Modul Teori Semester 1 2019 PDB
Modul Teori Semester 1 2019 PDB
PPK-1204/3 SKS/MODUL I - IX
PENGOLAHAN DATA
BERKOMPUTER
SLAMET MURYONO
WAHYUNI
Edisi Ketiga
Cetakan Pertama, November 2017
ISBN :
ii
KATA PENGANTAR
Modul Mata Kuliah Pengolahan Data Berkomputer ini merupakan salah satu dari
sejumlah bahan ajar bagi mata kuliah pada Program Diploma I Pengukuran dan Pemetaan
Kadastral Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Bahan ajar ini disusun sebagai media untuk
membangun sebagian dari kompetensi mahasiswa pada Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Muatan
bahan ajar ini hanya pokok-pokok materi yang penting dan inti saja, sedangkan perluasan
dan pendalamannya diharapkan dapat dilakukan oleh para staf pengajar mata kuliah yang
bersangkutan dalam proses agenda dan proses pembelajaran bersama-sama dengan para
mahasiswa.
Kepada para penyusun dan tim fasilitasi dari Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan dari Universitas Terbuka yang telah memberikan
bantuan dan kerjasamanya dalam penulisan bahan ajar ini, tidak lupa diucapkan terima
kasih.
Disadari bahwa masih banyak yang harus diperbaiki agar modul ini lebih dapat
memenuhi kebutuhan pembaca, khususnya yang menekuni bidang kajian yang terkait
dengan Pengolahan Data Berkomputer. Oleh karena itu kritik, tanggapan, dan saran-saran
penyempurnaan lebih lanjut masih sangat diharapkan dari para pengguna yang
membutuhkannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan hikmah dan hidayah Nya
dalam pengabdian kita di dunia pendidikan, dalam proses belajar mengajar khususnya di
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
iii
SEKAPUR SIRIH
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka modul
mata kuliah Pengolahan Data Berkomputer ini bisa tersusun.
Modul mata kuliah yang merupakan salah satu bagian dari bahan ajar ini digunakan
untuk melengkapi bahan ajar lainnya selain referensi-referensi yang bisa didapat dari buku-
buku yang terkait dengan materi kuliah Pengolahan Data Berkomputer pada Program
Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional. Mata
kuliah yang berbobot 3 SKS ini perlu dilengkapi dengan buku materi pokok berisi 9 modul
sebagai kelengkapan dari pemahaman mahasiswa atas materi mata kuliah tersebut.
Terima kasih disampaikan kepada Bapak Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
beserta segenap pimpinan, atas segala fasilitas yang telah diberikan demi tersusunnya modul
mata kuliah ini.
Tidak tertutup kemungkinan karena keterbatasan yang ada, modul ini disusun dengan
kekurang sempurnaan penyusun dalam rangka penyelesaiannya. Oleh karena itu segala
masukan dan saran sangat penyusun harapkan untuk menyempurnakan modul yang
sederhana ini.
Semoga modul ini bisa bermanfaat terutama dari segi keilmuan yang berkaitan
dengan materi pengolahan data berkomputer, khususnya bagi para pemakai yang
membutuhkannya.
Penyusun
iv
Pendahuluan
Mata kuliah Pengolahan Data Berkomputer (PDB) memberikan pengetahuan tentang
pengolahan data secara komputerisasi. Data hasil pengukuran dan pemetaan kadastral di
lapangan yang masih berupa data manual, selanjutnya diolah dengan tahapan tertentu dengan
metode komputerisasi sehingga menghasilkan produk berupa data digital.
Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk
menjelaskan tehnik pengolahan data berkomputer dan mampu mengaplikasikannya untuk
mengolah data manual menjadi digital. . Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah
berbobot 3 SKS ini disajikan dalam buku materi pokok yang berisi 9 (sembilan) modul,
dengan urutan sebagai berikut :
1. Modul I : Penggunaan MS Excel Untuk Mengolah Data Berkomputer
2. Modul II : Penggunaan MS Excel Unttuk Menghitung Data Ukuran Poligon
3. Modul III : Penggunaan MS Excel Untuk Menghitung Koordinat Poligon
4. Modul IV : Penggunaan MS Access Untuk Mengolah Basis Data Tekstual
Pertanahan
5. Modul V : Pengenalan Software AutoCAD
6. Modul VI : Penggunaan AutoCAD Untuk Ploting Titik Dasar Teknik
7. Modul VII : Penggunaan AutoCAD Untuk Penggambaran Bidang Tanah
Menggunakan Data Jarak
8. Modul VIII : Penggunaan AutoCAD Untuk Penggambaran Bidang Tanah
Menggunakan Data Jarak dan Sudut
9. Modul IX : Penggunaan AutoCAD Untuk Pembuatan Layout Peta Dasar
Pendaftaran
Pada setiap modul dilengkapi dengan latihan, rangkuman dan test formatif. Dengan
demikian diharapkan para pengguna buku materi pokok ini dapat lebih mampu dalam
memahami teknik pengolahan data berkomputer.
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
MODUL V. PENGENALAN PERANGKAT KERAS AUTOCAD …… 49
A. MENGENAL LAYAR AUTOCAD DAN BAGIAN-
BAGIANNYA ............................................................ 50
B. PERINTAH-PERINTAH PENGGAMBARAN DALAM
AUTOCAD ................................................................. 54
Latihan ……………………………………………........... 58
Rangkuman …….……………………………………....... 58
Tes Formatif V …………………………………………….. 59
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Contoh Data Koordinat Titik Dasar Teknik Pada MS Access ….. 31
Tabel 3. Contoh Data Koordinat Titik Dasar Teknik Pada AutoCAD …... 63
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
Halaman
Gambar 41. Tampilan Layar Menyimpan Hasil Import Basis Data Titik Dasar Teknik ... 36
Gambar 42. Tampilan Layar Tabel Hasil Import ……………………………………… 36
Gambar 43. Tampilan Layar Tabel Basis Data Titik Dasar Teknik Sudah Jadi ………… 37
Gambar 44. Tampilan Layar Data Bidang Tanah Pada MS Excel ……………………… 39
Gambar 45. Tampilan Layar MS Access Untuk Membuat Basis Data Bidang Tanah …. 39
Gambar 46. Tampilan Layar Import Tabel Pada MS Access Dari File MS Excel …….. 40
Gambar 47. Tampilan Layar Menunjukan Baris Pertama Menjadi Judul Kolom ……… 40
Gambar 48. Tampilan Layar Baris Pertama Sebagai Judul Kolom …………………… 41
Gambar 49. Tampilan Layar Memilih Primary Key …………………………………… 41
Gambar 50. Tampilan Layar Import ke Tabel Bidang Tanaah ……………………….. 42
Gambar 51. Tampilan Layar Menyimpan Hasil Import Basis Data Bidang Tanah ……. 42
Gambar 52. Tampilan Layar Tabel Hasil Import ……………………………………… 43
Gambar 53. Tampilan Layar Tabel Basis Data Bidang Tanah Sudah Jadi ……………. 43
Gambar 54. Tampilan Layar Isian Nama File Pada MS Access ………………………. 44
Gambar 55. Tampilan Layar Finish Import Data Dari MS Excel ……………………... 44
Gambar 56. Tampilan Layar Bidang Tanah : table ....................................................... 45
Gambar 57. Tampilan Layar Tabel Bidangb Tanah pada MS Access .......................... 45
Gambar 58. Tampilan Layar Basis Data Bidang Tanah pada MS Access ..................... 46
Gambar 59. Tampilan Layar AutoCAD ........................................................................ 50
Gambar 60. Jenis-Jenis Point pada Penggambaran dengan AutoCAD .......................... 55
Gambar 61. Tampilan Layar Utama AutoCAD .............................................................. 61
Gambar 62. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Setting Layer ………………………… 61
Gambar 63. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Setting Titik ………………………….. 62
Gambar 64. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Setting Unit …………………………… 62
Gambar 65. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Drafting Setting ...................................... 63
Gambar 66. Hasil Ploting TDT Pada Lembar Kerja AutoCAD ........................................ 64
Gambar 67. Penomoran TDT Pada Hasil Ploting TDT .................................................... 65
Gambar 68. Hasil Menghubungkan Garis Antar TDT ………………………………….. 65
Gambar 69. Ploting TDT Ikatan Bidang Tanah ……………………………………….. 69
Gambar 70. Ploting Jalan Letak TDT dan Jalan Pinggir Bidang Tanah ........................... 70
Gambar 71. Plotting TDT, Jalan, dan Bidang Tanah ...................................................... 71
Gambar 72. Plotting TDT, Jalan, Bidang Tanah, dan Bangunan .................................. 72
Gambar 73. Memutar Garis AB Dengan Perintah Rotate ............................................... 76
Gambar 74. Garis AB diputar menjadi Garis AB’ .......................................................... 77
Gambar 75. Perpotongan Garis AB’ dan Lingkaran Berdiameter 13,9 Meter ................... 78
Gambar 76. Letak Titik P Setelah Dikonstruksi .......................................................... 79
Gambar 77. Garis BA Diputar Menjadi BA’ ................................................................... 80
Gambar 78. Perpotongan Garis BA’ dan Lingkaran Berdiameter 17,2 Meter ................ 80
Gambar 79. Letak Titik Q Setelah Dikonstruksi ............................................................ 81
Gambar 80. Letak Titik R dan S Setelah Dikonstruksi .................................................... 82
Gambar 81. Bidang PQRS Setelah Dikonstruksi ............................................................. 82
x
MODUL
I
Perkembangan komputer pada saat ini sangat pesat yang disebabkan karena
tuntutan kebutuhan para pemakai (user) yang semakin kompleks, efisien, dan efektif.
Kebutuhan penggunaan komputer ini telah merambah di segala bidang untuk menangani
perkerjaan para user yang berbeda-beda. Sehubungan dengan itu, maka kebutuhan akan
komputer yang terbaru dan tercepat menjadi pilihan dan prioritas bagi penggunanya.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan komputer antara lain karena: tingkat
ketelitiannya dan kebenaran informasi yang diproses sangat tinggi (accuracy), kecepatan
pengolahan dan respon dengan waktu yang sangat cepat (timeliness), informasi yang
dihasilkan lengkap dan terperinci sehingga dapat digunakan oleh pengambil keputusan
(completeness), dan biaya yang diperlukan dalam proses cukup rendah apabila
dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan (cost). Berdasarkan penggolongannya,
komputer dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu Special Purpose Computer dan
General Purpose Computer. Yang dimaksud dengan Special Purpose Computer adalah
komputer yang dapat menyelesaikan suatu masalah secara khusus biasanya hanya satu
masalah, atau komputer yang hanya digunakan untuk kegiatan tertentu. Adapun General
Purpose Computer adalah komputer yang dirancang untuk menyelesaikan bermacam-
macam masalah dan bersifat umum. Biasanya digunakan dalam aplikasi bisnis,
pendidikaan, perkantoran, dsb.
Secara garis besar komputer terdiri dari 3 (tiga) komponen pokok sebagai
suatu sistem, dimana komponen yang satu tidak bisa dipisahkan dengan komponen yang
lain. Komponen-komponen ini saling berhubungan yang membentuk satu kesatuan.
1
Ketiga komponen tersebut dikenal sebagai perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), dan sumberdaya manusia (brainware). Hardware dan software merupakan
komponen yang melekat pada fisik komputernya, sedangkan brainware adalah manusia
(programmer atau user) yang mengoperasikan komputer tersebut.
Microsoft Excel adalah salah satu bagian dari perangkat lunak Microsoft
Office yang dibuat oleh Microsoft Corporation dimana perangkat Lunak Microsoft Excel
(selanjutnya dikenal dengan MS Excel) adalah salah satu jenis program pengolah angka
(spreed sheet). Pemanfaatan MS Excel banyak dipakai untuk keperluan-keperluan
administrasi maupun bisnis dihampir setiap kantor . Distribusi data MS Excel dalam
bentuk baris dan kolom (tabel/tabulasi) memudahkan dalam pengolahan angka, sehingga
tidak diperlukan prosedural yang berbelit-belit. Pada program MS Excel, terdapat fungsi-
fungsi yang digunakan untuk pengolahan angka. Beberapa fungsi tersebut adalah :
Fungsi Logika IF
Fungsi logika merupakan fasilitas yang terdapat pada MS Excel khususnya
yang dijumpai pada Insert Function. Beberapa pernyataan logika yang ada adalah :
= sama dengan
< lebih kecil dari
> lebih besar dari
<= lebih kecil atau sama dengan
>= lebih besar atau sama dengan
<> tidak sama dengan
Fungsi Statistika
Beberapa Fungsi Statistika yang sering digunakan pada saat mengoperasikan
MS Excel adalah sbb :
COUNT : untuk menghitung banyak data
SUM : untuk menghitung penjumlahan data
AVERAGE : untuk menghitung rata-rata data
MAX : untuk menghitung nilai terbesar data
MIN : untuk menghitung nilai terkecil data
2
Rumus dalam MS Excel selalu harus dimulai dengan tanda = (sama
dengan). Tanda = (sama dengan) ini akan menunjukkan bahwa karakter berikutnya
adalah suatu rumus. Rumus ini terdiri atas operand (elemen yang akan dihitung) yang
dipisahkan oleh operator (jenis perhitungan). MS Excel akan melakukan perhitungan
mulai dari kiri ke kanan berdasarkan tingkatan masing-masing operator di dalam rumus.
User bisa mengubah urutan perhitungan dengan menggunakan tanda kurung. Contoh :
=(B4+25)/SUM(D5:F5), artinya bahwa tanda kurung akan memerintahkan MS Excel
untuk menghitung B4+25 terlebih dahulu, kemudian membaginya dengan hasil
penjumlahan nilai D5, E5, dan F5. Urutan-urutan atau hirarki operator dalam pengolahan
data menggunakan Ms Excel mulai urutan tertinggi adalah sebagai berikut :
( ) : dalam tanda kurung
^ : tanda pangkat
* atau / : tanda kali atau bagi
+ atau -: tanda penambahan atau pengurangan
Di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional Kementerian ATR/BPN), pemanfaatan MS Excel ini digunakan untuk
menghitung Data Ukuran Poligon/Detail yang dituangkan dalam Daftar Isian 103 (DI
103) dan Hitungan Koordinat Poligon yang dituangkan dalam Daftar Isian 104 (DI 104).
Dalam pemanfaatan Aplikasi Microsoft Excel untuk Perhitungan Poligon, langkah awal
yang perlu dilaksanakan adalah dengan menyiapkan DI 103 dan DI 104. Untuk mengisi
formula pada daftar isian penghitungan poligon pada DI 103 dan penghitumgan koordinat
pada DI 104, diperlukan berbagai fungsi dalam MS Excel. Fungsi-fungsi tersebut adalah
Fungsi INT, TRUNC, MOD, RAD, DEG, PI(), dan SQRT.
Fungsi INT
INT adalah singkatan dari Integer. Fungsi ini digunakan untuk membulatkan
bilangan decimal. Pembulatan tersebut harus selalu ke arah kiri.
Contoh : a=25,455 =INT(a) 25
b=14,751 =INT(b) 14
c=-56,25 =INT(c) -57
d=-178,89 =INT(d) -179
3
Pada pengolahan data hasil pengukuran dengan aplikasi Ms Excel, fungsi INT sering
digunakan untuk mengubah data yang mempunyai format desimal menjadi data dalam
format derajat menit detik.
Contoh : Sudut desimal 139.42194 akan diubah menjadi sudut dalam format
derajat (°) menit (’) detik (”)
INT(139.42194) 139°25’19”
INT(99.623611) 99°37’25”
Selain fungsi INT, kadang-kadang orang juga menggunakan fungsi TRUNC yang
fungsinya sama dengan INT yaitu menghilangkan bagian desimal suatu bilangan. Kalau
INT membulatkan bilangan ke bawah, maka TRUNC hanya bisa menghilangkan bagian
desimal bilangan. INT dan TRUNC berbeda ketika menggunakan bilangan negatif.
Contoh : =INT (-4,3) akan menghasilkan bilangan -5
=TRUNC(-4,3) akan menghasilkan bilangan -4
INT dan TRUNC akan menghasilkan bilangan yang sama ketika bilangannya positif,
Contoh : =INT(5,47158) menghasilkan bilangan 5
=TRUNC(5,47158) menghasilkan bilangan 5
Fungsi MOD
MOD berasal dari Modulo. Fungsi MOD digunakan untuk menghitung sisa
pembagian dua bilangan.
Contoh : a = 45 b = 14 =MOD(a,b) 3
c = 100 d = 33 =MOD(c,d) 1
f = 30 g = 70 =MOD(f,g) 40
h = -25 i = 60 =MOD(h,i) 35
Pada penghitungan sudut, fungsi MOD digunakan untuk menghindari hasil negatif pada
perhitungan sudut dari selisih dua bacaan Horisontal, sehingga tidak ditemukan hasil
sudut kurang dari 0° dan tidak lebih dari 360 °.
4
Fungsi RAD, DEG, PI()
RAD berasal dari kata RADIANS dan DEG berasal dari DEGREES. Untuk
penghitungan fungsi trigonometri pada aplikasi MS Excel, digunakan satuan RADIAN
bukan DERAJAT. Oleh karena itu setiap sudut atau azimuth yang diperoleh dengan
satuan DERAJAT dan akan dihitung fungsi trigonometrinya, terlebih dahulu harus
dikonversi ke dalam satuan RADIAN, begitu pula sebaliknya. Fungsi trigonometri yang
sering digunakan untuk perhitungan hasil pengukuran adalah SIN, COS, dan TAN.
RADIANS digunakan untuk mengkonversi satuan derajat menjadi satuan radian,
sedangkan DEGREES digunakan untuk mengkonversi satuan radian menjadi satuan
derajat. Selain menggunakan fungsi RADIANS, untuk mengkonversi sudut dalam satuan
derajat menjadi sudut dalam satuan radian bisa juga menggunakan konstanta PI()/180.
Fungsi SQRT
SQRT artinya SQUAREROOT. Fungsi ini merupakan fungsi akar kuadrat atau
akar pangkat dua. Fungsi SQRT dapat digunakan untuk menghitung Luas Segitiga
dengan menggunakan Rumus S.
L=√S(S-a)(S-b)(S-c)
S=1/2(a+b+c)
Langkah yang harus dilakukan adalah setelah di-entry data a, b, dan c, kemudian dihitung
besarnya S terlebih dahulu. Selanjutnya masukkan formula untuk menghitung luasnya
yaitu =SQRT(S*(S-a)*(S-b)*(S-c)). Penggunaan fungsi SQRT, bisa diganti dengan
operator arithmatic ^0.5, artinya formula yang menggunakan fungsi SQRT juga bisa
menggunakan ^0.5. Perbedaan penggunaannya adalah kalau SQRT ditempatkan sebelum
formula (di depan formula) sedangkan ^0.5 ditempatkan setelah formula (di belakang
formula).
Standar kompetensi yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah
agar taruna mampu mengaplikasikan MS Excel untuk menghitung data ukuran poligon
dan penghitungan koordinatnya.
