1. Pengertian : Merupakan kegiatan penyimpanan obat emergensi untuk pelayanan
gawat darurat di ruang pemeriksaan umum dan pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan obat
emergensi di unit pelayanan.
3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas Jambula
Nomor: TentangPenyediaan obat-obat emergensi di unit pelayanan 4. Referensi : 1. Permenkes Nomor 74 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. 2. PermenkesNomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur : 1. Koordinator unit pelayanan membuat daftar kebutuhan obat-obat
emergensi. 2. Petugas farmasi menyiapkan obat-obat emergensi yang diminta 3. Obat-obat emergensi yang telah disiapkan petugas farmasi diserahkan dan disimpan oleh petugas unit pelayanan dalam lemari emergensi 4. Setelah petugas unit pelayanan melakukan tindakan emergensi maka obat emergensi yang telah digunakan harus diganti, sesuai dengan jenis dan jumlah yang terpakai 5. Penanggung jawab lemari emergensi pada unit pelayanan melakukan pemeriksaan terhadap obat emergensi dengan mencocokkan antara jenis dan jumlah obat yang tersedia dalam lemari 6. Jika terdapat kekurangan baik jumlah ataupun jenis obat emergensi, segera melengkapi kekurangan tersebut dengan menulis permintaan dibuku anfrak obat emergensi 7. Setiap akhir bulan petugas farmasi melakukan pengecekan terhadap kesesuaian jenis dan jumlah obat emergensi serta kondisi fisik dan tanggal kadaluarsa.