Anda di halaman 1dari 32

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penyelidikan Epidemiologi DBD

Ditetapkan Kepala
Puskesmas Wilangan
Penyelidikan Epidemiologi DBD
No. dokumen : Puskesmas Wilangan

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah
dr. Brantas Erawati
Kabupaten NIP. 19790811 200801 2 008
Nganjuk

1.Pengertian Merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey DBD yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit
DBD secara lebih menyeluruh
2.Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas pemegang program dalam melakukan
epidemiologi DBD
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 800/ / 411.202.18 / 2022
tentang Penetapan Pelaksana Program P2 DBD
4.Prosedur 1. Petugas pelaksana menemukan/menerima laporan dari penderita DBD di
Rumah Sakit atau dari Dinas Kesehatan Daerah Kab. Nganjuk
2. Petugas pelaksana melakukan pencatatan dan koordinasi untuk tindak
lanjut pemeriksaan situasi lingkungan penderita
3. Petugas pelaksana menyiapkan peralatan survei seperti senter, formulir
PE, dan surat tugas
4. Petugas pelaksana memberitahukan kepada Kades, Ketua RW/RT
setempat dan bidan wilayah bahwa di wilayahnya ada tersangka/penderita
DBD dan akan dilaksanakan PE
5. Petugas pelaksana melakukan PE di rumah pasien
6. Petugas pelaksana melakukan survey jentik di 20 rumah sekitar penderita
dan hasilnya dicatat dalam formulir PE
7. Petugas pelaksana mendokumentasikan hasil kegiatan serta melaporkan
hasil PE ke Dinas Kesehatan Daerah
6.Unit Terkait 1. Pelaksana Program DBD
2. Bidan desa
3. Desa
4. Dinas kesehatan
Penyelidikan Epidemiologi DBD
No. Dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Diagram Wilangan
Alir Tanggal Terbit :

Halaman : 1

Pemerintah dr. Brantas Erawati


Kabupaten NIP. 19790811 200801 2 008

Nganjuk

Petugas pelaksana menemukan/menerima laporan


dari penderita DBD di Rumah Sakit atau dari
Dinas Kesehatan Daerah Kab. Nganjuk

Petugas pelaksana melakukan pencatatan dan koordinasi untuk


tindak lanjut pemeriksaan situasi lingkungan penderita

Petugas pelaksana menyiapkan peralatan survei seperti senter,


formulir PE, dan surat tugas

Petugas pelaksana memberitahukan kepada Kades, Ketua RW/RT


setempat dan bidan wilayah bahwa di wilayahnya ada
tersangka/penderita DBD dan akan dilaksanakan PE

Petugas pelaksana melakukan PE di rumah pasien

Petugas pelaksana melakukan survey jentik di 20 rumah sekitar


penderita dan hasilnya dicatat dalam formulir PE

Petugas pelaksana mendokumentasikan hasil


kegiatan serta melaporkan hasil PE ke Dinas
Kesehatan Daerah
Penyelidikan Epidemiologi DBD
No. Dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Rekaman Wilangan
Historis Tanggal Terbit :

Halaman : 1

Pemerintah dr. Brantas Erawati


Kabupaten NIP. 19790811 200801 2 008

Nganjuk
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Penyelidikan Epidemiologi DBD
No. dokumen :
No. Revisi : Puskesmas
Daftar
Tanggal Terbit : Wilangan
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemerintah
dr. Brantas Erawati
Kabupaten NIP. 19790811 200801 2 008
Nganjuk

Unit :…………………………………………………
Nama Petugas :…………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………
No Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas pelaksana menemukan/menerima laporan dari
penderita DBD di Rumah Sakit atau dari Dinas Kesehatan Daerah
Kab. Nganjuk?
2. Apakah petugas pelaksana melakukan pencatatan dan koordinasi
untuk tindak lanjut pemeriksaan situasi lingkungan penderita?
3. Apakah petugas pelaksana menyiapkan peralatan survei seperti
senter, formulir PE, dan surat tugas?
4. Apakah Petugas pelaksana memberitahukan kepada Kades, Ketua
RW/RT setempat dan bidan wilayah bahwa di wilayahnya ada
tersangka/penderita DBD dan akan dilaksanakan PE?
5. Apakah Petugas pelaksana melakukan survey jentik di 20 rumah
sekitar penderita dan hasilnya dicatat dalam formulir PE?
6. Petugas pelaksana mendokumentasikan hasil kegiatan serta
melaporkan hasil PE ke Dinas Kesehatan Daerah?
Jumlah

Compliance rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

Rejoso ,............................
Pelaksana / Auditor

(...........................)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WILANGAN
Jln. Raya Nganjuk - Madiun Desa Mancon Kecamatan Wilangan
Kode Pos: 64462 - Email: pkmwilangan@gmail.com

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penyemprotan / Fogging

Penyemprotan / Fogging
No. dokumen :

Puskesmas Wilangan
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

1.Pengertian Suatu pengendalian vektor demam berdarah dengan metode


pengasapan/fogging yang dilakukan di rumah penderita atau tersangka DBD
dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan menjadi sumber penularan
2.Tujuan Sebagai Pedoman Petugas dalam Melaksanakan Kegiatan fogging
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 800/ / 411.202.18 / 2015
tentang Penetapan Pelaksana Program P2 DBD
4.Referensi Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Alat dan bahan 1. Alat Mesin Fogg / ULV ( Ultra Low Volume )
2. Kendaraan pengangkut petugas, alat dan bahan ke lokasi
3. Megaphone
4. Baju lengan panjang ( katle pack ); Masker pelindung; Topi lapangan;
Sarung tangan; dan Sepatu Lapangan
6.Prosedur/ 1. Petugas pelaksana mendapatkan instruksi pelaksanaan fogging dari Dinas
Langkah- Kesehatan yang mengacu pada hasil PE yang telah dilaksanakan
Langkah Puskesmas Rejoso
2. Petugas pelaksana melakukan pencatatan dan koordinasi untuk tindak
lanjut pelaksanaan penyemprotan/fogging di lingkungan sekitarnya
3. Petugas pelaksana memberitahukan kepada Kades, Ketua RW/RT
setempat dan bidan wilayah bahwa di wilayahnya akan dilaksanakan
penyemprotan/fogging
4. Petugas pelaksanan menyiapkan peralatan penyemprotan/fogging
5. Petugas pelaksana melaksanakan penyemprotan/fogging di lingkungan
sekitar penderita
6. Petugas pelaksana memberikan konseling dan saran kepada warga untuk
melaksanakan PSN sacara rutin untuk mencegah penyebaran vektor DBD
7. Petugas pelaksana melaporkan hasil kegiatan penyemprotan/fogging
kepada Dinas Kesehatan Daerah
Penyemprotan / Fogging
No. dokumen : Puskesmas Wilangan
Perintah
No. Revisi :
Kabupaten SOP
Nganjuk Tanggal Terbit :

Halaman : 2

7.Dokumen Terkait 1. Blongko penyemprotan fogging


2. Buku kunjungan desa
3. Surat tugas
8.Unit Terkait 1. Pelaksana Program DBD
2. Desa
3. Dinas Kesehatan
4. Tim fogging
5. Kecamatan
Penyemprotan / Fogging
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Diagram Wilangan
Alir Tanggal Terbit :

Halaman : 1

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018

Nganjuk

Petugas pelaksana mendapatkan instruksi pelaksanaan


fogging dari Dinas Kesehatan yang mengacu pada
hasil PE yang telah dilaksanakan Puskesmas Wilangan

Petugas pelaksana melakukan pencatatan dan koordinasi untuk


tindak lanjut pelaksanaan penyemprotan/fogging di lingkungan
sekitarnya

Petugas pelaksana memberitahukan kepada Kades, Ketua RW/RT


setempat dan bidan wilayah bahwa di wilayahnya akan
dilaksanakan penyemprotan/fogging

Petugas pelaksanan menyiapkan peralatan penyemprotan/fogging

Petugas pelaksana melaksanakan penyemprotan/fogging di


lingkungan sekitar penderita

Petugas pelaksana memberikan konseling dan saran kepada warga


untuk melaksanakan PSN sacara rutin untuk mencegah penyebaran
vektor DBD

Petugas pelaksana melaporkan hasil kegiatan


penyemprotan/fogging kepada Dinas Kesehatan Daerah
Penyemprotan / Fogging
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Rekaman Wilangan
Historis Tanggal Terbit :

Halaman : 1

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018

Nganjuk
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Penyemprotan / Fogging
No. dokumen : Puskesmas
Wilangan
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Unit :…………………………………………………………………...

