Anda di halaman 1dari 23

DASAR ILMU GIZI

Dosen Pengampu: Nourma yunita, M.Pd

Nama: Indira Halimatu Azzah Roh


NIM : 221101009

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
BAB I
KONSEP DASAR ILMU PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa, dan
”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan :
1. Psikologi menurut bahasa dirtikan sebagai “Ilmu yang berkaitan dengan
proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku:
ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa”.
2. Psikologi dalam bahasa Inggris disebut sebagai “psychology” diartikan
dengan: “Scientific Study Of The Mine and How It Influences Behaviour”.
3. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakang nya.
4. Kondisi psikologi adalah kondisi yang dapat diamati, dicatat dan diukur.
5. Dalam lapangan ilmu pengetahuan, psikologi merupakan salah satu
pengetahuan yang tergolong dalam “empirikal science” yaitu ilmu
pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman manusia.
6. walaupun pada awal perkembangannya bersumber pada filsafat yang
bersifat spekulatif.

1. Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:


a. Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan
mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa
deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
b. Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan
apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi
berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
c. Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif
atau pencegahan
2. Menurut Alex Sobur Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Objek Material
Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki,
atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran
pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret
(kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.
b. .Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan
oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip
yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu
yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan
lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut
bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi,
menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik
seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.
3. Pengertian dari psikologi menurut para ahli :
a. Singgih Dirgagunarsa: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia.
b. Plato dan Aristoteles: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
c. John Broadus Watson: Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode
observasi yang objektif terhadap rangsang dan jawaban (respon).
d. Wilhelm Wundt: Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia,
seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak.
e. Woodworth dan Marquis: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai
meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.
f. Hilgert: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia dan binatang.
g. Bimo walgito: Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa yang dapat
dilihat atau diobservasi perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan
manifestasi atau penjelmaan jiwa itu.
Keberadaan psikologi di Indonesia di mulai pada tahun 1952. Walaupun
memiliki sejarah yang jauh lebih pendek dari pada keberadaan psikologi di
negara-negara barat, namun Pengantar Psikologi | 17 kebutuhan akan
adanya psikologi di Indonesia sama besar di negara-negara Barat. Sebagai
negara berkembang, psikologi di Indonesia dibutuhkan dalam bidang
kesehatan, bisnis, pendidikan, politik, permasalahan sosial, dan lain-lain .

Psikologi diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1952 oleh Slamet


