Perkembangannya
Dana kelurahan merupakan dana yang berasal dari APBN yang masuk dalam pos dana alokasi umum
(DAU) tambahan. Dana yang sempat dianggarkan dalam APBN 2019 dan 2020 ini ditujukan untuk
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan serta kegiatan pemberdayaan masyarakat
kelurahan.
Dana kelurahan adalah dana yang dialokasikan pemerintah pusat dalam APBN untuk kelurahan. Dana ini
ditujukan sebagai dukungan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan
penganggaran bagi kelurahan dalam pembangunan sarana prasarana kelurahan, serta pembiayaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelurahan. Dana kelurahan merupakan alokasi anggaran untuk
kelurahan yang dianggarkan dalam APBD tiap kabupaten/kota di luar DKI Jakarta.
Dalam sejarahnya, kebijakan ini pertama kali digulirkan pada tahun 2018, lalu mulai diimplementasikan
pada tahun anggaran 2019 dan 2020. Akan tetapi, pada tahun anggaran 2021, kebijakan ini dihentikan.
Pemerintah memutuskan untuk tidak lagi mengalokasikan dana kelurahan secara khusus dalam APBN
2021. Apa sebenarnya dana kelurahan ini? Apa dasar hukumnya dan tujuannya? Bagaimana
pengalokasiannya dan realisasinya?
Dasar Hukum
Pertama-tama, dana kelurahan diatur dalam UU APBN 2019 dan 2020, yakni Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 dan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Dalam dua dokumen undang- undang tersebut, dana kelurahan merupakan bagian dari pos keuangan
Dana Alokasi Umum (DAU), yakni dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
Dalam kebijakan APBN tahun 2019, dana kelurahan disebut “Dana Alokasi Umum Tambahan”. Sementara
dalam kebijakan APBN tahun 2020, dana kelurahan disebut spesifik sebagai “Dana Alokasi Umum
Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan” (DAU TBPK). Hal ini karena dalam pos anggaran Dana Alokasi
Umum tahun 2020 terdapat DAU Tambahan jenis lainnya, yakni DAU Tambahan Bantuan Pendanaan
Penyetaraan Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa dan DAU Tambahan Bantuan
Pendanaan Penggajian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Dalam praktiknya, penyaluran dana kelurahan diatur dalam peraturan menteri keuangan. Dua peraturan
menteri keuangan yang mengatur penyaluran dana kelurahan adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 187/PMK.07/2018 tentang Tata Cara Penyaluran Dana Alokasi Umum Tambahan Tahun Anggaran
2019 (untuk tahun 2019) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8/PMK.07/2020 tentang Tata
Cara Penyaluran Dana Alokasi Umum Tambahan Tahun Anggaran 2020 (untuk tahun 2020).
Dana kelurahan atau DAU TBPK tersebut lantas disatukan ke dalam anggaran APBD kabupaten/kota yang
disalurkan kepada tiap-tiap kelurahan. Dalam hal ini, perlu dibedakan antara dana kelurahan atau
DAU TBPK yang diambil dari APBN dengan total alokasi anggaran untuk tiap-tiap kelurahan dalam
APBD kabupaten/kota. Terkait hal terakhir tersebut, dasar hukum yang mengatur arus kas anggaran
bagi kelurahan secara keseluruhan adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Pasal 230). Undang-Undang ini sempat diubah beberapa pasalnya dalam
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 yang telah ditetapkan
menjadi Undang-Undang oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015.
Ketentuan UU itu lalu diturunkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan. Peraturan ini masih berlaku sampai sekarang dan mengatur tentang alokasi dana untuk
kelurahan. Sebagai catatan, pada tahun 2022 diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2022
tentang Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang mengatur beberapa perubahan dalam PP 17/2018.
Namun, PP 12/2022 tersebut hanya melakukan pencabutan pada pasal-pasal yang tidak berkaitan
dengan alokasi dana untuk kelurahan.
Bab IV dari PP 17/2018 tentang Kecamatan tersebut mengatur tentang pendanaan dan secara khusus
pendanaan bagi kelurahan diatur dalam Bab IV Bagian Kedua PP 17/2018 tersebut. Pasal 30 Ayat 1 di
dalamnya menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengalokasikan anggaran untuk
pembangunan sarana dan prasaran kelurahan serta pemberdayaan masyarakat di kelurahan dalam APBD
Kabupaten/Kota. Selanjutnya, Pasal 30 Ayat 2 di dalamnya menyebutkan bahwa alokasi anggaran
tersebut dimasukkan ke dalam ‘anggaran kecamatan’ pada bagian ‘anggaran kelurahan’.