Nama Petugas :……………………………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan: ……………………………………………………………………

No Kegiatan Ya Tidak TB.

1. Apakah petugas pelaksana mendapatkan instruksi pelaksanaan


fogging dari Dinas Kesehatan yang mengacu pada hasil PE
yang telah dilaksanakan Puskesmas Wilangan?
2. Apakah petugas pelaksana melakukan pencatatan dan
koordinasi untuk tindak lanjut pelaksanaan
penyemprotan/fogging di lingkungan sekitarnya?
3. Apakah petugas pelaksana memberitahukan kepada Kades,
Ketua RW/RT setempat dan bidan wilayah bahwa di
wilayahnya akan dilaksanakan penyemprotan/fogging?
4. Apakah Petugas pelaksanan menyiapkan peralatan
penyemprotan/fogging?
5. Apakah petugas pelaksana melaksanakan
penyemprotan/fogging di lingkungan sekitar penderita?
6. Apakah petugas pelaksana memberikan konseling dan saran
kepada warga untuk melaksanakan PSN sacara rutin untuk
mencegah penyebaran vektor DBD?
7. Apakah Petugas pelaksana melaporkan hasil kegiatan
penyemprotan/fogging kepada Dinas Kesehatan Daerah?
Jumlah

Compliance rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

Rejoso ,.................................

Pelaksana / Auditor

(...........................)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Penatalaksanaan DBD

Ditetapkan Kepala Puskesmas Wilangan


Penatalaksanaan DBD
No. dokumen : Puskesmas Wilangan

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

1.Pengertian Penanganan terhadap penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
2.Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas pemegang program dalam melakukan
penatalaksanaan DBD
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 800/ / 411.202.18 / 2016
tentang Penetapan Penanggung Jawab Koordinator dan Pelaksana UKP dan
UKM
4.Referensi a. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur
2013 tentang Standar Puskesmas
5.Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien. Pasien datang dengan tanda
Langkah- dan gejala berupa :
Langkah a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus
menerus selama 2 – 7 hari
b. Manifestasi perdarahan (ptekie, purpura, perdarahan konjungtiva,
epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, perdarahan gusi,
hematemesis, melena, hematuri) termasuk uji torniquet (rumple leede)
positif
c. Trombositopeni (jumlah trombosit 100.000/l)
d. Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%)
e. Disertai dengan atau tanpa pembesaran hati (hematomegali)
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien (vital sign)
3. Petugas mengkaji gambaran klinis pasien, pada dasarnya gejala klinisnya
dapat dikelompokkan atas :
a. Masa inkubasi biasanya berkisar antara 4 – 7 hari
b. Demam
c. Tanda tanda perdarahan
d. Pembesaran hati (hematomegali)
e. Renjatan (syok)
f. Trombositopeni
g. Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)
h. Gejala klinik lain
 Gejala klinik lain yang menyertai penderita DBD ialah nyeri otot,
anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi,
dan kejang
 Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan
penurunan kesadaran sehingga sering di diagnosis sebagai
ensefalitis
 Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului
perdarahan gastrointestinal dan renjatan
4. Petugas menegakkan diagnosis.
a. Tersangka demam berdarah dengue
Apabila demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus menerus selama 2 – 7 hari disertai manifestasi perdarahan, uji
torniquet positif dan atau trombositopenia
Penatalaksanaan DBD
No. dokumen :

No. Revisi :
SOP Puskesmas Wilangan
Tanggal Terbit :

Halaman : 2

b. Penderita demam berdarah dengue derajat 1 dan 2


Apabila demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus menerus selama 2 – 7 hari disertai manifestasi perdarahan, uji
torniquet positif dan atau trombositopenia dan hemokonsentrasi atau hasil
pemeriksaan serologis pada tersangka DBD, menunjukkan hasil positif
pada pemeriksaan Hl test atau terjadi peninggian (positif) IgG saja atau
IgM dan IgG pada pemeriksaan dengue rapid test (diagnosis laboratoris)
5. Petugas memberikan penatalaksanaan DBD
a. Penatalaksanaan demam berdarah dengue pada anak
 Adakah tanda kedaruratan, jika ada maka pasien perlu dirawat atau
dirujuk
 Apabila tidak dijumpai tanda kedaruratan, periksa uji torniquet dan
hitung trombosit
b. Penatalaksanaan demam berdarah dengue pada dewasa
Pasien yang di curigai menderita DBD dengan hasil Hb, Ht dan trombosit
dalam batas normal dapat dipulangkan dengan anjuran kembali kontrol
dalam waktu 24 jam berikutnya atau bila keadaan pasien memburuk agar
segera kembali ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Sedangkan
pada kasus yang meragukan indikasi rawatnya, maka untuk sementara
pasien tetap di observasi dengan anjuran minum yang banyak, serta
diberikan infus ringer laktat sebanyak 500cc dalam 4 jam. Setelah itu
dilakukan pemeriksaan ulang Hb, Ht dan trombosit.
Pasien dirujukke rumah sakit apabila didapatkan hasil sebagai berikut.
 Hb, Ht dalam batas normal dengan jumlah trombosit <100.000/l
 Hb, Ht yang meningkat dengan jumlah trombosit <150.000/l

c. Penatalaksanaan penderita demam berdarah dengue dengan syok (DSS)


 Segera beri infus ringer laktat atau NaCl 0,9%, 10 – 20 ml/kgBB
secepatnya (diberikan dalam bolus selama 30 menit) dan oksigen 2 –
4 l/m. Untuk DSS berat (DBD derajat IV, nadi tidak teraba dan tensi
tidak terukur) diberikan ringer laktat 20 ml/kgBB bersama koloid.
Bila syok mulai teratasi jumlah cairan di kurangi menjadi 10
ml/kgBB/jam.
 Untuk pemantauan dan penanganan lebih lanjut, sebaiknya penderita
dirujuk ke rumah sakit terdekat.

6.Unit Terkait Pelaksana Program


Penatalaksanaan DBD
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Diagram Wilangan
Alir Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018

Nganjuk

Petugas melakukan anamnesa pasien

Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien (vital sign)

Petugas mengkaji gambaran klinis pasien

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas memberikan penatalaksanaan


DBD
Penatalaksanaan DBD
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Rekaman Wilangan
Historis Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Penatalaksanaan DBD
No. dokumen : Puskesmas
Wilangan
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Unit :…………………………………………………………………...

Nama Petugas :……………………………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan: …………………………………………………………………….

No Kegiatan Ya Tidak TB.

1. Apakah Petugas melakukan anamnesa pasien ?

2.
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
(vital sign) ?
3. Apakah Petugas mengkaji gambaran klinis pasien ?
4. Apakah Petugas menegakkan diagnosis ?
5. Apakah Petugas memberikan penatalaksanaan DBD ?

Jumlah

Compliance rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

Rejoso ,.................................

Pelaksana / Auditor

(...........................)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pencatatan dan Pelaporan

Ditetapkan Kepala Puskesmas Wilangan

dr. Yusman Effendi


NIP. 19760703 200604 1 018
Pencatatan dan Pelaporan
No. dokumen : Puskesmas Wilangan

