2. Pengertian Moral
Moral adalah suatu pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia
yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan
kelakuan. Menurut asal-usul katanya “moral” berasal dari kata mores dari bahasa Latin,
lalu kemudian diartikan atau di terjemahkan jadi “aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah
yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak,
pendapat atau batasan perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik
maupun buruk.
https://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-moral-dan-etika-lengkap.html
1. Egoisme
Rachel (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungan dengan egoisme yaitu: egoisme
psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua
tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan berkutat diri (selfish).Egoisme etis adalah tindakan
yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri (self-interest).
2. Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari Bahasa latin yaitu utilis, kemudia menjadi kata inggris
utility yang berarti bermanfaat. Perbedaan paham utilitarianisme dengan paham
egoisme etis terletak pada siapa yang memperoleh manfaat. Egoisme etis melihat dari
sudut pandang kepentingan individu, sedangkan paham utilitarianisme melihat dari
sudut kepentingan orang banyak (kepentingan bersama, kepentingan masyarakat).
3. Deontologi
Istilah deontology berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Kedua teori
egoisme dan utilitarianisme sama-sama menilai baik buruknya suatu tindakan dari
akibat, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan tersebut. Bila akibat dari suatu tindakan
memberikan manfaat ntah untuk individu (egoisme) atau untuk banyak
orang/kelompok masyarakat (utilitarianisme), maka tindakan itu dikatakan etis.
Sebaliknya, jika akibat suatu tindakan merugikan individu atau sebagian besar
kelompok masyarakat, maka tindakan tersebut dikatakan tidak etis. Teori yang
menilai suatu tindakan berdasarkan hasil, konsekuensi atau tujuan dari tindakan
tersebut disebut teori teleologi.
https://www.academia.edu/36536866/PENGERTIAN_DAN_TEORI_TEORI_ETIKA
C. Sistematika Etika
Secara umum, menurut A. Sonny Keraf (1993 : 41) etika dapat dibagi menjadi dua
bagian.
Pertama, Etika Umum yang membahas kondisi dasar bagaimna manusia bertindak etis
dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar
yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolak ukur atau pedoman untuk menilai baik
atau buruknya sesutau tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
KEDUA, Etika Khusus, yaitu penerapan prinsip – prinsip moral dasar dalam bidang
khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan da n bertindak dalam kehidupan sehari-
hari.
https://repository.unikom.ac.id/62970/1/002%20%20Etika.pptx
D. Perkembangan Moral Menurut Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, yang mana konsep dari teori ini
menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut
Bandura, orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan (mencontoh
model)
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori
belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda
dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak
semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi
yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu
sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama
dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh
perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui
pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berpikir dan memutuskan
perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/09/teori-pembelajaran-sosial-dan-teori.html
E. Kode Etik
Kode etik berasal dari dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode artinya tanda yang disetujui
dengan maksud tertentu. Sementara Etik itu berasal dari bahasa yunani yaitu "ethos" yang
memilikiarti watak, adab, cara hidup.
1) Menurut KBBI
Kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan
tingkah laku.
2) Menurut UU
Dalam Pasal 1 butir 6 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi
Yudisial, ditegaskan: Kode etik dan/atau pedoman perilaku hakim adalah panduan dalam
rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
dalam menjalankan tugas profesinya dan dalam hubungan kemasyarakatan di luar
kedinasan.
3) Menurut Abdulkadir Muhammad
Kode etik profesi adalah norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang
mengarahkan dan memberi petunjuk kepada anggota bagaimana seharusnya berbuat dan
sekaligus menjamin mutu moral profesi di mata masyarakat. Kode etik profesi
merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis
atas suatu profesi.
- supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para pemakai atau
para nasabahnya
https://www.liputan6.com/hot/read/5059034/kode-etik-adalah-panduan-prinsip-pahami-
jenis-dan-manfaatnya
F. Kode Etik Kedokteran
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dengan maksud untuk lebih nyata menjamin
dan mewujudkan kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran sebagaimana dimaksud di
atas, kami para dokter Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia,
membakukan dan membukukan nilai-nilai tanggungjawab profesional profesi kedokteran
dalam suatu Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), yang diuraikan dalam pasal-
pasal berikut :
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau
janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara
independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan
untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap
penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap
hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya,
dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui
memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan
atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk
insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik
maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi
sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.
https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
Berkat bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah air, Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa pancasila dan UUD 1945
merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh
tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini:
https://ppnijateng.org/2014/10/kode-etik-keperawatan/
Penetapan kode etik terutama pada profesi bidan ini ditetapkan oleh organisasi terkait,
yaitu organisasi profesi Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Pada 1986 lalu, IBI dalam Kongres
Nasional Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun 1988 menetapkan dan mengesahkan
petunjuk pengesahan pelaksanaan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBU tahun
1991.
Sesuai dengan panduan IBI, kode etik bidan ini berisi 6 butir bab. Berikut adalah 6 butir
bab yang terdapat di dalam kode etik bidan.
Untuk kode etik terkait kebijakan bidan terhadap klien dan masyarakat, terdiri atas 6 butir
yang antara lain adalah:
https://deepublishstore.com/blog/kode-etik-bidan/
Kewajiban Umum
Pasal 1
Pasal 2
Seorang Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
Pasal 7
Pasal 8
https://tetieco.files.wordpress.com/2011/09/kode-etik-apoteker-
indonesia.pdf
Kode etik perekam medis atau Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) yaitu pedoman
untuk sikap dan perilaku petugas rekam medis dalam menjalankan tugas serta
mempertanggung jawabkan segala tindakan profesi baik kepada profesi, pasien, maupun
masyarakat luas. Kode etik memegang peranan penting dari suatu profesi untuk
menjamin suatu moral profesi di mata masyarakat. Maka pada edisi ini penulis berharap
buku ini merupakan sebuah pengantar dalam pembelajaran etika profesi manajemen dan
informasi kesehatan.
https://permataindonesia.ac.id/2012/etika-profesi-perekam-medis-infokes.html
Dalam rangka upaya meningkatkan kualitas Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam
menyelenggarakan pelayanan di berbagai unit Laboratorium Medik dan atau
Laboratorium kesehatan, maka PATELKI menyusun Kode Etik ATLM sebagai landasan
moral dan etika profesi berdasarkan norma serta nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
senantiasa mengutamakan prinsip beneficience, non maleficence, outonomy dan justice.
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, telah dirumuskan Kode Etik ATLM sebagai
berikut :
1. Kewajiban Umum Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung
tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah profesi
2. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan praktik
profesinya harus berpedoman pada standar profesi.
3. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menghormati hak-hak pasien, hak-
hak teman sejawat dan hak-hak tenaga kesehatan lainnya.
https://medlab.id/kode-etik-atlm
Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok
profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
Kode etik disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing profesi memiliki kode
etik tersendiri. Misalnya kode etik dokter, guru, pustakawan, pengacara, Pelanggaran
kode etik tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti
melanggar hukum.
Berapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa, ada pun yang menjadi
penyebab mengapa terjadi pelanggaran kode etik yaitu;
https://barki.uma.ac.id/2021/12/20/pengertian-serta-tujuan-dari-kode-etik-profesi/
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau timbulnya masalah etik antara
lain tingginya beban kerja tenaga keperawatan, ketidakjelasan Kewenangan Klinis,
menghadapi pasien gawat- kritis dengan kompetensi yang rendah serta pelayanan
yang sudah mulai berorientasi pada bisnis.
https://slideplayer.info/slide/13936751/#:~:text=2%20Disiplin%20profesi
%20adalah%20kesanggupan,menjalankan%20fungsinya%20sebagai%20perawat
%20%2Fbidan.
3. Pelanggaran Hukum
Sesuai dengan Pasal 1(3) UUD 1945 disebutkan bahwa Negara Indonesia adalah
negara hukum. Hal ini merupakan bentuk penegasan yang berarti bahwa segala
aspek kehidupan masyarakat, kenegaraan dan pemerintahan Indonesia harus
selalu datur oleh hukum yang berlaku.
Sanksi yang bersumber dari hukum bersifat tegas dan praktis. Kekokohan
hukumnya adalah sudah ada sanksi bagi aturan yang dilanggar yang dituangkan
dalam ketentuan undang-undang. Menurut Pasal 10 KUHP, ada dua pidana, yaitu
pidana pokok dan pidana tambahan. Pidana pokok adalah hukuman yang
dijatuhkan oleh pengadilan dan akan di pidana mati, pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara sementara.
Hukum yang benar adalah banyaknya peraturan yang telah ditetapkan bagi
mereka yang melakukannya. Pasal 338 KUHP menentukan: Barang siapa dengan
sengaja mencabut nyawa orang lain diancam pasal pembunuhan, dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun. Sanksi hukum dinyatakan oleh otoritas
peradilan yang berwenang, sedangkan sanksi sosial dinyatakan oleh masyarakat
sekitar pelaku.
https://www.gramedia.com/literasi/pelanggaran-hukum/
Pertanyaan:
1.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-moral-dan-etika-lengkap.html
https://www.academia.edu/36536866/PENGERTIAN_DAN_TEORI_TEORI_ETIKA
https://repository.unikom.ac.id/62970/1/002%20%20Etika.pptx
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/09/teori-pembelajara-sosial-dan-teori.html
https://www.liputan6.com/hot/read/5059034/kode-etik-adalah-panduan-prinsip-pahami-
jenis-dan-manfaatnya
https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
https://ppnijateng.org/2014/10/kode-etik-keperawatan/
https://deepublishstore.com/blog/kode-etik-bidan/
https://tetieco.files.wordpress.com/2011/09/kode-etik-apoteker-indonesia.pdf
https://permataindonesia.ac.id/2012/etika-profesi-perekam-medis-infokes.html
https://medlab.id/kode-etik-atlm
https://www.gramedia.com/literasi/pelanggaran-hukum/