوا ُب
81. َاْل َُُْن ََِ ُ م Yang Maha Memberi Siksaan
82. Yang Maha Pemaaf
َاْل ع َُ ّو
83. الَّرُؤ ُف Yang Maha Belas Kasihan
84.
َ ماِل ُك اْل َُل ِك Yang Memiliki Kerajaan
85. ُذوا ْجَل َِالل َو ْا ِإل Yang Keagungan dan Kemuliaan
َْكرِام
86.
َاْل ُْ َ ِس ُط Yang Maha Tinggi
87. َا ْج َلاِم ُع Yang Mengumpulkan
25
95.
َاْلَب ِمْي ُع Yang Menciptakan Sesuatu Yang Baru
96.
َاْلَباِقى Yang Maha Kekal
97. َاْلَ وا ِر ُث Yang Mewarisi
98.
الَّرِْشي ُم Yang Maha Pandai
99. Yang Maha Penyabar
َال َّصُبْس ُور
Fokus penelitian penghayatan dari 99 asmaul husna adalah
27
setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan
rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat
dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS: Al-A‟raaf:55-
56)37
dengan tiga cara, yaitu: (1) hanya membaca salah satu dari 99 nama
sesuai khasiat dan hajat yang akan dicapai; (2) membaca dua atau
lebih gabungan dari asmaul husna, dan; (3) asmaul husna dibaca
37
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya…, hal. 157.
28
38
Ibid, hal. 174.
39
Zainal Abidin, Pengamalan Asmaul Husna…, hal. 25.
29
berdoa dengan menyebut asmaul husna dengan tatacara sebagai
berikut:40
keadaan suci,
SWT,
سب حْاو َ ّ ََّاَيسُ َْ ُو ل.ت اْلعلْ يا ِّ ُُ ْسب َحا َن َم ْن َلُو اءاَل َْْساءُا ْل
ُ َ َ ْ ُ َُ ُ
ص َا ْسَ َن َوال
َوتَعاَ ل
Artinya:
.الَّظاِل َُْ و َن ُُّلِّوا َكِبْيسًرا
Mahasuci Tuhan yang memiliki nama-nama yang indah dan
sifat-sifat yang luhur. Mahasuci Dia dan Mahaluhur lah Dia
dari perkataan orang-orang zalim dengan keluhuran yang
sebesar-besarnya.
f) Setelah itu berdoalah sesuai dengan maksud yang diinginkan
30
40
Ibid, hal. 25.
31
4) Manfaat Mengamalkan Asmaul Husna
d. Kecerdasan Spiritual
awalan ke- dan akhiran –an. Cerdas berarti sempurna akal budi,
Kata spiritual berasal dari kata spirit atau spiritus yang berarti
napas. Adapun kata spirare yang berarti untuk bernafas. Berangkat
41
Al-jabaly, Ajaibnya Asmaul Husna…, hal.16.
42
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1985), hal. 201.
32
dari pengertian secara etimologis ini, untuk hidup adalah bernafas dan
keindahan (estetik).44
43
Jalaluddin, Psikologi Agama: Memahami Perilaku Keagamaan dengan
Mengimplementasikan Prinsip-prinsip Psikologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal.330.
44
Ali Mudhofir, Kamus Etika, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal.449.
45
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Kecerdasan Spiritual, Penerjemah: Rahmani
Astuti, (Bandung: Mizan, 2007), hal.4.
33
ditingkatkan dan juga diturunkan. Akan tetapi, kemampuannya untuk
transendensi.48
bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego
46
Ibid, hal. xxvii
47
Ary Ginanjar Agustian, “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ: Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam”, (Jakarta: Arga, 2001), hal.57.
48
Ahmad Sirodz, Aktualisasi Nilai dalam Pengembangan Diri, (Jakarta: Evolitera, 2010),
hal. 141.
34
sendiri.49 Seperti yang telah difirmankan Allah dalam surat Shad ayat:
Marshal didasarkan pada hasil empat riset, yaitu; Pertama, riset ahli
diperkuat dengan riset yang lebih mutakhir oleh ahli syaraf V.S.
Austria, "Wolf Singer" pada tahun 1990 atas The Binding Problem
35
49
Suharsono, Melejitkan IQ, IE dan IS, (Jakarta: Inisiasi Press, 2005), hal. 160.
50
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya…, hal. 457.
36
tahun 1990 sebagai pengembangan din penelitian Singer yaitu tentang
Dari berbagai pendapat dari para ahli dalam skripsi ini peneliti
bisa jadi kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan
51
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Kecerdasan Spiritual…, hal. 11.
52
Muhammad Nazhif Masykur, Spiritual Parenting: Melahirkan Anak Cerdas Tanpa
Batas, (Yogyakarta: Najah Media, 2013), hal. 7.
37
Untuk membangun anak yang cerdas spiritualnya harus
dengan kesadaran semu dan palsu (the false consious ness) yang
seringkali menipu.54
53
Suharsono, Melejitkan IQ…, hal. 151.
54
Sukidi, New Age, Wisata Spiritual Lintas Agama, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,
2001), hal. 138.
55
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Kecerdasan Spiritual…, hal. 231.
38
a) Menyadari dimana kita sekarang, langkah ini menuntut kita
kehidupan.
39
g) Tetap menyadari bahwa anda banyak jalan, setelah seseorang
dan nilai-nilai.
56
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Kecerdasan Spiritual…, hal. 14.
40
d) Berpandangan holistik, melihat diri sendiri dan orang lain
terarah.
orang lain.57
57
Suharsono, Melejitkan IQ…, hal. 151.
41
F. Hipotesis
latar belakang masalah dan landasan teori yang sudah diuraikan diatas maka
penelitian, yaitu: Hipotesis kerja (Ha) adalah ada korelasi secara positif dan
G. Metode Penelitian
bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.59 Oleh karena itu karena pentingnya sebuah
metode dalam penelitian diperlukan suatu metode yang tepat sehingga tujuan
ilmiah.
1. Jenis Penelitian
58
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Bina Aksara, 2006), hal 71.
59
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 3.
42
induktif, objektif dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka-
variabel lainnya.
60
Ibid, hal. 14
43
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Populasi
b. Sampel Penelitian
44
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau
45
Tabel II. Daftar Sampel Penelitian
Jumlah
No Kelas Persentase Sampel
Siswa
25
1 XI Bahasa 25 = 6.9 7
(202.56)
28
2 XI IPA 1 28 = 7.76 8
(202.56)
28
3 XI IPA 2 28 = 7.76 8
(202.56)
23
4 XI IPS 1 23 = 6.3 6
(202.56)
23
5 XI IPS 2 23 = 6.3 6
(202.56)
24
6 XI IPS 3 24 = 6.6 7
(202.56)
25
7 XI Agama 1 25 = 6.9 7
(202.56)
26
8 XI Agama 2 26 = 7.2 7
(202.56)
Jumlah 202 56
1) Angket
mereka ketahui.
67
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi Ugm, 1983), hlm. 63.
46
Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert,
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak
4 1
Sangat Setuju
3 2
Setuju
2 3
Tidak Setuju
1 4
Sangat Tidak Setuju
47
3. Menentukan panjang kelas interval
2) Interview (wawancara)
sebagian siswa.
3) Observasi
68
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen…, hal. 228.
69
Ibid, hal. 236.
48
4) Dokumentasi
b. Instrumen Penelitian
Ajaran 2013/2014.
49
2. Pemahaman Asmaul Husna 5,15
1. Toleran 29 19
2. Sabar 22 26
3. Teguh Pendirian 30 17
4. Beranggung Jawab 24 27
7. Percaya Diri 20 18
50
5. Pengkajian Instrumen
a. Uji Validitas
Suatu tes disebut valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
dalam tiap-tiap item instrumen apakah item tersebut logis atau tidak.
𝑟 𝑁.∑KF−(∑K)(∑F)
𝑥𝑦=
√[𝑁.∑𝑥2−(∑K)2][𝑁.∑F2−(∑F)2]
Keterangan:
𝑁 = Jumlah Responden
72
M. Junaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Penddidikan
Pendekatan Kuantitatif, (Malang: UIN Malang Press, 2009), hal. 189.
73
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:
UMM Press, 2006), hal. 70.
51
∑KF = Jumlah perkalian skor total dengan skor item
dengan atau lebih besar dari 0,3 sesuai dengan pendapat Masrun.
adalah kalau r=0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total
tidak valid.74
b. Uji Reabilitas
74
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen…, hal. 218.
75
Almanshur, Metodologi Penelitian…, hal. 171.
52
Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas instrument
program SPSS.
