WALIKOTA BANDUNG,
Menimbang
Lurah
dalam
pelaksanaan
urusan
pemerintahan,
Mengingat
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Bandung;
18. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 tentang
Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan
di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2008;
24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
25 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kota Bandung;
26 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025;
27 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun Anggaran 2009
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun
Anggaran 2009;
28 Keputusan Walikota Bandung Nomor 278 tahun 2000 tentang Tata Cara
Pembentukkan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW);
29 Peraturan Walikota Bandung Nomor: 107 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pemberian dan Pertanggungjawaban Hibah dan Bantuan Sosial;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PENDAHULUAN
BAB II : MEKANISME
PELAKSANAAN
KEGIATAN
EVALUASI,
PELAPORAN
DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
BAB IV : PENUTUP
Pasal 2
Isi beserta uraian berikut format-formatnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 ayat (2), tercantum dalam Lampiran I dan II merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bandung.
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal
WALIKOTA BAN
DADA ROSAD
Diundangkan di Band
LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA BANDUNG
Nomor
:
Tanggal
:
11 MEI 2007
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMBERIAN DANA HIBAH
KEPADA RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)
KOTA BANDUNG
TAHUN ANGGARAN 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin maju dan berkembangnya
Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kota Bandung yang tumbuh dan berkembang
dengan prakarsa dan inisiatif masyarakat, keberadaan RT/RW selama ini sangat dirasakan
manfaatnya karena telah berperan dalam upaya mewujudkan dan memelihara kerukunan
bertetangga dan berwarga dalam masyarakat.
RT dan RW sebagai lembaga kemasyarakatan yang merupakan
bentuk murni
partisipasi masyarakat, turut mendukung dan membantu pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah
dalam menjalankan tugas Pemerintah, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Keberadaan RT dan RW di tengah-tengah masyarakat sebagai jembatan antara masyarakat dan
pemerintah, berguna untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang ada di masyarakat
sehingga bisa menjadi ujung tombak Pemerintah Daerah dalam melakukan pembinaan kepada
masyarakat sekaligus menjadi mata dan telinga dalam mendengar dan melihat kondisi
kemasyarakatan secara objektif. Dukungan dan bantuan yang dilakukan RT dan RW kepada
Pemerintah Daerah dilakukan dengan sukarela dan tanpa pamrih merupakan modal dasar dalam
meningkatkan partsipasi masyarakat secara keseluruhan.
Mengingat arti penting dan posisi strategis RT dan RW, maka sudah selayaknya apabila
Pemerintah Kota Bandung lebih memperhatikan dan memprioritaskan keberadaan Lembaga
Kemasyarakatan RT dan RW ini agar lebih dekat sebagai mitra kerjanya dalam memberikan
penghargaan dalam bentuk Insentif atau pemberian dan hibau untuk Peningkatan Bantuan Rukun
Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) memfokuskan pada upaya memotivasi peningkatan
kinerja RT dan RW.
B.
b.
c.
d.
C.
SASARAN
Sasaran Pemberian Hibah kepada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) adalah
Para Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) se-Kota Bandung, yang
seluruhnya berjumlah :
Ketua Rukun Warga (RW), sebanyak : 1.559
Ketua Rukun Tetangga (RT), sebanyak : 9.669
D.
Bagi Ketua Rukun Warga (RW) ditetapkan anggaran yang dapat diberikan masingmasing sebesar Rp.700.000,- (tujuh ratus rupiah).
2.
Bagi Ketua Rukun Tetangga (RT) ditetapkan anggaran yang dapat diberikan masingmasing sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
E.
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran/ Pemberian Dana hibah
kepada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) , disusun sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,
komposisi penggunaan Dana hibah kepada Rukun Tetangga (RT) dan Rukun
Warga (RW) dan sistematika penulisan.
BAB II
MEKANISME
PELAKSANAAN
KEGIATAN
PENYALURAN/
MONITORING,
EVALUASI,
PELAPORAN,
DAN
INDIKATOR
KEBERHASILAN
Bab ini menguraikan tentang monitoring, evaluasi, pelaporan, dan indikator
keberhasilan.
BAB IV
PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang penutup secara keseluruhan.
kelurahan untuk menerima bantuan Hibah kepada RT dan RW dari Pemerintah Kota
Bandung Tahun Anggaran 2010;
2.
Keua RW penerima kuasa, bertindak atas nama jabatannya dan para Ketua RT dan
RW di kelurahan masing-masing mengajukan permohonan dana hibah kepada
Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah dalam bentuk Proposal yang memuat
latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan kegiatan, rincian pembiayaan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan yang ditanda tangani oleh Keua RW penerima kuasa dengan
rekomendasi dari Camat setempat, dengan melampirkan :
a. Surat kuasa dari para ketua RW dan RT yang teregisterisasi dan ditanda-tangani
lurah masing-masing;
b. Foto copy Keputusan Pengangkatan Pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun
Warga (RW);
c. Kwitansi rangka 4 (empat) yang salah satunya bermaterai cukup yang telah di isi
nominal sesuai dengan pengaturan penggunaan komposisi anggaran dan
ditandatangani oleh calon penerima Hibah/ Ketua RW penerima kuasa;
d. Foto copy Kartu Tanda Penduduk atas nama Penerima Kuasa beserta para Ketua
RT dan RW;
e. Daftar Nominatif Penerima Hibah langsung yang telah ditanda-tangani oleh
masing-masing penerima (Ketua RT dan RW);
f. Koordinator Penerima Hibah Bantuan RT dan RW tingkat kelurahan Menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah;
g. Foto copy rekening bank atas nama penerima kuasa.
3.
4.
5.
Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) pada Dinas Pengelolaaan Keuangan dan
Aset Daerah menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) bagi para Ketua
RW penerima kuasa yang selanjutnya ditransfer melalui rekening ketua RW
penerima kuasa.
6.
C. KETENTUAN LAIN-LAIN
a.
Bagi calon penerima dana hibah/ ketua RW penerima kuasa yang meninggal
dunia/wafat sebelum waktu pencairan dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan
administrasi serta layak diberikan bantuan, proses pencairannya dapat dilaksanakan
oleh salah satu Ketua RW yang ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah RT dan RW
Kelurahan yang bersangkutan, yang dituangkan dalam Berita Acara, ditandatangani
seluruh calon penerima langsung (Ketua RT dan RW) serta diketahui oleh Lurah dan
Camat setempat, dengan melampirkan Surat Keterangan kematian dan KTP yang
diberi Kuasa..
b.
Bagi calon penerima dana hibah / ketua RW penerima kuasa yang telah dinyatakan
memenuhi persyaratan administrasi serta layak diberikan bantuan tetapi tidak dapat
hadir secara langsung pada saat pencairan dana hibah dengan alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan, maka proses pencairannya dapat dilaksanakan oleh salah
satu Ketua RW yang ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah RT dan RW Kelurahan
yang bersangkutan, yang dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani seluruh
calon penerima langsung (Ketua RT dan RW) serta diketahui oleh Lurah dan Camat
setempat.