Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA

MANAJEMEN FASILITAS DAN


KESELAMATAN

PUSKESMAS SUKARAMAI
KECAMATAN KERAJAAN
Jl. GEREJA NO.03 SUKARAMA
KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas mempunyai karakteristik dan organisasi
yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang
harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan
yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam
Puskesmas. Puskesmas harus mampu memberikan pelayanan pasien yang
lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan
solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.

LATAR BELAKANG
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU No. 36 Tahun
Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7). Salah satu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah Puskesmas.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka
keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan
juga merupakan hal yang penting dalam pencapaian derajat kesehatan.
Puskesmas sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan
dan keselamatan kerja pegawainya. Di sisi lain Puskesmas harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian, dan peralatan (UU No. 44 Tahun 2009, psl 7 ayat 1).
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu
standar yang turut dinilai dalam Akreditasi Puskesmas mempunyai kontribusi
yang cukup mentukan status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) harus diupayakan memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan.
TUJUAN

TUJUAN UMUM
Tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan mendukung bagi pasien,
keluarga, staf dan pengunjung.

TUJUAN KHUSUS
Mengelola resiko lingkungan di mana pasien dirawat dan staf bekerja.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

N Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


O
1 Keselamatan dan 1. Pembuatan program Keselamatan dan
Keamanan Keamanan fasilitas Puskesmas, serta
memonitor untuk mengamankan area yang
diidentifikasi.
2. Identifikasi semua staf, pengunjung,
pedagang, vendor dan semua area yang
beresiko kemananan.
3. Membuat pedoman keselamatan dan
keamanan selama masa pembangunan dan
renovasi.
4. Pimpinan Puskesmas memanfaatkan
semua sumber daya yang ada sesuai
dengan program.
5. Bila ada badan idependen dalam fasilitas
pelayanan akan di survei untuk
memastikan, badan tersebut mematuhi
program keselamatan.
6. Pendokumentasian hasil pemeriksaan
fasilitas terkini dan akurat.
7. Melaksanakan tindak lanjut terhadap
temuan fisik untuk mengurangi resiko
keselamatan.
8. Menyusun rencana kerja dan anggran
fasilitas Puskesmas sesuai perundangan
yang berlaku, agar fasilitas tetap dapat
beroperasi secara aman dan efektif.
Pengamanan 1. Melakukan identifikasi bahan dan limbah
Bahan dan Limbah berbahaya, serta mempunyai daftar terbaru
Berbahaya bahan berbahaya di Puskesmas .
2. Membuat rencana dan melaksanakan untuk
penanganan, penyimpanan dan
penggunaan yang aman bahan bahan
limbah berbahaya.
3. Menyusun laporan dan investigasi setiap
ada tumpahan atau paparan dan insiden
lainnya yang berkaitan dengan bahan
bahan dan limbah berbahaya.
4. Menyusun dan melaksanakan rencana
penangganan limbah berbahaya serta
pembuangannya secara aman sesuai
dengan hukum yang berlaku.
5. Menyusun dan melaksanakan prosedur
yang benar dalam menggunakan alat
perlindungan diri saat menangani
tumpahan atau paparan.
6. Mendokumentasikan persyaratan izin,
lisensi atau ketentuan staf yang
diperbolehkan mengelola bahan dan limbah
berbahaya.
7. Menyusun dan menerapkan rencana untuk
pemasangan label pada bahan dan limbah
berbahaya.
Kewaspadaan 1. Pembuatan program kewaspadaan bencana
menghadapi yaitu melakukan identifikasi kemungkinan
bencana bencana internal dan eksternal, seperti
keadaan darurat masyarakat, wabah,
bencana alam dan bencana lain.
2. Membuat rencana untuk penanganan
kemungkinan terjadinya kedaruratan
bencana. (lihat di MFK 6 Ep 2).
3. Melaksanakan ujicoba / simulasi bencana di
Puskesmas secara tahunan meliputi (lihat
MFK 6 di maksud dan tujuan) dan posttest
tentang ujicoba tersebut.
4. Melakukan survei badan idependen
terhadap fasilitas pelayanan pasien yang
terkait dengan kedaruratan komunitas,
untuk meyakinan bahwa badan idependen
mematuhi kesiapan menghadapi bencana.
1) identifikasi jenis, kemungkinan, & akibat
dari bencana yg mungkin terjadi (HVA),
2) menentukan peran Puskesmas dlm
kejadian tersebut
3) strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4) manajemen sumber daya,
5) penyediaan pelayanan & alternatifnya
Penanggulangan 1. Membuat rencana dan melaksankan
Kebakaran program K3 bidang pengamanan
kebakaran secara terus menerus untuk
memastikan penghuni Puskesmas aman
dari kebakaran, asap dan kedaruratan lain
yang bukan kebakaran.
2. Melakukan survei terhadap badan
independen yang mengelola K3 mematuhi
rencana pengaman kebakaran.
3. Membuat program pengurangan resiko
kebakaran dengan cara melakukan
assesmen resiko kebakaran saat ada
pembangunan di atau berdekatan dengan
fasilitas pelayanan dan melakukan deteksi
dini terhadap kebakaran dan asap.
4. Membuat pedoman cara melakukan
evakuasi / jalan keluar yang aman dari
fasilitas jika terjadi kebakaran dan
kedaruratan, bukan kebakaran.
5. Puskesmas melaksanakan ujicoba sistem
deteksi kebakaran dan pemadaman
kebakaran serta pemeliharaannya, serta
didokumentasikan.
6. Membuat program pelatihan untuk staf
tentang pengamanan kebakaran dan asap
sekurang-kurangnya setahun sekali.
7. Puskesmas membuat prosedur dan
pelaksanaan serta evaluasi untuk
pelarangan merokok bagi pasien, keluarga,
pengunjung dan staf.