5
LATIHAN
RANGKUMAN
Microsoft Excel (MS Excel) adalah salah satu dari perangkat lunak Microsoft
Office yang merupakan program pengolah angka (spreed sheet). Pemanfaatan MS Excel
banyak dipakai untuk keperluan-keperluan administrasi maupun bisnis dihampir setiap
kantor. Distribusi data MS Excel dalam bentuk baris dan kolom (tabel/tabulasi)
memudahkan dalam pengolahan angka, sehingga tidak diperlukan prosedural yang
berbelit-belit. Pada program MS Excel, terdapat fungsi-fungsi yang digunakan untuk
pengolahan angka. Beberapa fungsi tersebut adalah : IF, COUNT, SUM, AVERAGE,
MAX, MIN, INT, TRUNC, MOD, RAD, DEG, PI( ), SQRT.
TES FORMATIF I
6
6. RAD adalah fungsi untuk mengkonversi derajat menjadi radian B/S
7. Untuk menghitung luas segitiga digunakan fungsi PI() B/S
8. Bidang tanah terluas dicari dengan mengaplikasikan fungsi MIN B/S
9. Fungsi yang digunakan untuk mengetahui > atau < adalah fungsi IF B/S
10. SQRT adalah fungsi untuk mengetahui akar pangkat dua B/S
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
7
MODUL
II
PENGGUNAAN MS EXCEL
UNTUK MENGHITUNG DATA UKURAN POLIGON
A. PEMBUATAN BLANGKO DAFTAR ISIAN 103
Untuk menghitung data ukuran poligon, dogunanakan Blangko Daftar Isian
(DI) 103 yang digunakan di Kantor Pertanahan. Terdapat beberapa keterangan yang
harus/wajib dicantumkan pada Kop Blangko:
1. Nama Instansi;
2. Nama Unit Instansi;
3. Halaman;
4. Keterangan Lokasi Pengukuran;
5. Pelaksana Pengukuran;
6. Tanggal dan
7. Spesifikasi Alat Pengukuran yang digunakan.
Pada Keterangan Nama Instansi, dituliskan Nama Instansi Pelaksana
Pengukuran, yaitu “Badan Pertanahan Nasional“. Pada keterangan Nama Unit
Instansi, dituliskan Nama Unit Instansi Pelaksana Pengukuran, yaitu “Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota …“ (Diisi dengan Nama Kabupaten/Kota, contoh;
Kabupaten Sleman). Keterangan Halaman dituliskan “halaman…“, yaitu halaman ke
berapa Daftar Isian 103 tersebut, hal ini untuk menghindari terjadinya keterbalikan
data, yang nantinya akan berpengaruh pada hasil perhitungan pengukuran. Pada
Keterangan Lokasi Pengukuran dijabarkan kembali menjadi “Desa“, “Kecamatan“,
“Kabupaten / Kota“, “Seksi / Jalur“. Pada Keterangan Pelaksana Pengukuran ditulis
“Diukur Oleh : …”, diisi dengan Nama Juru Ukur. Pada Keterangan Tanggal diisi
dengan Tanggal Pelaksanaan Pengukuran. Dan pada Spesifikasi alat dijabarkan
8
kembali menjadi “Alat Ukur Sudut, Type/Jenis” “dan Nomor Alat“. Contoh tampilan
format blangko DI 103 pada aplikasi MS Excel dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
9
Bacaan Tengah, dan “BA” atau Bacaan Atas, hanya diisi apabila pengambilan data
ukuran jarak menggunakan pengamatan Optis. Pada kolom Jarak Datar diisi dengan
“Rata-rata Jarak Datar” yaitu rerata Jarak Ukuran terestris Pergi dan Pulang.
a. Cara memformat kolom supaya dapat menghemat tempat karena kolom yang
diperlukan kecil atau lebih besar menggunakan perintah : Kolom yang hendak
diformat di blok dulu, klik Format Column Width
10
b. Cara memformat baris, pada pinsipnya sama dengan cara memformat kolom
c. Cara memformat cell seperti tampilam pada baris 13 s/d 16 kolom A s/s Y
menggunakan cara : blok cell yang akan diformat dengan cara menekan mouse
dan menggesernya, lalu klik format cells alligment ubah horizontal ubah vertical
dan klik pada kotak wrapt text dan merge cells
d. cara menampilkan huruf romawi, atau simbol dengan menggunakan insert symbol.
11
Gambar 5. Penulisan Formula Decimal Sudut Pembacaan Biasa Ke Muka
12
Gambar 8. Penulisan Formula Decimal Sudut Pembacaan Luar Biasa Ke Belakang
b. Harga pada kolom J, K, L merupakan konversi dari harga pada kolom I. Harga
pada kolom I merupakan harga derajat dalam bentuk decimal dan pada kolom J
merupakan derajat, kolom K merupakan menit, dan kolom L merupakan detik.
Harga ini diperoleh dari jalan menggunakan harga interegernya. Misalnya harga
pada Cell J24 merupakan harga integer dari Cell I24.
J24 =INT (I24)
K24 =INT(($I24-$J24)*60)
L24 =(((($I24-$J24)*60)-$K24)*60)
13
Gambar 10. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Ukuran menjadi Derajat
Gambar 11. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Ukuran menjadi Menit
Gambar 12. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Ukuran menjadi Detik
c. Begitu juga untuk formula I28, I29, I30, I31, I32 s/d I52, I53, I54, I55, I56 dan
Cell J26, K26, L26 s/d J50, K50, L50 diperoleh dengan cara yang sama dengan
formula point a diatas dengan cara memblok Cell I22 s/d Cell L27, copy, blok cell
I28 s/d L57, paste.
d. Untuk harga Cell Y24 diperoleh dengan menjumlahkan harga Cell Y23 dengan
harga Cell Y25 dan dibagi dua. Y24 = ( Y23 + Y25 ) / 2, dan untuk harga- harga
cell Y yang lainnya.
14
Gambar 13. Penulisan Formula Rata-Rata Jarak Datar
Contoh Hasil akhir pengolahan data pada DI 103 dapat dilihat pada Gambar 15.
15
LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan Daftar Isian (DI) 103.
2. Untuk membuat apakah DI 103 itu.
3. Bagaimana cara menghitung decimal sudut ukuran.
4. Bagaimana cara merata-ratakan hasil penghitungan jarak ukuran.
5. Bagaimana cara merata-ratakan hitungan sudut ukuran.
RANGKUMAN
Data ukuran poligon/detail dituangkan pada daftar isian yang dikenal dengan
Daftar Isian (DI) 103. Dalam pembuatan Blangko DI 103, diperlukan pemahaman akan
fungsi-fungsi pada MS Excel karena akan dilakukan format tampilan blangko-blangko
tersebut yang telah baku digunakan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional khusunya
di kantor-kantor pertanahan kabupaten/kota. Data hasil pengukuran poligon/detail dari
lapangan di-entry pada DI 103 yang sudah disiapkan sekaligus dilakukan perhitungan.
TES FORMATIF II
16
8. Menghitung jarak dua titik adalah rata-rata jarak depan dan jarak belakang B/S
9. Fungsi INT digunakan untuk membuat sudut decimal menjadi deg-min-sec B/S
10. Fungsi MOD digunakan untuk mengkonversi deg-min-sec menjadi decimal B/S
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
17
MODUL
III
PENGGUNAAN MS EXCEL
UNTUK MENGHITUNG KOORDINAT POLIGON
18
b. Pada format tampilan DI 104 ada kolom dengan perhitungan tapi kolom tersebut tidak
ada/tidak diperlukan dalam tampilan DI 104, sehingga kolom-kolom tersebut perlu
untuk disembunyikan, misalnya kolom E, G, dan K. Perintah untuk
menyembunyikan adalah dengan perintah format column hide dan untuk
mengembalikannya adalah dengan perintah : pertama kali worksheet di blok lalu klik
format column unhide. Contoh Tampilan dari cara menyembunyikan kolom dapat
dilihat pada Gambar 16 dan cara mengembalikannya dapat dilihat pada Gambar 17.
19
B. PENGISIAN FORMULA PADA BLANGKO DI 104
Formula atau fungsi yang digunakan untuk perhitungan DI 104 antara lain adalah :
1. Pada cell B20 s/d D28 diisi dengan hasil rerata sudut bacaan yang sudah dihitung
sebelumnya pada DI 103.
2. Pada cell H17 s/d J17 diisi dengan hasil perhitungan sudut Jurusan / Azimuth.
3. Pada cell L19 s/d L29 diisi dengan hasil rerata Jarak Datar yang sudah dihitung
sebelumnya pada DI 103.
4. Pada cell Q18 dan R18 diisi dengan Nilai Koordinat Titik Ikat (TDT)
20
Gambar 20. Penulisan Formula Menjumlahkan Decimal Sudut Ukuran
fungsi “SUM” digunakan untuk menjumlahkan sejumlah isi Cell, dalam hal ini
digunakan untuk menjumlahkan Cell E20 s/d Cell E28.
8. Pada Cell G20 diisi dengan formula: G20 =((180*(5-2))-$E$32)/5, dimana Angka
5 adalah jumlah titik berdiri alat. Formula ini berfungsi untuk menghitung
besarnya koreksi hasil bacaan setiap titiknya.
21
Gambar 22. Penulisan Formula Konversi Rata-Rata Sudut Decimal menjadi Detik
10. Pada Cell F22 s/d F28 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok Cell
F20, copy, blok Cell F22 s/d Cell F28, paste.
11. Pada Cell K17 diisi dengan formula: K17 =$H17+$I17/60+$J17/3600
12. Pada Cell K19 diisi dengan formula: K19 =MOD(IF($K17<180,($K17)+180+
$E20+$G20, ($K17)-180+$E20+$G20),360). Formula ini berfungsi untuk
menghitung besarnya sudut Azimuth menggunakan Suduth Azimuth awal
ditambah dengan sudut bacaan ditambah dengan koreksi sudut bacaan. Fungsi
“MOD” adalah singkatan dari Modulo. Fungsi ini mempunyai tugas untuk
menghitung sisa pembagian antara Cell 1, dan Cell 2.
22
Gambar 24. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Jurusan menjadi Derajat
14. Pada Cell I19 diisi dengan formula: I19 =INT(($K19-$H19)*60)
Gambar 25. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Jurusan menjadi Menit
Pada Cell J19 diisi dengan formula: J19 =(((($K19-$H19)*60)-$I19)*60)
Gambar 26. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Jurusan menjadi Detik
Pada Cell H21 s/d K27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok Cell
H19 s/d K19, copy, blok Cell H21 s/d Cell K27, paste.
23
15. Pada Cell L29 diisi dengan formula: L29 =SUM(L19:L27)
16. Pada Cell M19 diisi dengan formula: M 19 =SIN($K17*PI()/180)*$L19
24
Gambar 29. Penulisan Formula Penghitungan D Cos α
23. Pada Cell O21 s/d O27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok Cell
O19, copy, blok Cell O21 s/d O27, paste.
24. Pada Cell O29 diisi dengan formula: O29 =SUM(O19:O27)
25. Pada Cell P19 diisi dengan formula: P19 =$L19/$L$29*-$O$29
25
Gambar 31. Penulisan Formula Penghitungan Koordinat X
29. Pada Cell R20 diisi dengan formula: R20 =$R18+$O19+$P19
26
LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan Daftar Isian (DI) 104.
2. Untuk membuat apakah DI 104 itu.
3. Bagaimana cara membuat decimal Sudut Ukuran.
4. Bagaimana cara menghitung Koordinat X.
5. Bagaimana cara menghitung Koordinat Y.
RANGKUMAN
Hasil hitungan data pada DI 103 ini selanjutnya dipindahkan ke dalam DI 104
untuk dihitung koordinatnya.
Pada format tampilan DI 104 ada kolom dengan perhitungan tapi kolom tersebut
tidak ada/tidak diperlukan dalam tampilan DI 104, sehingga kolom-kolom tersebut perlu
untuk disembunyikan. Perintah untuk menyembunyikan adalah dengan perintah format
column hide dan untuk mengembalikannya adalah dengan perintah : pertama kali
worksheet di blok lalu klik format column unhide.
Program aplikasi yang digunakan untuk perhitungan ini adalah Program Aplikasi
Microsoft Excel dengan menggunakan formula-formula tertentu baik dengan
memanfaatkan fungsi yang ada atau menulis rumus sendiri sesuai dengan kebutuhan.
27
7. Koreksi sudut ukuran adalah jumlah sudut dikurangi dengan sudut jurusan (B/S)
8. Koreksi Koordinat X adalah jumlah jarak dibagi jumlah titik (B/S)
9. Koreksi Koordinat Y diperoleh dari rata-rata besarnya jarak (B/S)
10. Pada poligon tertutup koordinat awal harus sama dengan koordinat akhir (B/S)
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
28
MODUL
IV
Tabel basis data adalah sekumpulan data dengan subyek atau topik yang sama.
Misalnya data mengenai Titik Dasar Teknik menyangkut Nomor TDT, Koordinat X,
Koordinat Y, Nomor Lembar Peta, Letak TDT, dsb. Tabel basis data mengorganisasikan
data ke dalam kolom-kolom yang disebut field dan baris-baris yang dikenal dengan
record. Field adalah tempat data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis
dimasukkan. Field pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom secara vertikal pada
tabel. Record adalah data atau informasi lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya
tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
Standar kompetensi yang diharapkan adalah agar taruna bisa membuat basis
data pertanahan tekstual pada program MS Access.
29
A. BASIS DATA TITIK DASAR TEKNIK
a. Pada menu File, pilih External Data, lalu klik Import. MS Access menampilkan
kotak dialog Import, tempat dimana anda bisa memilih dari beragam format data
yang akan di-import.
b. Di kotak Files Of Type, pilih tipe file yang akan di-import. Kotak dialog Import
memperlihatkan file yang akan di-import (misalnya pilih tipe file Microsoft
Excel).
c. Pilih file yang akan di-import, lalu klik Import. MS Access memulai import
dengan menampilkan kotak dialog import.
d. Tentukan pada sheet mana data yang akan di-import, kemudian klik Next.
e. Tentukan apakah baris pertama akan dijadikan kepala kolom, kemudian Next.
f. Pastikan dimana data yang akan di-import ini disimpan, apakah di tabel yang
telah ada (pilih tabelnya) atau pada tabel baru. Kemudian klik Next.
g. Pada dialog berikutnya, dapat diatur nama field tabel dari data yang di-import,
kemudian klik Next.
h. Tentukan field yang akan dijadikan primary key, kemudian klik Next.
i. Beri nama tabel hasil import, lalu klik Finish.
j. Import data dari file Ms Excel ke MS Access selesai dilakukan.
Sebagai contoh, langkah-langkah tersebut dapat diaplikasikan untuk membuat Basis
Data Titik Dasar Teknik sebagai berikut :
Start…….. Program…….. Microsoft Excel
Ketik data tabel berikut ini pada Program Microsoft Excel
30
Tabel 1. Contoh Data Koordinat Titik Dasar Teknik
31
Gambar 34. Tampilan Layar Data Koordinat Titik Dasar Teknik Pada Ms. Excel
Selanjutnya mulai membuka Program MS. Access untuk membuat Basis Data
baru dengan langkah-langkah sebagai berikut
Start………Program………..Microsoft Access
Create a new database using…………Blank Access Database
OK…..My Document…...Filename…… TITIK DASAR TEKNIK…. Create……
Tampilan Aplikasi MS Access Untuk Membuat Basis Data Baru dapat dilihat
pada Gambar 35.
32
Gambar 35. Tampilan Layar Membuat Basis Data Titik Dasar Teknik
Selanjutnya mulai meng-import data dari File Titik Dasar Teknik pada Program
MS Excel yang tersimpan di My Document
File……External Data…….Import…
Files of Type……Microsoft Excel….. TITIK DASAR TEKNIK ……Import
Show Worksheets…..
Gambar 36. Tampilan Layar Import Tabel Pada MS Access Dari File MS Exel
33
Next…..First Row Contains Column Headings
Gambar 37. Tampilan Layar Menunjukan Baris Pertama Menjadi Judul Kolom
Next……
34
Gambar 39. Tampilan Layar Memilih Primary Key
Import To Table……Ketik : TITIK DASAR TEKNIK ……Finish
35
Gambar 41. Tampilan Layar Menyimpan Hasil Import Basis Data Titik Dasar Teknik
Next ….
36
Gambar 43. Tampilan Layar Tabel Basis Data Titik Dasar Teknik Sudah Jadi
Selain manfaat program MS Access digunakan untuk membuat basis data titk
dasar teknik, program aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membuat basis data bidang
tanah. Basis data bidang tanah sangat diperlukan dalam rangka membuat informasi
bidang-bidang tanah tersebut. Pada umumnya basis data disusun oleh instansi urusan
administrasi pertanahan seperti Kementerian ATR/BPN, sedangkan setelah dirubah
menjadi informasi, maka informasi itulah yang bisa digunakan oleh masyarakat luas.
Dalam rangka penyusunan basis data ini, salah satu perangkat lunak yang digunakan
antara lain adalah program MS Access. Meskipun program yang bisa digunakan untuk
membuat basis data terdiri dari banyak macam seperti dBase, FoxBase, MultiBase,
Oracle, dll, tetapi program MS Access adalah merupakan program yang sangat
sederhana, harganya murah karena sudah sekaligus bagian dari program Microsoft
37
Office. Adapun program-program lainnya merupakan perangkat lunak khusus yang harus
dibeli tersendiri dan umumnya harganya relatif mahal.
Cara pengoperasian MS Access untuk pembuatan Basis Data Tekstual Bidang
Tanah tidaklah berbeda dengan pengoperasian ketika membuat Basis Data Tekstual Titik
Dasar Teknik. Dengan memenfaatkan data bidang tanah yang sudah ada pada aplikasi
MS Excel, data tersebut diimport pada aplikasi MS Acces.
Ketik data Bidang Tanah tersebut menggunakan aplikasi MS Excel, dan simpan data
pada My Document dengan nama file “Basis Data Bidang Tanah” pada Gambar 47.
38
Gambar 44. Tampilan Layar Data Bidang Tanah Pada Ms. Excel
Buka program MS Access sampai keluar Tampilan Blank Database untuk membuat
Basisdata Baru seperti pada Gambar 48.
Gambar 45. Tampilan Layar MS Access Untuk Membuat Basis Data Bidang Tanah
39
Selanjutnya mulai meng-import data dari File Bidang Tanah pada Program MS
Excel yang tersimpan di My Document
File……External Data…….Import…
Files of Type……Microsoft Excel….. BIDANG TANAH ……Import
Show Worksheets…..
Gambar 46. Tampilan Layar Import Tabel Pada MS Access Dari File MS Exel
Next…..First Row Contains Column Headings
Gambar 47. Tampilan Layar Menunjukan Baris Pertama Menjadi Judul Kolom
40
Next……
41
Import To Table……Ketik : BIDANG TANAH ……Finish
Gambar 51. Tampilan Layar Menyimpan Hasil Import Basis Data Bidang Tanah
42
Next ….
Gambar 53. Tampilan Layar Tabel Basis Data Bidang Tanah Sudah Jadi
43
Gambar 54. Tampilan Layar Isian Nama File Pada MS Access
Pilih Finish, sampai muncul tampilan sebagai berikut.