Imam Santoso, profesor psikiatri di fakultas kedokteran, Universitas
Indonesia. Pada pidato pengakuannya sebagai profesor, Slamet
menceritakan pengalamannya dengan pasien-pasiennya yang kebanyakan
anggota militer dan pegawai pemerintah yang mengalami gangguan
psikosomatis karena tidak mampu mengerjakan pekerjaan barunya
setelah Indonesia mengambil alih pemerintahan dari kolonial Belanda
pada tahun 1950.
4. Psikologi khusus dapat dibagi, diantaranya:
1. Psikologi Sosial
2. Psikologi Perkembangan
3. Psikologi Pendidikan
4. Psikologi Kepribadian dan Tipologi
5. Psikapatologi
6. Psikologi kriminal
7. Psikologi industri
5. Hubungan psikologi dengan ilmu ilmu lain:
a. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua
benda yang hidup menjadi objek biologi. Oleh Karena biologi berobjekkan
benda-benda yang hidup, maka cukup banyak ilmu yang tergabung di
dalamnya. Oleh karena itu baik itu biologi maupun psikologi sama-sama
membicarakan manusia. Sekalipun masing-masing ilmu itu meninjau dari
sudut yang berlainan, namun pada segi-segi yang tertentu kadang-kadang
kedua ilmu itu ada titik-titik pertemuan.
b. Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Manusia sebagai mahkluk sosial juga menjadi objek dari sosiologi.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia,
mempelajari manusia di dalam hidup bermasyarakatnya. Karena itu baik
psikologi maupun sosiologi yang membicarakan manusia, tidaklah
mengherankan kalau pada suatu waktu adanya titik-titik pertemuan di
dalam meninjau manusia itu, misalnya soal perilaku.
c. Hubungan Psikologi dan Filsafat
Manusia sebagai mahkluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang
juga membicarakan soal hakikat kodrat manusia, tujuan hidup manusia dan
sebagainya. Sekalipun psikologi memisahkan diri dari filsafat, karena
metode yang ditempuh adalah salah satu sebabnya, tetapi psikologi tetap
mempunyai hubungan dengan filsafat.
d. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pengetahuan
Alam Ilmu pengetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar tehadap
perkembangan psikologi. Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu
pengetahuan alam mengalami kemajuan yang cukup cepat, hingga ilmu
pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu lain,
termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan alam
mempengaruhi perkembangan metode dalam psikologi. Karenanya
sementara ahli beranggapan kalau psikologi harus mendapatkan kemajuan
haruslah mengikuti cara kerja yang ditempuh oleh ilmu pengetahuan alam.
6. Psikologi Nutrisi
adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkaji kaitan antara faktor
psikologis dengan nutrisi, tidak terlepas dari konteks biologis, sosial, dan
budaya yang terikat pada setiap individu. Adapun Pengaruh Biologis, Psikologis,
Sosial dan Budaya terkait Nutrisi :
1. Pengaruh biologis
Terkait nutrisi berhubungan dengan aspek fisiologis terutama hormonal
dalam tubuh yang merangsang kondisi lapar dan kenyang. Pengaruh
biologis juga dapat disebabkan oleh kondisi tertentu seperti Contoh:
hormon leptin berpengaruh dalam proses kenyang.
2. Pengaruh psikologis
Terkait nutrisi berhubungan dengan proses mental dalam
pemilihan makanan dan nutrisi yang akan dikonsumsi, dipengaruhi
oleh pengalaman, pengetahuan, pola asuh masa dini, mood, dan
stres. Contoh: saat sedang senang, seseorang akan cenderung
makan lebih banyak bila dibandingkan saat sedih, atau sebaliknya.
Contoh 2: pengetahuan terkait perkembangan, usia, dan komposisi
gizi seimbang akan memengaruhi proses pemilihan makanan pada
individu.
3. Pengaruh sosial
Terkait nutrisi berhubungan dengan proses pembelajaran sosial,
associative learning, media, dan iklan. Contoh: mengonsumsi WRP
dan Fruit Bar untuk memperoleh bentuk tubuh ideal tetapi nutrisi
tetap tercukupi
4. Pengaruh budaya
Terkait nutrisi berhubungan dengan agama, suku, dan adat yang
terikat pada diri setiap individu maupun yang melekat pada suatu
tempat, sehingga segala proses yang berkaitan dengan nutrisi dan
kegiatan makan dipengaruhi oleh budaya yang melekat tersebut.
Contoh: masakan Bali cenderung menggunakan bumbu dari
rempah-rempah yang beragam, masakah Jawa cenderung memiliki
rasa manis, masakan Padang cenderung bersantan.
7. KESIMPULAN
Diperlukan pendekatan dari berbagai aspek untuk memahami proses
pemilihan makanan dan perilaku makan yang dimunculkan oleh individu.
Diharapkan dengan pendekatan yang komprehensif, kita dapat memahami
kondisi-kondisi pemilihan makanan dan perilaku makan yang normal
maupun abnormal.Pengaplikasian ilmu ke dalam masyarakat dapat
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta meminimalisir
morbiditas dan mortalitas akibat pemikiran dan perilaku makan abnormal.

BAB II
KONSEP DASAR PSIKOLOGI NUTRISI
A. PSIKOLOGI NUTRISI
adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkaji kaitan antara faktor
psikologis dengan nutrisi, tidak terlepas dari konteks biologis, sosial, dan
budaya yang terikat pada setiap individu.Tujuan dari pembelajaran ini
adalah untuk membahas dari sisi psikologis terkait pemilihan makanan, diet
makanan dan untuk menemukan spektrum-spektrum perilaku makan, dari
perilaku makan sehat sampai adanya body dissatisfaction.
B. PSIKOLOGI DARI MAKANAN DAN MINUMAN
1. Sistem Klasifikasi Makanan
Terdapat beberapa struktur dasar dan umum pada berbagai budaya
tentang makanan (Levi Strauss, 1965; Douglas, 1966), antara lain:
a. Makanan dan bukan makanan
b. Makanan sakral dan makanan profane
c. Klasifikasi makanan pararel
d. Makanan sebagai obat
e. Makanan sosial
2. Makanan sebagai Pernyataan Diri
Makanan dapat memberikan informasi mengenai diri individu dan
bertindak sebagai media komunikasi terkait kebutuhan internal, konflik
diri, dan rasa tentang diri sendiri.
a. Makanan dan Seksualitas
b. Makan dan Penolakan
c. Kesenangan dan Rasa Bersalah
d. Makanan dan Kontrol Diri
3. Makanan sebagai Interaksi Sosial
a. Makanan sebagai Cinta Penyajian makanan yang dilakukan oleh
perempuan untuk keluarga dan kegiatan makan bersama di dalam
keluarga adalah perwujudan dari rasa cinta dan kasih sayang.
Kegiatan tersebut dapat meminimalisir risiko perilaku makan
patologis sebanyak 1,4 kali.
b. Kesehatan dan Kesenangan Berdasarkan hasil eksplorasi tentang
makanan bagi perempuan di Belanda, diketahui bahwa seorang ibu
cenderung ingin memberikan makanan sehat bagi keluarga. Di sisi
lain, ibu juga dilema karena ingin memberikan makanan yang
disenangi oleh anggota keluarga yang notabene merupakan makanan
yang kurang sehat. Lawrence (1984) menyatakan bahwa ibu akan
menjadi cenderung menyesal dan khawatir dengan kesehatan anak
apabila memberikan anak makanan yang disukai.
c. Relasi Kekuasaan Relasi kekuasaan berhubungan dengan sistem
kekeluargaan. Sebagai contoh, pada keluarga patriarki hampir semua
pihak laki-laki, sebagai figur dominan, akan makan terlebih dahulu
dengan kuantitas dan kualitas yang baik. perempuan akan bertugas
untuk melayani (Millet, 1969).
4. Makanan sebagai Identitas Budaya
a. Makanan sebagai Identitas Religi Makanan dan kegiatan makan
bersama keluarga memegang peranan penting dalam menentukan
identitas agama atau religi.Sebagai contoh, perempuan Yahudi
berpendapat bahwa kegiatan menyiapkan makanan adalah
menciptakan kesucian dalam kegiatan sehari-hari yang juga mewakili
identitas Yahudi.
b. Makanan sebagai Kekuatan Sosial Orbach (1986) menyatakan bahwa
makanan adalah simbol dari status dan kehormatan dalam ranah
sosial. Aksi menghindari makanan (contoh: mogok makan), juga
memiliki fungsi untuk mendapatkan kembali kekuatan sosial atau
kontrol terhadap situasi sosial.
c. Budaya dan Nature Daging seringkali dianggap sebagai
penggambaran hubungan manusia dengan alam.Ikan sebagai
makanan pengganti daging juga sering diartikan sebagai makanan
utama atau makanan yang sebenarnya.Daging juga dinilai sebagai
bentuk dari peradaban manusia seperti perburuan, kanibalisme, dan
memakan hewan peliharaan (Fiddes, 1990).
BAB III
SIKAP DAN PERILAKU INDIVIDU BERDASARKAN FASE
PERKEMBANGANAN INDIVIDU
BAB IV
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN
MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai