Anda di halaman 1dari 23

111Equation Chapter 1 Section 1ESTIMASI PARAMETER REGRESI

LINIER PADA KASUS DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA


MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION
(Studi Kasus : Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap Profitabilitas Bank
Indonesia Tahun 2016 s.d 2022)

SKRIPSI

oleh:

SYAHRUL AZIZ PAMUNGKAS (200601110042)


FAJAR AKBAR SAMUDERA H (200601110049)
MUHAMMAD FADIL F. (200601110050)
FAHMI MALADI ROHMAN (200601110109)
MUHAMMAD ARYA M. (200601110113)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................7
1.5 Batasan Masalah............................................................................................8
BAB II....................................................................................................................10
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................10
2.1 Analisis Regresi Linier.................................................................................10
2.1.1 Regresi Linier Sederhana......................................................................10
2.1.2 Regresi Linier Berganda.......................................................................11
2.1.3 Model Regresi dalam Pendekatan Matriks...........................................12
2.2 Estimasi Parameter.......................................................................................12
2.3 Sifat-sifat Estimator.....................................................................................13
2.4 Inflasi...........................................................................................................14
2.5 Suku Bunga..................................................................................................14
2.5.1 Suku Bunga Stokastik...........................................................................15
2.5.2 Suku Bunga Vasicek.............................................................................16
2.6 Profitabilitas.................................................................................................17
2.7 Metode Pendekatan......................................................................................18
2.7.1 Metode MLE.........................................................................................18
2.8 Pendugaan dalam Al-Qur’an........................................................................21
BAB III..................................................................................................................23
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................23
3.1 Jenis dan Sumber data..................................................................................23
3.2 Variabel Penelitian.......................................................................................23
3.3 Metode Analisis Data...................................................................................23
3.4 Analisis Data................................................................................................23
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di
lembaga pendidikan formal dan salah satu bagian penting dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan. Pelajaran matematika adalah suatu pelajaran
yang berhubungan dengan banyak konsep. Konsep merupakan ide abstrak
yang dengannya kita dapat mengelompokkan obyek-obyek kedalam contoh
atau bukan contoh. Konsep-konsep dalam matematika memiliki keterkaitan
satu dengan yang lainnya. Saling keterkaitannya antar konsep materi satu dan
yang lainnya merupakan bukti akan pentingnya pemahaman konsep
matematika. Karenanya, siswa belum bisa memahami suatu materi jika belum
memahami materi sebelumnya atau materi prasyarat dari materi yang akan
pelajari (Novitasari, 2017).
Pendugaan merupakan suatu statistik dengan melakukan aktivitas
perkiraan terhadap suatu objek (Panggarbesi, 2020) . Secara sederhana,
Estimasi adalah proses atau tindakan untuk memperkirakan atau menghitung
nilai, ukuran, atau jumlah suatu variabel atau parameter berdasarkan
informasi yang tersedia. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode,
teknik, atau model matematis yang relevan. Proses yang terjadi pada estimasi
merupakan peristiwa yang sering di hadapi kita dalam kehidupan sehari-hari
(Panggarbesi, 2020).
Regresi linier adalah teknik statistik yang berguna untuk membangun
suatu model atau hubungan antara satu atau lebih variabel independen X
dengan sebuah variabel terikat Y. Ketika hanya melibatkan satu variabel
independen X, metode ini disebut sebagai regresi linier sederhana. Namun,
jika terdapat lebih dari satu variabel independen X yang mempengaruhi
variabel terikat Y, metode tersebut disebut dengan regresi linier berganda.
Dalam regresi linier sederhana, hubungan antara variabel independen dan
variabel terikat diwakili oleh suatu garis lurus. Sedangkan dalam regresi linier
berganda, hubungan tersebut diwakili oleh suatu model matematika yang
melibatkan beberapa variabel independen.
Model regresi adalah suatu model yang sangat sesuai untuk
menganalisis data penelitian yang melibatkan variabel respon (variabel
terikat) dan variabel eksplanatori (variabel bebas). Model regresi dapat
mengambil dua bentuk, yaitu bentuk linear dan bentuk non-linear dalam
parameter-parameter yang ada. Model yang memiliki bentuk linear dalam
parameter-parameter disebut sebagai model yang dapat diapproksimasi
menggunakan teknik regresi berganda, seperti model-model polinomial. Di
sisi lain, model yang memiliki bentuk non-linear dalam parameter-parameter
dikatakan memiliki linearitas intrinsik jika suatu transformasi tertentu dapat
membuatnya menjadi linear. Contohnya adalah kurva-kurva logaritmik dan
eksponensial. Model yang tidak dapat dilinierkan melalui transformasi
disebut sebagai model non-linear instrinsik, dan analisis yang terkait dengan