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

1.Pengertian Pencatatan dan pelaporan adalah serangkaian kegiatan yang merekap laporan
kasus penderita DBD dari rawat inap puskesmas , sampai melaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dan mengarsipkan sebagai dokumen..
2.Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas pemegang program dalam melakukan
pencatatan dan pelaporan kasus DBD
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 800/ / 411.202.18 / 2015
tentang Penetapan Pelaksana Program P2 DBD
4.Referensi Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur
2013 tentang Standar Puskesmas
5.Prosedur/ 1. Petugas pelaksana merencanakan kegiatan
Langkah- 2. Petugas pelaksana melakukan kegiatan
Langkah 3. Petugas pelaksana merekap hasil kegiatan
4. Petugas pelaksana melaporkan hasil kegiatan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Nganjuk
5. Petugas pelaksan mengarsipkan laporan
6.Unit Terkait 1. Pelaksana Program P2 DBD
2. Penanggung Jawab Program P2
3. Koordinator UKM
Pencatatan dan Pelaporan
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Diagram Wilangan
Alir Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Rawat inap puskesmas melaporkan data


penderita DBD ke pemegang program

Pemegang program merekap laporan penderita DBD

Pemegang program melaporkan ke Dinas Kesehatan


Nganjuk, Promkes, Kesling dan Surveilans

Pemegang program mengarsipkan laporan


Pencatatan dan Pelaporan
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Rekaman Wilangan
Historis Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Pencatatan dan Pelaporan
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Puskesmas
No. dokumen :
Wilangan
No. Revisi :
Daftar
Tanggal Terbit :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Unit :…………………………………………………
Nama Petugas :…………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………
No Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah rawat inap puskesmas melaporkan data penderita DBD ke
pemegang program ?

2. Apakah Pemegang program merekap laporan penderita DBD ?

3. Apakah Pemegang program melaporkan ke Dinas Kesehatan


Nganjuk, Promkes, Kesling dan Surveilans ?

4. Apakah Pemegang program melaporkan LB1 Malaria ke Dinas


Kesehatan Nganjuk ?

5. Apakah Pemegang program mengarsipkan laporan ?

Jumlah

Compliance rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

Rejoso ,.................................

Pelaksana / Auditor

(...........................)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pemeriksaan Jentik Berkala

Ditetapkan Kepala Puskesmas Wilangan

dr. Yusman Effendi


NIP. 19760703 200604 1 018

DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK

PUSKESMAS WILANGAN
Jln. Raya Nganjuk - Madiun Desa Mancon Kecamatan Wilangan
Pemeriksaan Jentik Berkala
No. dokumen : Puskesmas Wilangan

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

1.Pengertian Suatu pemeriksaan jentik yang dilakukan secara berkala pada lingkungan di
sekitar rumah maupun sekolah

2.Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pemeriksaan jentik berkala

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 800/ / 411.202.18 / 2015


tentang Penetapan Pelaksana Program P2 DBD
4.Referensi Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Prosedur/ 1. Petugas pelaksana menyiapkan blangko dan alat pemeriksaan jentik
Langkah- berkala
Langkah 2. Petugas pelaksana melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB)
3. Petugas pelaksana mencatat hasil pemeriksaan jentik di rumah warga
atau sekolah di blangko pemeriksaan dan memberikan saran ke pemilik
rumah/sekolah
4. Petugas pelaksana merekap hasil laporan pemeriksaan ABJ (Angka
Bebas Jentik) wilayah yang diperiksa
5. Petugas pelaksana melakukan koordinasi dengan pamong desa dan bidan
desa tentang hasil yang diperiksa
6. Petugas pelaksana melaporkan hasil rekapitulasi ABJ (Angka Bebas
Jentik) ke Dinas Kesehatan Daerah
6.Dokumen Terkait Blongko PJB

7.Unit Terkait 1. Pelaksana Proram P2 DBD


2. Desa
3. Dinas Kesehatan
Pemeriksaan Jentik Berkala
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Diagram Wilangan
Alir Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Petugas pelaksana menyiapkan blangko dan alat


pemeriksaan jentik berkala

Petugas pelaksana melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB)

Petugas pelaksana mencatat hasil pemeriksaan jentik di rumah warga atau


sekolah di blangko pemeriksaan dan memberikan saran ke pemilik
rumah/sekolah

Petugas pelaksana merekap hasil laporan pemeriksaan ABJ


(Angka Bebas Jentik) wilayah yang diperiksa

Petugas pelaksana memberikan konseling dan saran kepada warga


untuk melaksanakan PSN sacara rutin untuk mencegah penyebaran
vektor DBD

Petugas pelaksana melaporkan hasil rekapitulasi ABJ


(Angka Bebas Jentik) ke Dinas Kesehatan Daerah dan
mendokmentasikan kegiatan
Pemeriksaan Jentik Berkala
No. dokumen :

No. Revisi : Puskesmas


Rekaman Wilangan
Historis Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Pemeriksaan Jentik Berkala
No. dokumen :
No. Revisi : Puskesmas
Daftar
Tanggal Terbit : Wilangan
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Unit :…………………………………………………
Nama Petugas :…………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………
No Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas pelaksana menyiapkan blangko dan alat
pemeriksaan jentik berkala?
2. Apakah petugas pelaksana melakukan pemeriksaan jentik
berkala (PJB)?
3. Apakah petugas pelaksana mencatat hasil pemeriksaan jentik di
rumah warga atau sekolah di blangko pemeriksaan dan
memberikan saran ke pemilik rumah/sekolah?
4. Apakah Petugas pelaksanan merekap hasil laporan pemeriksaan
ABJ (Angka Bebas Jentik) wilayah yang diperiksa?
5. Apakah petugas pelaksana memberikan konseling dan saran
kepada warga untuk melaksanakan PSN sacara rutin untuk
mencegah penyebaran vektor DBD?
6. Apakah petugas pelaksana melaporkan hasil rekapitulasi ABJ
(Angka Bebas Jentik) ke Dinas Kesehatan Daerah dan
mendokmentasikan kegiatan?
Jumlah

Compliance rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

Rejoso ,.................................

Pelaksana / Auditor

(...........................)
Nomor :
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pendristibusian Abate

Ditetapkan Kepala Puskesmas Wilangan

dr. Yusman Effendi


NIP. 19760703 200604 1 018

DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK

PUSKESMAS WILANGAN
Jln. Raya Nganjuk - Madiun Desa Mancon Kecamatan Wilangan
Pendistribusian Abate
Puskesmas Wilangan
No. dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

1.Pengertian Pendistribusian Abate adalah kegiatan penyaluran Abate


2.Tujuan Sebagai Pedoman Petugas dalam Melaksanakan Kegiatan
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 800/ / 411.202.18 / 2015
tentang Penetapan Pelaksana Program P2 DBD
4.Referensi Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Prosedur/ 1. Petugas pelaksana mencatat kebutuhan abate
Langkah- 2. Petugas pelaksana menyiapkan dan mendistribusikan abate ke desa
Langkah 3. Kader mengecek jumlah abate yang diterima dari petugas Puskesmas
4. Petugas pelaksana meminta tanda tangan bukti kegiatan
6.Unit Terkait 1. Pelaksana Program DBD
2. Desa
3. Kader
Pendistribusian Abate

No. dokumen :
Puskesmas
No. Revisi :
Diagram Wilangan
Alir Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Petugas pelaksana mecatat


kebutuhan abate

Petugas pelaksana menyaiapkan abate


Pendistribusian Abate

No. dokumen :
Puskesmas
No. Revisi :
Rekaman Wilangan
Historis Tanggal Terbit :

Halaman :

Pemerintah dr. Yusman Effendi


Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018

Nganjuk
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.
Pendistribusian Abate
No. dokumen :
No. Revisi : Puskesmas
Daftar
Tanggal Terbit : Wilangan
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemerintah
dr. Yusman Effendi
Kabupaten NIP. 19760703 200604 1 018
Nganjuk

Unit :…………………………………………………
Nama Petugas :…………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………
No Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas pelaksana mecatat kebutuhan abate ?
2. Apakah petugas pelaksana menyiapkan abate ?
3. Apakah petugas pelaksana mendistribusikan abate ke desa ?
4. Apakah petugas pelaksana meminta tanda tangan bukti kegiatan ?
Jumlah

Compliance rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

Wilangan ,.................................

Pelaksana / Auditor

(...........................)

Anda mungkin juga menyukai