𝑘 ∑𝜎𝑏2
𝑟11 = [ ] [1 − 2
]
𝑘−1 𝜎𝑡
keterangan:
No Koefisien Interpretasi
6. Analisis Data
responden atau sumber data lain telah terkumpul. Kegiatan dalam analisis
53
variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variable, melakukan
diantaranya:
mudah difahami.
Oleh karena itu data yang sudah terkumpul diuji terlebih dahulu
78
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen…, hal. 238.
54
1) Uji Linieritas
linierity pada table anova lebih besar dari nilai alpha (0,005)
2) Uji Normalitas
79
Tulus Winarsunu, Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan…, hal. 180.
80
Agnes Heni Triyuliana, Pengolahan Data dengan SPSS 16, (Yogyakarta: Andi Press,
2007), hal. 80.
81
Agnes Heni Triyuliana, Pengolahan Data dengan SPSS …, hal. 211.
55
Setelah data yang diperoleh telah diuji linieritas dan normalitas
1) Korelasi
moment.
Rumus:
𝑟 𝑁.∑KF−(∑K)(∑F)
𝑥𝑦=
√[𝑁.∑𝑥2−(∑K)2][𝑁.∑F2−(∑F)2]
Keterangan:
2) Uji Hipotesis
56
melalui data yang telah terkumpul. 82 Cara untuk menguji hipotesis
proses perhitungan atau “r” observasi (𝑟0) dengan besarnya “r” yang
tercantum dalam table nilai “r” product moment (𝑟𝑡), dengan terlebih
𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑛𝑟
keterangan:
Df = degrees of freedom
N = number of cases
Nr = banyaknya variable yang dikorelasikan
82
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen…, hal. 253.
57
postitif atu signifikan.83 Untuk mencari 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g menggunakan
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑟√ 𝑛 − 2
= √1 − 𝑟2
Keterangan:
𝑟ℎi𝑡𝑢𝑛g = 𝑁i𝑙𝑎i 𝑡
𝑟 = Koefisien Korelasi
𝑛 = Banyaknya Sampel
H. Sistematikan Penulisan
hal ini tidak akan dibahas sistematika penulisan laporan dari segi pengetikan
dan ukuran format kertas, akan tetapi akan disajikan secara mendasar dari
segi pola fikir menyusun laporan penelitian sehingga mudah difahami oleh
fihak-fihak lain yang membaca. Pada skripsi ini penulis menuangkan hasil
penelitian dalam empat bagian atau empat bab yang masing-masing bab
diperinci menjadi sub-sub bab yang menjelaskan pokok bahasan dari bab
83
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hal. 258.
84
Ibid, hal. 257.
58
difokuskan pada letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi,
Bagian Ketiga, memuat BAB III yang berisi tentang hasil penelitian
penelitian dan saran-saran. Kemudian dalam bab ini juga memuat daftar
ini.
59
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
14 siswa atau 25% dan yang menyatakan sangat rendah sebanyak 2 siswa
atau 3.58%.
25% dan yang menyatakan sangat rendah sebanyak 3 siswa atau 5.36%.
kecerdasan spiritual adalah sebesar 𝑅𝑥𝑦 = 0.777 lebih besar dari 0.263
2. Saran-saran
diatas, berikut ini akan diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat
sedang atau positif. Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan tingkat
faham dengan makna dan manfaat dari membaca asmaul husna. Oleh
mengerti atau faham dengan asmaul husna, sehingga apa yang menjadi
145
c. Bagi peserta didik hendaknya selalu bersemangat dalam melafalkan
146
DAFTAR PUSTAKA
Asyqar , Umar Sulaiman al, Al Asma al Husna, Jakarta: Qisthi Press, 2010.
147
Hasan, M. Ali, Memahami dan Meneladani Asmaul Husna, Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 1997.
Hendrawan Sofyan, Eko, “Video Mesum Pelajar Sumenep Jadi Obrolan Warga”,
http://regional.kompas.com/read/2013/10/27/1615149/Video.Mesum.
Pelajar.Sumenep.Jadi.Obrolan.Warga, dalam Google.com. 2013.
148
Suharsono, Melejitkan IQ, IE dan IS, Jakarta: Inisiasi Press, 2005.
Sukidi, New Age, Wisata Spiritual Lintas Agama, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama, 2001.
Zohar, Danah & Ian Marshall, SQ: Kecerdasan Spiritual, Penerjemah: Rahmani
Astuti, Bandung: Mizan, 2007.
149
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Abdur Rouf