Anda di halaman 1dari 14

PERSIAPAN

PERSALINAN

Maderisna
Langkah I : Membuat rencana persalinan
 Tempat persalinan
 Memilih tenaga kesehatan terlatih
 Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
 Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
 Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut
 Siapa yang akan menjaga ibu jika keluarganya
tidak ada
Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan
keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat
pengambil keputusan tidak ada.

Penting bagi bidan dan keluarga untuk


mendiskusikan :
– Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
?
– Siapa yang akan membuat keputusan jika
pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan ?
Langkah III:
Mempersiapkan Sistem Transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan
– Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
– Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika
terjadi kegawatdaruratan
– Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
Langkah IV : Membuat rencana/pola
menabung
– Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah
uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama
kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak
sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau
mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai
dana yang diperlukan.
– Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan .Ia
dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti pembalut
wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan
persalinan.

Langkah V:
Mempersiapkan Langkah Yang Diperlukan Untuk
Persalinan
Persiapan untuk bayi :

– . Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)


– Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
– Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali
pakai.
– Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
– Bedak, minyak angin.
– Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan
pulang
Kebersihan Diri & Aktivitas yg dapat
dilakukan menjelang persalinan...

 Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan


mengurangi kemungkinan adanya kuman yang
masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi
terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses
persalinan.

 Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah


untuk mengeluarkan tinja.
 Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang
dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan
mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.

 Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk


berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.

 Ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama


menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.
PERSIAPAN KELUARGA

– Bagi ibu dan keluarga yang akan menjalani persalinan ini adalah saat-saat
yang paling menguras emosi dan paling menegangkan.
– Karena persalinan adalah hal yang menakutkan dan menyakitkan bagi ibu
maka dari itu pastikan ibu mendapat asuhan sayang ibu selama persalinan
salah satu asuhan sayang ibu yang dimaksud adalah adanya
pendampingan dari orang terdekat sehingga ada dukungan emosional
yang dapat membantu menyiapkan mental dan membuat ibu merasa
lebih nyaman dan aman.
Peran aktif suami dalam memberikan semangat, rasa
sayang kepada istri diharapkan dapat ditunjukkan
suami selama proses persalinan berlangsung. Hal ini
diharapkan dilakukan suami demi kenyamanan ibu
bersalin serta keberhasilan proses persalinannya.
Apabila ibu ingin ada kehadiran suami atau orang
terdekat menemaninya selama proses persalinan
harus dihargai keinginan tersebut. (Depkes RI, 2012).
– Dampak positif lain yang didapat apabila
persalinan ibu didampingi suami adalah
keadaan emosi ibu yang menjadi lebih stabil
sehingga akan berpengaruh terhadap
pengeluaran hormon oksitosin yang dalam
fungsinya membantu dalam peroses
pengeluaran bayi, sehingga persalinan dapat
menjadi lancar dan mudah (Guyton, 1997).
Peran PENTING Suami
dalam Memperlancar Proses
Persalinan
Pada saat proses persalinan nanti pendampingan persalinan
harus memahami dengan tepat peran apa yang dilakukan.
Proses pendampingan secara aktif selama proses persalinan
sangat diharapkan demi terwujudnya peran suami ideal. Dari
tingkat kesiapan suami mendampingi istri saat persalinan
tidak semua memiliki kesamaan. Jenis peran pendampingpun
berbeda-beda. Dalam proses persalinan biasanya ada tiga
jenis peran yang dilakukan oleh pendamping atau suami yaitu
peran sebagai fasilitator, partisipator, dan motivator (Bobak
dkk 2004).
Buah nanas buah ceri
Dicampur gula enak sekali
Cukup sekian pertemuan kali ini
Semoga bisa bertemu lagi kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai