Anda di halaman 1dari 17
on ° RUMAH SAKIT K& MURNI TEGUH TUBAN BALI PANDUAN PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL RUMAH SAKIT MURNI TEGUH TUBAN BALI ___ 2022 4 y s a 2 Or e e RUMAH SAKIT K MURNI TEGUH TUBAN BALI LJ. Raya Tuban No.1A/45, Kuta 80361, Kab.Badung - Ball |Telp. 0361 - 2090700 | Website. woww.rsmurniteguh.com KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MURNI TEGUH TUBAN BALI NOMOR : 293/SK/MTTB/V/2022 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH TUBAN BALI DIREKTUR RUMAH SAKIT MURNI TEGUH TUBAN BALL MENIMBANG a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RS Muri Teguh Tuban Bali maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan unit rawat inap yang bermutu tinggi; b. Bahwa agar dalam pelayanan RS Mumi Teguh Tuban Bali dapat terencana dengan baik perlu adanya panduan pelayanan pasien tahap terminal di RS Murni Teguh Tuban Bali ¢. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur RS Murni Teguh ‘Tuban Bali 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/IIV/2008 tentang Rekam Medis; 6. Surat Edaran Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomor Y.M 0.2.04.3.5.2504 tanggal 10 Juni 1997 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit; 7. Nota Penunjukan Nomor: 820/151/BSS/2016 tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Direktur RSMurni Teguh Tuban Bali; er e e RUMAH SAKIT K MURNI TEGUH TUBAN BALI Hake) Zomorrow ore) Houllly JI. Raya Tuban No.1A/46, Kuta 80364, Kab Badung - Ball |Telp. 0364 - 2090700 | Website. www.rsmurniteguh.com 8. Keputusan Direktur Nomor: 293/SK/MTTB/V/2022 Tentang Kebijakan Hak Dan Kewajiban Pasien di RS Murni Teguh Tuban Bali, 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK 01.07/Menkes/1128/2022 tentang Akreditasi Rumah Sakit; MEMUTUSKAN MENETAPKAN PERTAMA : Pemberlakuan Keputusan Direktur Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali tentang Pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal di Rumah Sakit Mumi Teguh Tuban Bali. KEDUA : Pemberlakuan Panduan Pelayanan Tahap Terminal sebagaimana tercantum dalam lampiran ini. KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal penetapannya dan apabila kemudian hari di dapatkan kekeliruan, akan diperbaiki sebagaiamana mestinya. adung 1 Mei 2022 Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali Direktur, A aU. dr. 1 Gusti Naural! Wardana, MPH KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena akhimya kita dapat menyelesaikan Pemberlakuan Panduan Pemberian Pelayanan Pasien Terminal. Kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun dan pihak yang telah membantu menyediakan waktunya untuk menyelesaikan Pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien Terminal. Kami menyadari masih ada kekurangan yang terdapat dalam buku Panduan ini. Dengan demikian, diharapkan dapat dilakukan revisi secara berkala schingga kekurangan yang ada saat ini dapat diperbaiki. ‘Akhimya kami mengharapkan buku Panduan ini akan berguna dalam seluruh pelayanan di Rumah Sakit Mumi Teguh Tuban Bali sehingga pelayanan di Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali ‘menjadi lebih baik. Untuk itu, saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang sangat kami nantikan, Badung, 30 Ysi ga? Direktur,, e CEA Ma DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BABI PENDAHULUAN. BABIL — RUANG LINGKUP BABII. TATA LAKSANA.. BABIV — PENUTUP... ti 12. 13. BABI DEFINISI Kondisi Terminal adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh cedera atau penyakit dimana terjadi kerusakan organ multiple yang dengan pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini tak mungkin lagi dapat dilakukan perbaikan sehingga akan menyebabkan kematian dalam rentang waktu yang singkat. Pengaplikasian terapi untuk memperpanjang/ mempertahankan hidup hanya akan berefek dan memperlama proses penderitaan/sekarat pasien. Pasien Tahap Terminal adalah pasien dengan kondisi terminal yang makin lama makin memburuk Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit Mati Klinis adalah henti nafus (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi (jantung) total dengan semua aktivitas otak terhenti,tetapi tidak ireversibel. Mati Biologis adalah proses mati/rusaknya semua jaringan, dimulai dengan neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1 jam tanpa sirkulasi, diikuti oleh jantung, ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotik selama beberapa jam atau hari. Mati Batang Otak adalah keadaan dimana terjadi kerusakan seluruh isi saraf/neuronal intrakranial yang tidak dapat pulih termasuk batang otak dan serebelum. Alat Bantu Napas(Ventilator) adalah alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi. Witholding life support adalah penundsan bantuan hidup Withdrowing life support adalah penghentian bantuan hidup |. Mengelola Akhir Kehidupan (End of Life) adalah pelayanan tindakan penghentian bantuan hidup (Withdrowinglife support) atau penundaan bantuan hidup (Witholding life support) Informed Consent dalam profesi kedokteran adalah pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup (informed)tentang kedokteran yang dimaksud. Donasi Organ adalah tindakan memberikan organ tubuh dari donor kepada resipien. Perawatan Paliatif adalah upaya medik untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas hidup pasien dalam kondisi terminal. Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 1 BABII RUANG LINGKUP 1.1 Aspek Keperawatan Banyak masalah yang melingkupi kondisi terminal pasien, yaitu mulai dari titik yang actual dimana pasien dinyatakan kritis sampai diputuskan meninggal dunia atau mati. Seseorang dinyatakan meninggal/mati apabila fungsi jantung dan paru berhenti,kematian sistemik atau kematian sistem tubuh lainnya terjadi dalam beberapa menit,dan otak merupakan organ besar pertama yang menderita kehilangan fungsi yang ireversibel, selanjutnya organ-organ lain akan mati. Respon pasien dalam kondisi terminal sangat individual tergantung kondisi fisik,psikologis, sosial yang dialami, schingga dampak yang ditimbulkan pada tiap individu juga berbeda.Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan oleh pasien terminal, Menurut Elisabeth Kiibler-Ross, M.D., ada 5 fase menjelang kematian,yaitu: a) Denial (fase penyangkalan/pengingkaran diri) Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia menderita penyakit yang parah dan dia tidak dapat _menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya.Penyangkalan ini merupakan mekanisme pertahanan yang acap kali ditemukan pada hampir setiap pasien pada saat pertama ‘mendengar berita mengejutkan tentang keadaan dirinya. b) Anger (fase kemarahan) Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan meninggal. Masanya tiba dimana ia mengakui,bahwa kematian memang sudah dekat. Tetapi kesadaran ini seringkali disertai dengan munculnya ketakutan dan kemarahan, Kemarahan ini seringkali diekspresikan dalam sikap rewel dan mencari-cari kesalahan pada pelayanan di rumah sakit atau di rumah. Umumnya pemberi pelayanan tidak menyadari,bahwa tingkah laku pasien sebagai ekspresi dari frustasi yang dialaminya. Sebenamya yang dibutuhkan pasien adalah pengertian,bukan argumentasi-argumentasi dari orang-orang yang tersinggung oleh karena kemarahannya. ©) Bargaining (fase tawar menawar) Ini adalah fase di mana pasien akan mulai menawar untuk dapat hidup sedikit lebih lama lagi atau dikurangi penderitaannya. Mereka bisa menjanjikan macam-macam hal kepada Tuhan,"Tuhan, kalau Engkau menyatakan kasih-Mu, dan keajaiban kesembuhan-Mu, maka aku akan mempersembahkan seluruh hidupku untuk melayani Mu." 4) Depresion (fase depresi) Setelah ternyata penyakitnya makin parah, tibalah fase depresi. Penderita merasa putus asa melihat masa depannya yang tanpa harapan, ©) Acceptance (fase menerima/pasrah) Tidak semua pasien dapat terus menerus bertahan menolak kenyataan yang ia alami. Pada umumnya, setelah jangka waktu tertentu mereka akan dapat menerima kenyataan, bahwa kematian sudah dekat. Mereka mulai kehilangan 2 kegairahan untuk berkomunikasi dan tidak tertarik lagi dengan berita dan_persoalan- persoalan di sekitarnya, Pasien dalam kondisi terminal akan mengalami berbagai masalah baik fisik, psikologis, maupun sosio-spiritual, antara lain: 1. Problem oksigenisasi; nafas tidak teratur, cepat atau lambat, pemnafasan cheyne stokes, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental; agitasi-gelisah, tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi sekret, nadi ireguler. 2. Problem eliminasi; Konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat peristaltik, kurang diet serat dan asupan makanan juga mempengaruhi konstipasi, inkontinensia fekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau kondisi penyakit (mis Ca Colon), retensi urin, inkontinensia urin terjadi akibat penurunan kesadaran atau kondisi penyakit misalnya Trauma medulla spinalis, oliguri terjadi seiring penurunan intake cairan atau kondisi penyakit misalnya Gagal ginjal 3. Problem nutrisi dan cairan; asupan makanan dan cairan menurun,peristaltik menurun,distensi abdomen, kehilangan BB, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan, dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun, 4. Problem suhu; ekstremitas dingin, kedinginan schingga harus memakai selimut. 5. Problem sensori; Penglihatan menjadi kabur,reflex berkedip hilang saat mendeka kematian, menyebabkan kekeringan pada korea, Pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi_ menjadi menurun. Penglihatan kabur_pendengaran berkurang, sensasi menurun, 6. Problem nyeri; ambang nyeri_ menurun, pengobatan nyeri dilakukan secara intravena, pasien harus selalu didampingi untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan 7. Problem kulit dan mobilitas; seringkali tirah baring lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan posisi yang sering. 8. Masalah psikologis;pasien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa. 1.2 Perawatan Paliatif Perawatan paliatif bertujuan mencapai quality of life dan quality of death.Perawatan paliatif menyangkut psikologis, spiritualis, fisik, keadaan sosial.Terkait hal ini, memberikan pemahaman bagi keluarga dan pasien sangat penting agar keluarga mengerti betul bahwa pasien tidak akan sembuh, sehingga mereka akan memberikan perhatian dan kasih sayang diakhir kehidupan pasien tersebut. 1.3 Aspek Medis Kebanyakan kalangan dalam dunia kedokteran dan hukum sekarang ini mendefinisikan kematian dalam pengertian mati otak (MO) walaupun jantung mungkin masih berdenyut dan ventilasi buatan (ventilator) dipertahankan. Akan tetapi banyak pula yang memakai Konsep mati batang otak (MBO) sebagai pengganti MO dalam penentuan mati. Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 3 Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kedokteran maka banyak han pengobatan yang berguna memberi bantuan hidup terhadap pasien tahap terminal. Pilihan seringkali menimbulkan dilema terutama bagi keluarga pasien karena mereka menyadari bahwa tindakan tersebut bukan upaya penyembuhan dan hanya akan menambah penderitaan pasien. Keluarga menginginkan sebuah proses di mana berbagai intervensi medis (misalnya pemakaian ventilator) tidak lagi diberikan kepada pasien dengan harapan bahwa pasien akan meninggal akibat penyakit yang mendasarinya. Ketika keluarga atau wali meminta dokter menghentikan bantuan hidup (withdrawing life support)atau menunda bantuan hidup (withholding life support) terhadap pasien tersebut,maka dokter harus menghormati pilihan tersebut. Pada situasi tersebut, dokter memiliki legalitas dimata hukum dengan syarat sebelum keputusan penghentian atau penundaan bantuan hidup dilaksanakan,tim dokter telah memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang kondi terminal pasien dan pertimbangan keputusan keluarga atau wali tertulis dalam informed consent. Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 4 BAB IIL PELAKSANAAN 2.1 Aspek Keperawatan A. Asesmen Keperawatan Perawat dapat berbagi penderitaan pasien menjelang ajal dan mengintervensi dengan melakukan asesmen yang tepat sebagai berikut: 1. Asesmen tingkat pemaham: pasien &/keluarg: Closed Awareness:pasien dan atau keluarga percaya bahwa pasien akan segera sembuh. Mutual Pretense: keluarga mengetahui kondisi terminal pasien dan tidak membicarakannya lagi, Kadang-kadang keluarga menghindari percakapan tentang kematian demi menghindarkan dari tekanan, Open Awareness: keluarga telah mengetahui tentang proses kematian dan tidak merasa keberatan untuk memperbincangkannya walaupun terasa sulit dan sakit Kesadaran ini membuat keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan ‘masalah-masalah,bahkan dapat berpartisipasi dalam merencanakan pemakaman, Pada tahapan ini, perawat atau dokter dapat menyampaikan isu yang sensitif b keluarga seperti autopsi atau donasi organ 2, Asesmen faktor fisik pasien Pada kondisi terminal atau menjelang ajal, pasien dihadapkan pada berbagai masalah menurunnya fisik, perawat harus mampu mengenali perubahan fisik yang terjadi pada pasien terminal meliputi: a Pernapasan (breath) > Apakah teratur atau tidak teratur, > Apakah ada suara napas tambahan seperti ronki,wheezing, stridor,crackles,dll, > Apakah terjadi sesak napas, > Apakah ada batuk, bila ada apakah produktif atau tidak > Apakah ada sputum,bila ada bagaimana jumlah,warna,bau dan jenisnya > Apakah memal ventilasi mekanik (ventilator) atau tidak Kardiovaskuler (blood) > Bagaimana irama jantung,apakah reguler atau ireguler > Bagaimana akral, apakah hangat,kering, merah, dingin, basah dan pucat > Bagaimana pulsasi,apakah sangat kuat, kuat teraba, lemah teraba, hilang timbul atau tidak teraba > Apakah ada pendarahan atau tidak, bila ada dimana lokasinya > Apakah ada CVC atau tidak, bila ada berapa ukurannya dalam CmH20 > Berapa tensi dan MAP dalam ukuran mmHg, Persyarafan (brain) > Bagaimana ukuran GCS total untuk mata, verbal, motorik dan kesadaran pasien Berapa ukuran ICP dalam CmH20 Apakah ada tanda TIK seperti nyeri kepala atau muntah proyektil Bagaimana konjungtiva, apakah anemis atau kemerahan Lain-lain bila ada vvvy Perkemihan (blader) > Bagaimana area genital, apakah bersih atau kotor > Berapa jumlah cairan masuk dalam hitungan ec/hari > Bagaimana cara buang air kecil, apakah spontan atau dengan bantuan dower kateter > Bagaimana produksi__urin, —_berapa_-jumlah —_ce/jam,bagaimana ‘wamanya,bagaimana baunya Pencernaan (bowel) > Bagaimana nafsu makan,apakah baik atau menurun > Bagaimana porsi makan,habis atau tidak > Minum berapa ce/hari dengan jenis cairan apa > Apakah mulut bersih,kotor dan berbau > Apakah ada mual atau muntah Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 6 > Buang air besar berapa kali schari, apakah teratur atau tidak,bagaimana konsistensi,warna dan bau dari feses f _ Muskuloskeletal/intergumen > Bagaimana kemampuan pergerakan sendibebas, atau terbatas > Bagaimana wama kulit, apakah ikterus, sianotik, kemerahan,pucat atau hiperpigmentasi Apakah ada odema atau tidak, bila ada dimana lokasinya Apakah ada dekubitus atau tidak, bila ada dimana lokasinya Apakah ada luka atau tidak bila ada dimana lokasinya dan apa jenis lukanya Apakah ada kontraktur atau tidak, bila ada dimana lokasinya vvvwvy Apakah ada fraktur atau tidak, bila ada dimana lokasinya dan apa jenis frakturnya > Apakah ada jalur infus atau tidak bila ada dimana lokasinya 3. Asesmen tingkat nyeri pasien Lakukan asesmen rasa nyeri pasien. Bila nyeri sangat mengganggu, maka segera Jakukan menajemen nyeri yang memadai. 4. Asesmen faktor kulturopsikososial a. Tahap Denial: Asesmen pengetahuan pasien,kecemasan pasien dan penerimaan pasien tethadap penyakit,pengobatan dan hasilnya. b. Tahap Anger: Pasien menyalahkan semua orang, emosi tidak terkendali, komunikasi ada dan tiada, orientasi pada ¢. Tahapan Bargaining: Pasien mulai menerima keadaan dan berusaha untuk mengulur waktu,rasa marah sudah berkurang. d. Tahapan Depresi: Asesmen potensial bunuh diri, gunakan kalimat terbuka untuk ‘mendapatkan data dari pasien e. Tahapan Acceptance: Asesmen keinginan pasien untuk istiraha/menyendiri iri send 5. Asesmen faktor spiritual Asesmen kebutuhan pasien akan bimbingan rohani atau seseorang yang. dapat ‘membantu kebutuhan spiritualnya, biasanya pada saat pasien sedang berada di tahapan bargaining. Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminall 7 B. Intervensi keperawatan A ayeey 10. Pertahankan kebersihan tubuh, pakaian dan tempat tidur pasien ‘Atur posisi tidur yang nyaman untuk pasien Lakukan "suction" bila terjadi penumpukan secret pada jalan nafas Berikan nutrisi dan cairan yang adekuat Lakukan perawatan mata agar tidak terjadi kekeringan/ infeksi kornea Lakukan oral hygiene Lakukan reposisi tidur setiap 2 jam sekali dan lakukan masase pada daerah_penonjolan tulang dengan menggunakan minyak kayu putih untuk mencegah decubitus Lakukan manajemen nyeri yang memadai Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan mengajak pasien berdoa ‘Tunjukkan perhatian dan empati serta dukungan kepada keluarga yang berduka . Ajak keluarga untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap asuhan pasien, seperti penghentian bantuan hidup (with drawing life supportjatau penundaan bantuan hidup (with holding life support) 2.2 Intervensi Medis Ketika pasien mengalami cedera berat atau sakit yang serius, maka beberapa intervensi medis dapat memperpanjang hidup pasien, sebagai berikut: ‘Tindakan Resusitasi Jantung Paru Otak(RJPO) Pemberian bantuan hidup dasar dan lanjut kepada pasien yang mengalami henti napas atau henti jantung. RJPO diindikasikan untuk pasien yang tidak bernapas dan tidak menunjukan tanda-tanda sirkulasi, dan tanpa instruksi DNR di rekam medisnya. Pemakaian Alat Ventilasi Mekanik (Ventilator) Pemakaian ventilator, ditujukan untuk keadaan tertentu karena penyakit yang berpotensi atau menyebabkan gagal napas. Pemberian Nutrisi Feeding Tube, Seringkali pasien sakit terminal tidak bisa mendapatkan makanan lewat mulut langsung, sehingga perlu dilakukan pemasangan feeding tube untuk memenuhi nutrisi pasien tersebut Parenteral Nutrition,adalah sebuah upaya untuk mengirim nutrisi secara Iangsung ke dalam pembuluh darah,yang berguna untuk menjaga kebutuhan nutrisi pasien, Tindakan Dialisis Tindakan dialysis diberikan pada pasien terminal yang mengalami penurunan fungsi ginjal,baik yang akut maupun yang kronik dengan LFG Temuan klinis dan hasil pemeriksaan medis sampai saat tersebut > Indikasi dan keadaan klinis pasien yang membutuhkan withdrawing/withholding life support > Terapi yang sudah diberikan: Prognosis: > Prognosis tentang hidup-matinya (ad vitam); > Prognosis tentang fungsinya(ad functionam); > Prognosis tentang kesembuhan (ad senationam). Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 9 c. Kondisi Terminal Tidak dilakukan tindakan-tindakan luar biasa, pada pasien-pasien yang jika diterapi hanya memperlambat waktu kematian dan bukan memperpanjang kehidupan. Untuk pasien ini dapat dilakukan penghentian atau penundaan bantuan hidup. Pasien yang masih sadar tapi tanpa harapan, hanya dilakukan tindakan terapeutik atau paliatif agar pasien merasa nyaman dan bebas nyeri. d. Mati Batang Otak(MBO) Semua bantuan hidup dihentikan pada pasien dengan kerusakan fungsi batang otak yang ireversibel. Setelah kriteria Mati Batang Otak (MBO)yang ada terpenuhi, pasien ntukan meninggal dan disertifikasi MBO serta semua terapi dihentikanJika dipertimbangkan donasi organ, bantuan jantung paru pasien diteruskan sampai organ yang diperlukan telah diambil, Keputusan penentuan MBO dilakukan oleh 3(tiga) dokter yaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang memiliki kompetensi,dokter spesialis saraf dan 1 (satu) dokter lain yang ditunjuk oleh komite medis rumah sakit dengan prosedur pengujian MBO sebagai berikut: 1) Memastikan hilangnya reflex. batang otak dan enti nafas yang menetap(ireversibel).yaitu: 2) Tidak ada respons terhadap cahaya Tidak ada refleks korea Tidak ada refleks vyestibule-okular Tidak ada reflex muntah Bila tes hilangnya reflex batang otak dinyatakan positif, 3) tes diulang lagi 25 menit kemudian 4) Bila tes tetap positif, maka pasien dinyatakan mati walaupun jantung masih berdenyut, dan ventilator harus segera dihentikan, 5) Pasien dinyatakan mati ketika batang otak dinyatakan mati dan bukan sewaktu ‘mayat dilepas dari ventilator atau jantung berhenti berdenyut, € Donasi Organ Prosedur donasi organ pasien MBO, adalah sebagai berikut: a. Seseorang yang telah membuat testimony donasi organ harus memberitahukan kepada Tim Rumah Sakit b. Ventilator dan terapi diteruskan sampai organ yang dibutuhkan diambil. c. Khusus pada penentuan MBO untuk donor organ, ketiga dokter yang menyatakan MBO harus tidak ada sangkut paut dengan tindakan transplantasi. 4. Penentuan MBO untuk donor organ hendaknya segera diberitahukan kepada tim transplantasi, dan pembedahan dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan tim operasi.. Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 10 BABIV DOKUMENTASI 1. Formulir Asesmen Tahap Terminal 2. Formulir Informed Consent 3. Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran 4, Formulit Penolakan Tindakan Kedokteran. 5. Formulir pengkajian pasien terminal 1 BABV PENUTUP standar akreditasi. Badung, 31 Mei 2022 Ditetapkan oleh, ® af hui tomar "TURAN Baur Direkur Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal] 12

Anda mungkin juga menyukai