Anda di halaman 1dari 19

TINJAUAN KASUS PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK DISUNGAI CODE DALAM

PENEGAKAN HUKUM LH

ARTIKEL ILMIAH

ELIS RUSNITA
10040021207

AGUNG REFAZLI MIFTANUL FALAH


10040021201

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2023

1
TINJAUAN KASUS PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK DISUNGAI CODE DIY
(DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) DALAM PENEGAKAN HUKUM LH

Elis Rusnita1), Agung Refazli Miftanul Falah2)


Universitas islam bandung, jalan Tamansari 24-26 kota Bandung
Universitas islam bandung, jalan Tamansari 24-26 kota Bandung

agungrefazli@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji peristiwa yang berkaitan dengan pembuangan limbah
industri di Sungai Code dan penegakan hukum lingkungan untuk mengatasi masalah ini. Studi ini
menganalisis pembuangan pabrik pencemar di sungai code YOGYAKARTA dan mengkaji
langkah-langkah hukum untuk memastikan kepatuhan lingkungan. Metode penelitian adalah
kajian pustaka yang meliputi studi kasus, peraturan lingkungan hidup dan keputusan hukum
tentang pembuangan limbah industri. Hasil studi kasus tersebut menunjukkan bahwa pabrik-pabrik
tersebut melakukan pelanggaran dalam membuang limbahnya ke Kali Code yang berdampak
negatif terhadap kualitas air dan ekosistem sungai. Penegakan undang-undang lingkungan
memainkan peran penting dalam memecahkan masalah ini. Artikel ini menganalisis tindakan
hukum pemerintah dan polisi terkait pelanggaran pengelolaan sampah di pabrik Sungai Code.
Implikasi dari kasus ini untuk upaya konservasi dan kelestarian ekosistem sungai juga dibahas.
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa penegakan hukum lingkungan memainkan peran penting
dalam memantau kepatuhan terhadap peraturan lingkungan dan melindungi lingkungan dari efek
berbahaya dari pembuangan limbah industri. Koordinasi yang baik antara pemerintah, penegak
hukum dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk memastikan pembuangan limbah dari
pabrik Sungai Code dan kinerja lingkungan yang lebih baik.

Kata kunci : limbah,sungai code, penegakan hukum

ABSTRAK

This article aims to conduct a case review related to factory waste disposal that occurs in the Code
River as well as the role of environmental law enforcement in addressing the issue. This study
involves an analysis of cases of factory effluent discharge that harm the environment in the Code
River area and a review of the legal efforts that have been made to enforce compliance with
environmental regulations.The research method used was a literature search, including case
studies, environmental regulations, and legal decisions related to factory effluent discharge. The
results of this case review showed violations committed by factories in discharging their effluents
into the Code River, which negatively impacted water quality and the river
ecosystem.Environmental law enforcement has a crucial role in addressing this issue. This article
analyzes the legal efforts made by the government and law enforcement agencies regarding the
violation of factory waste disposal in the Code River. The implications of this case for
environmental protection efforts and the sustainability of the river ecosystem are also
discussed.The conclusion of this article is that environmental law enforcement has an important
role in enforcing compliance with environmental regulations and protecting the environment from

2
the negative impacts of factory waste disposal. Good coordination between the government, law
enforcement agencies, and other relevant parties is needed to address cases of factory waste
disposal in the Code River and ensure better environmental sustainability.

Keywords: sewage, code river, law enforcement

METODE

Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan mengandalkan tinjauan data internet
sebagai sumber informasi utama. Berikut adalah rincian metode penelitian yang akan digunakan

Identifikasi dan Seleksi Data


Data akan diidentifikasi dan dipilih dari sumber-sumber informasi yang tersedia secara online,
seperti laporan penelitian, artikel ilmiah, berita, dokumen pemerintah, dan situs web terkait. Data
yang relevan dengan kasus pembuangan limbah pabrik di Sungai Code DIY dan penegakan hukum
lingkungan akan dikumpulkan.

Analisis Data
Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara deskriptif untuk memahami kasus pembuangan
limbah pabrik di Sungai Code DIY dan peran penegakan hukum lingkungan dalam menangani
masalah tersebut. Analisis ini mencakup identifikasi jenis limbah yang dibuang, metode
pembuangan yang digunakan, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta
upaya penegakan hukum yang telah dilakukan.

Interpretasi dan Kesimpulan


Hasil analisis data akan diinterpretasikan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang kasus pembuangan limbah pabrik di Sungai Code DIY dan penegakan hukum lingkungan
yang terkait. Kesimpulan akan disusun berdasarkan temuan-temuan penelitian dan memberikan
gambaran menyeluruh tentang situasi yang ada.
Meskipun metode ini menggunakan data dari sumber online, penting untuk memverifikasi
keandalan dan keabsahan informasi yang ditemukan. Penggunaan sumber-sumber yang terpercaya
dan valid akan menjadi prioritas dalam memastikan keakuratan data yang digunakan dalam
penelitian.
Penelitian ini memiliki batasan dalam hal keterbatasan aksesibilitas data tertentu dan keterbatasan
kontrol peneliti terhadap sumber data. Oleh karena itu, data yang tersedia di internet mungkin tidak
lengkap atau tidak mencakup semua aspek yang relevan. Dalam kasus seperti itu, penelitian
lanjutan dengan metode tambahan dapat dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif tentang kasus ini.Dengan menggunakan metode ini, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang berharga tentang kasus pembuangan limbah pabrik di Sungai Code
DIY dan peran penegakan hukum lingkungan dalam menangani masalah tersebut, meskipun
dengan keterbatasan data yang diandalkan dari tinjauan internet.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Kasus Pembuangan Limbah Pabrik di Sungai Code

3
sungai Code merupakan salah satu sungai yang melintasi tiga Kabupaten di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta tepatnya di kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
Sungai Code memiliki panjang total sekitar 41 Kilometer dengan melintasi tiga Kabupaten/Kota,
diantaranya adalah Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul (BPLH,2014).

Pada kondisi dilapangan terdapat banyak sumber pencemar yang dapat mengakibatkan turunnya
kualitas air Sungai Code baik dari sumber domestik maupun non domestik. Dapat dilihat aktivitas
limbah yang dihasilkan paling banyak yaitu limbah domestik,hal ini dikarenakan sekitar Sungai
Code dikelilingi oleh pemukiman warga. Akan tetapi tidak menjamin bahwa limbah non domestik
tidak berbahaya dan tidak tersebar dalam bentuk yang luas.

Adanya peningkatan aktivitas manusia di sekitar Sungai Code, kualitas air dalam kondisi yang
baik-baik saja apabila dilakukan pengelolaan dan monitoring yang tepat. Akan tetapi, apabila
aktivitas manusia mampu disetarakan dengan kepedulian akan lingkungan guna menjaga kualitas
sungai serta ekosistem yang teradapat didalamnya, maka kualitas air sungai Code tersebut akan
relative baik- baik saja.

A. Identifikasi sumber limbah pabrik


a) Limbah Domestik
Limbah cair menurut sumbernya terdiri limbah dari kegiatan domestik (rumah tangga) dan
kegiatan industri. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau
kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,
apartemen dan asrama (Anonim, 2003). Limbah domestik adalah hasil buangan yang tidak
terpakai dari kegiatan manusia sehari-hari seperti buangan cucian, mandi, dan air kotor
(tinja/black water). Sumber limbah domestik meliputi kegiatan perumahan, perkantoran,
perhotelan, pertokoan, rumah sakit kecuali yang berasal dari laboratorium yang berupa
limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), usaha laundry, usaha rumah makan dan lain-
lain.
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikrobia untuk melakukan
perombakan bahan organik dalam suatu perairan. Air yang bersih mengandung mikroba
lebih sedikit dibanding air yang tercemar oleh bahan buangan, mikroba yang memerlukan
oksigen untuk memecah bahan organik disebut bakteri aerobik. Apabila suatu badan air
dicemari oleh zat-zat organik mikroba dapat menghabiskan oksigen yang terlarut dalam air
(DO) untuk perombakan zat organik tersebut dan akan terjadi proses perombakan secara
anaerob (tanpa menggunakan O2) yang dapat mengakibatkan kematian untuk makluk
hidup dalam air sehingga menimbulkan bau busuk yang berakibat pada pencemaran udara.
Pengujian BOD yang dapat diterima adalah pengukuran jumlah oksigen yang akan
dihabiskan dalam waktu lima hari oleh organisme pengurai aerobik dalam suatu volume
pada suhu 200 C, hasilnya dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau mg/liter. Air
buangan domestik yang tidak mengandung limbah industri mempunyai nilai BOD kira-
kira 200 ppm, ini berarti bahwa 200 ppm oksigen akan dihabiskan oleh contoh limbah
sebanyak satu liter dalam waktu lima hari pada suhu 200 C.

B. Metode pembuangan limbah pabrik


Pencemaran air sungai sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga, kemudian
industri/usaha. Sistem pengelolaan air limbah dan sanitasi dapat dilakukan dengan :

4
a. Pengembangan jaringan air limbah komunal, off side, dan on side.
b. Perbaikan sarana sanitasi dasar permukiman, yaitu dengan membuat SP A L
(saluran pembuangan air limbah) yang meliputi tanki septik dan sumur peresapan.
c. Pembangunan jamban keluarga maupun komunal termasuk tanki septik komunal,
MCK dan WC umum.
d. Pengembangan sistem pengumpulan dan pengolahan lumpur tinja, untuk melayani
masyarakat dalam menguras tanki septik.
e. Perbaikan sarana pengolahan air limbah peternakan dan industri. Air kotor hasil
dari limbah peternakan, industri, bengkel, dan sejenisnya harus ditreatment terlebih
dahulu sebelum dibuang ke saluran drainase.
Konsep pembuangan air limbah yang onsite dapat dikombinasikan dengan sistem jaringan
drainase dan air hujan dalam satu saluran. Sebelum dibuang ke saluran, air limbah diolah
melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terutama limbah dari rumah sakit,
industri, dan limbah lain yang bisa mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan
manusia.

C. Dampak pembuangan limbah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.


Pembuangan limbah ke Sungai Code dapat memiliki dampak serius terhadap lingkungan
dan kesehatan masyarakat yaitu:

Dampak terhadap lingkungan:


• Pencemaran air: Pembuangan limbah pabrik dan domestik ke sungai dapat
mencemari air, mengubah kualitasnya, dan merusak ekosistem perairan. Limbah
beracun dan zat kimia yang terkandung dalam limbah dapat membunuh organisme
air dan mengganggu keselarasan ekosistem sungai.
• Pencemaran tanah dan sedimen: Limbah yang mencemari sungai dapat meresap ke
dalam tanah dan mengkontaminasi sumber air tanah. Selain itu, partikel limbah
yang terendap di dasar sungai dapat mencemari sedimen dan menjadi ancaman bagi
organisme yang hidup di dalamnya.
• Gangguan pada keanekaragaman hayati: Pencemaran sungai Code dapat
mengurangi keberagaman spesies air dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Organisme air seperti ikan, serangga air, dan makhluk hidup lainnya dapat
terpengaruh dan mengalami penurunan populasi atau punah.

Dampak terhadap kesehatan masyarakat:


• Kontaminasi air minum: Jika air sungai Code tercemar, masyarakat yang
menggunakan air tersebut untuk minum dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat
terpapar bahan kimia berbahaya dan patogen yang menyebabkan penyakit seperti
diare, keracunan, dan infeksi saluran pernapasan.
• Gangguan kesehatan jangka panjang: Paparan jangka panjang terhadap limbah
beracun dalam air sungai dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan,
termasuk kerusakan organ, gangguan sistem saraf, dan masalah reproduksi.
• Dampak sosial dan ekonomi: Lingkungan yang tercemar dan kesehatan masyarakat
yang terganggu akibat pembuangan limbah di Sungai Code dapat menyebabkan
dampak sosial dan ekonomi negatif, termasuk penurunan kualitas hidup,
peningkatan biaya perawatan kesehatan, dan penurunan pendapatan akibat

5
terganggunya sektor pariwisata dan kegiatan ekonomi yang terkait dengan
lingkungan.

2. Penegakan Hukum Lingkungan Terhadap Kasus pembuangan Limbah Pabrik


Disungai Code DIY.
Pencemaran lingkungan banyak terjadi di Indonesia. Dalam UUPPLH Pasal 1 angka
14menjelaskan“kualifikasi lingkungan hidup dikatakan tercemar jika kondisi lingkungan hidup
tersebut melampaui baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan dikarenakan masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia. Baku mutu lingkungan menjadi acuan ukuran bahwa lingkungan hidup
dikatakan tidak tercemar. Jika zat, energy atau komponen melebihi batas baku mutu lingkungan,
maka lingkungan tersebut dikatakan tercemar”(UUPPLH,2009).

2.1. Penegakan Hukum Terkait Pelanggaran Pembuangan Limbah di Sungai Code.

Penegakan hukum terkait pelanggaran pembuangan limbah di Sungai Code di Yogyakarta sangat
penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan melindungi kesehatan masyarakat. Pemerintah
dan lembaga terkait memiliki peran kunci dalam menegakkan hukum terhadap pelanggaran
tersebut. Berikut adalah materi yang dapat menjelaskan penegakan hukum terkait pelanggaran
pembuangan limbah di Sungai Code secara lebih lengkap:

I. Peraturan dan Undang-Undang Terkait:


a) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup:
• Undang-Undang ini memberikan dasar hukum bagi penegakan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk pengaturan
terkait pembuangan limbah.
• Pasal 88 mengatur tentang larangan pembuangan limbah ke perairan tanpa
izin.
b) Peraturan Pemerintah:
• Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air: Mengatur tentang pengelolaan
kualitas air, termasuk batasan dan persyaratan pembuangan limbah.
• Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Air
Limbah Domestik: Mengatur tentang tata cara pengelolaan air limbah
domestik, termasuk tindakan pengelolaan limbah dan sanksi administratif.
c) Peraturan Daerah:
• Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pengendalian
Pencemaran Air: Mengatur tentang pengendalian pencemaran air, termasuk
pembuangan limbah industri dan domestik ke sungai.

II. Otoritas Penegak Hukum:


1) Dinas Lingkungan Hidup (DLH):
• DLH memiliki peran penting dalam pengawasan dan penegakan hukum terkait
pembuangan limbah di Sungai Code.

6
• DLH melakukan pemantauan rutin terhadap pabrik-pabrik dan rumah tangga yang
berpotensi mencemari sungai, serta melakukan inspeksi terhadap izin dan
pemenuhan persyaratan lingkungan.

2.2. Penerapan Prinsip Kepastian Hukum dalam Penyelesaian Kasus Pembuangan Limbah di
Sungai Code

a) Penegakan Hukum yang Konsisten:


• Penegakan hukum terhadap kasus pembuangan limbah di Sungai Code
harus dilakukan secara konsisten dan tanpa pandang bulu. Hal ini penting
untuk menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap lingkungan dan kesehatan
masyarakat tidak akan ditoleransi.
• Setiap pelanggaran yang terjadi harus ditindak dengan sanksi yang sesuai
sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
b) Keterbukaan dan Akses Informasi:
• Masyarakat harus diberikan akses yang mudah terhadap informasi terkait kasus
pembuangan limbah di Sungai Code, termasuk informasi mengenai tindakan
hukum yang diambil oleh pemerintah dan lembaga terkait.
• Informasi tentang sanksi yang diterapkan terhadap pelaku pelanggaran juga harus
transparan dan dapat diakses oleh publik.
c) Proses Hukum yang Adil:
• Proses hukum dalam penyelesaian kasus pembuangan limbah di Sungai Code harus
dilakukan secara adil dan berkeadilan.
• Hak-hak pelaku pelanggaran dan korban pencemaran harus dijamin dan dihormati
selama proses hukum, termasuk hak untuk membela diri dan mendapatkan
keadilan.
d) Sanksi yang Tepat dan Deterrent:
• Sanksi yang diberikan kepada pelaku pelanggaran pembuangan limbah di Sungai
Code haruslah cukup berat dan memiliki efek jera agar dapat menjadi pelajaran
bagi pihak lain.
• Sanksi yang tepat harus disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan,
termasuk sanksi pidana, administratif, atau kompensasi kepada korban
pencemaran.

2.3 Penerapan sanksi pidana lingkungan hidup dalam UUPPLH pada kasus pembuangan
limbah pabrik disungai code

UPPLH mengatur mengenai sanksi pidana bagi pelaku tindakan yang merusak lingkungan hidup,
termasuk dalam hal pembuangan limbah pabrik yang melanggar ketentuan yang berlaku. Berikut
adalah beberapa sanksi pidana lingkungan hidup yang dapat diterapkan dalam kasus tersebut
Pasal 69 UUPPLH menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup dapat dikenai sanksi pidana berupa
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp10 miliar.
Pasal 70 UUPPLH menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan kerusakan atau perusakan lingkungan hidup dapat dikenai sanksi

7
pidana berupa pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp3
miliar.
Sanksi pidana tersebut dapat diterapkan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pembuangan
limbah pabrik di Sungai Code, seperti pemilik pabrik atau perusahaan yang melakukan
pembuangan limbah yang melanggar ketentuan lingkungan hidup yang berlaku.

Namun, penting untuk dicatat bahwa proses penegakan hukum dan penerapan sanksi pidana
bergantung pada bukti yang cukup dan proses peradilan yang berlaku. Pihak berwenang yang
berwenang dalam penegakan hukum lingkungan hidup akan melakukan penyelidikan,
mengumpulkan bukti, dan melaksanakan proses peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Penegakan Hukum Lingkungan:
a. Peraturan dan Kebijakan: Penegakan hukum lingkungan dalam kasus pembuangan
limbah pabrik di Sungai Code didasarkan pada peraturan dan kebijakan yang ada, seperti
Undang-Undang Lingkungan Hidup, peraturan daerah, dan instrumen hukum terkait.
b. Upaya Penegakan Hukum: Terdapat upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dan lembaga penegak hukum terkait. Hal ini meliputi pemeriksaan,
pengawasan, pengenaan sanksi administratif, tuntutan hukum, dan kerja sama antara
pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
c. Tantangan dan Keberhasilan: Tantangan dalam penegakan hukum LH di Sungai Code
meliputi keterbatasan sumber daya, koordinasi antarlembaga, minimnya kesadaran dan
kepatuhan industri, serta kendala sosial dan ekonomi. Namun, beberapa keberhasilan juga
dicapai dalam menangani kasus pembuangan limbah pabrik, seperti tindakan penegakan
hukum yang tegas dan kerja sama yang efektif antara pemangku kepentingan.
2. Rekomendasi dan Peluang:
a. Penguatan Penegakan Hukum: Dalam rangka mengatasi masalah pembuangan limbah
pabrik di Sungai Code, diperlukan penguatan penegakan hukum lingkungan melalui
peningkatan kapasitas institusi, peningkatan pengawasan, dan pengembangan kebijakan
yang lebih tegas.
b. Kolaborasi dan Kesadaran: Penting untuk membangun kolaborasi yang lebih baik antara
pemerintah daerah, lembaga penegak hukum, industri, dan masyarakat dalam menangani
kasus ini. Selain itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan dan
kepatuhan terhadap peraturan lingkungan juga menjadi faktor kunci.
c. Edukasi dan Advokasi: Perlu dilakukan edukasi dan advokasi kepada masyarakat tentang
pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat, serta hak dan kewajiban dalam menjaga
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye, pelatihan, dan pembentukan
kesadaran kolektif.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan fasilitas yang diberikan dalam penelitian
dan penulisan artikel ilmiah ini. Kolaborasi dengan Universitas Islam Bandung telah memberikan

8
kontribusi yang berharga dalam menghasilkan tulisan ini.Kami sangat mengapresiasi akses kepada
sumber daya dan literatur yang tersedia di universitas. Fasilitas penelitian dan laboratorium yang
disediakan telah memungkinkan kami untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis yang
diperlukan dalam artikel ini.

Selain itu, kami juga ingin berterima kasih kepada dosen dan staf universitas yang memberikan
bimbingan, saran, dan dukungan selama proses penelitian dan penulisan. Kontribusi mereka telah
memberikan arahan yang berarti dan memperkaya artikel ilmiah ini.
Kami berharap bahwa artikel ini dapat menjadi kontribusi yang berguna bagi pemahaman dan
peningkatan kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum lingkungan hidup, khususnya dalam
kasus pembuangan limbah pabrik di Sungai Code. Semoga artikel ini juga dapat memberikan
masukan bagi pengembangan kebijakan dan tindakan lebih lanjut dalam menjaga kelestarian
lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Universitas Islam Bandung atas
kerjasama dan dukungan yang diberikan. Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut untuk
penelitian dan kegiatan ilmiah lainnya di masa mendatang.

KONTRIBUSI PENULIS

Elis Rusnita telah memberikan kontribusi yang berharga dalam penyusunan dan pengumpulan data
untuk karya ilmiah ini. Dengan dedikasinya, Elis Rusnita telah mengumpulkan informasi yang
relevan dan data yang diperlukan, serta membantu memastikan keakuratan dan kevalidan data
yang disajikan dalam artikel ilmiah ini.
Agung Refazli Miftanul Falah juga berperan sebagai peneliti dan bertanggung jawab dalam
perapihan makalah. Melalui dedikasinya, Agung Refazli Miftanul Falah telah berperan dalam
merumuskan dan mengembangkan penelitian ini. Partisipasinya dalam merapikan makalah,
mengevaluasi metodologi, dan memastikan keselarasan isi makalah sangat berharga dalam
memastikan keberhasilan penulisan artikel ilmiah ini.
Kolaborasi dan sinergi antara Elis Rusnita dan Agung Refazli Miftanul Falah dalam proses
penelitian dan penulisan artikel ini telah memberikan sumbangan yang signifikan terhadap
keseluruhan karya ilmiah ini. Kerjasama mereka dalam menggabungkan pengetahuan dan
keterampilan mereka telah menghasilkan karya ilmiah yang bermutu dan berkontribusi dalam
bidang yang relevan

DAFTAR PUSTAKA
Sanyoto, “Penegakan Hukum Di Indonesia”, Jurnal Dinamika Hukum, Nomor 3 Volume 8 Tahun
2008.
Solikin, Penegakan Hukum Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kanun No. 52, Edisi Desember 2010.
Setiadi, Edi dan Kristian, Sistem Peradilan Pidana Terpadu Dan Sistem Penegakan Hukum Di
Indonesia, Jakarta, Prenadamedia Group, 2017.
Silalahi, Daud, Hukum Lingkungan dalam sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia,
Bandung, Alumni, 1992.
Ariefianto, Harry Agung. “Penerapan Sanksi Administrasi Pencemaran Lingkungan Hidup
Akibat Kegiatan Industri (Studi Kasus Di CV. Slamet Widododi Semarang)”, Unnes Law
Jo- urnal, Vol. 4, No. 1, 2015.

9
Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta.
Puspitasari, D.E., 2019. Dampak Pencemaran Air terhadap Kesehatan Lingkungan dalam
Perspektif Hukum Lingkungan (Studi Kasus Sungai Code di Kelurahan Wirogunan
Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan
Yogyakarta) 12.
Sarengat, N., Yuniari, A., Setyorini, I., 2015. Kajian Potensi Pencemaran Industri Pada
Lingkungan Perairan di Daerah Istimewa Yogyakarta 32.
Syarifuddin, S., Bachri, A.A., Arifin, S., 2018. Kajian Efektivitas ProgramSanitasi Total Berbasis
Masyarakat Berdasarkan Karakteristik Lingkungan dan Evaluasi Program di Kabupaten
Banjar JBK 3, 1.
UU No. 23 tahun 1997 Bab 1 Pasal 1 Ayat (2) . Presiden Republik Indonesia. URL
Harum M. Husein, Lingkungan Hidup Masalah, Pengelolaan Dan Penegakan Hukumnya, PT
Bumi Aksara, Ctk Pertama, Jakarta, 1993.
Hartiwiningsih, Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Penegakan hukum Pidana
Lingkungan,Ctk Pertama, LPP UNS dan UNS Press, Surakarta 2007.
https://www.zotero.org/ (accessed 5.16.21).
Widyasari, T., 2019. Beban Pencemaran Sumber Limbah di Sungai Code. jts 5, 144– 154.
https://doi.org/10.28932/jts.v5i2.1319
https://ardiansnco.co.id/penerapan-sanksi-terhadap-perusahaan-yang-melakukan-pencemaran-
lingkungan-hidup-berdasarkan-uu-no-32-tahun-2009-tentang-perlindungan-dan-
pengelolaan-lingkungan-hidup-ditinjau-dari-aspek-hukum-admin/

10
LAMPIRAN

Lampiran 1.Biodata Ketua,Anggota,dan Dosen Pembimbing.

Biodata Ketua
A. Identitas diri
1 Nama Lengkap Elis Rusnita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Hukum

4 NIM 10040021207
5 Tempat Dan Tanggal Lahir Medang Damai,20 Januari 2003
6 Alamat Email icharusnita21@gmail.com
7 Nomor Telepon 082284591330

B. Kegiatan kemahasiswaan yang sedang diikuti/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam kegiatan Waktu Dan Tempat
1 Peduli anak pelosok Divisi pengajar Pasir
(Riau) pengaraian(pekanbaru)2023
2 Stp UI (unisba Divisi konsumsi & logistik Bandung,2023
inspirasi)

C. Penghargaan yang pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak pemberi Tahun
penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup ,menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PM.

Bandung,14 mei 2023


Ketua Tim

(Elis Rusnita)

11
Biodata Anggota
A. Identitas diri
1 Nama Lengkap Agung Refazli Miftanul Falah
2 Jenis Kelamin Laki_Laki
3 Program Studi Ilmu Hukum

4 NIM 10040021201
5 Tempat Dan Tanggal Lahir Bandung,23 Juni 2003
6 Alamat Email agungrefazli@gmail.com
7 Nomor Telepon 089510335617

B. Kegiatan kemahasiswaan yang sedang diikuti/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam kegiatan Waktu Dan Tempat
1 Dakwah lapangan Divisi Acara Pengalengan,2023
2 Diskusi publik 2024 Divisi Acara Bandung,2023

C. Penghargaan yang pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak pemberi Tahun
penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup ,menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PM.

Bandung,14 mei 2023


Anggota Tim

(Agung Refazli M.F)

12
Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Frency Siska S.H.,M.H.
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIP/NIDN D.12.0.554/0408088108
5 Tempat dan tanggal lahir Pekanbaru, 08 Agustus 1981
6 Alamat email frencysiska@unisba.ac.id
7 Nomor telepon 081802202338

B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi
1 Sarjana (S1) Hukum Sekolah tinggi
Hukum Bandung
2 Magister (S2) Hukum Bisnis Program
pascasarjana
universitas
pajajaran
3 Doktor (S3) - -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)


Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/pilihan Sks
1 Hukum Lingkungan Wajib 2
2 Hukum Penanaman Modal Pilihan 2
3 Hukum Surat Berharga & pasar Pilihan 2
modal
4 Hukum Agraria Wajib 2
5 Hukum Jaminan Wajib 2
6 Hukum Asuransi Wajib 2

D. Penelitian
No Judul Riset Penyandang Dana Tahun
1 Kajian akademis peraturan daerah kota Dinas perumahan dan 2018
bandung no.7 tahun 2013 tentang kawasan
penyediaan,penyerahan,fan pemukiman,pertanahan,dan
pengelolaan pertamanan (dpkp3) kota
prasarana,sarana,utilitas,perumahan,dan bandung
pemakaman
2 Kajian sarana prasarana dan utulitas Badan 2018
perumahan vertikal kota bandung peremcamaam,penelitian,dan

13
pengembangan (Bapelitbang
) kota bandung
3 Kajian hukum pengambilalihan Sekertariat direktorat jendral 2018
kewenangan penyelesaian pengendalian,pemanfaatan
penyimpangan administratif dalam dan penguasaan tanah,
penyelenggaraan penataan ruang kementrian agraria dan tata
ruang badan pertahanan
nasional
4 Penyusunan kajian akademik tata cara Dinas lingkungab hidup 2018
pengelolaan pengaduan dengan provinsi jawa barat
pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup
5 Penyusunan kajian akademik tata cara Dinas perumahan rakyat 2018
pengelolaan pen gaduan dugaan kawasan permukiman dan
pencemaran dan/atau perusakan pertanahan pemerintah
lingkungan hidup daerah kabupaten bandung
6 Penyusunan naskah akademik Dinas perumahan rakyat 2019
rancangan peraturan daerah bandung te kawasan permukiman dan
ntang penyediaan.penyerahan,dan pertanahan pemerintah
pengelolaan prasarana,sarana,utilitas daerah kabupaten bandung
perumahan,dan kawasan permukiman
7 Audit tata ruang kawasan perkotaan Direktorat penertiban 2019
kota bandar lampung pemanfaatan
ruang,direktorat jendral
pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah
kementrian agraria dan tata
ruang badan pertahanan
nasional
8 Rekontruksi model perjanjian investasi LPPM Universitas islam 2020
sebagai upaya menjamin pengadaan bandung
tanah dalam pembangunan jalan tol
9 Implikasi hukum perjanjian LPPM Universitas islam 2021
internasional dibidang investasi bandung
ekonomi terhadap sektor usaha mikro
kecil menengah dan koperasi
10 Pendekatan model circumstantial LPPM Universitas islam 2022
evidence dalam rangka identifikasi bandung
potensi kartel penetapan harga swab
pcr di masa pandemi covid-19 di
indonesia ditinjau dari perspektif
hukum persaingan usaha dan teori
nadziratul bayyinah

14
E. Pengabdian kepada masyarakat
No Judul penelitian Penyandang dana Tahun
1 Penyuluhan tentang tanah wakaf Fakultas hukum 2018
sebagai pelaksanaan pendaftaran universitas islam
dan akta ikrar wakaf bandung
2 Penyuluhan hukum kekayaan Fakultas hukum 2018
intelektual tentang merk untuk universitas islam
pengrajin besi di desa mekarmaju bandung
kecamatan pasirjambu kabupaten
bandung
3 [erlindungan hukum bagi Fakultas hukum 2019
masyarakat demi mewujudkan universitas islam
keadilan dan kesejahteraan bandung
4 Penyuluhan mengenai masalah Fakultas hukum 2019
utang piutang dan pemberian hak universitas islam
atas tanah eigendom bandung
5 Penyuluhan pemberdayaan Fakultas hukum 2020
masyarakat desa cibirual dalam universitas islam
usaha “ warung wisata desa bandung
cibirual”
6 Penyuluhan hukum tentang Fakultas hukum 2021
sertifikasi halal dan pendaftaran universitas islam
merk usaha mikro kecil menengah bandung
kepada masyarakat kelurahan
tamansari kota bandung

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup ,menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI

Bandung,14 Mei 2023


Dosen Pembimbing

(Frency Siska S.H.,M.H.)

15
LAMPIRAN 2.Kontribusi Ketua, Anggota, Dosen pembimbing

No Nama Posisi penulis Bidang ilmu Kontribusi


1 Elis Rusnita Penulis Ilmu hukum Elis Rusnita
pertama berkontribusi dengan
melakukan berbagai
tugas, seperti mengetik
dan menyusun makalah
serta mencari sumber
materi yang relevan. Dia
bertanggung jawab
dalam mengorganisir
ide-ide dan informasi
yang ditemukan agar
terstruktur dengan baik
dalam makalah.
2 Agung Refazli Penulis Ilmu hukum Agung Refazli berperan
Miftanul Falah kedua sebagai pengeprint
makalah dan juga ikut
berperan dalam mencari
sumber materi. Setelah
Elis menyelesaikan
pengetikan dan
penyusunan makalah,
Agung bertugas untuk
mencetaknya agar bisa
dipresentasikan dalam
bentuk fisik kepada
pihak yang
berkepentingan. Selain
itu, Agung juga turut
membantu mencari
sumber materi tambahan
yang mungkin
diperlukan untuk
melengkapi makalah.
3 Frency Siska Penulis Ilmu hukum Memberikan
S.H.,M.H. terakhir arahan,membimbing,dan
mendampingi kegiatan
serta penyelarasan akhir
artikel ilmiah

16
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA


Nama ketua tim Elis Rusnita
Nomor induk mahasiswa 10040021207
Program studi Ilmu hukum
Nama dosen pembimbing Frency Siska S.H.,M.H.
Perguruan tinggi Universitas islam bandung

Dengan ini menyatakan bahwa PKM-AI. Saya dengan judul TINJAUAN KASUS
PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK DISUNGAI CODE DALAM PENEGAKAN
HUKUM LH yang diusulkan untuk tahun anggaran 2024 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Bandung , 14 Mei 2023


Yang Menyatakan

(Elis Rusnita)
NIM.10040021207

17
Lampiran 4. Pernyatan sumber tulisan

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani surat dibawah ini:


Nama ketua tim Elis Rusnita
Nomor induk mahasiswa 10040021207
Program studi Ilmu hukum
Nama dosen pembimbing Frency Siska S.H.,M.H.
Perguruan tinggi Universitas islam bandung

1. Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya benar
bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
a. Sumber tulisan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan berkelompok oleh tim penulis,
yaitu:
1) Sanyoto, “Penegakan Hukum Di Indonesia”, Jurnal Dinamika Hukum, Nomor 3
Volume 8 Tahun 2008.
2) Solikin, Penegakan Hukum Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kanun No. 52, Edisi
Desember 2010.
3) Setiadi, Edi dan Kristian, Sistem Peradilan Pidana Terpadu Dan Sistem
Penegakan Hukum Di Indonesia, Jakarta, Prenadamedia Group, 2017.
4) Silalahi, Daud, Hukum Lingkungan dalam sistem Penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia, Bandung, Alumni, 1992.
5) Ariefianto, Harry Agung. “Penerapan Sanksi Administrasi Pencemaran
Lingkungan Hidup Akibat Kegiatan Industri (Studi Kasus Di CV. Slamet
Widododi Semarang)”, Unnes Law Jo- urnal, Vol. 4, No. 1, 2015.
6) Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan Pertama, Jakarta:
Rineka Cipta.
7) Puspitasari, D.E., 2019. Dampak Pencemaran Air terhadap Kesehatan
Lingkungan dalam Perspektif Hukum Lingkungan (Studi Kasus Sungai Code di
Kelurahan Wirogunan Kecamatan Mergangsan dan Kelurahan Prawirodirjan
Kecamatan Gondomanan Yogyakarta) 12.
8) Sarengat, N., Yuniari, A., Setyorini, I., 2015. Kajian Potensi Pencemaran Industri
Pada Lingkungan Perairan di Daerah Istimewa Yogyakarta 32.
9) Syarifuddin, S., Bachri, A.A., Arifin, S., 2018. Kajian Efektivitas
ProgramSanitasi Total Berbasis Masyarakat Berdasarkan Karakteristik
Lingkungan dan Evaluasi Program di Kabupaten Banjar JBK 3, 1.
10) UU No. 23 tahun 1997 Bab 1 Pasal 1 Ayat (2) . Presiden Republik Indonesia.
URL
11) Harum M. Husein, Lingkungan Hidup Masalah, Pengelolaan Dan Penegakan
Hukumnya, PT Bumi Aksara, Ctk Pertama, Jakarta, 1993.
12) Hartiwiningsih, Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Penegakan hukum
Pidana Lingkungan,Ctk Pertama, LPP UNS dan UNS Press, Surakarta 2007.

18
13) https://www.zotero.org/ (accessed 5.16.21).
14) Widyasari, T., 2019. Beban Pencemaran Sumber Limbah di Sungai Code. jts 5,
144– 154. https://doi.org/10.28932/jts.v5i2.1319
15) https://ardiansnco.co.id/penerapan-sanksi-terhadap-perusahaan-yang-melakukan-
pencemaran-lingkungan-hidup-berdasarkan-uu-no-32-tahun-2009-tentang-
perlindungan-dan-pengelolaan-lingkungan-hidup-ditinjau-dari-aspek-hukum-
admin/

b. Topik Kegiatan: TINJAUAN KASUS PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK


DISUNGAI CODE DALAM PENEGAKAN HUKUM LH
c. Tahun dan Tempat Pelaksanaan:2023, universitas islam bandung.

2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun


jurnal sebelumnya dan diikutkan dalam kompetisi.
3. Kami menyatakan kesediaan artikel ilmiah ini dipublish di e-Journal Direktorat
Belmawa Kemendikbud-Ristek.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bandung , 14 Mei 2023


Yang Menyatakan

(Elis Rusnita)
NIM.10040021207

19

Anda mungkin juga menyukai