Pengelolaan 1. Membuat rencana untuk pengadaan,


Peralatan Medis pemeliharaan, kalibrasi dan inventaris
peralatan medis di Puskesmas.
2. Membuat program ujicoba alat sesuai
dengan penggunaan dan rekomendasi
pabrik serta dilayani oleh tenaga yang
bersertifikat atau dengan surat tugas.
3. Mengumpukan dan mendokumentasikan
hasil pemantauan peralatan medis untuk
keperluan perencanaan dan perbaikan
peralatan medis.
4. Membuat dan melaksanakan prosedur
penarikan atau pemusnahan peralatan
medis yang di tarik kembali oleh pabrik
atau siplier.
5. Menyusun penggunaan setiap produk dan
peralatan yang dalam proses penarikan
kembali dengan peralatan lain atau
peralatan alternatif.
Manajemen Sistem 1. Memastikan Puskesmas memiliki
Utilitas ketersediaan air dan listrik 24 jam sehari,
tujuh hari seminggu.
2. Melakukan identifikasi area pelayanan
yang beresiko tinggi mengalami gangguan
listrik dan air, serta melakukan pencegaan
bila terjadi gangguan listrik dan air dengan
cara membuat perencanaan sumber listrik
dan air alternatif bila dalam keadaan
emergensi.
3. Membuat jadwal dan melaksanakan
ujicoba sumber air dan listrik alternatif
sekurang -kurangnya setahun sekali atau
sesuai dengan undang-undang yang
berlaku serta mendokumentasikan hasil
ujicoba tersebut.
4. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan
hasil pemeriksaan, ujicoba dan
pemeliharaan sistem pendukung, limbah,
gas medis, ventilasi dan sistem kunci (tata
cara / juknis) secara teratur.
5. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap
kualitas air dan air di ruang hemodialisa
oleh petugas yang kompeten atau otoritas
yang berwenang.
6. Melakukan tindak lanjut terhadap
dokumentasi hasil monitoring sistem
manajemen pendukung, kemudian
dikumpulkan untuk digunakan sebagai
perencanaan dan peningkatan sistem
manajemen pendukung.
Pendidikan Staf 1. Membuat program dan jadwal pendidikan
dari setiap komponen yang tercantum
dalam program K3 untuk seluruh staf
Puskesmas.
2. Membuat program pelatihan untuk
pengunjung, pedagang/vendor, pekerja
kontrak dan lainnya yang diidentifikasi oleh
Puskesmas.
3. Membuat program pendidikan dan
pelatihan bagi staf agar staf dapat
memahami, mengimplementasikan dalam
hal mengoperasikan dan memelihara alat
medis serta mengoperasikan sistem utilitas
sesuai dengan pekerjaannya.
4. Membuat program pelatihan dan tes bagi
ketua K3 serta anggotanya sesuai dengan
uraian tugas dan hasil pelatihan serta tes
didokumetasikan.

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pengusulan dan pembentuk kepanitiaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) Puskesmas Sukaramai.
2. Pelatihan internal dan eksternal Panitia K3 untuk peningkatkan
kompetensi dan komitmen personal (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3. Mengadakan rapat rutin mingguan panitian K3 atau koordinasi dengan
pihak lain.
4. Pemilihan dan pembuatan program K3.
5. Sosialisasi pelaksanaan program K3 Puskesmas Sukaramai.
6. Laporan Tahunan kegiatan K3
SASARAN
1. SDM Puskesmas Sukaramai memahami Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, sekaligus mampu menerapkan Program K3.
2. Pasien dan Keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan serta
keamanan dan keselamatannya terjamin.
3. Prosedur kerja berfokus pada kebutuhan dan keselamatan pasien.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N KEGIATAN 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O
1. Pengusulan dan
pembentuk kepanitiaan
K3
2. Pelatihan internal dan
eksternal Panitia K3
3. Mengadakan rapat rutin
mingguan panitian K3
4. Pemilihan dan pembuatan
program K3
5. Sosialisasi pelaksanaan
program K3
6. Laporan tahunan
Kegiatan K3

PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Membuat analisa hasil pelaksanaan evaluasi kegiatan dan dilaporkan


kepada Kepala Puskesmas Sukaramai pada akhir.
2. Membuat evaluasi pelayanan dilakukan setiap bulan dan tahunan.
3. Cacatan perbaikan dan perencanaan terus menerus dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai