Anda di halaman 1dari 21

2023

PANDUAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN


SERAGAM

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA


2023
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN
BUNDA JL. TUKAD UNDA NO. 1 DENPASAR –
BALI
Telp. (0361 265533) Fax. (0361 265532)
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA HARAPAN BUNDA
TENTANG
KEBIJAKAN PANDUAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
SERAGAM DI RUMAH SAKIT
NO. 042/ SK/ RSIAHB/ VII/2023

DIREKTUR RSIA HARAPAN BUNDA

Menimbang : a. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan dan asuhan yang seragam
pada pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan
serta populasi yang sama
b. Bahwa agar agar pelayanan dan asuhan yang seragam
pada pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan
serta populasi yang sama di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Harapan Bunda dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya panduan asuhan dan pelayanan pasien seragam
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
pasien di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, maka perlu memberlakukan
panduan pelayanan dan asuhan pasien seragam di
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktek Kedokteran.
4. Kepmenkes 1333/1999 Tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.

Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK HARAPAN BUNDA TENTANG KEBIJAKAN
PANDUAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
SERAGAM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN
BUNDA

Pertama Memberlakukan Panduan Pelayanan dan Asuhan Pasien


Seragam Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua Kelompok Kerja Pelayanan Asuhan Pasien bertanggung jawab
dalam mensosialisasikan panduan tersebut ke seluruh unit
terkait.
Ketiga Semua komponen yang terlibat dalam pelayanan dan asuhan
pasien terintegrasi agar mengacu pada panduan ini.
Empat Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Denpasar
Pada Juli 2023
Direktur RSIA Harapan Bunda

Dr. I G A Puriayuni
Tanggal : Juli 2023
KEBIJAKAN Lampiran SK No : 042/ SK/ RSIAHB/ VII/ 2023
RSIA HARAPAN BUNDA Revisi : 04
Halaman : 3/3

TENTANG

PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN SERAGAM DI


RUMAH SAKIT

Asuhan pasien yang seragam dikembangkan secara kolaboratif dan terefleksi sebagai berikut :
1. Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan tidak bergantung pada kemampuan pasien untuk
membayar atau sumber pembayaran
2. Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan yang diberikan oleh PPA yang kompeten tidak
bergantung pada hari atau jam yaitu 7 (tujuh) hari, 24 (dua puluh emapat) jam
3. Kondisi pasien akan menetukan sumber daya yang akan dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhannya.
4. Pemberian asuhan yang di berikan kepada pasien contoh pelayanan anastesi sama di semua unit
pelayanan di rumah sakit
5. Pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan yang sama akan menerima tingkat asuhan keperawatan
yang sama di semua unit pelayanan dirumah sakit.
6. Keseragaman dalam memberikan asuhan pada semua pasien akan menghasilkan penggunaan sumber
daya yang efektif dan memungkinkan dilakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang sama di semua unit
pelayanan rumah sakit.
7. Penerapan serta penggunaan regulasi dan form dalam bidang klinis antara lain metode asesmen IAR
(Informasi, Analisis, Rencana), form asesmen awal, asesmen ulang, PPK, alur klinis terintegrasi/clinical
pathway, pedoman manajemen nyeri, dan regulasi untuk berbagai tindakan.

Direktur
RSIA Harapan
Bunda

dr. I G A Puriayuni
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku panduan yang berjudul ”Panduan
Pelayanan dan Asuhan Pasien Seragam Di RSIA Harapan Bunda” tepat pada waktunya.
Penyusunan buku panduan ini bertujuan sebagai bahan acuan dan standar dalam
melaksanakan pelayanan dan asuhan pasien di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda.
Sehingga pelayanan yang dihasilkan mempunyai mutu, efektifitas, serta efisiensi sesuai
dengan yang diharapkan. Dalam penyusunan buku panduan ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak untuk itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih.
Dalam penyusunan buku panduan ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua di
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda.

Denpasar, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................ii

PANDUAN PELAYANAN
PASIEN.................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan.............................................................................1

BAB II RuangLingkup…...................................................................2

BAB III Kebijakan………………………………………………,.....3

BAB IV Tata Laksana…....................................................................4

BAB IV Dokumentasi.......................................................................11

LAMPIRAN

i
PANDUAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
SERAGAM
RSIA HARAPAN BUNDA

DISUSUN TIM PENYUSUN


Tanggal : Juli 2023 PAP RSIA HARAPAN BUNDA

i
BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan yang seragam adalah pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan
pelayanan yang sama berhak mendapatkan kualitas asuhan yang sama, untuk
melaksanakan prinsip kualitas yang setingkat yang menghasilkan pelayanan yang seragam
tanpa membedakan status social, ekonomi, budaya, agama, dan waktu pelayanan yang
diberikan oleh praktisi yang kompeten dan memadai serta tidak tergantung waktu,
pemberian asuhan keperawatan yang sama di seluruh Rumah Sakit.
Asuhan pasien meliputi Pelayanan kedokteran dan keperawatan yang diberikan
mengacu pada standart prosedur yang ada, baik dari segi medis maupun keperawatan dan
profesi lain serta SPO sesuai dengan perundang undangan yang berlaku dan sesuai standar
profesi. Asuhan pasien diberikan dengan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan asuhan
pasien bersifat dinamis dan melibatkan praktisi pelayanan dan unit pelayanan
Asuhan kepada pasien direncanakan dan ditulis di rekam medis, direncanakan oleh
DPJP, perawat dan pemberi pelayanan dalam waktu 24 jam sesudah rawat inap. Rencana
asuhan pasien harus bersifat individu dan berdasarkan data asesmen awal pasien, rencana
asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian sasaran,
kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan, berdasarkan hasil
asesmen ulang atas pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan, di review dan di verifikasi
oleh DPJP dengan mencatat kemajuannya dan dicatat pada rekam medis pasien oleh
pemberi pelayanan.
Pelayanan pasien di Rumah Sakit adalah pelayanan kesehatan yang memerlukan
perencanaan dari petugas kesehatan yang berkesinambungan sesuai kebutuhan asuhan
pasien. Keseragaman pelayanan/ standarisasi pelayanan di rumah sakit adalah pasien
dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama mendapatkan kualitas
asuhan yang sama, untuk melaksanakan prinsip kualitas yang setingkat yang menghasilkan
pelayanan yang seragam tanpa membedakan status social, ekonomi, budaya, agama, dan
waktu pelayanan dan diberikan oleh praktisi yang kompeten dan memadai serta tidak
tergantung waktu.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

I. Pelaksanaan panduan ini adalah semua tenaga kesehatan (dokter, perawat,


farmasi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya), staf di ruang rawat, administrative
dan staf pendukung yang semuanya berkompeten untuk memberikan asuhan pada
pasien.
II. Panduan ini ditetapkan kepada semua pasien disetiap pelayanan yang tersedia di RSIA
Harapan Bunda. Meliputi :
A. Pelayanan Rawat Jalan
Meliputi Poli anak, poli umum, poli kandungan, poli bedah, poli penyakit dalam
dan laboratorium
B. Pelayanan UGD
a. Pelayanan kasus emergensi
1) Identifikasi pasien kasus emergensi atau berisiko tinggi terjadinya kasus
emergensi dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.
2) Tenaga medis yang bertugas ditempat dengan risiko terjadinya kasus
emergensi tinggi agar dilakukan pelatihan.
b. Pelayanan resusitasi
1) Resusitasi dapat dilakukan seluruh unit rumah sakit.
2) Karyawan yang bertugas di semua unit rumah sakit agar dilatih untuk
dapat melakukan resusitasi dasar.
3) Resusitasi lanjut dilakukan oleh tim yang terlatih dengan nama Tim
Code Blue dengan membawa alat-alat dan obat resusitasi yang
diperlukan.
C. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Rawat Inap meliputi : Ruang HCU, Ruang Bersalin, Ruang
Perinatologi dan Ruang Rawat Inap dilaksanakan dalam 24 jam.
D. Pelayanan Ruang Operasi
Pelayanan Ruang Operasi dilaksanakan dalam 24 jam, operasi elektif
dikerjakan pada jam kerja (08.00– 16.00 WIB) dan dilanjutkan dengan system on call
jika ada tindakan cito.

2
BAB III
KEBIJAKAN
ASUHAN PASIEN YANG SERAGAM DI RUMAH SAKIT

1. Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan tidak bergantung pada kemampuan
pasien untuk membayar atau sumber pembayaran

2. Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan yang diberikan oleh PPA yang
kompeten tidak bergantung pada hari atau jam yaitu 7 (tujuh) hari, 24 (dua puluh emapat)
jam
3. Kondisi pasien akan menetukan sumber daya yang akan dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhannya.
4. Pemberian asuhan yang di berikan kepada pasien contoh pelayanan anastesi sama di semua
unit pelayanan di rumah sakit
5. Pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan yang sama akan menerima tingkat asuhan
keperawatan yang sama di semua unit pelayanan dirumah sakit.
6. Keseragaman dalam memberikan asuhan pada semua pasien akan menghasilkan
penggunaan sumber daya yang efektif dan memungkinkan dilakukan evaluasi terhadap
hasil asuhan yang sama di semua unit pelayanan rumah sakit.
7. Penerapan serta penggunaan regulasi dan form dalam bidang klinis antara lain metode
asesmen IAR (Informasi, Analisis, Rencana), form asesmen awal, asesmen ulang, PPK,
alur klinis terintegrasi/clinical pathway, pedoman manajemen nyeri, dan regulasi untuk
berbagai tindakan.

3
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Pasien Masuk Rumah Sakit


• Pasien masuk ke Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda dapat melalui
poliklinik untuk kondisi yang stabil dan tidak membutuhkan pelayanan
emergensi.
• Pelayanan dan asuhan pasien di semua poliklinik Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Harapan Bunda dilaksanakan setiap hari kecuali hari minggu, hari libur
nasional dan cuti bersama. Poli pagi dimulai jam 09:00 Wita sampai pukul
12:00 atau sampai semua pasien dihari tersebut dan dipoli yang bersangkutan
semua terlayani.Poli sore dimulai jam 16:00 Wita sampai pukul 21:00 atau
sampai semua pasien dihari tersebut dan dipoli yang bersangkutan semua
terlayani.
• Pelayanan dan asuhan pasien di semua poliklinik Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Harapan Bunda dilaksanakan oleh PPA yang kompeten.
• Pasien dengan kebutuhan asuhan dan pelayanan emergensi dapat masuk ke
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda melalui UGD dengan pelayanan
24 jam.
• Pelayanan dan asuhan pasien di UGD Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan
Bunda diawali dengan proses skrining yang dilakukan pada kontak pertama
untuk menetapkan apakah pasien dapat dilayani atau perlu rujukan ke rumah
sakit lain.
• Skrining di UGD dilaksanakan melalui kriteria triage, pemeriksaan fisik,
psikologik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
• Kebutuhan darurat, mendesak atau segera, diidentifikasi dengan proses triage
untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi.
• Semua pasien yang masuk ke Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda
melalui poliklinik maupun UGD, dilakukan registrasi terlebih dahulu di satu
pintu (loket pendaftaran).

B. Pelayanan Unit
• Pelayanan Unit Gawat Darurat, Ruang Bersalin, Ruang Perinatologi, Rawat
4
Inap, Kamar Operasil, Farmasi dan unit loket pendaftaran dilaksanakan dalam
waktu 24 jam,
• Pelayanan Unit Rawat Jalan dilaksanakan sesuai dengan waktu efektif (hari
kerja).
• Pelayanan berorientasi pada keselamatan pasien dengan fokus pelayanan pada
pasien (patient central care)

• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dikoordinasikan dan diintegrasikan oleh


semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
• Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa elemen antara lain
oleh :
• Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sebagai pimpinan klinis/
ketua tim PPA (clinical leader).
• PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional,
menggunakan alur klinis/ clinical pathway, perencanaan pemulangan
pasien terintegrasi/ integrated discharge planning.
• Manajer Pelayanan Pasien/ Case Manager menjaga kesinambungan
pelayanan.
• Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam
asuhan bersama PPA harus memastikan:
• Asuhan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang unik
berdasar atas asesmen;
• Rencana asuhan diberikan kepada tiap pasien;
• Respons pasien terhadap asuhan dimonitor;
• Rencana asuhan dimodifikasi bila perlu berdasar atas respons pasien.
• Seluruh staf di rumah sakit bertugas sesuai dengan standar profesi, pedoman/
panduan dan standar prosedur operasional yang berlaku kepada setiap pasien
• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan pasien yang seragam bagi semua pasien
dicatat dalam dalam formulir pencatatan terintegrasi di rekam medik pasien
dengan metoda Informasi Analisis dan Rencana(IAR) oleh DPJP dan PPA
lainnya
• Seluruh staf Rumah Sakit Ibu Dan Anak Harapan Bunda dalam melaksanakan
pekerjaannya wajib selalu sesuai dengan ketentuan kesehatan dan keselamatan
kerja rumah sakit (K3RS), termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri
(APD)

5
C. Identifikasi
• Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien
• Prosedur identifikasi menggunakan nama, tanggal lahir, nomor rekam medis
disesuaikan dengan tanda pengenal resmi pasien
• Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah,
sebelum pengambilan sampel darah dan specimen lain untuk pemeriksaan
laboratorium klinis, serta sebelum tindakan/ prosedur lainnya.
• Gelang identifikasi berwarna kuning untuk pasien berisiko jatuh, gelang
identifikasi berwarna merah untuk pasien alergi, gelang identifikasi putih
untuk pasien yang belum jelas jenis kelaminnya, dan gelang identifikasi warna
unggu untuk pasien DNR
• Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi
kegawatdaruratan pasien di UGD, ruang perawatan HCU, kamar operasi
dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas pasien.

D. Asesmen Pasien
• Semua pasien yang dilayani dirumah sakit diidentifikasi masalah kesehatan
dan kebutuhan melalui proses assesmen awal dan assesemen ulang termasuk
asesemen nutrisi, nyeri, risiko jatuh dan lainnya yang diperlukan dalam
menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan pasien.
• Hanya mereka yang berkompeten sesuai perijinan, undang-undang dan
peraturan yang berlaku dan sertifkasi dapat melakukan assesmen
• Assesmen awal dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap termasuk
menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge)
• Semua pasien dilakukan assesmen ulang pada interval tertentu atas dasar
kondisi dan pengobatan untuk menilai respon terhadap pengobatan dan
tindakan serta untuk merencanakan pengobatan dan tindakan selanjutnya

E. Dokter Penannggung Jawab Pasien (DPJP)


• Semua pasien dirawat oleh DPJP utama dan DPJP tambahan dalam hal ini
adalah spesialis tanpa melihat kelas perawatan pasien.

6
• DPJP utama di HCU adalah dokter spesialis anestesi sedangkan dokter
spesialis yang merawat pasien dari awal masuk, serta spesialis lainnya sesuai
dengan masalah medis pasien adalah DPJP tambahan.
• DPJP utama bertanggung jawab terhadap semua pelayanan pasien dan
memverifikasi proses pelayanan setiap 24 jam dalam CPPT.
• DPJP wajib melakukan visite setiap hari tanpa memandang hari-hari tertentu
dan bila berhalangan wajib mengoperkan ke DPJP dengan bidang yang sama
dengan menandatangani form alih DPJP
• Bila pasien divisite oleh dokter jaga, DPJP wajib melakukan supervisi,
memberikan notasi dan memverifikasi hasil visite dimaksud pada lembar
CPPT
• DPJP wajib memenuhi hak setiap pasien yang berkaitan dengan asuhan tanpa
memandang kelas perawatan pasien.

F. Pelayanan Pasien Risiko Tinggi Dan Pelayanan Risiko Tinggi


• Rumah sakit memberikan pelayanan resusitasi di rumah sakit
• Rumah sakit mengidentifikasi staf untuk dilatih memberikan resusitasi yaitu
staf medis dan non medis (satuan pengaman RS, sopir, staf administrasi, staf
penunjang, cleaning servis)

• Rumah sakit mengatur penanganan, penggunaan dan pemberian produk


darah

• Pasien dengan risiko bunuh diri


• Rumah sakit mengatur perawatan pasien yang menderita penyakit menular
dan penurunan kekebalan tubuh (immune-suppressed)

• Rumah sakit mengatur penggunaan alat pengekang (restraint)


• Rumah sakit mengatur perawatan pasien lanjut usia, orang dengan
keterbatasan, anak-anak, dan populasi yang berisiko diperlakukan tidak
senonoh/kekerasan fisik

G. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur Tepat Pasien Operasi


• Semua pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan, digunakan suatu
tanda yang segera dikenali untuk diidentifikasi lokasi operasi dan melibatkan
7
pasien dalam pemberian tanda.
• Menggunakan checklist untuk verifikasi pra operasi tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang
diperlukan tersedia, tepat/ benar dan fungsional
• Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat/ mendokumentasikan
prosedur “sign-in/ sebelum dianetesi, sebelum insisi/time-out,
sign-out/sebelum keluar kamar operasi”.

H. Penundaan Pelayanan
Dalam hal dilakukan penundaan pelayanan dan atau pengobatan yang didasarkan
pada hal-hal yang dianggap perlu oleh PPA, pasien/ keluarga pasien diberikan
informasi dan dimintakan persetujuan.

I. Penolakan Pelayanan Dan Pengobatan


• Rumah sakit menghormati hak pasien dan keluarga untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan dengan menandatangani form penolakan tindakan
dan atau pengobatan
• Rumah sakit menghormati pasien dan keluarganya tentang keinginan dan
pilihan pasien untuk menolak pelayanan resusitasi atau pemberhentian
pengobatan bantuan hidup dasar (DNR/ Do Not Resuscitate), dengan
menandatangani form penolakan tindakan dan atau pengobatan.
• Dalam hal kondisi DNR yang diputuskan oleh PPA, wajib dilakukan
informed consent kepada keluarga pasien.

J. Transfer/ Perpidahan Antar Unit Dalam Rumah Sakit


• Penerimaan atau perpindahan pasien antar unit pelayanan ditentukan dengan
kriteria yang sudah ditetapkan.
• Perpindahan pasien antar unit perawatan dalam rumah sakit menggunakan
form perpindahan pasien antar unit/ ruang perawatan.

K. Transfer Keluar Rumah Sakit/ Rujukan


• Rujukan ke rumah sakit lainnya didasarkan pada pertimbangan kekurangan
sumber daya dan fasilitas yang dimiliki yang dapat dipenuhi oleh rumah sakit
tempat rujukan. 8
• Rujukan atau transfer ke rumah sakit lain juga dapat dilakukan atas dasar
permintaan pasien/ keluarga pasien dengan alasan tertentu yang disetujui oleh
DPJP
• Proses transfer harus memperhatikan waktu merujuk yang tepat, rumah
sakit rujukan yang tepat, dilakukan oleh petugas yang kompeten dan
dengan cara dan alat transportasi yang tepat dengan sebelumnya
menghubungi RS rujukan terlebih dahulu.
• Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit
penerima
• Assesemen dilakukan sebelum proses rujukan dan memuat alasan dirujuk
dengan jelas dengan memperhatikan poin a dan b di atas, dan
didokumentasikan didalam rekam medis pasien (CPPT)
• Rujukan selalu disertai dengan surat rujukan sebagai bahan timbang
terima tertulis ke RS rujukan.

L. Pemulangan Pasien
1. Pasien dipulangkan bila semua DPJP menyatakan atas dasar kondisi
pasien layak untuk dipulangkan
2. Semua PPA bertanggung jawab atas pelayanan pemulangan pasien
dengan mengisi form discharge planning pasien yang terintergrasi,
resume keluar pasien dan mempertimbangkan kesiapan pasien/ keluarga
untuk melakukan perawatan secara mandiri.

M. Pelayanan Pasien Terminal


Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh
hormat dan kasih sayang pada akhir kehidupan

N. Pelayanan Pasien Meninggal


• Setiap pasien yang meninggal, sebelumnya dilakukan penanganan oleh
tim Code Blue Harapan Bunda
• Yang menyatakan pasien meninggal adalah Dokter jaga (lider) tim CB
dan menandatangani surat keterangan kematian
• Jenasah diperlakukan secara manusiawi dengan melakukan perawatan jenasah
di ruangan dan diobservasi selama 2 jam selanjutnya jenasah diambil oleh
petugas rumah duka yang sudah bekerja sama dengan RSIA harapan Bunda atau
langsung diambil oleh pihak keluarga pasien untuk proses selanjutnya
9
• Pasien yang meninggal diberikan KIE keluarganya mulai dari
proses penurunan kondisi sampai pasien dinyatakan meninggal
dan didokumentasikan.
• Semua proses resusitasi didokumentasikan dalam CPPT

1
BAB V

DOKUMENTASI

Semua rangkaian pelayanan pasien dilakukan secara seragam, terkoordinasi


dan terintegrasi dalam suatu rekam medik agar asuhan yang diterima oleh pasien
terencana dengan baik, terpantau sehingga pelayanan yang diberikan dapat secara
optimal dan sesuai dengan kebutuhan asuhan pasien. Semua pelayanan yang
diberikan kepada pasien baik pelayanan medis maupun pelayanan perawatan
terintegrasi dan di dokumentasikan dalam medical record pasien seperti CPPT,
informed consent, form orientasi dan edukasi terintegrasi, form asessement,
discharge plaining dan form lainnya dalam rekam medis pasien dan dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

1
LAMPIRAN

1. SPO Asuhan Pasien Yang Seragam Di Rumah Sakit (SPO/ D/ 042/VII/2023)


ASUHAN PASIEN YANG SERAGAM DI RUMAH
SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/D/ 042/VII/2023 04 1/2

Disahkan,
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Ibu dan
Anak Harapan Bunda
STANDAR Juli 2023
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr I G A Puriayuni

PENGERTIAN Pelayanan yang seragam adalah setiap pasien dijamin akan menerima
pelayanan medis dengan kualitas asuhan yang sama dan sesuai
dengan tata kelola klinis yang berlaku di Rumah Sakit tanpa
membeda-bedakan status ekonomi sosial dan budaya, agama, maupun
waktu pelayanan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk terlaksananya asuhan
medis dan asuhan keperawatan yang seragam sesuai dengan standar
dan bermutu tinggi
KEBIJAKAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur No. 042/SK/RSIAHB/ VII/
2023 tentang tentang Pelayanan Dan Asuhan Pasien Yang Seragam
di RSIA Harapan Bunda
PROSEDUR 1. Proses Pelayanan Medis dan keperawatan di RSIA HARAPAN
BUNDA harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien serta seragam tanpa membeda-bedakan status social
pasien..
2. Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang
sama berhak mendapat kualitas asuhan yang sama.
3. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai, yang
diberikan oleh praktisi yang kompeten tidak tergantung atas hari-
hari tertentu atau waktu tertentu.
4. Setiap pasien harus dapat ditentukan diagnosisnya secara tepat
berdasarkan standar yang dimiliki Rumah sakit, bila dalam waktu
tertentu belum dapat ditegakkan harus dilakukan assesmen yang
melibatkan berbagai disiplin ilmu terkait.
5. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien seperti pelayaan
anestesi, pembedahan, nutrisi, penanganan nyeri, dll harus sama di
seluruh rumah sakit.
6. Pasien dengan kebutuhan asuhan medis dan keperawatan yang
sama menerima asuhan medis dan keperawatan yang sama di
seluruh rumah sakit.
7. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan
ASUHAN PASIEN YANG SERAGAM DI RUMAH
SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/ D/042/VII/2023 04 2/2

menghormati hak pasien di seluruh rumah sakit


9. Setiap Klinik dan ruangan di RSIA Harapan Bunda
mengaplikasikan pelayanan yang seragam sesuai dengan situasi
dan kondisi serta kemampuannya. Keseragaman pelayanan
diterjemahkan kedalam SPO dan Panduan pelayanan di pelayanan:
a. Poli Bedah
b. Poli Penyakit dalam
c. Poli Anak
d. Poli Kebidanan dan Kandungan
e. Laboratorium
f. Ruang Operasi
g. HCU
h. UGD
10. Kooordinasi pelayanan kesehatan diintegrasikan dalam berbagai
kegiatan dan dibicarakan dalam laporan terpadu setiap hari sesuai
dengan SPO laporan terpadu dan terintegrasi
11. Pasien yang bermasalah dalam prosedur pelayanan, teknis medis,
pelayanan farmasi, dan penyediaan sarana dan prasarana yang
dipandang perlu akan dibicarakan dalam rapat khusus komite
medik , dalam pembicaraan kasus sulit maupun dalam laporan
kematian .
12. Untuk menjamin keseragaman kualitas pelayanan di luar jam
kerja maupun pada hari libur berlaku Panduan pelayanan medis
di luar jam dinas.
13. Panduan pelaksanaan DPJP di rsia Harapan Bunda harus
menjamin proses pelayanan yang seragam di seluruh rumah sakit
3. R. Rawat Inap.
4. R. Rawat Jalan.
5. Ruang Operasi
UNIT TERKAIT
6. Unit Gawat Darurat
7. Unit Penunjang.
8. Semua Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai