Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH IPS

PERTEMPURAN MEDAN AREA

DISUSUN OLEH :
BENING SALSABILA
KELAS : IX D
GURU MAPEL : IIN PERMATA SARI, S.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MTs NEGERI 01 BENGKULU SELATAN
TAHUN AJARAN 2022 / 2023

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya makalah ini selesai.
Kami selaku penyusun ingin mengucap banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung ataupun
tidak. Kami sadar makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat kami harapkan guna
perbaikan pada tulisan kami selanjutnya.

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanggal 27 Agustus 1945 rakyat Medan baru mendengar berita proklamasi yang
dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai Gubernur Sumatera. Menanggapi berita
proklamasi para pemuda dibawah pimpinan Achmad Tahirmembentuk barisan Pemuda
Indonesia. Pendaratan Sekutu di kota Medanterjadi pada tanggal 9 Oktober 1945dibawah
pimpinan T.E.D Kelly.
Pada bulan April1946, Sekutu berhasil menduduki kota Medan. untuk sementara
waktu Pusat perjuangan rakyat Medan kemudian dipindahkan ke Siantar, sementara itu
perlawanan para laskar pemuda dipindahkan keluar kota medan,perlawanan terhadap sekutu
semakin sengit pada tanggal 10 Agustus 1946 di tebing Tinggi diadakan pertemuan diantara
para Komandan pasukan yang berjuang di Medan Area dan memutuskan dibentuk nya satu
komando yang bernama komando resimen laskar rakyat untuk memperkuat perlawanan di
kota medan, setelah pertemuan para komando itu pada tanggal 19 Agustus 1946 di Kabanjahe
telah terbentuk barisan pemuda indonesia (BPI)dan berganti nama menjadi Komando resimen
laskar Rakyat cabang Tanah Karo, dipimpin oleh Matang Sitepu.
Sebagai ketua umum dibantu oleh Tama Ginting, Payung Bangun, Selamat
Ginting,Rakutta Sembiring, R.M. Pandia, dari N.V mas Persada Koran Karo-karo dan
Keterangan Sebayang. Di dalam Barisan laskar rakyat ini semua potensi pimpinan pemuda
dengan berisan-barisan perjuangannya, dirangkul, bergabung ke dalam Barisan Pemuda
Indonesia termasuk bekas Gyugun atau Haiho seperti: Djamin Ginting, Nelang Sembiring,
Bom Ginting. Sedangkan dari Talapeta: Payung Bangun, Gandil Bangun, Meriam Ginting,
Tampe Malem Sinulingga. Dari N.V. mas Persada: Koran Karo-karo . Dari Pusera Medan:
Selamat Ginting, Rakutta Sembiring dan tampak sebayang.

B. Rumusan Masalah
1. Latar Belakang Pertempuran Medan Area
2. Pertempuran Medan Area
3. Jalannya Pertempuran Medan Area
4. Peran Para Pemuda dalam Pertempuran Medan Area
5. Ringkasan Kronologi
6. Akibat Pertempuran Medan Area

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari sejarah tentang terjadinya pertempuran medan
area

BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Pertempuran Medan Area


Pada tanggal 9 november 1945, pasukan Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jenderal
T.E.D. Kelly mendarat di Sumatera Utara yang dikuti oleh pasukan NICA. Brigadir ini
menyatakan kepada pemerintah RI akan melaksanakan tugas kemanusiaan, mengevakuasi
tawanan dari beberapa kamp di luar Kota Medan. Dengah dalih menjaga keamanan, para
bekas tawanan diaktifkan kembali dan dipersenjatai.
Latar belakang pertempuran Medan Area, antara lain :
1. Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenang-wenang.
2. Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana merah
putih.
3. Ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan senjata kepada Sekutu.
4. Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu dengan memasang papan
pembatas yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan
Area)” di sudut-sudut pinggiran Kota Medan.

B. Pertempuran Medan Area


Pada tanggal 24 Agustus 1945, antara qpemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan
Belanda tercapai suatu persetujuan yang terkenal dengan nama civil Affairs Agreement.
Dalam persetujuan ini disebutkan bahwa panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia
akan memegang kekuasaan atas nama pemerintah Belanda.
Dalam melaksanakan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintah sipil,
pelaksanaannya diselenggarakan oleh NICA dibawah tanggungjawab komando Inggris.
Kekuasaan itu kelak di kemudian hari akan dikembalikan kepada Belanda. Inggris dan
Belanda membangun rencana untuk memasuki berbagai kota strategis di Indonesia yang baru
saja merdeka. Salah satu kota yang akan didatangi Inggris dengan “menyelundupkan” NICA
Belanda adalah Medan.
Sementara di tempat lain pada tanggal 27 Agustus 1945 rakyat Medan baru
mendengar berita proklamasi yang dibawa oleh Mr. Teuku Moh Hassan sebagai Gubernur
Sumatera. Mengggapi berita proklamasi para pemuda dibawah pimpinan Achmad lahir
membentuk barisan Pemuda Indonesia.
Pada tanggal 9 Oktober 1945 rencana dalam Civil Affairs Agreement benar-benar
dilaksanakan. Tentara Inggris yang diboncengi oleh NICA mendarat di Medan. Mereka
dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly.
Awalnya mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara
sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Sebuah
insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal 13 Oktober 1945.
Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan NICA) merampas dan menginjak-injak
lencana Merah Putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para
pemuda. Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni
pasukan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papan-papan yang
bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan.
Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Inggris dan NICA
mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota Medan.
Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan
asing yang mencoba berkuasa kembali. Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi
diadakan pertemuan antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area.
Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu komando yang bernama Komando
Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
Pada tanggal 10 desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-
besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak koraban di kedua belah
pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki kota Medan. Pusat perjuangan
rakyat Medan kemudian dipindahkan ke Pemantangsiantar.
Untuk melanjutkan perjuangan di Medan maka pada bulan Agustus 1946 dibentuk
Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komandan initerus mengadakan serangan
terhadap Sekutu diwilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatera terjadi perlawanan
rakayat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran itu terjadi, antara lian di
Pandang, Bukit tinggi dan Aceh.

C. Proses Pertempuran Medan Area


Pertempuran Medan Area dimulai dari bentrokan tanggal 13 Oktober 1945, baru
empat hari setelah pasukan Inggris sampai di Medan, meledak suatu konflik bersenjata antara
para pemuda revolusioner dengan pasukan NICA-Belanda. Peristiwa itu terjadi akibat adanya
provokasi langsung seorang serdadu Belanda yang bertindak merampas lencana merah putih
(sudah disebutkan di bagian sebelumnya) yang tersemat di peci seorang penggalas pisang
yang melintas di depan Asrama Pension Wilhelmina, Jalan Bali (sekarang Jalan Veteran).
Ratusan pemuda yang berada ditempat itu menyerang serdadu itu dengan senjata pedang,
pisau, bambu runcing, dan beberapa senjata api. Dalam peristiwa itu timbul korban sebagai
berikut : 1 orang opsir yaitu Letnan Goeneberg dan 7 orang serdadu NICA meninggal.
Beberapa warga negara Swiss luka dan meninggal, dan 96 orang serdadu NICA luka-luka
termasuk seorang laki-laki sipil dan 3 orang wanita. Di pihak Indonesia gugur 1 orang
(menurut prasasti yang didirikan 7 orang) dan luka berat satu orang. Lokasi pertempuran saat
ini berada dekat dengan Pusat Pasar.
Dalam pada itu Belanda mulai mengarahkan kekuatan militernya ke Sumatera dalam
rangka mengamankan sumber ekonomi yang vital di Sumatera Timur. Untuk itu, maka pada
awal bulan Oktober 1946 satu batalion pasukan bersenjata dari negeri Belanda mendarat di
Medan. Beberapa hari kemudian diikuti dengan satu batalion KNIL dari Jawa Barat. Gerakan
militer pasukan Belanda ini tidak bisa dilepaskan dengan adanya rencana Inggris yang ingin
secepatnya meninggalkan Indonesia. Semua instasi penting yang ada di Medan Area segera
diserahkan kepada Komandan Militer Belanda. Pasukan Belanda kemudian mengambil alih
semua tugas penyerangan terhadap pangkalan militer Republik di sekitar Medan Area. Unit-
unit militer Republik, baik TRI maupun laskar rakyat segera bereaksi menanggapi pengambi-
lalihan Belanda dan mulai meningkatkan serangannya terhadap patroli-patroli Belanda
maupun Inggris. Hingga akhir tahun 1946, berbagai bentrokan fisik antara kekuatan militer
Republik dengan Belanda terus terjadi di segala front Medan Area.
Atas prakarsa pimpinan Divisi Gajah dan KRIRMA pada 10 Oktober 1941 disetujui
untuk mengadakan serangan bersama. Sasaran yang akan direbut di Medan Timur adalah
Kampung Sukarame, Sungai Kerah. Di Medan barat ialah Padang Bulan, Petisah, Jalan
Pringgan, sedangkan di Medan selatan adalah kota Matsum yang akan jadi sasarannya.
Rencana gerakan ditentukan, pasukan akan bergerak sepanjang jalan Medan-Belawan. Hari
"H" ditentukan tanggal 27 Oktober 1946 pada jam 20.00 WIB, sasaran pertama Medan Timur
dan Medan Selatan. Tepat pada hari "H", batalyon A resimen laskar rakyat di bawah Bahar
bergerak menduduki Pasar Tiga bagian Kampung Sukarame, sedangkan batalyon B menuju
ke Kota Matsum dan menduduki Jalan Mahkamah dan Jalan Utama. Di Medan Barat
batalyon 2 resimen laskar rakyat dan pasukan Ilyas Malik bergerak menduduki Jalan
Pringgan, kuburan China dan Jalan Binjei.
Patut diketahui, bahwa beberapa waktu yang lalu, pihak Inggris telah menyerahkan
sebagian kekuasaannya kepada Belanda. Pada saat sebagian pasukan Inggris bersiap-siap
untuk ditarik dan digantikan oleh pasukan Belanda, pasukan kita menyerang mereka.
Gerakan-gerakan batalyon-batalyon resimen Laskar Rakyat Medan Area rupanya tercium
oleh pihak Inggris/Belanda. Daerah Medan Selatan dihujani dengan tembakan mortir.
Pasukan kita membalas tembakan dan berhasil menghentikannya.

D. Peran Para Pemuda dalam Pertempuran Medan Area


Para pemuda memegang peran penting dalam banyak peristiwa bersejarah negara ini.
Sebut saja, Proklamasi Kemerdekaan, Pertempuran Surabaya, hingga Reformasi. Di
Pertempuran Medan Area ini juga, peran pemuda sangat kentara dalam setiap pertempuran.
Di awal bagian jalan pertempuran sebelumnya, terdapat kisah mengenai insiden Jalan
Bali. Jika ditilik pada prasasti penanda yang didirikan, nampak bahwa para pemuda lah yang
melakukan penyerbuan ke markas NICA di Gedung Pension Wilhelmina. Selain itu, berbagai
laskar rakyat yang ada dibentuk oleh pemuda seperti Pemuda Republik Indonesia Sumatera
Timur (Pesindo). Ada juga organisasi pemuda yang terafiliasi ke partai seperti Napindo
(Nasional Pelopor Indonesia) dari PNI, Barisan Merah dari PKI, Hisbullah dari Masyumi dan
Pemuda Parkindo dari Parkindo. Selain itu, banyak dari tokoh pejuang yang berusia dibawah
30 tahun. Contohnya, Brigjend. Bedjo dan Jend. Ahmad Tahir, 2 tokoh pejuang yang terlibat
dalam Pertempuran Medan Area yang saat itu terjadi, umur mereka masih dibawah 30 tahun.
Ketika pertempuran yang terjadi belum terorganisir dengan baik pada tahun 1945 –
1946, para pemuda selalu yang berada di garis depan dan bertempur dengan heroik melawan
Belanda. Semangat para pemuda pulalah yang sering membuat Sekutu – baik Inggris maupun
Belanda – kerepotan.
Apa yang membuat pemuda pejuang saat itu begitu kuat dan sulit dilawan penjajah ?
Menurut saya, itu semua akibat jiwa nasionalisme dan darah muda mereka. Jiwa nasionalisme
mereka membuat semangat mereka menggelora untuk membela negerinya, dan darah muda
mereka menambah semangat tersebut dan membuat mereka semakin nekat.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peran pemuda dalam Pertempuran Medan Area
adalah :
1. Ikut serta dalam setiap pertempuran yang terjadi
2. Pengobar semangat rakyat untuk bertempur mempertahankan negaranya
3. Ujung tombak bagi setiap kekuatan pasukan Republik Indonesia
Ringkasan Kronologi
1. Tokoh-tokohnya : dan

Brigjen T.E.D. Kelly Achmad Tahir


2. Sebab meletusnya : Tawanan perang yang dibebaskan sekutu dipersenjatai &
bersikap congkak sehingga menyebabkan terjadinya insiden di beberapa tempat.
3. Jalannya Peristiwa :
Pada tgl 18 Okt 1945, Sekutu mengultimatum rakyat Medan untuk menyerahkan
senjatanya. NICA melakukan aksi teror yg menyebabkan pecahnya pertempuran shg banyak
korban di pihak Inggris.Tgl 1 Des 1945 Sekutu memasang papan-papan yang
bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut pinggiran kota Medan. Pada
bulan April 1946 pasukan Sekutu berhasil mendesak pemerintah RI keluar Medan. Pasukan
Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di kota
Medan. Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk melawan kekuatan
asing yang mencoba berkuasa kembali.
4. Akhir Peristiwa :
Pada tgl 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan antara komandan-
komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Pertemuan tersebut memutuskan
dibentuknya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan
Area. Komando tersebut meneruskan perjuangan di Medan Area.

Akibat Pertempuran Medan Area


Pertempuran Medan Area berakhir pada 15 Februari 1947 pukul 24.00 setelah ada
perintah dari Komite Teknik Gencatan Senjata untuk menghentikan kontak senjata. Sesudah
itu Panitia Teknik genjatan senjata melakukan perundingan untuk menetapkan garis-garis
demarkasi yang definitif untuk Medan Area. Dalam perundingan yang berakhir pada tanggal
10 Maret 1947 itu, ditetapkanlah suatu garis demarkasi yang melingkari kota Medan dan
daerah koridor Medan Belawan. Panjang garis demarkasi yang dikuasai oleh tentara Belanda
dengan daerah yang dikuasai oleh tentara Republik seluruhnya adalah 8,5 Km. Pada tanggal
14 Maret 1947 dimulailah pemasangan patok-patok pada garis demarkasi itu. Akan tetapi
kedua pihak, Indonesia dan Belanda, selalu bertikai mengenai garis demarkasi ini. Empat
bulan setelah akhir pertempuran ini, Belanda melaksanakan Operatie Product atau disebut
Agresi Militer Belanda I.
Ada beberapa akibat dari Pertempuran Medan Area ini, yaitu :
1. Terbaginya kawasan Medan oleh garis demarkasi
2. Perpindahan pusat pemerintahan Provinsi Sumatera ke Pematang Siantar

BAB II
KESIMPULAN DAN SARAN

Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap


Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Tahun 1945 – 1949 adalah momen krusial bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaannya. Belanda, yang dengan bantuan Inggris dapat kembali ke
Indonesia, berusaha keras untuk mendapatkan kembali ‘apa yang telah dirampas Jepang
sebelumnya’ yaitu Indonesia, walaupun saat itu Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya. Disisi lain, Indonesia, sebuah negara yang baru saja memproklamasikan
kemerdekaannya (Indonesia adalah negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaan
setelah Perang Dunia II), mati matian untuk mempertahankan kemerdekaannya yang telah
diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945.
Tak ayal, terjadi banyak pertempuran di berbagai daerah. Dengan semangat, para
pejuang bertarung sekuat tenaga untuk mempertahankan setiap jengkal tanah Republik yang
baru berdiri ini. Tak terkecuali di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.
Di Sumatera Utara, perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, bisa dibilang,
dilakukan di segala medan tempur. Mulai dari perbukitan Berastagi, kilang minyak
Pangkalan Berandan hingga jalanan Kota Medan. Kali ini, kita khusus membahas tentang
Pertempuran Medan Area yang bertujuan untuk membebaskan Kota Medan dari Sekutu.
Sekalipun nama pertempurannya ‘Medan Area’ yang diambil dari kata kata di papan
yang dipasang di perbatasan kota Medan “Fixed Boundaries Medan Area”, pertempuran ini
berkobar hingga ke luar Kota Medan. Pertempuran ini dimulai pada 13 Oktober 1945 setelah
insiden Jalan Bali, dan penyerbuan terakhir para pejuang dilaksanakan pada 15 Februari
1947. Pertempuran ini, menurut sekretaris Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Ilmu Sosial
(PUSSIS) Universitas Negeri Medan, Erond Damanik, tidak kalah heroik dibandingkan
pertempuran Surabaya karena para pejuang dalam pertempuran ini plural dan jangka
waktunya yang panjang.

DAFTAR PUSTAKA
 http://semuanyaaa-ada.blogspot.com/2014/02/pertempuran-medan-area.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Medan_Area
 http://diasdiari.blogspot.com/2013/11/pertempuran-medan-area.html

Anda mungkin juga menyukai