44
Gambar 56. Tampilan Layar BIDANG TANAH : table
Double Klik pada BIDANG TANAH : table, sampai muncul Tabel BIDANG TANAH
pada MS Access sebagai berikut.
45
Klik Create, dan pilih Report, sehingga muncul tampilan akhir berupa Basis Data
Tekstual BIDANG TANAH pada aplikasi MS Access.
Gambar 58. Tampilan Layar Basis Data BIDANG TANAH pada MS Access
LATIHAN
RANGKUMAN
Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Program aplikasi sederhana yang sering digunakan untuk membuat tabel basis data
adalah Microsoft Access atau sering disebut MS Access. Salah satu contoh data yang
perlu dibuat basis datanya adalah data tentang TITIK DASAR TEKNIK.
46
Data titik dasar teknik, sering sudah dibuat pada aplikasi MS Excel. Pada program
aplikasi MS Access juga terdapat salah satu fasilitas untuk bisa meng-import data dari
program aplikasi MS Excel. Hal ini memudahkan agar data titik dasar teknik yang sudah
dibuat dalam MS Excel tidak perlu lagi diketik atau di-entry ulang untuk membuat basis
data pada MS Access. Fasilitas import ini dilakukan dengan mengaplikasikan menu
External Data pada MS Access. Pada dasarnya pembuatan basis data bidang tanah
tidaklah berbeda dengan pembuatan basis data titik dasar teknik.
Pembuatan basis data tiitik dasar teknik maupun bidang tanah dimaksudkan agar
pada data tiitik dasar teknik dan bidang tanah yang begitu banyak, bisa ditampilkan data
tertentu saja yang dibutuhkan sehingga tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama
untuk mencarinya. Selain itu, setelah basis data terbuat, selanjutnya bisa dimanfaatkan
untuk keperluan lain dalam pengelolaan data titik dasar teknik selanjutnya seperti
dihubungkannya data tekstual dengan data spasialnya.
TES FORMATIF IV
1. Basis data adalah sekumpulan data yang sama atau sejenis (B/S)
2. Basis data titik dasar teknik bisa dibuat dengan program MS Access (B/S)
3. MS Access hanya bisa digunakan untuk membuat basis data spasial (B/S)
4. Basis data ini perlu dibuat untuk memudahkan dalam pemaggilan data (B/S)
5. Pemanggilan kembali data dilakukan dengan aplikasi query (B/S)
6. MS Access bisa meng-import data yang sudah di-entry pada MS Excel (B/S)
7. Basis data dalam aplikasi MS Access dilakukan dengan melakukan report (B/S)
8. Langkah membuat basis data TDT dan Bidang Tanah adalah berbeda (B/S)
9. Basis data spasial juga bias dibuat dengan mengaplikasikan MS Access (B/S)
10. Primary key dalam MS Access adalah data yang unik untuk mengidentifikasi (B/S)
47
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
48
MODUL
V
49
A. MENGENAL LAYAR AUTOCAD DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Jalankan aplikasi AutoCAD dengan cara Klik All Program, Pilih Autodesk,
dan pilih AutoCAD, atau dengan double klik pada icon AutoCAD kalau sudah ada
dalam shortcut di komputer. Tampilan Layar AutoCAD dapat dilihat pada Gambar 59
berikut ini.
Menubar :
Berisi akses untuk menggunakan perintah-perintah yang tersedia di dalam
AutoCAD
Berisi akses untuk mengatur setting, menyimpan dan membuka file, help, dsb.
Toolbar :
Toolbar adalah tombol-tombol fungsi perintah AutoCAD yang dapat menyimpan
akses cepat untuk menjalankan suatu perintah AutoCAD. Seperti halnya Menubar
yang merupakan fasilitas standar aplikasi MS Windows, Toolbar juga demikian.
50
Toolbar di dalam AutoCAD pada umumnya menyimpan akses cepat suatu perintah.
Selain itu Toolbar juga berisikan akses untuk melakukan setting dan fungsi umum
lainnya. Jumlah Toolbar dalam AutoCAD sangat banyak, oleh karena itu Toolbar
dikelompokkan di dalam grup-grup sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Jika tidak
sering digunakan atau dibutuhkan, Toolbar dapat dihilangkan dari tampilan layar
AutoCAD, sehingga tidak menyita ruang gambar AutoCAD.
Command Line :
Command Line adalah baris perintah AutoCAD. Bagi user yang lebih menyukai cara
pengetikan untuk menggunakan perintah, maka apa yang diketikkan itu akan tampil
pada daerah Command Line. Semua perintah dan juga setting AutoCAD dipastikan
dapat dijalankan dengan mengetik nama fungsinya pada Command Line.
Drawing Area :
Drawing Area (daerah gambar) adalah daerah kerja AutoCAD sebagai tempat
untuk menggambar. Daerah gambar ini biasanya berwarna hitam, dimana pada daerah
gambar inilah objek-objek gambar akan dibuat, ditampilkan, dan dimodifikasi.
Snap :
Snap berfungsi untuk menunjukkan status dari pointer mouse saat ini. User dapat
menentukan posisi koordinat dari objek yang akan dibuat, dipilih, atau dihapus pada
daerah gambar.
UCS Icon :
UCS (User Coordinate System), Icon ini menunjukkan arah sumbu koordinat
XYZ. Keberadaan UCS Icon berfungsi untuk menentukan arah penggambaran,
khususnya dalam penggambaran 3D.
51
Status Bar :
Status Bar berisi informasi status dari fungsi-fungsi khusus AutoCAD, seperti apakah
snap aktif atau tidak, grid aktif atau tidak, dan lain-lain.
Scroll Bar :
Dengan Scroll Bar dapat menggeser tampilan gambar dengan mudah ke arah kiri,
kanan, atas, atau bawah. Fungsi Scroll Bar adalah untuk menyederhanakan
penggunaan perintah-perintah AutoCAD seperti ZOOM dan PAN. Pada dasarnya
AutoCAD memiliki seperangkat elemen perintah untuk memudahkan pembentukan
gambar baik berupa garis, lingkaran, pembentukan kata dan lain-lain.
Sebelum mulai penggambaran dengan aplikasi AutoCAD, perlu dilakukan
setting terlebih dahulu dengan pengaturan penggambaran sebagai berikut:
52
Setting Text Style
Pilih Format, pilih Text Style,
Pilih tipe huruf yang diinginkan,
Ketik tinggi huruf pada kotak Height, Klik Apply
53
Klik Setting, akan muncul Drawing Settings
Pada Objek Snap pilih End Point, Center, Node, Intersecsion, Perpendicular,
Pilih OK
54
Gambar 60. Jenis-jenis Point pada Penggambaran dengan AutoCAD
55
Menghapus objek (ERASE)
Apabila terdapat objek yang sudah tidak diperlukan maka objek tersebut perlu
untuk dihapus. Cara menghapus dengan fsilitas ERASE. Objek tersebur dapat dihapus
satu demi satu atau sekaligus. Macam-macam cara untuk menghapus objek adalah
sebagai berikut :
- Sebagian Objek akan dihapus : klik ikon ERASE, klik kiri pada objek yang akan
dihapus, kemudian klik kanan
- Semua akan dihapus : pilih objek yang akan dihapus klik kiri, atau blok objek yang
akan dihapus tadi, kemudian klik ikon erase
56
Memutar Objek Gambar (ROTATE)
Fasilitas Rotate yang digunakan untuk memutar objek yang menggunakan
referensi tertentu atau tanpa referensi. Referensinya dapat berupa garis, titik, atau sudut.
Langkah-langkah memutar objek dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Klik ikon Rotate, klik kiri pilih objek yang akan diputar,
Klik kanan disembarang tempat, kemudian klik kiri pada salah satu ujung / titik /
sudut yang menjadi poros rotasi.
Putar sesuai arah yang diinginkan, kemudian klik kiri
57
Klik icon HATCH, akan muncul kotak dialog Boundary Hutch and Fill
Klik kiri pada select objects, pada kotak dialog ini dapat diatur jenis arsiran pada
kotak pattern, kemiringan dan kerapatan garis arsiran pada Angle, dan pada scale
Klik kiri pada objek gambar, kemudian enter dua kali
LATIHAN
RANGKUMAN
AutoCAD adalah salah satu program untuk digunakan dalam penggambaran atau
pengolahan data spasial (data grafikal). AutoCAD singkatan dari Automatic Computer
Aided Design yaitu membuat desain dengan bantuan komputer. Program AutoCAD ini
dilengkapi dengan menubar, toolbar, taskbar, scrollbar, dll yang terdapat pada tampilan
layar utama. Selain itu juga dilengkapi dengan command line yaitu baris untuk perintah.
Sebelum mulai melakukan penggambaran objek gambar pada layar AutoCAD, terlebih
dahulu program AutoCAD ini dilakukan setting penggambaran. Yang perlu di-setting
tersebut adalah Setting Drawing Units, Setting Point Style, Setting Text Style, Setting Line
Style, Setting Demension Style, dan Setting Objek Snap
AutoCAD mempunyai banyak fasilitas yang digunakan untuk penggambaran.
Beberapa fasilitas yang berupa perintah-perintah penggambaran yang sering digunakan
adalah fasilitas untuk : menggambar garis (line/polyline), menggambar titik (point),
menggambar lingkaran (circle), menulis teks (text), menghapus objek (erase),
memperpanjang garis (extend), memotong garis (trim), memutar objek gambar (rotate),
58
menggandakan objek gambar (copy), memindah objek gambar (move), dan mengarsir
gambar (hatch).
TES FORMATIF V
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
59
MODUL
VI
PENGGUNAAN AUTOCAD
UNTUK PLOTING TITIK DASAR TEKNIK
Penggambaran Poligon yang merupakan rangkaian dari Titik Dasar Teknik (TDT)
dengan aplikasi AutoCad dilakukan dengan melakukan plotting-plotting letak masing-
masing TDT yang sudah mempunyai koordinat-koordinat tersebut ke dalam lembar kerja
AutoCad. Selanjutnya TDT-TDT tersebut dihubung-hubungkan merupakan suatu
rangkaian garis-garis yang disebut poligon. Seperti halnya pada pengoperasian AutoCad
pada umumnya, maka sebelum mulai penggambaran harus dilakukan setting aplikasi
AutoCad terlebih dahulu. Termasuk pada langkah ini adalah membuat layer TDT.
Mengingat agar tidak selalu melakukan setting aplikasi AutoCad pada penggambaran-
penggambaran selanjutnya, maka unsur-unsur yang akan digambar dengan menggunakan
AutoCad seyogyanya langsung dibuatkan layer-layernya pada saat setting pertama
aplikasi AutoCad, sehingga pada saat akan menggambar unsur-unsur lain tersebut
langsung memilih layar-layer yang diinginkan untuk menggambar unsur yang
dikehebndaki. Layer-layer yang dibuat tentunya disesuaikan dengan gambar-gambar
yang nantinya diinginkan. Misalnya yang dikehendaki antara lain adalah gambar unsur-
unsur : TDT, Bidang , Bangunan, Jalan, maka setting aplikasi AutoCad nya dapat
dilakukan sekaligus.
Standar kompetensi yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah agar
taruna mampu menggambar TDT pada aplikasi AutoCad, yang merupakan poligon
sebagai ikatan pada saat melakukan pengukuran bidang-bidang tanah selanjutnya.
60
A. MELAKUKAN SETTING APLIKASI AutoCAD
1. Buka aplikasi program AutoCAD dengan perintah-perintah : Start ... Program ...
AutoCAD .... AutoCAD. Tampilan layer utama AutoCAD akan muncul seperti pada
Gambar 61 berikut ini.
61
3. Langkah berikutnya adalah melakukan Setting Titik (Point Style) dengan perintah-
perintah : Format ... Point ... Style ... pilih ... Baris 2 Kolom 3 ... Point Size 0.5 ... Set
Size in Absolut Units ... OK. Maka akan muncul tampilan layar AutoCAD seperti
terlihat pada Gambar 63.
Gambar 63. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Setting Titik (Point Style)
4. Selanjutnya melakukan Setting Units dengan perintah-perintah : Format ... Units ...
Length ... Type Decimal ... Precision ... 0.000 ... Angel Type ... Meters ... Direction ...
North ... OK ... OK. Dengan perintah-perintah ini akan muncul tampilan AutoCAD
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 64.
62
5. Mengatur Drafting Settings dan Object Snap dengan mengatur pada bagian bawah
layer dihidupkan dengan meng-klik OSNAP. Perintah-perintah untuk mengatur
tampilan layar AutoCAD adalah : Tools ... Drafting Settings ... Object Snap ... Select
All ... OK. Hasil setting ini menghasilkan tampilan AutoCad seperti pada Gambar 65.
63
Berdasarkan data pada Tabel 3 selanjutnya dilakukan pengolahan data berkomputer
dengan menggunakan aplikasi AutoCAD. Mengingat setting AutoCAD sudah dilakukan
sebelumnya maka layer TDT sudah ada pada saat dilakukan setting AutoCAD tersebut.
Adapun perintah-perintah untuk plotting TDT-nya dapat dilakukan sebagai berikut.
Format .... Layer .... Poligon .... Current .... OK
PO…enter…473470.380,698146.738…enter (TDT 1)
PO…enter…473520.606,698264.718…enter (TDT 2)
PO…enter…473582.253,698333.095…enter (TDT 3)
PO…enter…473651.532,698365.361…enter (TDT 4)
PO…enter…473712.267,698338.789…enter (TDT 5)
PO…enter…473749.582,698292.784…enter (TDT 6)
PO…enter…473716.237,698257.090…enter (TDT 7)
PO…enter…473660.141,698183.061…enter (TDT 8)
PO…enter…473582.696,698147.545…enter (TDT 9)
PO…enter…473587.881,698054.269…enter (TDT 10)
PO…enter…473469.711,698056.172…enter (TDT 11)
Perintah PO singkatan dari kata POINT, yang artinya diminta AutoCAD untuk
menggambarkan titik dengan koordinat tertentu. Untuk menampilkan plotting TDT
tersebut dilakukan dengan menggunakan perintah : Z…enter….E…enter. Perintah Z
artinya Zoom, dan E artinya Extend. Hasil dari plotting TDT tersebut dapat dilihat
pada Gambar 66. berikut ini.
64
Adapun pemberian identitas atau penomoran TDT 1 sampai dengan TDT 11, bisa
dilakukan dengan mengaplikasikan Toolbar Text seperti terlihat pada Gambar 67.
65
LATIHAN
RANGKUMAN
66
TES FORMATIF VI
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
67
MODUL
VII
Tidak berbeda dengan plotting TDT yang sudah mempunyai koordinat tetap
tertentu yang sudah diketahui, pada aplikasi Pemetaan Kadastral dengan AutoCAD
dilakukan dengan mencari koordinat-korrdinat pojok-pojok atau sudut-sudut bidang
tanah. Koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan bantuan membuat lingkaran-
lingkaran dengan diameter lingkaran yaitu data jarak ukur lapangan. Perpotongan antara
dua buah lingkaran pada aplikasi AutoCAD itulah yang merupakan titik-titik sudut atau
pojok bidang tanah. Untuk memperoleh gambar dari bidang tanah yang diukur, maka
setiap titik perpotongan dua buah lingkaran pada aplikasi AutoCAD tersebut
dihubungkan satu dengan lainnya yang akhirnya membentuk sebuah gambar bidang
tanah.
Sering dijumpai di lapangan bahwa bidang-bidang tanah tersebut berada di
pinggir-pinggir jalan. Sama halnya pada pengukuran di lapangan, setiap bidang tanah
yang diukur harus selalu diikatkan pada minimal dua buah TDT yang sudah diketahui
koordinatnya. Oleh karena itu sebelum menggambar bidang-bidang tanah, selalu
dilakukan plotting TDT dulu pada aplikasi AutoCAD. Pada saat menggambar bidang
tanah yang kebetulan berada di pinggir, maka seyogyanya digambar terlebih dahulu
plotting TDT nya kemudian digambar jalannya dan yang terakhir digambar bidang
tanahnya. Pada setiap penggambaran tentunya dilengkapi dengan segala identitas yang
dari unsur-unsur gambar tersebut misalnya Titik-Titik mana yang digambar, Nomor TDT
nya, Letak Jalannya, dan identitas-identitas Bidang Tanah nya.
68
Standar kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah agar taruna mampu
melakukan pemetaan kadastral yang merupakan hasil pengukuran bidang-bidang tanah di
lapangan dengan mengaplikasikan program AutoCAD.
69
Membuat Garis (Jalan A-B)
Format…Layer…Jalan…Current…OK
C…enter…Klik TDT 001…1.2…enter…C… enter…Klik TDT 002 …
21.262…enter…PO…enter…Klik perpotongan dua lingkaran (Titik A) …Klik
kedua lingkaran …Delete
C…enter…Klik TDT 001…21.031…enter…C… enter…Klik TDT 002
..1.548…enter…PO…enter…Klik perpotongan dua lingkaran (Titik B) …Klik
kedua lingkaran…Delete
L…enter…Klik Titik A…Klik Titik B…enter
Len…enter…De…enter…2…enter…Klik ujung Titik A dan Titik B …enter
Format…Layer…Jalan…Current…OK
C…enter…Klik TDT 001…4.361…enter…C… enter…Klik TDT 002
..21.628...enter…PO…enter…Klik perpotongan dua lingkaran (Titik D) …Klik
kedua lingkaran…Delete
C … enter … Klik Titik D … 21.218 … enter … C … enter … Klik TDT 002 .....
4.746 … enter ….. PO …enter… Klik perpotongan dua lingkaran (Titik C)
…Klik kedua lingkaran…Delete
L…enter…Klik Titik D…Klik Titik C…enter
Len…enter…De…enter…2…enter…Klik ujung Titik D dan Titik C …enter
Gambar 70. Ploting Jalan Letak TDT dan Jalan Pinggir Bidang Tanah
70
B. MENGGAMBAR BIDANG TANAH DAN BANGUNAN
Menggambar Bidang Tanah I, II, III dan IV
Format … Layer … Bidang … Current … OK
C…enter…Klik TDT 001…6.235…enter…C… enter…Klik TDT 002 ... 18.645
… enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik I) … Klik
kedua lingkaran … Delete
C … enter … Klik Titik I … 15.912 … enter … C … enter … Klik TDT 002 ....
6.074 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik II) …
Klik kedua lingkaran … Delete
C…enter…Klik Titik I…26.129…enter…C… enter…Klik TDT 001 ... 31.586
… enter … PO … enter ... Klik perpotongan dua lingkaran (Titik IV) … Klik
kedua lingkaran … Delete
C … enter … Klik Titik IV… 16.155…enter … C… enter … Klik Titik II ...
26.231 ... enter ... PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik III) …
Klik kedua lingkaran … Delete
L … enter … Klik Titik I … Klik Titik II … Klik Titik III … Klik Titik IV … C
… enter
Pada langkah terakhir adalah menggambar bangunan yang terdapat di dalam bidang
tanah dengan perintah-perintah menggunakan contoh data berikut ini.
71
Menggambar Bangunan a,b,c,d,e dan f
Format … Layer … Bangunan … Current …OK
C … enter … Klik Titik I … 9.852 … enter … C … enter … Klik Titik II … 9.9
… enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik c) … Klik
kedua lingkaran … Delete
C … enter … Klik Titik c … 4.322 … enter … C … enter … Klik Titik II …
6.875 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik d) …
Klik kedua lingkaran … Delete
C … enter … Klik Titik d … 14.335 … enter … C … enter … Klik Titik III …
7.347 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik e) …
Klik kedua lingkaran … Delete
C … enter … Klik Titik e … 8.795 … enter … C … enter … Klik Titik IV …
6.999 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik f) …
Klik kedua lingkaran … Delete
C…enter…Klik….Titik f…12.008…enter…C…..enter…Klik Titik I … 8.460 …
enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik a) … Klik kedua
lingkaran … Delete
C … enter … Klik Titik a … 4.842 … enter … C … enter … Klik Titik I ...
11.155 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik b) …
Klik kedua lingkaran … Delete
L … enter … Klik Titik a … Klik Titik b … Klik Titik c … Klik Titik d … Klik
Titik e … Klik Titik f … C … enter
Hasil dari penggambaran perintah tersebut dapat dilihat pada Gambar 72.
72
LATIHAN
RANGKUMAN
Penggambaran bidang-bidang tanah pada AutoCAD menggunakan data jarak
dilakukan dengan mencari terlebih dahulu koordinat titik-titik pojok bidang tanah
tersebut. Titik pojok bidang tanah diperoleh dari perpotongan antara dua buah lingkaran
sesuai dengan jarak yang sudah di-entry. Demikian seterusnya dengan pojok-pojok
bidang tanah lainnya. Setelah titik-titik pojok bidang tanah tersebut dikonstruksi semua,
selanjutnya titik-titik pojok tersebut saling dihubungkan sampai terbentuk bidang tanah
yang diinginkan. Tidak berbeda dengan penggambaran bidang-bidang tanah, pada saat
menggambar bangunan yang ada di dalam bidang tanah tersebut, dilakukan melalui
perpotongan dua buah lingkaran yang dibentuk dari hasil ukuran bangunan yang sudah
diperoleh pada saat pengukuran di lapangan.
1. Untuk menggambar bidang tanah harus lebih dulu di-plot letak TDT nya (B/S)
2. TDT yang harus di-plot minimal satu TDT dan maksimal dua TDT (B/S)
3. Cara penggambaran bidang tanah sama dengan penggambaran poligon (B/S)
4. Perintah C pada AutoCAD digunakan untuk membuat lingkaran (B/S)
5. Jarak sisi bidang tanah sama dengan diameter lingkaran yang terbuat (B/S)
6. Perpotongan dua buah lingkaran membentuk titik sudut (pojok) bidang tanah (B/S)
73
7. Gambar bidang tanah terbentuk setelah titik-titik perpotongan dihubungkan (B/S)
8. Langkah penggambaran bangunan sama dengan penggambaran bidang tanah (B/S)
9. Untuk menggambar sisi bidang tanah digunakan perintah POINT (B/S)
10. Perintah LINE digunakan untuk menggambar bidang tanah (B/S)
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
74
MODUL
VIII
Penggambaran bidang tanah dengan menggunakan data jarak dan sudut dilakukan
melalui beberapa tahapan pekerjaan. Adapun tahapan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut. Misalnya bidang tanah yang akan digambar adalah bidang tanah
PQRS dan menggunakan contoh data tertentu, maka tahapan pekerjaannya dapat
dilakukan sebagai berikut. Langkah penggambaran dilakukan dengan perintah :
Setting Titik untuk melakukan plotting Titik A dan B
Setting Units dengan Angle Type Deg/Min/Sec dan Precission 0d00’00”
Pilih Counter Clockwise
Menggambar garis AB
Plot Titik A(1000,1000) dan TitikB (1023.2433,978.6241)
Hubungkan Titik A dan Titik B dengan perintah Line (L)
Rotasikan garis AB (Pusat di A) dengan perintah : Rotate
Pada perintah : select object, pilih garis AB, ENTER
Pada perintah : specify base point, klik Titik A dengan osnap end
Garis AB akan memutar berlawanan jarum jam dengan besar sudut tertentu
Hasilnya dari langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar 73 berikut ini.
75
Gambar 73. Memutar Garis AB dengan Perintah Rotate
Untuk meletakan garis AB’ yang akan dibentuk, dilakukan dengan meng-entry
besarnya sudut dari garis AB ke garis AB’ yang diinginkan. Contoh perintah dan
datanya misalnya sebagai berikut.
Pada perintah : specify rotation angles (reference) ketik besarnya sudut, misalnya
besar sudut 40d30’15”, ENTER … garis AB menjadi AB’.
Artinya bahwa garis AB diputar 40 derajat 30 menit 15 detik supaya menjadi
garis AB’.
Perintah-perintah tersebut akan mengshasilkan gambar seperti dapat dilihat pada
Gambar 74 sebagai berikut.
76
Gambar 74. Garis AB diputar menjadi Garis AB’
Untuk melakukan plotting titik P dilakukan dari titik A. Misalnya jarak titik A ke titik
P adalah 13,9 meter, maka perintah yang dilakukan adalah : Buat lingkaran dengan
titik pusat di Titik A dengan radius 13.9 meter
77
Gambar 75. Perpotongan Garis AB’ dan Lingkaran Berdiameter 13,9 Meter
Perpotongan antara garis AB’ dan lingkaran membentuk Titik P. Dengan perintah
ini, titik P bisa dikonstruksi. Selanjutnya garis AB’ dan Titik B’ dihapus, maka hasil
penggambaran titik P dapat dilihat pada Gambar 76 berikut ini.
78
Gambar 76. Letak Titik P setelah dikonstruksi
79
Gambar 77. Garis BA diputar menjadi BA’
Buat lingkaran dengan titik pusat di Titik B dengan radius 17.2 meter
Gambar 78. Perpotongan Garis BA’ dan Lingkaran Berdiameter 17.2 Meter
80
Perpotongan antara garis BA’ dan lingkaran tersebut membentuk Titik Q. Dengan
perintah ini, titik Q bisa dikonstruksi. Selanjutnya garis BA’ dan Titik A’ dihapus,
maka hasil penggambaran titik Q dapat dilihat pada Gambar 79 berikut ini.
81
Gambar 80. Letak Titik R dan S setelah dikonstruksi
82
LATIHAN
RANGKUMAN
1. Ploting TDT harus dilakukan dulu sebelum ploting jarak dan sudut (B/S)
2. Lingkaran dan garis harus terikat pada TDT yang sudah di-plot (B/S)
3. Tittik-titik sudut (pojok) bidang tanah dihubungkan dengan perintah PLOT (B/S)
4. Untuk merotasikan garis disesuaikan dengan arah utara (B/S)
5. Meng-konstruksi bidang tanah dilakukan dengan perintah POLY (B/S)
83
6. Data jarak dan sudut tidak bisa digunakan untuk menggambar bidang tanah (B/S)
7. Besarnya sudut harus di-entry lebih dulu pada penggambaran bidang tanah (B/S)
8. Perpotongan garis dan jarak membentuk titik sudut bidang tanah (B/S)
9. Lingkaran dengan diameter jarak sisi bidang harus dikonstruksi dahulu (B/S)
10. Titik potong garis yang dirotasikan dan lingkaran adalah pojok bidang tanah (B/S)
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
84
MODUL
IX
85
Layout peta adalah tempat untuk mempresentasikan peta yang antara lain berisi
judul peta, nama peta, legenda, lokasi, dan sebagainya. Sebagai tempat
dipresentasikannya peta, sebelum isi peta dibuat, terlebig dahulu perlu menyiapkan
blangko atau bingka peta-nya. Ukuran peta, pada umumnya mengikuti ukuran standar
kertas yang akan digunakannya, tergantung dari peta itu akan digunakan unruk
keperluan apa. Ukuran standar kertas yaitu A3, A2, A1, atau A0. Variasinya adalah
pada aturan berapa ukuran muka peta serta bagian yang ditujukan sebagai informasi
peta seperti legenda atau keterangan notasi-notasi yang ada di dalam isi peta. Sebagai
contoh, dalam modul ini digunakan Peta Dasar Pendaftaran sebagai peta yang akan
dibuat lay-out-nya.
Elemen-elemen pokok yang ada dalam Peta Dasar Pendaftaran, terdiri dari
Muka Peta dan Informsi Tepi Peta. Muka Peta berisi isi peta itu sendiri, dan Informasi
Tepi Peta berisi keterangan tentang gambar peta yang ada dalam isi peta.
a. Muka Peta
Ukuran muka tergantung dari skala peta yang akan dibuat. Ukuran muka
peta ini disesuaikan dengan ukuran grid, yaitu:
Muka peta skala 1:10.000 berukuran 60 cm x 60 cm
Muka peta skala 1:2.500 berukuran 60 cm x 60 cm
Muka peta skala 1:1.000 berukuran 50 cm x 50 cm
Di dalam muka peta ini tergambar grid koordinat yang berbentuk seperti
tanda (+). Bidang gambar dibuat dengan ukuran panjang dan lebar 20 cm lebih
besar dari pada muka peta untuk peta skala 1:1.000 dan 1:2.500, sedangkan untuk
skala 1:10.000 ukuran muka peta sama dengan bidang gambar. Bidang gambar
dibatasi oleh sebuah garis kontinyu berbentuk segi empat sama sisi.
b. Tepi Peta
Informasi tepi peta dibatasi dengan garis kontinyu dengan jarak 2 cm di
sebelah kanan bidang gambar. Informasi tepi ini berukuran lebar 15 cm dengan
panjang disesuaikan dengan panjang bidang gambar. Informasi tepi peta terdiri
86
dari beberapa informasi yang menjelaskan keterangan tentang atribut-atribut yang
digambarkan pada peta yang termuat pada muka peta.
Arah utara digambarkan dengan anak panah tegak lurus ke atas dengan
huruf U di atasnya. Sayap anak panah bagian kiri diwarnai hitam.
Ukuran anak panah disesuaikan dengan skala petanya seperti terlihat pada
gambar berikut.
87
Huruf U dibuat menggunakan font Arial dengan ukuran 14. Jarak huruf
dengan anak panah adalah 2 mm.
Skala peta terdiri dari skala grafis dan numeris. Penulisan skala peta
adalah: • Skala 1 : 10.000
• Skala 1 : 2.500
• Skala 1 : 1.000
Huruf untuk penulisan skala adalah arial dengan ukuran font 12. Jarak antara
huruf bagian atas dengan kaki anak panah adalah:
Skala grafis dibuat dengan 3 garis horisontal paralel dengan panjang 8 cm dan
masing-masing berjarak 1 mm, Garis dibagi menjadi 5 kolom. Lebar kolom
pertama adalah 10 mm dibagi menjadi 10 garis vertikal dengan lebar masing –
masing 1 mm. Lebar kolom ke dua adalah 2 cm dengan kotak bagian bawah
diwarnai hitam. Lebar kolom ke tiga adalah 2 cm dengan kotak bagian atas
diwarnai hitam. Lebar kolom ke empat adalah 2 cm dengan kotak bagian
bawah diwarnai hitam. Lebar kolom ke lima adalah 1 cm dengan bagian atas
diwarnai hitam. Di atas skala grafis, ditulis tanda ukuran jarak dengan font
arial ukuran 6. Angka tersebut adalah:
Jarak antara skala numeris dengan bagian atas angka skala grafis serta jarak
antara skala grafis dengan garis batas kotak adalah:
88
Contoh Penggambaran Skala Numeris dan Grafis sebagai berikut:
89
terletak di tengah menunjukkan posisi peta yang bersangkutan dibuat dengan
garis lebih tebal yaitu 0.5 mm. Jarak antara kotak diagram dengan tulisan
petunjuk lembar adalah 8 mm.
Pada masing – masing bujur sangkar ditulis nomor lembar yang sesuai
dengan posisinya. Penulisannomor lembar tersebut adalah:
- Untuk peta skala 1 : 10000 pada masing –masing bujur sangkar ditulis
nomor lembar peta skala 1:10000 dengan font Arial ukuran 14.
- Untuk peta skala 1 : 2500 nomor lembar peta terdiri dari dua baris yaitu
baris pertama berisi nomor zone dan lembar peta skala 1 : 10000 dan
baris kedua berisi nomor lembar skala 1: 2500. Baris pertama dibuat
menggunakan font Arial berukuran 8. Baris kedua dibuat menggunakan
font Arial berukuran 14.
- Untuk peta skala 1 : 1000 nomor lembar peta terdiri dari dua baris yaitu
baris pertama berisi nomor zone dan lembar peta skala 1 : 10000 dan
baris kedua berisi nomor lembar skala 1: 1000. Baris pertama dibuat
menggunakan font Arial berukuran 8. Baris kedua dibuat menggunakan
font Arial berukuran 14.
4. Kotak Legenda
Kotak legenda berisikan simbol unsur – unsur alam maupun buatan
manusia yang digunakan dalam peta. Ukuran kotak legenda adalah:
90
Arial berukuran 7. Simbol tersebut dikelompokkan berdasarkan BATAS
ADMINISTRASI, TITIK dan KONTUR. Pengelompokan tersebut ditulis
dengan font Arial berukuran 8.
Sumber data ditulis dengan huruf Arial atau huruf tegak dengan ukuran sesuai
dengan bidang penulisan yang tersedia.
Legenda pada peta pendaftaran memberikan keterangan mengenai
objek – objek yang tergambar di dalam peta. Legenda dibuat sama untuk
semua jenis dan skala peta, tetapi item yang ditampilkan bisa berbeda beda.
Sebagai contoh, legenda mengenai batas persil biasanya ditampilkan pada peta
pendaftaran tetapi tidak ditampilkan pada peta dasar pendaftaran.
Contoh legenda pada peta dasar pendaftaran dan unsur-unsur yang ada di
dalam nya adalah sebagai berikut:
91
5. Kotak Informasi Instansi Pembuat
Kotak informasi instansi pembuat peta dibuat dengan ukuran 15 cm x
3 cm untuk semua skala. Isi kotak ini adalah : Logo ATR/BPN dan disebelah
kanannya ditulis KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL dengan font Arial berukuran
18. Bagian organisasi pembuat ditulis dengan font Arial berukuran 11. Contoh
Redaksi Organisasi Pembuat misalnya :
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
atau
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
BIDANG INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
atau
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SEMARANG
SEKSI INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
7. Kotak Pengesahan
Kotak pengesahan dibuat dengan ukuran sebagai berikut:
92
Tulisan pada kotak pengesahan ditulis dengan font Arial berukuran 10.
Tulisan tempat dan tanggal pengesahan berada 1 cm dibawah garis kotak
pengesahan.
9. Informasi Tambahan
Ada beberapa informasi tambahan yang diberikan pada peta
pendaftaran yaitu :
Informasi mengenai nama provinsi yang ditulis Provinsi : Nama
Provinsi. Teks nama provinsi ditulis pada kiri atas bidang gambar dengan
jarak antara bagian bawah teks dengan garis batas bidang gambar adalah 0.5
cm. Teks provinsi ditulis dengan font Times New Romans ukuran 24.
Informasi mengenai nama kabupaten yang ditulis Kabupaten : Nama
Kabupaten. Teks nama kabupaten ditulis 0.5 cm di atas bidang gambar
dengan titik tengah pada bagian tengah bidang gambar tersebut. Teks nama
kabupaten ditulis dengan font Times New Romans ukuran 24.
Informasi Nomor Lembar yang ditulis Nomor Lembar : nomor lembar.
Nomor lembar ditulis pada kiri atas informasi tepi dengan jarak antara garis
batas informasi tepi dengan bagian bawah teks adalah 0.5 cm. Teks nomor
93
lembar ditulis dengan font Times New Roman berukuran 24. Absis ditulis
pada bagian bawah bidang gambar, ordinat ditulis di sebelah kiri bidang
gambar. Nomor kolom ditulis tepat di antara dua absis. Nomor baris ditulis
tepat diantara dua ordinat. Nomor kolom dan nomor baris ditulis dengan font
Arial berukuran 18. Penulisan nomor kolom dan nomor baris tersebut adalah
sebagai berikut:
LATIHAN
1. Bagaimana cara membuat muka peta.
2. Bagiamana cara membuat bidang gambar.
3. Bagaimana cara membuat informasi tepi peta.
4. Bagaimana cara menggambar arah utara.
5. Bagaimana cara membuat kotak instansi pembuat peta.
RANGKUMAN
Peta Dasar Pendaftaran adalah peta yang memuat penyebaran Titik Dasar
Teknik (TDT), dan unsur-unsur geografis seperti sungai, jalan, ketinggian tempat,
batas-batas bidang tanah, bangunan, dsb. Beberapa bagian peta yang harus dibuat
ketika membuat layout peta antara lain : bingkai peta yang terdiri dari muka peta,
kotak keterangan. Pada muka peta itulah kemudian diisi dengan peta-nya yang sering
disebut isi peta. Tidak berbeda dengan pembuatan layout Peta Dasar Pendaftaran, hal
yang sama juga dilakukan ketika membuat peta yang lain termasuk peta tematik
seperti Peta Bidang Tanah.
Elemen-elemen pokok yang ada dalam Peta Dasar Pendaftaran BPN, terdiri
dari Muka Peta dan Informsi Tepi Peta. Muka Peta berisi isi peta itu sendiri, dan
94
Informasi Tepi Peta berisi keterangan tentang gambar peta yang ada dalam isi peta.
Di dalam muka peta ini tergambar grid koordinat berbentuk seperti tanda (+).
TES FORMATIF IX
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap
materi kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10
95
DAFTAR PUSTAKA
Adlay A. Ekel, Patrick. 2007. Aplikasi AutoCAD untuk Pemetaan Kadastral, Vivace
Kreasindo, Yogyakarta.
Baskara, Ahmad. 2006. Menggunakan Fungsi dan Formula Excel 2003 dalam Dunia
Kerja, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Chandra, Handi. 2003. AutoCAD 2000 untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Enterprise, Jubilee. 2014. Buku Pintar Database dengan MS Access, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
________. 2014. Trip & Trik MS Office Untuk Semua Kalangan, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Nugroho, Wiwid. 2007. Aplikasi Pemetaan Kadastral dengan Autodesk Map 2004,
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.
Prahasta, Eddy. 2011. ArcGis Desktop untuk Bidang Geodesi & Geomatika,
Informatika, Bandung.
Syaifullah, Arief. 2010. Aplikasi Excel untuk UKUR TANAH, STPN Press,
Yogyakarta.
Wahana Komputer. 2012. Tip & Teknik Profesional AutoCAD 2012, CV Andi
Offset, Yogyakarta.
Yulianto, Widi. 2004. Aplikasi AutoCAD 2002 untuk Pemetaan dan SIG, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
96
KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF
97
Kunci Jawaban Tes Formatif VII Kunci Jawaban Tes Formatif VIII
1. B` 1. B
2. S 2. B
3. B 3. S
4. B 4. B
5. S 5. B
6. B 6. B
7. B 7. B
8. B 8. B
9. S 9. B
10. S 10. B
98