Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN SYARIAH

&
SEJARAH SINGKAT MANAJEMEN DALAM ISLAM

Disusun oleh:

SABILLAH ANNISA (4042022004)

Dosen Pengampu:

Bpk. Akmal , S.H.I, M.E.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

1444H / 2023M

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
Saw yang telah membawa syariat yang lengkap dan sempurna sehingga menjadi pedoman bagi umat
islam dalam mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat kelak.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah manajemen syariah diampu
oleh Bpk. Akmal, S.H.I M.E.I. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak terutama Bpk.Akmal S.H.I, M.E.I selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen
syariah yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “KONSEP DASAR MANAJEMEN SYARIAH &SEJARAH SINGKAT MANAJEMEN
DALAM ISLAMl”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Langsa, oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mengapa mempelajari manajemen syariah ................................................. 4
2.2 pemikiran manajemen dalam islam…………………… 6
2.3 Kaitannya dengan efesiensi dan efektifitas........................... 7
2.4 tipe manajer dalam manejemen islami............10

2.5 sejarah singkat manajemen dalam islam ........................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang telah diketahui oleh banyak pihak, bahwa segala sesuatu hal yang berkaitan
dengan hukum baik itu perseorangan maupun kelompok, semua menganggap itu penting. Begitu
halnya dengan pokok bahasan hukum yang ada dalam syari’at islam seperti fiqh dan ushul fiqh,
didalamnya mengandung banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sekali lagi teramat
sangat penting untuk di pelajari.
Flash back kembali dimasa rasul, para sahabat apabila mendapatkan masalah yang perlu
ditentukan hukumnya bertanya pada Nabi. Nabi pun menjawab atas dasar wahyu yang matluw
yakni Al-Qur’an atau atas dasar wahyu yang ghairu matluw yang berupa hadits atau sunnah Nabi.
Di masa sahabat, mereka menentukan hukum suatu masalah sesuai dengan apa yang mereka
terima dari Nabi, baik langsung maupun dari sesama sahabat, dan sebagai mereka berijtihad
ketika tak dijumpainya jawaban dari Al-Qur’an atau hadits. Disinilah ilmu fiqh dan ushul fiqh
sangat diperlukan untuk memudahkan umat islam dalam memahami hukum-hukum yang
terkadang tidak tercatat didalam Al-Qur’an dan juga hadits.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian fiqh dan ushul fiqh ?
2. Bagaimana hubungan antara fiqh dan ushul fiqh ?
3. Sebutkan ruang lingkup ushul fiqh ?

C. Tujuan
Ada beberapa tujuan praktis yang diperoleh orang yang mempelajari fiqh maupun ushul fiqh
yaitu mengetahui dasar fiqh untuk diterapkan didalam kehidupan sehari-hari, berpikir luas tentang
pengertian fiqh dan ushul fiqh menurut para pakar/ahli serta mengetahui hukum atau kaidah
didalamnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian fiqh dan ushul fiqh


Kata fiqh adalah bahasa arab yang berasal dari kata faqiha-yafqahu-fiqhan yang bermakna
mengerti atau memahami.1. Fiqh adalah ilmu tentang hukum-hukum syariat yang bersifat praktis-
spesifik, merupakan sebuah “jendela” yang dapat digunakan untuk melihat perilaku dan tradisi
masyarakat islam . Definisi fiqh sesuatu yang digali (al-muktasab) dari sumber al-quran dan
sunah, menumbuhkan pemahaman bahwa fiqh lahir melalui serangkaian proses, sebelum akhirnya
dinyatakan sebagai hukum praktis. Proses penemuan hukum yang dikenal dengan ijtihad ini
bukan saja memungkinkan adanya berubahan, tetapi juga pengembangan yang tak terbatas atas
berbagai aspek kehidupan yang selalu mengalami dinamika. Oleh karena itu diperlukan
upayamemahami pokok-pokok dalam mengkajiperkembangan fiqh agar tetap dinamis sepanjang
masa sebagai pijakan yang disebut dengan istilah ushul fiqh. Adapun pengertian fiqh secara
terminologisatau memenuhi istilah syarak, fiqh ialah pemahaman tentang hukum-hukum syarak
yang berkenan dengan amaliah manusia yang diambil dari dalil-dalil syarak yang terperinci.
Ushul fiqh merupakan gabungan dari dua kata, yakni ushul yang berarti pokok, dasar,
pondasi, dan kata “fiqh” secara literal berarti paham atau mengerti tentang sesuatu, kemudian
mendapat tambahan ya’ nisbah yang berfungsi mengkategorikan atau penjenisan. Menurut Abdul
Wahab Khallaf, ushul fiqh adalah pengetahuan tentanng kaidah-kaidah dan kajian-kajian yang
dgunakan untuk menemukan hukum-hukum syarak suatu perbuatan yang diperoleh dari dalil-
dalilnya yang terperinci. Sedangkan manurut Abdul Hamid Hakim ushul fiqh adalah dalil fiqh
secara global, seperti ucapan para ulama: suatu yang dikatakan sebagai perintah adalah
menandakan sebuah kewajiban, suatu yang dikatakan sebagai larangan adalah menandakan
sebuah keharaman, dan suatu yang dikatakan sebagai perbuatan Nabi Muhammad Saw.

B. Pengertian fiqh dan ushul fiqh menurut para ahli


a. Pengertian fiqh menurut para ahli
1. Menurut Fyzee, pengertian fiqih ialah pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban-
kewajiban seseorang sebagaimana diketahui dari al-quran atau assunah, atau yang
disimpulkan dari keduanya atau tentang apa yang kaum cerdik (pandai) telah sepakati.
2. Budiman mengatakan pengertian fiqh merupakan ilmu pengetahuan hukum yang hanya
mencakup bidang amaliyah saja dan pengetahuan hukum itu bersumber dari ijtihad.
3. Pengertian fiqh menurut Hanafi adalah mengetahui hukum-hukum syara’ yang mengenai
perbuatan dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Fiqh ialah ilmu yang dihasilkan
dari pikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan pemikiran dan perenungan.
b. Pengertian ushul fiqh dari para ahli
1. Syekh Kamaluddin bin Himam dalam kitab Tahrir, mendefinisikan Ushul Fiqh
sebagai pengertian tentang kaidah-kaidah yang dijadikan sarana (alat)untuk
menggali hukum-hukum fiqh.
2. Menurut Ali Hasaballah yaitu kaidah-kaidah yang dengan kaidah tersebut
menyampaikan untuk mengisbatkan (mengeluarkan) hukum-hukum dari dalil
yang terperinci.

1
Sheila, ‘Bab I Pendahuluan ِ ‫’هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ ههو دَ ُ هَ ل دَ ْ س ف‬, Journal Information, 10 (2022), 1–16.

5
3. Menurut Muhammad Abu Zahra yaitu ilmu tentang kaidah-kaidah yang
menggariskan jalan untuk memperoleh jalan hukum-hukum syara’ mengenai
perbuatan dan dalil-dalilnya yang terperinci.

C. Hubungan antara fiqh dan ushul fiqh


Hubungan ushul fiqh dengan fiqh adalah seperti hubungan ilmu mantiq (logika) dengan
filsafat; mantiq merupakan kaidah berfikir yang memelihara akal agar tidak terjadi kerancuan
dalam berpikir. Juga seperti hubungan ilmu nahwu dengan bahasa arab; ilmu nahwu sebagai
gramatika yang menghindarkan kesalahan seseorang dalam menulis dan mengucapkan bahasa
arab. Demikian juga ushul fiqh diumpamakan dengan ilmu mantiq atau ilmu nahwu, sedangkan
fiqh seperti ilmu filsafat atau bahasa arab, sehingga ilmu ushul fiqh berfungsi menjaga agar tidak
terjadi kesalahan dalam mengistinbatkan hukum. 2
Ushul fiqh merupakan proses istinbath (menggali) hukum dari dalil-dalil, sedangkan fiqh
merupakan hasil (produk) dari ushul fiqh yang dituangkan ke dalamnya. Fiqh tidak akan pernah
ada jika produk ushul fiqh tidak bekerja. Dengan demikian, fiqh sangat bergantung dan
berhubungan dengan ushul fiqh, sedangkan ushul fiqh awal proses dan dapat melihat keputusan-
keputusan lama yang ada didalam fiqh.
Untuk memudahkan pemahaman dalam masalah seperti ini, kami kemukakan contoh-contoh
tentang perintah mengerjakan shalat berdasarkan al-quran dan hadits nabi Muhammad Saw.
Firman Allah SWT dalam Qs. Al-Isra yang yang terjemahannya sebagai berikut:
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Qs. Al-Isra:78
Nabi Muhammad Saw telah bersabda dalam hadits-Nya yang berbunyi: “Shalatlah
sebagaimana kamu melihatku bershalat”. (HR. Muttafaqun alaihi).
Dari firman Allah SWT dan hadits nabi Muhammad Saw belum dapat diketahui, apakah
hukumnya mengerjakan shalat itu, baik wajib, sunah, makruh. Dalam masalah ini ushul fiqh
memberikan dalil bahwa hukum perintah atau suruhan itu asalnya wajib, terkecuali adanya dalil
lain yang memalingkannya dari hukumannya yang asli itu. Hal itu dapat dilihat dari kalimat
perintah mengenai mengerjakan shalat bagi umat islam.

D. Ruang Lingkup Ushul Fiqh


Ilmu ushul fiqhdapat diketahuiruang lingkup kajian (maudhu’) dari ushul fiqh secara global
diantaranya:
a. Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.
b. Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut.
c. Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
d. Syarat-syarat orang yang berwenang melakukan istinbat (mujtahid) dengan berbagai
permasalahannya.
Menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Mustashfa (tanpa tahun, 1:8) ruang lingkupkajian ushul
fiqh ada 4, yaitu:
a. Hukum-hukum syara’, karena hukum syara’ adalah tsamarah (buah/hasil) yang dicari
oleh ushul fiqh.
b. Dalil-dalil hukumnya syara’, seperti al-kitab, sunnah dan ijma’, karena semuanyaini
adalah mutsmir (pohon).
c. Sisi penunjukkan dalil-dalil (wujuh adalah al-adillah), karena ini adalah thariq alistitsmar
(jalan /proses pembuahan). Penunjukkan dalil-dalil ada 4, yaitu dalalah bil
2
Jurnal Salman, ‘Jurnal Salman (Sosial Dan Manajemen) Url:
Http://Jurnal.Fisarresearch.or.Id/Index.Php/Salman/Issue/Archive Vol.2 No. 1 Hal 74 - 82’, 2.1 (2012), 74–82.

6
manthuq(tersurat), dalalah bil mahfum (tersirat), dalalah bil dharurat (kemadharatan), dan
dalalah bil ma’na al-ma’qul (makna rasional).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan ilmu fiqh dan ushul fiqh, jelas sangat berhubungan sebab memang ilmu fiqh
merupakan produk dari ushul fiqh. Ilmu fiqh berkembang karena berkembangnya ilmu usul fiqh.
Ilmu fiqh akan bertambah maju manakala ilmu ushul fiqh mengalami kemajuan karena ilmu ushul
fiqh adalah semacam ilmu atau alat yang menjelaskan metode dan sistem penetapan hukum
berdasarkan dalil-dalil naqli. Sedangkan ilmu ushul fiqh adalah ilmu alat-alat yang menyediakan
bermacam-macam ketentuan dan kaidah sehingga diperoleh ketetapan hukum syara’ yang harus
diamalkan.

B. Saran
Tentunya penulis menyadari apa yang ada didalam makalah ini masih sangatlah jauh dari dari
kata sempurna, oleh sebab itu penulis berharap kepada para pembaca untuk bersedia memberikan
kritik ataupun saran yang sifatnya konstruktif untuk bisa memperbaiki lagi dalam penyusunan
makalah serupa yang akan datang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Salman, Jurnal, ‘Jurnal Salman (Sosial Dan Manajemen) Url:


Http://Jurnal.Fisarresearch.or.Id/Index.Php/Salman/Issue/Archive Vol.2 No. 1 Hal 74 - 82’, 2.1
(2012), 74–82

Sheila, ‘Bab I Pendahuluan ِ ‫’هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ ههو دَ ُ هَ ل دَ ْ س ف‬, Journal Information, 10


(2022), 1–16

Djazuli, A. 2010. “Kaidah-Kaidah Fiqih”. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Shidik, Safiudin.”Ushul Fiqih”. Tanggerang. Intimedia.

Anda mungkin juga menyukai