model ini dikenal sebagai regresi non-linear.
Analisis regresi merupakan ilmu peramalan dalam statistik. Analisis
regresi dapat dikatakan sebagai usaha memprediksi atau meramalkan
perubahan. Regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi
dimasa depan untuk memberi sumbangan menentukan keputusan yang terbaik
(Gunawan, n.d.).
Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga
barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu.
Definisi lain inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan
secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Kenaikan
harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila
kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikkan) sebagian
besar dari harga barang-barang lain (Budiono, n.d.).
Suku bunga adalah jumlah dari tingkat pembayaran per unit tiap
waktu. Dengan kata lain seseorang harus membayar sesuai dengan berapa
banyaknya uang yang dipinjam. Banyaknya uang yang dipinjam ini diukur
atau diasumsikan salam nilai dollar. Sehingga jumlah yang dipinjam ini akan
diakumulasikan dalam dollar tiap tahunnya. Tingkat suku bunga dipengaruhi
oleh permintaan dan penawaran uang dari masyarakat, dan perubahan naik-
turunnya tingkat suku bunga akan mempengaruhi keinginan untuk melakukan
investasi, seperti pada surat berharga, di mana harga dapat naik atau turun
tergantung pada tingkat suku bunga (ketika tingkat suku bunga naik, harga
surat berharga turun, dan sebaliknya)
Dalam Al-Qur’an telah disinggung terkait dengan permasalahan
pendugaan pada suatu kondisi tertentu. Hal ini terdapat dalam Surat As-
Shaffat ayat 147 dan Al-Baqarah ayat 78. Pada QS. As-Shaffat ayat 147 yang
artinya “Dan kami utus dia kepada 100 ribu orang atau lebih”. Pada ayat
berikutnya dalam surat Al-Baqarah ayat 78 yang artinya “Dan diantara
mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali
dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga”. Kedua ayat
tersebut menjelaskan tentang adanya pendugaan, ayat yang pertama
menjelaskan tentang estimasi (taksiran), sedangkan ayat kedua menjelaskan
tentang pendugaan pada suatu kondisi (menduga atau menyangka).
Profitabilitas merupakan kemampuan menghasilkan laba untuk suatu
bank yang dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah inflasi.
Terjadinya inflasi memiliki dampak pada rendahnya produktivitas dan
investasi suatu perusahaan dengan resiko yang tinggi. Perusahaan bank akan
kehilangan beberapa fungsi. ROE (Return od Equity) merupakan salah satu
rasio keuangan yang menjadi tolak ukur kinerja keuangan bank. Terimasuk
juga PT. Bank Indonesia (Ridhwan, 2016).
Salah satu metode dalam mengestimasi parameter-parameter pada
model regresi linier adalah Metode Maximum Likelihood Estimation (MLE),
MLE adalah metode untuk memaksimumkan Fungsi Likelihood Untuk
populasi yang distribusinya diketahui. Penaksiran parameter akan lebih
mudah bila menggunakan MLE artinya bila diketahui distribusi dari variabel
random tersebut maka bisa digunakan metode MLE. Bila tdk diketahui
distribusi dari variabel random gunakan metode selain MLE
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Ridhwan, 2016) dengan metode
kuadrat terkecil untuk mengetahui pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap
profitabilitas suatu perusahaan memiliki hasil kesimpulan yaitu dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil memperlihatkan bahwa peramalan
profitabilitasm suku bunga dan inflasi pada dua tahun yang akan datang akan
mengalami penurunan (Ridhwan, 2016).
Salah satu metode dalam mengestimasi parameter-parameter pada
model regresi linier adalah Metode Maximum Likelihood Estimation (MLE),
MLE adalah metode yang memaksimumkan Fungsi Likelihood Untuk
populasi yang distribusinya diketahui. Penaksiran parameter akan lebih
mudah bila menggunakan MLE artinya bila diketahui distribusi dari variabel
random tersebut maka bisa digunakan metode MLE. Bila tdk diketahui
distribusi dari variabel random gunakan metode selain MLE (Unimus, 2021).
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Ridhwan, 2016) dengan metode
kuadrat terkecil untuk mengetahui pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap
profitabilitas suatu perusahaan memiliki hasil kesimpulan yaitu dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil memperlihatkan bahwa peramalan
profitabilitasm suku bunga dan inflasi pada dua tahun yang akan dating akan
mengalami penurunan (Ridhwan, 2016) . Tetapi pada penelitian ini akan
melakukan penelitian mengenai “Estimasi Parameter Regresi Linier pada
Kasus Data Inflasi” dengan menggunakan metode MLE”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil estimasi nilai-nilai parameter model regresi dengan
adanya data inflasi dengan menggunakan estimasi metode MLE?
2. Bagaimana implementasi model regresi linier dengan metode pendekatan
MLE?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui bagaimana hasil estimasi nilai-nilai parameter model
regresi dengan adanya data inflasi dengan menggunakan metode estimasi
pendekatan MLE.
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi model regresi linier dengan
metode MLE.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian, maka manfaat dari penulisan
penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian kami ini diharapkan dapat memberikan tambahan
wawasan, informasi dan pengetahuan mengenai pengembangan model
Regresi linier serta memperdalam pemahaman mengenai estimasi
parameter dalam metode estimasi MLE tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi Inflasi Terhadap Profitabilitas Bank Indonesia yang
khususnya pada Tahun 2016 s.d 2022), serta sebagai wadah untuk
pengaplikasian bidang Ilmu yang diperoleh di Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah ilmu pengetahuan dan
dapat menjadi acuan sebagai sumber referensi tambahan yang dapat
membantu proses penelitian selanjutnya dengan Judul atau materi yang
sama.

3. Bagi Lembaga
a. Bagi civitas akademika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, hasil dari penelitian
ini dapat dimanfaatkan sebagai kajian ilmiah dan sumber refrensi
tambahan yang nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan
bagi peneliti lain.
b. Bagi Program Studi Matematika, sebagai alat untuk membangun
pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran.
c. Bagi Perusahaan, Untuk mengatasi berbagai masalah dan
meningkatkan kesadaran publik. Sebagai cara untuk membuktikan
kebohongan dan mendukung kebenaran. Untuk menemukan,
mengukur, dan merebut peluang.

1.5 Batasan Masalah


Mencakup penelitian ini agar tepat sasaran, maka di perlukan adanya batasan
masalah yaitu:

1. Model Regresi yang dikaji adalah model Regresi Linier.


2. Estimasi yang dilakukan menggunakan data yang diambil dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap
Profitabilitas Bank Indonesia Tahun 2016 s.d 2022.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Analisis Regresi Linier


Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
(hubungan kausal suatu variabel tidak bebas (dependent) dengan satu atau lebih
variabel bebas (independent), dengan tujuan mengestimasi dan atau memprediksi
rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai-nilai
variabel independent yang diketahui (Gujarat, 1995).

Regresi Linier adalah persamaan regresi dimana semua variabel yang ada
dalam persamaan itu (baik variabel tidak bebas maupun variabel bebas) memiliki
sifat linier, demikian juga parameter koefisien regresi juga bersifat linier
(Bk-Metopel-1112 Analisis Regresi Linier

2.1.1 Regresi Linier Sederhana


Istilah regresi pertama kali dalam konsep statistik digunakan oleh Sir
Francis Galton pada tahun 1886 di mana yang bersangkutan melakukan kajian
yang menunjukkan vahwa tinggi badan anak-anak yang dilahirkan dari pada orang
tua cendering bergerak (regress) kearah ketinggian rata-rata populasi secara
keseluruhan. Galton memperkenalkan kata regresi (Regression sebagai nama
proses umum untuk memprediksi satu variabel, yaitu tinggi badan anak dengan
menggunakan variabel lain, yaitu tinggi badan orang tua (Karina, 2020).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi linier sederhana merupakan


alat statistic yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel
bebas terhadap satu variabel terikat. Variabel bebas disebut dengan istilah
predictor atau variabel independent (x) dan variabel terikat disebut kriterium atau
variabel sdependen (y) (Karina, 2020) .
Secara umum, persamaan regresi linear sederhana dapat ditulis sebagai
berikut:

2112\* MERGEFORMAT (..)


Pada persamanaan (1.1.1), y merupakan variabel dependen, x merupakan variabel
independent, β 0 merupakan konstanta (Intercept), β 1 merupakan koefisien (slope)
dan e merupakan variabel pengganggu atau residual.

2.1.2 Regresi Linier Berganda


Regresi linier berganda merupakan model persamaan yang menjelaskan
hubungan satu variabel tak bebas atau response (Y) dengan dua atau lebih
variabel bebas atau predictor ( X 1 , X 2 , X 3 , … , X n ). Tujuan dari uji regresi linier
bergada adalah memprediksi nilai variabel tak bebas (Y) apabila nilai-nilai
variabel bebasnya ( X 1 , X 2 , X 3 , … , X n ) diketahui. Selain itu juga dapat mengetahui
bagaimana arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya
(Yuliara, 2016)
.

Persamaan regresi linier berganda :

3113\*
MERGEFORMAT (..)

Dimana

Y = Variabel rak bebas ( response / dependent variable )

Xi = Variabel bebas ( predictor / independent variable ) ke-i

e = Suku sisaan ( error / residual )

^β = Koefisien regresi dari variabel bebas ke-i


i

Keadaan bila koefisien-koefisien regresi, yaitu ^β 1 dan ^β 2 mempunyai nilai :

- Nilai = 0 , dalam hal ini variabel Y tidak dipengaruhi oleh X 1 dan X 2


- Nilainya ¿ 0, maka disini terjadi hubungan dengan arah terbalik antara
variabel tak bebas Y dengan variabel X 1 dan X 2
- Nilainya ¿ 0, positif karena terjadi hubungan yang searah antara variabel
tak bebas Y dengan variabel bebas X 1 dan X 2 .
2.1.3 Model Regresi dalam Pendekatan Matriks
Model yang paling sederhana adalah model regresi linier. Model regresi
linier sederhana terdiri dari satu variable. Model tersebut dapat digeneralisasikan
menjadi lebih dari satu atau dalam k variabel yang diberikan sebagai berikut

4114\*
MERGEFORMAT (..)

Dengan sebanyak n data observasi maka model linier ini dapat ditulis dalam
bentuk matriks sebagai berikut

5115\*
MERGEFORMAT (..)

Sehingga model ini dapat disederhanakan sebagai berikut

6116\* MERGEFORMAT (..)

Dengan

Y = Vektor n ×1 dari variabel terikat

X = Matriks perubah bebas n × p

β = Parameter koefisien regresi

ε = Variabel galat regresi

2.2 Estimasi Parameter


Estimasi (pendugaan) merupakan proses yang menggunakan sampel
statistic untuk menduga atau menaksir hubungan parameter populasi yang tidak
diketahui (Hasan,2002) .
Pernyataan tentang parameter populasi yang diketahui berdasarkan
informasi sampel, dalam hal ini sampel random, yang diambil dari populasi yang
relevan dikenal sebagai dugaan. Oleh karena itu, pendugaan ini dapat digunakan
untuk mengetahui keadaan parameter populasi.

Menurut (Hasan,2002) estimator adalah suatu statistik (harga sampel)


yang digunakan untuk menduga suatu parameter. Dengan penduga, dapat
diketahui seberapa jauh suatu parameter populasi yang tidak diketahui berada di
sekitar sampel (statistik sampel). Besaran sebagai hasil penerapan penduga
terhadap data dari sesuatu contoh disebut nilai duga (estimate). Secara umum,
parameter diberi lambang θ dan penduganya dilambangkan θ^ .

2.3 Sifat-sifat Estimator


Estimator yang diperoleh dalam mengestimasi parameter-parameter
memiliki sifat sebagai berikut:

- Estimator yang tidak bias


Estimator yang tidak bias apabila dapat menghasilkan estimasi yang
mengandung nilai parameter yang diestimasikan. Misalkan, estimator θ^
dikatakan n estimator yang tidak bias jika rata – rata semua harga θ^ yang
mungkin akan sama dengan θ , atau dapat dituliskan dengan E ( θ^ ) =θ .

- Estimator yang efisien


Estimator dikatakan efisien bagi parameternya apabila estimator tersebut
memiliki varians minimum. Apabila terdapat lebih dari satu penduga,
penduga yang efisien adalah penduga yang memiliki varians terkecil. Dua
buah penduga dapat dibandingkan dengan efisiensi relatif. Misalkan θ^ 1 dan
θ^ 2 adalah sebagai dua estimator untuk θ dimana varians penduga θ^ 1 lebih
kecil dibandingkan θ^ 2 , maka θ^ 1 relatih lebih efisien dibandingkan dengan
θ^ 2.

- Estimator yang konsisten


Estimator dikatakan konsisten apabila nilai penduga θ^ cenderung
mendekati nilai parameter θ untuk n (jumlah sampel) yang semakin besar
mendekati tak hingga. Jadi, ukuran sampel yang besar cenderung
memberikan penduga titik yang lebih baik dibandingkan ukuran sampel
kecil (Kristina, 2011)

Dalam analisis regresi, diperlukan suatu model yang digunakan


untuk mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas (respon) dengan
satu atau lebih variabel bebas (prediktor) dan untuk melakukan peramalan
terhadap variabel respon. Model regresi dapat diperoleh dengan
melakukan pendugaan terhadap parameter - parameternya dengan
menggunakan metode tertentu. Metode yang dapat digunakan
mengestimasi parameter model regresi, khususnya parameter model
regresi linier yaitu dengan Metode Kuadrat Terkecil (Ordinary Least
Square) dan Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood
Methods). (Kutner er. All, 1990)

2.4 Inflasi
Inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami
kenaikan secara terus menerus. Kenaikan harga dari satu dua barang saja tidak
dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau
mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain
(Boediono, 2014:161).

Naiknya harga komoditi yang umum disebabkan oleh ketidaksesuaian


antara program pengadaan komoditi (seperti produksi, penentuan harga,
pencetakan uang, dan sebagainya). Inflasi adalah fenomena di mana harga
komoditas meningkat karena sejumlah faktor, yang pada gilirannya menyebabkan
harga barang lain meningkat.

2.5 Suku Bunga


Suku bunga adalah tingkat bunga yang dikenakan atau dibayarkan atas
pinjaman atau simpanan uang. Dalam peminjaman, suku bunga adalah persentase
jumlah pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman
sebagai imbalan atas penggunaan uang tersebut. Sementara itu, dalam simpanan,
suku bunga adalah imbalan yang diberikan oleh bank kepada nasabah sebagai
hadiah atas menyimpan uang di bank tersebut. Tingkat suku bunga dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti inflasi, risiko, suku bunga acuan yang ditetapkan oleh
bank sentral, dan kondisi pasar keuangan secara keseluruhan. Suku bunga yang
lebih tinggi cenderung mencerminkan risiko yang lebih tinggi atau inflasi yang
lebih tinggi, sementara suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong pinjaman
dan investasi.

2.5.1 Suku Bunga Stokastik


Sehubungan dengan tingkat suku bunga, selama ini perhitungan premi
dilakukan dengan menggunakan suku bunga tetap, sedangkan berdasarkan
kenyataan yang ada suku bunga selalu berubah-ubah secara tidak menentu dalam
periode tertentu karena berbagai faktor yang memengaruhinya yang disebut
sebagai suku bunga stokastik (Zeytun dan Gupta, 2007).

Menurut Hull (1946), terdapat beberapa model suku bunga stokastik,


diantaranya yaitu model keseimbangan. Model keseimbangan pada umumnya
dimulai dengan asumsi tentang variabel ekonomi dan proses penurunan bunga
jangka pendek, r. Model keseimbangan tersebut kemudian dikembangkan dan
diimplikasikan untuk menentukan harga bond dan harga opsi. Pada umumnya
proses-proses dengan resiko netral dijelaskan sebagai proses Ito dalam bentuk :

7117\* MERGEFORMAT
(..)

Secara singkat, drift m, dan standar deviasi s, diasumsikan menjadi fungsi


terhadap r. Persamaan umum (2.) terus dikembangkan, sehingga didapatkan
beberapa model suku bunga yaitu:

8118\*
MERGEFORMAT (..)

9119\*
MERGEFORMAT (..)
2.5.2 Suku Bunga Vasicek
Menurut Zeytun dan Gupta (2007), model Vasicek adalah suatu metode
pemodelan terhadap pergerakan suku bunga sebagai nilai risiko pasar, dimana
terdapat yang diasumsikan mengikuti proses OU dan berubah sebagai fungsi
terhadap waktu dengan koefisien konstan. Persamaan model suku bunga Vasicek
adalah sebagai berikut:

101110\*
MERGEFORMAT (..)

dimana:

r : suku bunga

a : kelajuan r menuju level b

b : level rata-rata (reversion level)

v : suku difusi (simpangan baku sesaat dari r)

W ( t ) : gerak Brown

serta r 0 , a , bdan v tersebut merupakan konstanta positif.

Hal terpenting untuk model ini adalah mean reversion, yaitu suatu
kecenderungan nilai r ( t ) berada disekitar level rata-rata atau dapat dikatakan
bahwa tingkat suku bunga bergerak dalam range terbatas. Sebagai ilustrasi jika
tingkat suku bunga lebih besar dari rata-rata jangka panjang ( r >b ) maka koefisien
a ( ¿ 0 ) membuat drift akan bernilai negatif, sehingga laju tingkat suku bunga akan
ditarikturun searah dengan b . Demikian pula jika tingkat suku bunga lebih kecil
dari rata-rata jangka panjang ( r <b )maka koefisien a ( ¿ 0 ) membuat drift menjadi
positif, sehingga laju tingkat suku bunga akan ditarik ke atas searah dengan b.
Oleh karena itu, koefisien aadalah kecepatan penyesuaian tingkat suku bunga
menuju level rata-rata.

Sebuah argumentasi ekonomi yang mendukung mengenai mean reversion


menyatakan bahwa ketika suku bunga tinggi, ekonomi cenderung melambat dan
mengakibatkan rendahnya permintaan dana dari peminjam. Oleh karena itu, suku
bunga akan ditarik kembali ke nilai keseimbangannya. Sebaliknya, ketika suku
bunga rendah, akan terjadi kecenderungan naiknya permintaan dana dari
peminjam. Teori mean reversion sangat tepat untuk menggambarkan tingkat suku
bunga, karena jika tanpa teori tersebut, pergerakan suku bunga dapat meningkat
secara permanen seperti halnya harga saham, yang di dalam kehidupan nyata
seharusnya tingkat suku bunga bergerak secara tidak permanen (dapat naik
ataupun turun dalam periode tertentu). (Zeytun dan Gupta, 2007).

Menurut Zeytun dan Gupta (2007), hal menarik lainnya dari model
Vasicek adalah ketersediaan solusi bentuk tertutup untuk r ( t ) yang diperoleh
dengan mengintegralkan persamaan risiko-netral. Salah satu konsekuensi dari
tingkat suku bunga yang terdistribusi normal adalah kemungkinan tingkat suku
bunga tersebut menjadi negatif. Namun, dengan t → ∞ , limit dari ekspektasi
tingkat suku bunga konvergen terhadap b dan variansi konvergen terhadap v 2 / 2 a,
dimana a> 0.

2.6 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan atau entitas bisnis
dalam menghasilkan keuntungan atau laba dari operasionalnya dengan
menggunakan sumber daya perusahaannya seperti penjualan, aset dan modal.
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan
laba yang signifikan dan mengelola sumber daya dengan baik. Hal ini juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan perusahaan, kemampuan untuk melakukan investasi,
dan memberikan keuntungan kepada pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Alat yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu
rasio profitabilitas.

2.7 Metode Pendekatan


2.7.1 Metode OLS
Kuadrat Terkecil Biasa (Ordinary Least Square) merupakan salah satu
metode statistik yang digunakan untuk mengestimasi parameter dalam model
regresi linier. Metode ini sering digunakan oleh para ilmuwan atau peneliti dalam
proses perhitungan suatu persamaan regresi sederhana.
Dalam penggunaan regresi, terdapat beberapa anggapan atau asumsi dasar
yang bisa menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik dari model regresi
yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa OLS atau biasa dikenal dengan
regresi OLS agar taksiran koefisien regresi itu bersifat BLUE yakni best, linier,
tidak bias (unbiased) estimator.

Misalkan ada persamaan regresi linier

111111\*
MERGEFORMAT (..)

Dengan melakukan pendekatan matrik,dapat disederhanakan dan diperoleh

121112\* MERGEFORMAT (..)

Variabel ε memegang peranan yang sangat penting dalam ekonometrika,


akan tetapi variabel ini tidak dapat diteliti dan tidak pula tersedia informasi
tentang bentuk distribusi kemungkinannya, beberapa asumsi lainnya khususnya
tentang sifat statistiknya perlu di buat dalam menerapkan metode OLS.

Misalkan sampel untuk y diberikan. Maka aturan main yang


memungkinkan pemakaian sampel tadi untuk mendapatkan taksiran dari β adalah
dengan membuat ε =Y − Xβ sekecil mungkin, maka perlu memilih parameter β
sehingga,

131113\*
MERGEFORMAT (..)

Sekecil mungkin (minimal).


Karena persamaan tersebut skalar maka:
T
S= ( Y −Xβ ) ( Y − Xβ )

S=(Y ¿ ¿ T −X β )(Y −Xβ)¿


T T

T T T T T T T
S=Y Y −Y Xβ− X β Y + β X Xβ
T T T T T T T
S=Y Y −(Y ¿¿ T Xβ ) −X β Y + β X Xβ ¿
T T T T T T T T T
S=Y Y −X β Y −X β Y + β X Xβ

141114\* MERGEFORMAT (..)

Untuk meminimumkannya dapat diperoleh dengan melakukan turunan


persial pertama S terhadap β

dS T T
=−2 X Y + X Xβ+ ( βTX X )
T T

T T T
¿−2 X Y + X Xβ+ βX X

151115\* MERGEFORMAT (..)

Dan kemudian menyamakannya dengan nol diperoleh

161116\* MERGEFORMAT (..)

yang dinamakan persamaan normal, dan

171117\* MERGEFORMAT
(..)

yang dinamakan sebagai penaksir (estimator) parameter β secara OLS. Untuk


kovariansinya adalah,

181118\*
MERGEFORMAT (..)

Sedangkan estimator kuadrat terkecil untuk variannya, σ 2, adalah

T
ε^ ^ε
σ^ ols=
n−k

191119\*
MERGEFORMAT (..)
Akan tetapi asumsi dasar metode OLS sering dilanggar dalam melakukan
estimasi sebuah model sehingga parameter yang diperoleh menjadi bias, tidak
konsisten dan tidak efisien. Kehadiran heteroskedastisitas akan menyebabkan
metode OLS menjadi tidak efisien walaupun parameter yang diperoleh tetap tidak
bias dan konsisten. Tetapi penyimpangan yang muncul dalam dalam analisis
regress linear bukan hanya terkait dengan pelanggaran asumsi-asumsi dasar
metode OLS yang menyangkut variabel-variabel bebas dan variabel disturbansi
melainkan juga dapat ditimbulkan oleh kekeliruan dalam menspesifikasikan
model yang akan ditaksir dan kesalahan dalam mengukur variabel. Metode OLS
yang mengandung kasus heteroskedastisitas akan menyebabkan berubahnya
beberapa sifat-sifat penaksir OLSE sehingga tidak Lagi BLUE. Sehingga
koefisien regresi linear yang diperoleh menjadi tidak efisien walaupun masih tetap
tidak bias (unbiased) dan konsisten. Disamping itu varian penaksir OLSE tersebut
juga menjadi bias (Firdaus,2004:107).

2.8 Pendugaan dalam Al-Qur’an


Pendugaan juga disinggung di Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 147, yang
artinya:

“Dan Kami utus dia kepadaku serratus ribu orang atau lebih”. (QS. As-
Shaffat 37:147).

Pada surat As-Shaffat ayat 147 tersebut dijelaskan bahwa nabi Yunus
diutus kepada umatnya yang jumlahnya 100.000 orang atau lebih. Jika membaca
ayat tersebut secara seksama, maka terdapat rasa atau kesan ketidakpastian dalam
menentukan jumlah umat nabi Yunus. Mengapa harus menyatakan 100.000 atau
lebih ? mengapa tidak menyatakan dengan jumlah yang sebenarnya ? Bukankah
Allah maha mengetahui segala sesuatu, termasuk jumlah umat Nabi Yunus
jawaban terhadap pertanyaan tersebut adalah “inilah contoh estimasi(taksiran)”.
(Abdussakir,2007).

Pada ayat lain di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 78 yang artinya:
“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab
(Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa kebanyakan orang Yahudi belum belajar


menulis dan tidak bisa membaca tulisan sehingga mereka mudah sekali di
bohongi. Selain itu mereka juga tidak mengetahui kabar tentang apa yang telah
diketahui oleh orang-orang terdahulu. Dengan kondisi demikian ini mereka hanya
bisa menduga hal-hal yang tidak diketahuinya (Abdurrahman, 2006).

Kedua ayat di atas menjelaskan tentang adanya pendugaan, ayat yang


pertama menjelaskan tentang estimasi (taksiran), sedangkan ayat kedua
menjelaskan tentang pendugan pada suatu kondisi(menduga atau menyangka).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber data


Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis
penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun dan
menganalisis data berupa angka-angka numerik yang sesuai dengan kebutuhan
peneliti. Kemudian data yang sudah tersusun akan digunakan peneliti untuk
menganalisis dan mengolah data untuk memperoleh informasi dan kesimpulan.
Jenis data yang digunakan dari penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data tingkat suku bunga Bank Indonsia dan angka inflasi Bank Indonesia tahun
2016 s.d 2022. Data diperoleh melalui website https://www.bps.co.id dengan
pengambilan sampel data menggunakan metode Purposive Sampling

3.2 Variabel Penelitian


Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data inflasi Bank Indonesia
2016 s.d 2022. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam
variabel prediktor atau variabel independen (x) dan varabel respon biner (y)
dengan rincian sebagai berikut:

Simbol Variabel Satuan


Y Profitabilitas Persentase(%)
X1 Suku Bunga Persentase(%)
X2 Inflasi Persentase(%)

3.3 Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pendekatan kajian kepustakaan
dengan merujuk pada buku-buku yang berkaitan dan yang dibutuhkan dalam
melakukan penelitian.
3.4 Analisis Data
Adapun Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bentuk estimasi parameter model regresi linier sederhana dan
regresi linier berganda
2. Implementasi data inflasi dan suku bunga Bank Indonesia
3. Melakukan uji parsial (Uji t)
4. Melakukan uji simultan (Uji F)
5. Analisis Korelasi
6. Uji Koefisien Determinasi ( R2 )
7. Analisis Trend dengan metode OLS
8. Membandingkan antara estimasi dengan menggunakan metode OLS
DAFTAR PUSTAKA

(Budiono, 2009) . Ekonomi Moneter. Ekonomi Moneter, 167.


Dr. Edy Widodo, S. M., & Dewayanti, A. A. (2016). PERBANDINGAN
METODE ESTIMASI LTS, ESTIMASI M, DAN ESTIMASI MM PADA
REGRESI ROBUST.

Gunawan, V. (2022). AB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG


MASALAH.

Hasan. (2002).

Kent, R. A. (Raymond A. Kent, 2001).

merdeka.com. (n.d.). Retrieved from merdeka.com:


https://www.merdeka.com/quran/alhumazah/ayat-3

Rahayu, S. (n.d.). 2013. Pengertian Metode Bayes , 131. Ridhwan. (2016).


ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP
PROFITABLILITAS PT. BANK SYARIAH MANDIRI INDONESIA. Jurnal
Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora, 18.

Steel,T.d.(1993).540.
Torrie, S. d. (1993). 540

Anda mungkin juga menyukai