TENTANG
RETRIBUSI PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING PERPANJANGAN
BUPATI LAMANDAU,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ruang Lingkup
Pasal 3
BAB II
KETENTUAN RETRIBUSI
PENGESAHAN RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING
(RPTKA) PERPANJANGAN
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek, Dan Wajib Retribusi
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 7
Bagian Kedua
Golongan Retribusi
Pasal 8
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 9
Bagian Keempat
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan
Tarif Retribusi
Pasal 10
Bagian Kelima
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 11
(1) Besarnya tarif Retribusi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
(RPTKA) Perpanjangan ditetapkan sebesar US$ 100
(seratus dolar Amerika) per jabatan per orang per bulan.
(2) Tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayarkan dengan rupiah berdasarkan nilai tukar yang
berlaku pada saat pembayaran.
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Keenam
Wilayah Pemungutan Retribusi
Pasal 14
Bagian Ketujuh
Masa Retribusi Dan Saat Retribusi Terhutang
Pasal 15
Bagian Kedelapan
Penetapan Retribusi
Pasal 16
Bagian Kesepuluh
Tata Cara Pembayaran Retribusi
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Bagian Kesebelas
Tata Cara Penagihan Retribusi
Pasal 21
(1) Penagihan retribusi terutang dilaksanakan menggunakan
STRD dengan didahului Surat Teguran.
(2) Penagihan retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar
dilakukan dengan menggunakan STRD.
(3) Pengeluaran surat teguran atau surat peringatan atau
surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan
penagihan retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh)
hari sejak saat jatuh tempo pembayaran.
(4) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat
teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis
disampaikan, wajib retribusi harus melunasi retribusi yang
terutang.
(5) Surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang
sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan
oleh Bupati.
(6) Tata cara pelaksanaan penagihan Retribusi diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Keduabelas
Penyelesaian Keberatan Retribusi
Pasal 22
Pasal 23
Bagian Ketigabelas
Pembetulan Ketetapan Retribusi
Pasal 25
Bagian Keempatbelas
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Retribusi
Pasal 26
Bagian Kelimabelas
Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Retribusi
Pasal 27
Bagian Keenambelas
Kedaluwarsa Penagihan
Pasal 28
Bagian Ketujuhbelas
Pemeriksaan Retribusi
Pasal 30
BAB III
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 31
BAB IV
PEMANFAATAN RETRIBUSI
Pasal 32
BAB V
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 33
BAB VI
SANKSI
Pasal 34
BAB VII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 35
BAB VIII
PENGAWASAN
Pasal 36
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Peraturan Daerah
ini dilaksanalan oleh Dinas/Badan yang membidangi
Ketenagakerjaan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Pasal 38
BUPATI LAMANDAU,
HENDRA LESMANA
MUHAMAD IRWANSYAH
TENTANG
RETRIBUSI PENGESAHAN RENCANA PENGGUNAAN
TENAGA KERJA ASING PERPANJANGAN
I. PENJELASAN UMUM
Bahwa untuk mewujudkan tujuan pembentukan Pemerintah Negara
Indonesia dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara perlu melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan melalui cipta kerja, dengan cipta kerja diharapkan mampu
menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya di tengah persaingan
yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi. Sehingga untuk
mendukung cipta kerja diperlukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan
yang berkaitan dengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan
koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem
investasi, dan percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan
perlindungan dan kesejahteraan pekerja.
Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dan pemberian
pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan dan pertumbuhan
perekonomian di Daerah diperlukan penyediaan sumber sumber pendapatan
asli daerah yang hasilnya memadai. Upaya peningkatan penyediaan
pembiayaan dari sumber tersebut, antara lain, dilakukan dengan
peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan dan penambahan jenis
retribusi, serta pemberian keleluasaan bagi Daerah untuk menggali sumber-
sumber penerimaan khususnya dari sektor retribusi daerah.
Penetapan Retribusi Pengesahan RPTKA Perpanjangan sebagai retribusi
daerah memberikan peluang kepada daerah untuk menambah sumber
pendapatan dalam rangka mendanai urusan yang menjadi tanggungjawab
Pemerintah Daerah.
Retribusi Pengesahan RPTKA Perpanjangan dibayarkan dalam bentuk
DKPTKA atas Pengesahan RPTKA Perpanjangan kepada Pemberi Kerja Tenaga
Kerja Asing dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan
atau Pejabat yang ditunjuk.
Tarif Retribusi Pengesahan RPTKA Perpanjangan ditetapkan
berdasarkan tingkat penggunaan jasa dan tidak melebihi tarif PNBP yang
berlaku pada kementerian di bidang ketenagakerjaan.
Pemanfaatan penerimaan retribusi digunakan untuk mendanai validasi
pembayaran Dana Kompensasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing (DKPTKA),
pembinaan, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan,
biaya dampak negatif dari Pengesahan RPTKA Perpanjangan, dan kegiatan
pengembangan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Yang dimaksud dengan Badan adalah sekumpulan orang
dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan
usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya.
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Ayat (1)
Besarnya tarif retribusi Pengesahan RPTKA Perpanjangan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2021
Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja
Asing
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dokumen lain yang dipersamakan antara
lain adalah karcis, langganan, kwitansi, surat perjanjian,
surat perjanjian kontrak dan surat pemberitahuan
pembayaran.
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Ayat (1)
Yang dimaksud tidak dapat diborongkan adalah bahwa
seluruh proses kegiatan pemungutan retribusi tidak
dapat diserahkan kepada pihak lain (pihak ketiga).
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 18
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dokumen lain yang dipersamakan
antara lain adalah karcis, langganan, kwitansi, surat
perjanjian, surat perjanjian kontrak dan surat
pemberitahuan pembayaran.
Ayat (3)
yang dimaksud 1 (satu) hari adalah 1 (satu) hari kerja
yang pelaksanaannya sama dengan 1 X 24 jam.
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
Pasal 24
Cukup Jelas
Pasal 25
Cukup Jelas
Pasal 26
Cukup Jelas
Pasal 27
Cukup Jelas
Pasal 28
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Saat penagihan kedaluwarsa perlu ditetapkan untuk
memberikan kepastian hukum mengenai batas waktu
retribusi tersebut tidak dapat ditagih lagi.
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 29
Cukup Jelas
Pasal 30
Cukup Jelas
Pasal 31
Ayat (1)
Instansi yang melaksanakan adalah SKPD
Kabupaten Lamandau yang tugas pokok dan fungsi
berkaitan dengan retribusi penegsahan RPTKA
Perpanjangan
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 32
Ayat (1)
Yang dimaksud “tenaga kerja lokal” adalah tenaga kerja
Indonesia
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal 33
Cukup Jelas
Pasal 34
Cukup Jelas
Pasal 35
Cukup Jelas
Pasal 36
Cukup Jelas
Pasal 37
Cukup Jelas
Pasal 38
Cukup Jelas