Anda di halaman 1dari 1

UU Nomor 1 Tahun 2022

Pasal 1 angka 33 “Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya disingkat PBB-
P2 adalah Pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan / atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi atau Badan”.

Pasal 1 angka 75 “ Dana Desa adalah bagian dari TKD yang diperuntukkan bagi desa dengan tujuan
untuk mendukung pendanaan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan”

Transfer Ke Daerah Pasal 106 TKD terdiri atas: A. DBH; b. DAU; c. DAK; d. Dana Otonomi Khusus; e. Dana
Keistimewaan; dan f. Dana Desa.

Pasal 134

(1) Dana Desa merupakan pendapatan desa yang dananya bersumber dari APBN.

(2) Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dengan mempertimbangkan
pemerataan dan keadilan yang dihitung berdasarkan kinerja desa, jumlah desa, jumlah penduduk, angka
kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.

(3) Pemerintah dapat menentukan fokus penggunaan Dana Desa setiap tahunnya sesuai dengan
prioritas nasional yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undanghn mengenai perencanaan
nasional dan alokasi TKD.

(4) Penganggaran, pengalokasian, pelaporan, pemantauan, dan evaluasi Dana Desa dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 147 (2) Belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada Daerah dan/atau desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian 2 tentang pedoman pemungutan pajak daerah sumber DJP (Direktur Pendapatan dan
Kapasitas Keuangan Daerah,) tahun 2019

- sesuai UU 28/2009 dan PP 55/2016, pembayaran atau penyetoran Pajak Daerah dilakukan oleh
Wajib Pajak sehingga Bendahara Umum atau Bendahara Desa tidak memiliki wewenang dan
tidak dapat memberikan kewenangan untuk memungut dan/atau memotong Pajak Daerah.
Pasal 31 Permendagri No. 113 Tahun 2014 merupakan kewenangan dari pemerintah pusat
kepada Bendahara Desa untuk membantu melakukan pemungutan atau pemotongan PPh dan
Pajak pusat lainnya seperti PPN, sehingga "pajak lainnya" tidak dapat dimaknai sebagai Pajak
Daerah;
- Dalam hal terdapat perbedaan antara NJOP PBB tanah dan/atau bangunan sektor
perkebunan/pertambangan dengan NJOP PBB Perdesaan Perkotaan, maka dasar pengenaan
pajak tetap menggunakan NJOP PBB Perdesaan Perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai