Anda di halaman 1dari 54

1

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan surat Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman No PA.01.04-


CK/304 tanggal 29 Desember 2022 mengenai keberlanjutan Tim Pendamping Koordinator
Provinsi (Korprov), Tim Koordinator Kota (Korkot), dan Tim Fasilitator Kelurahan (Faskel)
dalam pelaksanaan Na onal Slum Upgrading Project (NSUP)- Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) Tahun Anggaran 2023 bahwa pendampingan Program Kotaku diperpanjang 30 Juni
2023 untuk pelaksanaan exit strategy dan pengakhiran loan NSUP, serta penyiapan
keberlanjutan Program Kotaku.

Dalam rangka menjalankan Program Kotaku tahun 2023, pengembangan kapasitas


merupakan salah satu komponen pen ng, sehingga diharapkan semua pelaku baik
Pemerintah Daerah dan masyarakat kapasitas yang baik untuk mencapai tujuan program
tersebut dan menyiapkan keberlanjutan penyelengaraan penataan permukiman yang
berkelanjutan.

Dalam rangka menyiapkan keberlanjutan penyelenggaraan penataan permukiman


maka perlu diadakan peningkatan kapasitas masyarakat (PKM) dan Pemerintah Daerah
melalui kegiatan workshop pengelolaan pasca program. Melalui kegiatan ini diharapkan
Pemerintah Kota/Kabupaten dapat menyiapkan dan memperkuat terkait kelembagaan
BKM/LKM, pengelolaan dan pemeliharaan kegiatan infrastruktur yang telah terbangun,
pengelolaan aset kegiatan skala kawasan, penguatan Pokja PKP dan lainnya.

Malang, 12 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KataPengantar .............................................................................................................................. i

Da ar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.3 Keluaran ............................................................................................................. 2


BAB 2 PELAKSANAAN ...................................................................................................... 4
2.1 Waktu Pelaksanaan ............................................................................................ 4
2.2 Tempat Pelaksanaan ........................................................................................... 4
2.3 Peserta yang hadir .............................................................................................. 4

2.4 ALUR dan TEMA ................................................................................................. 5


2.4.1 Alur Kegiatan .............................................................................................. 5
2.4.2 Tema Utama (O&P dan Pembinaan BKM) ................................................... 6
2.4.2 Tema Tambahan (kebutuhan kab/Kota) ...................................................... 6
2.5 Sumber Pendanaan ............................................................................................. 6
2.6 Pelaksanaan Kegaitan .......................................................................................... 6

2.6.1 Pembukaan (Plus Stadium General) ............................................................ 6


2.6.2 Penyampaian Materi (Narasumber) ............................................................ 7
2.6.3 Kunjungan lapang ....................................................................................... 19
2.6.4 Pelaksanaan Desk 1 Perumusan Strategi O&P dan Pembinaan BKM ........... 24

2.6.5 Pelaksanaan Desk 2 Penyepakatan RKTL .................................................... 30


2.6.6 Penutupan .................................................................................................. 34
BAB 3 HASIL KEGIATAN...................................................................................................... 35
3.1 Evaluasi Kehadiran Peserta (Rencana Vs Realisasi, serta keterangannya) .............. 35
3.2 Ringkasan Hasil Kegaitan Desk 1 ........................................................................... 35
3.2.1 Strategi O&P infrastruktur Skala Kawasan ................................................... 35

ii
3.2.2 Strategi Pembinaan BKM ............................................................................. 37

3.3 Catatan/Hal pen ng dalam Diskusi Desk 1 ............................................................ 40


3.4 Tantangan dan Harapan (O&P dan Pembinaan BKM dari hasil Desk 1) .................. 40
3.5 Rencana Tindak Lanjut ......................................................................................... 42
BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................... 47
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 47
4,2 Rekomendasi ...................................................................................................... 47

LAMPIRAN
1. Materi Narasumber
2. Notulensi
3. Undangan Peserta dan Narasumber
4. Dokumentasi (diurutkan mulai dari Pembukaan sampai Penutupan)

iii
BAB
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Target RPJMN 2020-2024 untuk pengurangan kumuh adalah seluas 10 Ribu
Hektar di Tahun 2024. Hingga Tahun 2021, Direktorat PKP DJCK-PUPR melalui
Program KOTAKU/NSUP dan Program Reguler APBN telah berkontribusi pada
pengurangan kumuh seluas 6.272 Hektar, sehingga masih terdapat sisa sebesar
3.728 Hektar selama Tahun 2022-2024.
Pada tahun 2022, Program Kotaku masih melaksanakan kegiatan Infrastruktur
skala Kawasan di sekitar 41 Paket. Capaian pengurangan kumuh absolut Tahun
2022 melalui program Kotaku adalah seluas 625,90 Ha. Dengan demikian, paska
berakhirnya Program KOTAKU, masih terdapat sisa/gap sekitar 3.101,96 Ha luas
kumuh yang belum ditangani di Tahun 2023 Hingga Tahun 2024.
Sesuai dengan surat Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman No PA.01.04-
CK/304 tanggal 29 Desember 2022 mengenai keberlanjutan Tim Pendamping
Koordinator Provinsi (Korprov), Tim Koordinator Kota (Korkot), dan Tim Fasilitator
Kelurahan (Faskel) dalam pelaksanaan Na onal Slum Upgrading Project (NSUP)-
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun Anggaran 2023 bahwa
pendampingan Program Kotaku diperpanjang 30 Juni 2023 untuk pelaksanaan
exit strategy dan pengakhiran loan NSUP, serta penyiapan keberlanjutan Program
Kotaku.
Tujuan pendampingan Program Kotaku tahun 2023 sebagai berikut:
1. Pendampingan Pemerintah Daerah untuk Penyiapan Keberlanjutan Program
Kotaku di wilayahnya hingga Juni 2023.
2. Meningkatnya Capaian KPI-NSUP di Juni 2023.
3. Memas kan seluruh sisa kegiatan skala Kawasan yang melampaui Desember
2022 diselesaikan di 2023 dan Memas kan Dukungan Penuntasan Kumuh di
Lokasi Skala Kawasan Terbangun.
4. Penyiapan Exit Strategy dan Pengakhiran Loan NSUP sampai Juni 2023.

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 1


Dalam rangka menjalankan Program Kotaku tahun 2023, pengembangan
kapasitas merupakan salah satu komponen pen ng, sehingga diharapkan semua
pelaku baik Pemerintah Daerah dan masyarakat kapasitas yang baik untuk
mencapai tujuan program tersebut dan menyiapkan keberlanjutan
penyelengaraan penataan permukiman yang berkelanjutan.
Dalam rangka menyiapkan keberlanjutan penyelenggaraan penataan
permukiman maka perlu diadakan peningkatan kapasitas masyarakat (PKM) dan
Pemerintah Daerah melalui kegiatan workshop pengelolaan pasca program.
Melalui kegiatan ini diharapkan Pemerintah Kota/Kabupaten dapat menyiapkan
dan memperkuat terkait kelembagaan BKM/LKM, pengelolaan dan pemeliharaan
kegiatan infrastruktur yang telah terbangun, pengelolaan aset kegiatan skala
kawasan, penguatan Pokja PKP dan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, untuk melaksanakan kegiatan PKM ini, maka disusun
kerangka acuan kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat/Pemerintah Daerah
di Provinsi Jawa Timur NSUP Program KOTAKU Tahun 2023.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari peningkatan kapasitas masyarakat/Pemda adalah:
1. Memberikan panduan terhadap kegiatan peningkatan kapasitas
masyarakat/Pemda yang dilaksanakan di tingkat Kabupaten /Kota;
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan keberlanjutan penanganan
kumuh.
3. Meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan aset infrastruktur dan kawasan
4. Meningkatkan kapasitas dalam melembagakan BKM/LKM untuk
keberlanjutan penanganan kumuh

1.3 KELUARAN:
Keluaran yang diharapkan adalah:
1. Adanya panduan kegiatan peningkatkan kapasitas masyarakat/Pemda di
ngkat kabupaten / kota;
2. Peserta paham dan memiliki kesadaran akan keberlanjutan penanganan
kumuh.

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 2


3. Tersusunnya rencana pengelolaan aset infrastruktur dan kawasan
4. Tersusunnya rencana untuk pelembagaan dan pembinaan BKM/LKM

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 3


BAB
PELAKSANAAN

2.1. Waktu Pelaksanaan


Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat/pemerintah daerah Kota Malang - Na onal
Slum Upgrading Project (NSUP) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2023 akan
dilaksanakan pada tanggal 09 - 12 Mei 2023

2.2. Tempat Pelaksanaan


Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat/pemerintah daerah Kota Malang - Na onal
Slum Upgrading Project (NSUP) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2023 di
Grand Mercure Malang, Mirama Kota Malang

2.3. Peserta Yang Hadir


Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat/pemerintah daerah Kota Malang - Na onal
Slum Upgrading Project (NSUP) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun 2023,
dihadiri oleh 50 orang peserta, peserta laki-laki sejumlah 38 orang dan peserta
perempuan sejumlah 12 orang, dengan komposisi jumlah unsur kepesertaan sebagai
berikut

NO UNSUR JUMLAH
1 Pokja PKP 12
2 Forum PKP 4
3 Forum BKM 12
4 KPP 9
5 Swasta 2
6 Perguruan Tinggi 2
7 Kelompok peduli 2
8 Tim Korkot 4
9 Panitia/Balai/Korprov 3
Total 50

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 4


2.4. Alur dan Tema
2.4.1. Alur Kegiatan
Kegiatan Pela han Peningkanan Kapasitas Masyarakat/ Pemda dimulai dari
 Pembukaan dengan Arahan dari Kepala Satker/ PPK Bapak Posma Partogi
H. Simanjuntak, ST terkait dengan Harapan dan tujuan dari kegiatan
pelaksanaan PKM Masyarakat/ Pemda
 Stadium general yang diisi oleh dua narasumber dengan materi:
“Kebijakan keberlanjutan, peran PEMDA dan Pengorganisasian
masyarakat dalam penanganan Kumuh”
 Materi Oleh lima Narasumber dengan Tema
a. Kolaborasi dalam Penanganan Permukiman Kumuh
b. Penguatan Peran, Fungsi dan Kapasitas Pokja PKP
c. Integrasi Perencanaan Masyarakat dan Perencanaan Daerah
dengan Satu Data-Satu Peta
d. Manajemen Pengelolaan Kawasan Permukiman
e. Keberlanjutan Penanganan Kumuh
 Penyiapan Kunjungan Lapang di Empat Lokasi dengan in pembelajaran
a. Pengelolaan Infrastruktur Skala Kawasan
b. Pengelolaan Infrastruktur Skala Lingkungan
c. Pembelajaran pengelolaan keuangan
d. Pembelajaran Hasil Kolaborasi
 Desk 1 dengan tema
a. Menyusun Strategi Pengelolaan Skala Kawasan dan Skala Lingkungan
b. Strategi Pembelajaran Kelembagaan BKM
 Desk2 dengan Tema Penyusunan Rencana Kerja dan Tindak Lanjut
Pengelolaan Infrastruktur dan pengelolaan Kelembagaan BKM oleh
pemerintah daerah
 Penutupan
Arahan PPK Kepada Pokja untuk Suport pembinaan kelembagaan BKM
dan Pengelolaan Infra Struktur Skala Kawasan dan Lingkungan

2.4.2. Tema Utama

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 5


Adapun tema Utama dalam Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat/
Pemda :
 Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan;
 Pembinaan BKM
2.4.2.1. Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan;
Bagaimana masyarakat atau pemda dapat melaksanakan kegiatan
operasi dan pemeliharaan untuk kegiatan infrastruktur yang telah
dibangun Kementerian PU/PR khususnya melalui Program Kotaku
terutama kegiatan skala Kawasan. Kegiatan operasi dan pemeliharaan
disesuaikan dengan karakteris k Kawasan (dapat berupa Herritage,
pariwisata, livelihood, konservasi atau lainnya) dan jenis infrastruktur
yang dibangunnya. Kegiatan operasi dan pemeliharaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, selain itu juga mencakup kelembagaan,
pendanaan, renana kegiatan dll.
2.4.2.2. Pembinaan BKM;
Bagaimana masyarakat atau Pemda melanjutkan pembinaan BKM/LKM
sebagai organisasi yang telah dibina Program Kotaku dalam hal
leberlanjutan penanganan kumuh. Pembinaan BKM antara lain
mencakup kelembagaan, OPD Pembina, Rencana pembinaan dan
pendampingan dan juga pendanaan.

2.4.3. Tema Tambahan


Sedangkan Tema Tambahan dalam Kegiatan Peningkatan Kapasitas Mayarakat/
Pemda adalah :
1. Kolaborasi dalam Penanganan Permukiman Kumuh; Bagaimana
masyarakat dan Pemda bekerjasama dalam melakukan penanganan
Kawasan Kumuh diwilayah Kabupaten/Kota mulai dari perencanaan,
pelaksanaan penanganan kumuh, dan pencegahan kumuh serta
mendorong perilaku hidup bersih dan sehat, juga peningkatan penghidupan
masyarakat dilokasi penanganan kumuh.
2. Penguatan Peran dan Kapasitas Pokja PKP; Bagaimana peran dan kapasitas
Pokja PKP agar mampu menjalankan perannya dalam mengkolaborasi dan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 6


mengintegrasikan perencanaan serta pelaksanaan penganganan kumuh,
juga menjembatani Tugas dan Fungsi antar OPD/Dinas dalam penanganan
kawasan perumahan dan permukiman kumuh.
3. Integrasi Perencanaan Masyarakat dan Perencanaan Daerah dengan Satu
Data-Satu Peta; Bagaimana perencanaan yang dibuat oleh masyarakat
(RPLP) dapat terintegrasi dengan RPJMDes/Renstra Kecamatan, juga
sinkron dengan Perencanaan Daerah dalam penanganan permukiman
kumuh/RP2KPKPK. Dan menjadi target kinerja pembangunan daerah
dalam RPJMD, yang menjadi satu kesatuan perencanaan, dengan mengacu
pada data dan peta yang sama.

1. Kolaborasi dalam Penanganan Permukiman Kumuh;


2. Penguatan Peran dan Kapasitas Pokja PKP;
3. Integrasi Perencanaan Masyarakat dan Perencanaan Daerah dengan Satu
Data-Satu Peta

2.5. Sumber Pendanaan


Biaya pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat/Pemerintah Daerah
pada Na onal Slum Upgrading Project (NSUP) bersumber dari pendanaan World bank
(Bank Dunia) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran
2023.

2.6. Pelaksanaan Kegiatan


2.6.1. Pembukaan (Stadium General)
Kegiatan pembukaan diawali dengan menyanyikan lagi Indonesia Raya, yang
dilanjutkan dengan Laporan Ketua Pani a Penyelenggara oleh Tim Balai BPPW
Propinsi Jawa Timur dan dibuka juga oleh BPPW Jawa Timur Bapak Posma
Simanjuntak.
Tujuan dari peningkatan kapasitas masyarakat/Pemda adalah:

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 7


1. Memberikan panduan terhadap kegiatan peningkatan kapasitas
masyarakat/Pemda yang dilaksanakan di tingkat Kabupaten /Kota;
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan keberlanjutan penanganan
kumuh.
3. Meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan aset infrastruktur dan kawasan
4. Meningkatkan kapasitas dalam melembagakan BKM/LKM untuk
keberlanjutan penanganan kumuh

2.6.2. Penyampaian Materi (Narasumber)


2.6.2.1. Narasumber 1 (ARUM PRAWESTI ST, MT, MSC.)
(PAPARAN KOLABORASI PENANGANAN KAWASAN KUMUH)

LATAR BELAKANG
Permukiman kumuh berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menyebutkan
bahwa penger an permukiman kumuh adalah permukiman yang
dak layak huni karena ke dakteraturan bangunan, ngkat
kepadatan bangunan yang nggi dan kualitas bangunan serta sarana
dan prasarana yang dak memenuhi syarat.

Kota Malang telah memiliki ketetapan lokasi perumahan kumuh dan


permukiman kumuh yang tertuang dalam SK Walikota Malang Nomor
188.45/86/35.73.112/2021. Dalam SK Kumuh tersebut telah ditetapkan
sebanyak 31 kelurahan di 5 Kecamatan di Kota Malang masuk dalam
delineasi lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh, dengan
luas total sebesar 274,83 Ha.

PENGERTIAN PERMUKIMAN KUMUH


Permukiman kumuh adalah permukiman yang dak layak huni karena
ke dakaturan bangunan, ngkat kepadatan bangunan yang nggi, dan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 8


kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang dak memenuhi
syarat
Kawasan kumuh merupakan suatu wilayah yang memiliki kondisi
lingkungan yang buruk, kotor penduduk yang padat serta keterbatasan
ruang (untuk ven lasi cahaya, udara sanitasi, dan lapangan terbuka)

PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH


1. Pemugaran yaitu perbaikan dan/atau pembangunan rumah,
prasarana, sarana, dan/atau u litas umum untuk mengembalikan
fungsi sebagaimana semula
2. Peremajaan melalui pembongkaran dan penataan secara
menyeluruh terhadap rumah, prasarana, sarana, dan/atau u litas
umum.
3. Pemindahan kembali melalui pemindahan kembali secara
menyeluruh atau sebagian terhadap rumah, prasarana, sarana,
dan/atau u litas umum

OUTPUT
1. Peningkatan Kualitas Fisik Kawasan (koridor dan kampung) – 6,1
Hektar
2. Peningkatan Jumlah Pemberitaan
2021 – 659 kali
2022 – 1989 kali
3. Penigkatan Jumlah event terselenggara
8 event krea f, seni, budaya
1 event olahraga
4. Peningkatan Jumlah Usaha Mikro

779 usaha mikro dikawasan kayutangan dan sekitarnya yang


menda ar NIB

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 9


OUTCOME
1. Peningkatan Jumlah Wisatawan
+43%
2. Pengurangan Kawasan Kumuh Kota
3,6%
3. Peningkatan Nilai Investasi dikawasan dan sekitarnya
Rp. 680.362.942,461
4. Peningkatan Nilai Kawasan
Kenaikan signifikan NJOP dikawasan kayutangan
5. Eksposure Kawasan Meningkat
70.189 interaksi publik di 20.472 pos ngan media online dan sosial
yg terkait kayutangan

IMPACT
1. Penurunan Kemiskinan
-0,25%
2. Peningkatan PAD
59,73%
3. Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka
-1,99%

KEBERLANJUTAN

1. Pengembangan Lanjutan (koridor stasiun, balaikota, kahuripan,


mojopahit, pecinan, kauman)
2. Kayutangan metaverse kerjasama akademisi
3. Crea f Des na on
4. Cross selling
5. Peningkatan literasi heritege dimasyarakat
6. Perlindungan kawasan / cagar budaya

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 10


1.6.2.2. Narasumber 2 (M.ANIS JANUAR ST.MT)
(PENGUATAN PERAN , FUNGSI, DAN KAPASITAS POKJA PKP)

PERMASALAHAN PENYELENGGARAAN PKP


1. Belum maksimalnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan
PKP pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan.
2. Belum utuhnya pengaturan dan kebijakan untuk memperkuat
peran masyarakat dalam penyelenggaraan PKP.
3. Belum seragamnya struktur, tugas, dan fungsi Pokja PKP dan
Forum PKP dalam penyelenggaraan PKP di ngkat kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat.
4. Belum terwujudnya kolaborasi antar stakeholder dalam
memperkuat kelembagaan di seluruh kabupaten/kota, provinsi,
pusat.

Perlunya Pedoman Pembentukan Lembaga Yang Dapat


Memfasilitasi/Mengoordinasikan Urusan Bidang Pkp Sekaligus
Mendorong Peran Masyarakat
PENGGABUNGAN AMANAT PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PERMEN
1. UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pasal 133 UU 1/2011 tentang PKP
Ketentuan lebih lanjut mengenai peran masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 131 ayat (1) dan ayat (2), serta forum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (3) dan Pasal 132
diatur dengan Peraturan Menteri
2. UNDANG UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH
SUSUN
Pasal 96 ayat (6) UU 20/2011 tentang Rumah Susun
Ketentuan lebih lanjut mengenai peran masyarakat dalam
penyelenggaraan rumah susun dan forum pengembangan rumah

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 11


susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diatur
dalam peraturan Menteri.
3. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG
PENYELENGGARAAN PKP
Pasal 54 ayat (3) PP 14/2016 tentang Penyelenggaraan PKP
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dan tugas
kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (21) diatur
dengan Peraturan Menteri.
PERATURAN MENTERI PUPR No. 12/2020 TENTANG PERAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN

MUATAN PERATURAN MENTERI


A. PERAN MASYARAKAT
PERAN MASYARAKAT
dalam Penyelenggaraan PKP merupakan pelibatan se ap pelaku
pembangunan dalam upaya pemenuhan kebutuhan perumahan
bagi seluruh masyarakat.
Peran Masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan masukan
kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui Forum PKP,
dalam hal:
1. Penyusunan rencana pembangunan PKP
2. Pelaksanaan Pembangunan PKP
3. Pemanfaatan PKP
4. Pengendalian Penyelenggaraan PKP
5. Pemeliharaan dan Perbaikan PKP

B. POKJA PKP
Pokja PKP
Kelompok Kerja Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Pokja PKP) adalah lembaga yang mengoordinasikan
pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 12


Tugas Pokja PKP Kabupaten/Kota
1. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan perencanaan,
pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian pengembangan
PKP yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah
Daerah kabupaten/kota, dan pelaku lainnya;
2. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, strategi,
program nasional dan program provinsi di wilayah
kabupaten/kota;
3. Mendukung pengarusutamaan pengembangan PKP dalam
agenda pembangunan daerah; dan
4. Memfasilitasi pembentukan dan penyelenggaraan Forum PKP
kabupaten/kota.

Manfaat memiliki Pokja PKP


MANFAAT LANGSUNG
Penyelenggaraan perumahan dan Kawasan permukiman yang
terkoordinasi, tersinergi dan lebih terarah.
MANFAAT PRAKTIS
1. Daerah memiliki rencana PKP yang disepaka dan masing-masing
dinas perangkat daerah memahami arah dan kebijakan
pembangunan PKP.
2. Program dan kegiatan terkait dengan perumahan yang di masing
masing dinas akan selara dengan rencana PKP yang disepaka .
3. Berkurangnya potensi tumpang ndihnya program perumahan dan
Kawasan permukiman diantara dinas terkait.
4. Terjadinya efisiensi dan efek vitas kegiatan pembangunan bidang
PKP.

C. FORUM PKP
Apa itu Forum PKP?
Forum Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang
selanjutnya disebut Forum PKP adalah wadah, atau tempat

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 13


pertemuan untuk membicarakan kepen ngan bersama dalam
penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Unsur Forum PKP
1. instansi pemerintah yang terkait dalam bidang PKP
2. asosiasi perusahaan penyelenggara PKP
3. asosiasi profesi penyelenggara PKP
4. asosiasi perusahaan barang dan jasa mitra usaha penyelenggara
PKP
5. pakar di bidang PKP; dan/atau
6. lembaga swadaya masyarakat dan/atau yang mewakili
konsumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pembangunan PKP.

Alur Pembentukan Forum PKP


POKJA PKP melakukan :
1. Mengiden fikasi unsur calon anggota Forum PKP
2. Pokja PKP menyampaikan hasil iden fikasi kepada calon
anggota Forum PKP
3. Unsur calon Forum mengusulkan nama calon anggota Forum
PKP dengan surat rekomendasi kepada Pokja PKP
4. Pokja PKP memfasilitasi Pembentukan Forum PKP melalui rapat
pembentukan Forum PKP
5. Pembentukan Forum PKP Provinsi/Kabupaten/Kota ditetapkan
oleh Ketua Pokja PKP Provinsi/Kabupaten/Kota

Tugas dan Fungsi Forum PKP


1. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
a. Pengumpulan
b. Pengelompokan
c. Penyaringan
d. Pengkajian
e. Penyusunan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 14


f. Penyaluran
2. Membahas dan merumuskan arah pemikiran penyelenggara
PKP
a. Memahami Agenda pembangunan pada ngkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota;
b. memahami rencana pengembangan PKP pada ngkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota;
c. merumuskan agenda pembangunan dan rencana
pembangunan PKP pada ngkat nasional, provinsi,
kabupaten/kotaMengkaji masukan masyarakat; dan
d. menyimpulkan arah penyelenggaraan PKP pada ngkat
kabupaten/kota oleh Forum PKP kabupaten/kota.
3. Meningkatkan peran dan pengawasan Masyarakat
Peningkatan peran dan pengawasan masyarakat dilakukan
dengan sosialisasi terhadap masyarakat
4. Memberikan masukan ke pemerintah pusat dan pemerintah
daerah
Forum PKP memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah dengan menyerahkan masukan yang
telah dikaji oleh Forum PKP kepada Pokja PKP
5. Melakukan peran arbitrase dan mediasi
Forum PKP melaksanakan peran arbitrase dan mediasi sebagai
alterna f penyelesaian sengketa di bidang PKP di luar
pengadilan yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan

Catatan Penutup
1. Pembentukan Pokja PKP Nasional (penyusunan Keppres terkait
Pokja PKP Nasional)
2. Koordinasi dengan Ditjen Perumahan (pusat) dan SNVT
Perumahan (provinsi)

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 15


3. Penguatan peran Balai PPW untuk melaksanakan bimbingan
teknis dan supervisi dalam pembentukan dan pelaksanaan tugas
Pokja PKP dan Forum PKP di daerah

1.6.2.3. Narasumber 3 (Dr. Ir. AGUSTINA NURUL HIDAYATI, MT)


(INTEGRASI PERENCANAAN MASYARAKAT DAN PERENCANAAN
DAERAH DENGAN SATU DATA SATU PETA)

Kondisi Data Saat Ini


1. Sulitnya mencari data pemerintah
 Banyak data sektoral yang dipegang oleh individu
 Diperlukan hubungan personal untuk mengakses data sektoral
 Format data yang dibagipakaikan dak terbuka dan sulit diolah
(JPG, PDF)
2. Perbedaan data sta s k antar instansi
Terdapat perbedaan konsep dan definisi tanpa adanya metadata
BPS dan Kemendagri menggunakan konsep penduduk yang
berbeda. BPS menggunakan konsep penduduk “de facto”
sementara Kemendagri menggunakan konsep penduduk “de jure”.
Hal ini mengakibatkan perbedaan angka jumlah penduduk yang
dihasilkan oleh BPS dan Kemendagri.
Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2019 Satu Data Indonesia:
untuk mengatur penyelenggaraan tata kelola Data yang dihasilkan
oleh Instansi Pusat dan Instansi Daerah untuk mendukung
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian
pembangunan.

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 16


Par sipasi Publik sebagai Pemerintah untuk Satu Data dan Satu Peta
yang Lebih Baik
1. Konsisten terhadap tata kelola data pemerintah yang telah
disepaka dalam SDI dan SPI
2. Meningkatkan kolaborasi ak f antar K/L/D/I dalam upaya
perwujudan SDI dan SPI
3. Menerapkan standar data yang telah ditetapkan untuk
menghasilkan data yang berkualitas

1.6.2.4. Narasumber 4 (Ir. Agung Mur Nugroho, ST., MT., PhD., IPM)
(MANAJEMEN PENGELOLAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH)

REPOSISI PEMIKIRAN
 Manajemen adalah proses menggerakkan tenaga manusia, modal,
dan peralatan lainnya secara terpadu untuk mencapai tujuan
tertentu seper kombinasi antara kebijakan, administrasi, orang
yang mengambil keputusan, dan juga pengawasan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan pemilik dalam mencapai
stabilitas dan pertumbuhan usaha (e kamus PUPR)
 Manajemen menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan
mengelola; proses melakukan kegiatan tertentu dengan
menggerakkan tenaga orang lain; proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yg terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan
 Sinonim kata Manajemen adalah : administrasi, tadbir, tata
laksana, tata usaha
 Tata Usaha: administrasi, manajemen, tadbir, tata kelola, tata
laksana
 Tata Laksana: administrasi, manajemen, tadbir, tata kelola, tata
usaha
 Pengelolaan: manajemen, penyelenggaraan, tata

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 17


Tata kelola (governance)

 Mengevaluasi untuk menentukan tujuan yang seimbang dan


disepaka untuk dicapai (evaluate)
 Menentukan/ mengarahkan prioritas dan mengambil keputusan
secara langsung (direct)
 Memantau kinerja, kepatuhan, dan kemajuan terhadap arah dan
tujuan yang disepaka (monitor)

Manajemen: merencanakan, membangun, menjalankan, dan memantau


kegiatan untuk menyelaraskan dan mendukung tujuan tata Kelola

Tata kelola adalah tanggung jawab dewan, sementara manajemen


adalah tanggung jawab ekseku f

Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya,
merupakan satu kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait
padanya, dengan batas dan sistem yang ditentukan berdasarkan aspek
fungsional serta memiliki ciri tertentu (e kamus PU)

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas


lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
u litas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Kawasan Permukiman:
 bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat nggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 18


 kawasan budidaya yang ditetapkan dalam rencana tata ruang
dengan fungsi utama untuk permukiman

1.6.2.5. Narasumber 5 (Redy Eko Prasetyo)


(STRATEGI SDM DALAM MENGATIFASI POTENSI KREATIF SENI BUDAYA
PADA RUANG KAMPUNG (KUMUH))
PEMETAAN
1. Membuat workflow image program
2. A tute aktor kampung
3. Inklusivitas (Terbuka)
4. Pijakan Kearifan Lokal/ pondasi hulu
PERAN & FUNGSI
1. Pembak Kampung Berbasis Warga Sekitar
2. Pembak Kampung Berbasis Kampung (warga musiman,
mahasiswa, dosen, dll) adalah aset SDM masing-masing kampung
Pembak Kampung adalah warga kampung atau masyarakat yang
berada diwilayah Indonesia yang mempunyai perha an khusus atau
par sipasinya dalam berkontribusi dalam menghidupkan kampung
menjadi ruang yang mempunyai nilai tawar, produk f serta dapat
dijadikan sebagai stasioner lintas ke ilmuan dari proses berkehidupan
di Indonesia tertutama dalam ruang kampung-kampung di Indonesia
serta KLK (Kampung Linkar Kampung)

MENYAMAKAN GERAK & LAJU


Ti k tekannya adanya kesadaran kolek f bagaimana ritme bergerak di
Kampung Lingkar Kampus ini menjadi sebuah langkah SOLUTIF
KONEKSITAS LINTAS INTERAKSI ANTAR AKTOR PENGGERAK
1. PSR (Personal Social Responsibility) dalam sistem/ birokasi/
akademisi
2. PSR (Personal Social Responsibility) kultur/ organik

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 19


2.6.3. Kunjungan Lapang
a. Lokasi Kayutangan Heritege Kelurahan Kauman
Secara garis besar hasil kunjungan lapang di Kayutangan Heritege Kelurahan
Kauman sangat baik hasil pembangunannya dan cara pengelolaan
kawasannya.
Catatan yang dapat jadi masukan adalah terkait aturan bersama untuk
masyarakat karena gaung Kayutangan heritege kelurahan kauman sudah
nasional maka perlu dibuat aturan bersama masalah penjemuran baju
sehingga dak terlihat kurang bagus pada saat ada wisatawan yang susur
Kayutangan heritege pada khususnya

Curah Pendapat dan Tukar Pengalaman Hasil Kunjungan Lapang

Kayutangan heritage

Pertanyaan Tanggapan
1. Ibu Ninik ( Pokdarwis)
 Bagaimana terkait  Kepemilihan pengurus BKM dari tingkat basis
organisasi BKM? RT kemudian tingkat RW dan terakhir tingkat
kelurahan
 Kriteria PK BKM peduli lingkungan,memiliki
waktu
 Semua wilayah RW ada masing-masing untuk
dijadikan PK BKM
 Diadakan koordinasi rutin BKM
 RWT/RWA dilakukan secara rutin
 Ada UPL,UPS dan UPK masih aktif
 Ada pelaporan UPK ke masyarakat dan
pelaporan di tempel
 Pengurus BKM memiliki honor dari perguliran
UPK

2. Bapak Idham
Bagaimana peran dan fungsi  Peran PK BKM tidak optimal cenderung single
BKM Terkait kampung fighter
Heritage  Dikarenakan banyaknya kunjungan lebih
banyak berperan Koordinator BKM
 Apabila peran BKM lebih optimal maka
Kayutangan heritage akan lebih lama
keberlangsungannya.
 Secara administrasi tidak ada masalah di BKM
Kauman
 Koordinator BKM menjabat dari tahun 2010-

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 20


sekarang dan artinya Koordinator BKM
kauman memiliki Trust (Keprcayaan dari
masyarakat)

 Belum ada pengorganisasian yang terstruktur


Bagaimana Pengorganisasian dengan baik dan secara rutin sehingga banyak
pemilharaan? lokasi yang kurang terawat.
 Pelunya melibatkan kesadaran dari
masyarakat untuk memelihara
 Pintu masuk dibuat lebih menarik perhatian
Bagaimana membuat lebih dan bukan hanya di spot-spot tertentu saja.
menarik lokasi kayutangan  Balai RW/tempat yang menjadi sentra
heritage pertemuan dan kunjungan dibuat lebih
menarik

 Warga diberi kesempatan untu menjual


produk-produknya
Bagaimana terkait peningkatan
ekonomi

3. Bapak BKM Tunjungsekar


 Bagaimana Kerjasama antara  BKM Kauman koordinatornya merupakan
BKM,LPMK? single fighter

 Bagaimana Kondisi Fasilitas  Kondisi Kloset/MCK tidak terurus dan tidak


umum yang baru dibangun terawatt
beberapa bulan yang lalu?

 Bagaimana terkait  Tidak ada perawatan. BKM,KPP berusaha


perawatan terkait Fasilitas mengajukan ke musrenbang kelurahan
umum yang telah
terbangun?
 Diciptakan aturan Bersama yang harus
 Bagaimana cara melakukan disepakati oleh semua pihak agar juga dapat
perawatan? merubah pola hidup masyarakat yang lebih
bersih serta dapat menciptakan kolaborasi
dan

4. Bapak Hengki ( Tenaga Ahli Cagar Budaya)


 Bagainama penamaan Kayu  Adanya banyak Penamaan untuk wilayah
Tangan Heritage heritage kauman yang berbeda-beda,seperti
kayutangan Heritage,Basra,Kauman Heritage
dll

 Bagaimana potensi cagar  Ada potensi cagar budaya tapi belum ada
budaya legalitas cagar Budaya
 Perlunya ada studi cagar Budaya dan
pendataan cagar budaya agar bisa menjadi
bahan kajian agar dapat mendapatkan
legalitas Cagar Budaya

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 21


5. Bapak Hariadi (Ciptomulyo)
 Apa yang membuat  Tidak ada wadah yang belum disiapkan yang
Pembangunan kayu tangan difungsikan untuk menggali sumber-sumber
tidak terpelihara secara pendanaan untuk pendanaan karena
maksimal? pemeliharaan tidak bisa diserahkan hanya ke
BKM,RT ataupun RW

 Harusnya BKM beradan hukum


 Bagaimana BKM bisa Kemenkumhan
mendapatkan CSR

b. Lokasi Glintung Water Street (GWS) Kelurahan Purwantoro


Secara perencanaan sangat baik serta inovasi dalam mengembangkan
kampung GWS sangat baik dan motor penggerak masyarakat (P.Ageng
Wijayakusuma) tanpa kenal lelah menyontohkan dan menyadarkan
masyarakat khususnya di RW05 Purwantoro sehingga sampai saat ini GWS
sangat terkenal dimanapun.
Beberapa catatan yang didapat adalah perlu kembali diteli terkait
kebersihan MCK karena GWS sudah menjadi image lokasi wisata sehingga
detail sekecil apapun harus diperha kan sehingga wisatawan akan nyaman
saat berkunjung di Glintung Water Street (GWS)
Curah Pendapat dan Tukar Pengalaman Hasil Kunjungan Lapang
Glintung Water Street (GWS)

Pertanyaan Tanggapan
1. Bapak Hadar
Bgaimana kelembagaan BKM?  Secara kelembagaan baik dengan
kepemimpinan coordinator BKM mulai dari
tahun 2015
 Dari struktur organisasi lengkap,ada nilai plus
GWS yaitu ada perikanan yang berbadan
hukum,ada hidroponik serta tumpangsari
 Koordinator BKM walaupun tidak berlatar
belakang perikanan namun berani
mengembangkan perikanan
 Karena sumber utama perikanan adalah
air,maka perlunya control disumber air utama
 Jenis ikan yang dipelihara harus spesifik yang
paling baik Lele,ikan nila merah dan ikan koi

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 22


tidak bisa berkembang secara maksimal
 Sumber utama BKM dari perikan yang Sebagian
dikembalikan ke masyarakat dan Sebagian
masuk ke BKM
 Kerjasama di BKM sangat baik
 Koordinator BKM merangkap ketua RW
 Kebersihan yang masih kurang diperhatian
dilokasi GWS termasuk toiletnya,apalagi GWS
merupakan lokasi kunjungan wisata yang cukup
terkenal
2. Bapak Bayu
 Bagaimana BKM mengawali  Adanya intra kolaborasi ( kolaborasi dengan
GWS? masyrarakat)
 Ada permasalahan utama banjir deangan
berkomikasi dengan masyarakat dan
menciptakan ide-ide yang disampaikan ke
masyarakat. Ide-ide baru disepakati itu baru
disepakati 2 tahun kemudian walau masih ada
pro konta,kemudian dilakukan rencana
aksi(action plan) dan dari kemudian ada
blowing up baik disosial media juga sehingga
banyak orang penting yang berkunjung
sehingga mengakibatkan orang yang kontra
menjadi mendukung kegiatan sedikit demi
sedikit. Yang menyebabkan hadirnya Grup
besar dan grup kecil
 Kebelanjutan tersebut adanya koordinasi
 Adanya pendanaan dari Luar,dari Unibraw
serta Petrokimia yang bukan hanya
memberikan bantuan uang namun juga
transfer teknologi
 Kolaborasi dengan Unmer dengan turbin air
yang bisa menghidupkan penerangan 5-10
penerangan jalan
3. Bapak Ryan (BPPBD)
 Bagaimana dari sisi  Managemen resiko bencana merupakan
managemen bencana? investasi yang dapat membuat sesuatu menjadi
lebih masyarakat
 Masyarakat glinting merupakan masyrakat sadar
bencana
 Masyarakat adaptif terhadap bencana/hidup
berdampingan dengan bencana
 Masyarakat memiliki infrastruktur pengendali
banjir dengan adanya bak-bak penampun air
ditambah dengan sumur injeksi
 Glintung mengolah air untuk budidaya
ikan,tanaman hidroponik bahkan sumber
energi.

c. Lokasi DFAT Kelurahan Sukoharjo

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 23


Kondisi kampung Teman Kelurahan Sukoharjo cukup sangat baik baik
pengelolaan MCK Umumnya sehingga pemeliharaannya cukup baik
Curah Pendapat dan Tukar Pengalaman Hasil Kunjungan Lapang
BKM WALISONGO SUKOHARJO

Pertanyaan Tanggapan
1. Mbak Yetti BKM Kotalama
 Bagaimana BKM cara BKM  Kriteria Pemilihan PK BKM yang
memilih anggotanya? mengutamakan kepedulian,serta adanya
waktu
 PK BKM sudah cukup solid
 Kerjasana dengan Lembaga lain seperti
Kelurahan,LPMK dan lain-lain

2. Ibu KPP Tulusrejo


 Bagaimana kondisi  Kondisi Terawat dengan baik
infrastruktur yang telah  KPP mampu untuk mengajak untuk
terbangun(DFAT)?  Banyak titik-titik yang baik dan serta terawat
untuk perawatan melalui swadya
masyarakat dengan menarik setiap KK 7000
rupiah untuk sampah serta kamar mandi
ditarik iuran 2000 dan 3000

d. Lokasi BKM Wargo Mulyo Kelurahan Ciptomulyo


Didalam BKM Wargo Mulyo yang menjadi pembelajaran cukup baik adalah
BKM berani berinovasi dari sisi model pinjaman dengan melakukan pinjaman
peorangan dan model perorangan yang butuh kendaraan akan dibelikan oleh
BKM dan mengangsurnya di BKM untuk mengurangi masyarakat tergencet
oleh debt colector tapi semua ini atas persetujuan di Rembug Warga
sehingga secara aturan sudah disepaka warga Ciptomulyo.
Kolaborasi yang sudah dilakukan dengan HIPPAM Ciptomulyo sehigga
masyarakat memanfaat HIPPAM tersebut karena dari sisi biaya rendah dari
pada PDAM sehingga meringankan warga miskin yang ada di Kelurahan
Ciptomulyo

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 24


Curah Pendapat dan Tukar Pengalaman Hasil Kunjungan Lapang
BKM Margomulyo (Ciptomulyo)

Pertanyaan Tanggapan
1. Bapak Sugeng
 Bagaimana Kondisi BKM  BKM sudah cukup lama didirikan dan masih exist
Margomulyo pada saat ini
 Pemilu BKM sudah dilaksanakan sesuai dengan
aturan
 BKM sudah dilengkapi dengan perangkat
BKM,UPL,UPS,dan UPK masing-masing 2 0rang
 Dari AD 40% pengurus BKM lama agar menjaga
kelangsungan dari BKM itu sendiri
 Pinjaman BKM ada 2 Bentuk
 Menggunakan kelompok 5 orang dengan Bunga
1,5%
 Ada Non KSM yang merupakan pinjaman pribadi
dengan jaminan dengan bunga 2%
 Keuntungan BKM 50% untuk pemupukan modal
50% untuk kegiatan sosial dan infrastruktur
 RR 52
 BKM sudah melaksanakan asuransi jiwa dengan
menyisihkan 10% dari pinjaman.
 Ada idle money senilai 300jt dibank
 Moto dari BKM/UPK membuat semua tersenyum
dengan pelayanan kilat dengan 2 hari cair
 BKM belum professional melakukan pinjaman
dan perlunya pelatihan-pelatihan dalam
pemberian pijaman dan penagihan pinjaman.
2. Bapak Warsito
 Bagimmana terkait HIIPAM?  BKM Margomulyo sudah dapat
membuat/produksi air layak minum yang bisa
mencapai 600KK
 HIPPAM baru mencukupi 3 RW dikarenakan 2 RW
tidak memenuhi pada Jarak Jangkaunya

2.6.4. Pelaksanaan Desk 1 (Perumusan Strategi O & P dan Pelaksaan Pembinaan BKM
Peserta merumuskan hasil kunjungan lapang kedalam tabel, dengan
membandingkan aspek yang terdapat pada kegiatan operasional pemeliharan
infrastruktur, pembinaan dan pengendalian BKM secara ideal dan kondisi fakta
di daerah mereka. Untuk kemudian diketahui permasalahan yang menyebabkan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 25


fakta lapang dak dalam kondisi ideal dan kemudian dirumuskan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut.

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 26


Tabel Perumusan Strategi O & P Kawasan
NO Aspek Kondisi Ideal Kondisi Fakta Gap/Masalah Solusi

1 Struktur Struktur KPP berfungsi KPP belum berfungsi - KPP belum memahami tugas - Perlu pela han peningkatan
Organisasi KPP sesuai dengan Tupoksinya sesuai dengan dan fungsinya kapasitas,
Tupoksinya

2 Mekanisme Proses pemeliharaan Mekanisme - Mekanisme pemeliharaan - Harus ada SOP yang jelas untuk
pemeliharaan sesuai dengan pemeliharaan belum belum berjalan operasioanl dan pemeliharaan
mekanisme yang berjalan sesuai kegiatan skala Kawasan
ditetapkan dengan mekanisme - Rencana Operasional sudah
ada tetapi belum bisa - Perlu penguatan kapasitas untuk
dijadikan acuan Rencana kerja KPP
untuk KPP dan OPD Teknis

3 Kolaborasi/sumber Terjadi kolaborasi Belum ada kolaborasi - KPP belum op mal sesuai - Peningkatan Kapasitas KPP
pembiayaan pembiayaan dengan dengan mul pihak dengan tupoksinya
- Rencana Kerja KPP segera
mul pihak
- Rencana kerja KPP belum direview bersama OPD terkait
bisa dijadikan acuan - Menggalang Kolaborasi dengan
perlu direview lagi pihak internal dan external

- Aturan Bersama harus jelas

4 IIden fikasi jenis Sudah teriden fikasi Sudah ada iden fikasi Belum teriden fikasi secara detail Melakukan iden fikasi jenis
infrastruktur seluruh infrastruktur infrstruktur terbangun kebutuhan pemeliharaan infrastruktur yang dilakukan oleh KPP,
terbangun Kelurahan dan OPD Teknis

5 Rencana kegiatan Sudah terencana rencana Sudah ada rencana Rencana Pemeliharaan yang ada Segera melakukan review dan
pemeliharaan kegiatan pemeliharaan kerja tetapi belum bisa masih perlu direview kembali penyusunan rencana kerja antara KPP
(ru n, berkala, incidental) dijadikan acuan dan OPD teknis yang difasilitasi Pokja

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 27


PKP

6 Rencana kegiatan Sudah tersusun rencana Belum ada penjelasan Belum teriden fikasi kegiatan Perlu dibuat perencanaan
pengembangan kegiatan pengembangan untuk pengembangan yang akan dikembangkan pengembangan infrstruktur utama dan
kedepan nya penunjang

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 28


Tabel Perumusan Pembinaan dan Pengendalian BKM oleh Pemda
NO Aspek Kondisi Ideal Kondisi Fakta Gap/Masalah Solusi
1 Proses Pembentukan dan Melalui pemilihan utusan 1. Beberapa wilayah tidak 1. BKM Memahami 1. Tetap memegang Aturan
Kepengurusan BKM/LKM dimasing-masing wilayah melakukan proses proses dan main yang tertuang dalam
RW/ basis dan akan ikut penjaringan utusan tapi mekanisme Anggaran Dasar BKM
dalam rembug warga langsung melakukan pembentukan BKM 2. Terus memberikan
tingkat kelurahan untuk pemilihan dengan akan tetapi dapat pemahaman kepada
dipilih dan memilih PK perwakilan RW intervensi baik dari masyarakat terkait tupoksi
BKM 2. Beberapa BKM yang tidak internal maupun dari BKM dan calon utusan
aktif pihak kelurahan eksternal BKM sesuai dengan kondisi
langsung melakukan 2. Pembentukan BKM riel lapang
pilihan PK BKM tanpa adanya 3. Penguatan Kapasitas rutin
3. BKM secara Langsung pembentukan terkait mekanisme RWT &
mengundang Forum Panitia Pemilu RWA baik kelurahan,
Musyawarah BKM/ RW tetapi Menunjuk masyarakat dan lembaga
(RW, LPMK, Karangtaruna BKM langsung BKM sendiri
dan lembaga-lembaga Menunjuk dari
tingkat kelurahan) masing masing RW
untuk segera
menunjuk langsung
3. Interes masyarakat
terhadap adanya
BKM menurun
2 Kelembagaan BKM/LKM 1. Rapat rutin internal 1. BKM tidak aktif dan Tugas dan fungsi Peningkatan Kapasitas
BKM Minimal satu cendurung mati kelembagaan BKM Lembaga BKM terkait Peran
Bulan sekali 2. Pengurus BKM sudah tidak dilaksanakan dan Fungsi dari BKM serta
2. Rapat Rutin forum tidak melakukan sepenuhnya oleh PK memberikan Pembinaan
Musyawarah BKM pertemuan rutin BKM secara utuh kepada PK BKM secara
secara Berkala 3. BKM yang sudah berkala
3. Melaksanakan RWT terbentuk tidak
dan RWA Melaksanakan tugas dan
4. BKM Melakukan Siklus fungsi kelembagaan BKM
Tahunan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 29


3 Hubungan Pengurus Adanya kolaborasi/ 1. Dibeberapa wilayah 1. Ego dimasing- Penguatan kelembagaan LK
BKM/LKM dan Antar kerjasama baik dalam hal kurang harmonis dengan masing lembaga LK secara rutin setiap tahun
Lembaga perencanaan dan kelurahan atau lembaga- tingkat kelurahan dianggarkanba oleh kelurahan
pelaksanaan antar lembaga tingkat 2. Pihak kelurahan
lembaga baik kelurahan kelurahan yang kurang dalam
dan lembaga-lembaga 2. BKM dibeberapa wilayah merangkul
ingkat kelurahan tidak dilibatkan secara lembaga-lembaga
aktif dalam kegiatan yang yang ada
ada dikelurahan sehingga
kurang dikenal
3. Ada beberapa BKM yang
masih dianggap bahwa
BKM itu di bawahnya
LPMK
4 Pengelolaan Infrastruktur BKM akan membentuk 1. Tidak ada pengelolaan Maksud dan tujuan Pemahaman arti penting KPP
Terbangun KPP (Kelompok pasca pembangunan KPP belum dipahami bagi BKM, KPP, dan
Pemanfaat dan infrastruktur PK BKM sehingga masyarakat penerima hasil
Pemeliharaan) akan hasil 2. KPP/ O&P hanya sebatas belum bisa pembangunan infrastruktur
pembangunan infra yang struktur organisasi aja memfasilitasi
sudah dibangun dapat 3. Tidak ada pembinaan pembentukan KPP
berumur fisik yang kepada KPP yang sudah
panjang dan bermanfaat terbentuk
yang baik
5 Pengelolaan Keuangan dan 1. BKM/ UPK dalam 1. BKM tidak mengontrol 1. Kemacetan yang 1. Dilakukan pemahaman
Dana Pinjaman Bergulir pengelolaan dana UPK sehingga UPK cukup tinggi di KSM kepada PK BKM terkait
bergulir tertib berjalan tanpa kontrol bergulir mekanisme pelaporan dan
administrasi dan tertib 2. BKM tidak melakukan 2. Pemahaman KSM pembukuan keuangan BKM
pembinaan kepada rapat rutin bentuk terkait mekanisme dan Ekonomi bergulir
KSM Ekonomi bergulir kontrol terhadap UPK dan perguliran belum 2. Penguatan kapasitas UPK
dan rutin melakukan KSM yang macet tidak paham secara berkala
rapat evaluasi dibahas 3. Ada anggapan 3. Pembinaan KSM secara
perguliran Bahwa dana rutin oleh UPK dan BKM
2. BKM melakukan bergulir merupakan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 30


Inovasi dana Hibah
pengembangan Pemerintah yang
keuangan tidak perlu
dikembalikan
6 Peran BKM/LKM dalam BKM ikut berperan aktif 1. BKM kurang proaktif Pemahaman PK BKM Pelibatan PK BKM dalam
Pembangunan dan dalam perencanaan dalam Kegiatan kegiatan terkait kolaborasi setiap pertemuan tingkat
Kolaborasi tingkat kelurahan pembangunan masih belum secara kelurahan/ kecamatan/ kota
(musrenbangkel) dan dikelurahan utuh dalam membahas terkait
BKM bisa menciptakan pembangunan dan kolaborasi
kolaborasi kesemua
sektor

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 31


2.6.5. Pelaksanaan Desk 2 (Penyepakatan RKTL)
Hasil Desk O&P
TABEL RENCANA KERJA TINDAK LANJUT O&P
No Aspek Kegiatan Output/Keluaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan Sumber Anggaran

- Adanya
pemahaman
tupoksi KPP
Struktur Organisasi KPP Peningkatan kapasitas KPP - Adanya
1 DISPORAPAR Juli 2023 APBD
pemahaman
pentingnya
operasional dan
pemeliharaan
Mekanisme pemeliharaan - Tersusunnya
Rencana Kerja
Operasional dan
Penyusunan Rencana Kerja Pemeliharaan KPP, OPD Teknis
2 Operasional dan Tahun 2023 APBD
- Tersusunnya (Difasilitasi Pokja PKP)
Pemeliharaan
rencana dan
Mekanisme
Pemeliharaan

Kolaborasi/sumber - Usulan
3 Menggalang dana kolaborasi Pokja PKP November APBD, CSR
pembiayaan pemeliharaan skala
operasional dan (Musrenbang CSR),
kawasan masuk

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 32


pemeliharaan dalam Desember 2023
penganggaran
APBD

- Usulan
pemeliharaan skala
kawasan masuk
dalam
penganggaran CSR

IIdentifikasi jenis Tersusunnya Daftar


Identifikasi infrastruktur
infrastruktur infrstruktur terbangun
untuk rencana kebutuhan KPP, Kelurahan, OPD
4 dan kebutuhan Juli 2023 APBD
operasional dan Teknis
operasional
pemeliharaan
pemeliharaannya

Rencana kegiatan - Tersusunnya


pemeliharaan Rencana Kerja
Operasional dan
Penyusunan Rencana Kerja Pemeliharaan KPP, OPD Teknis
5 Operasional dan Juli 2023 APBD
- Tersusunnya (Difasilitasi Pokja PKP)
Pemeliharaan
rencana dan
Mekanisme
Pemeliharaan

Rencana kegiatan Tersusunnya rencana


pengembangan Penyusunan rencana kegiatan KPP, OPD Teknis
6 Juli 2023 APBD
kegiatan pengembangan pengembangan skala (Difasilitasi Pokja PKP)
kawasan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 33


TABEL RENCANA KERJA TINDAK LANJUT PEMBINAAN BKM OLEH PEMDA

No Uraian/Kegiatan Keluaran Pelaksana Pengendali Waktu Sumber Anggaran


A Iden fikasi BKM
1 Melakukan evaluasi kinerja Data hasil evaluasi kinerja Pokja Kelembagaan Kasi PM 6 bulan sekali 1. BOP dari APBD
kelembagaan BKM BKM 2. BOP BKM
2 Penyusunan laporan 1. Hasil Audit Eksternal Tahun 1. Auditor BKM 1. Juni 2023 1. BOP dari APBD
kelembagaan & keuangan Buku 2022 2. BKM 2. Minggu pertama 2. BOP BKM
BKM status Mei 2023 2. Laporan Neraca Laba/Rugi Juni 2023
3 Penyusunan laporan ru n Laporan Ru n BKM ditempel BKM (Sekretariat) Kelurahan Minggu pertama di 1. BOP dari APBD
BKM di 5 k strategis / ekspedisi se ap bulan 2. BOP BKM
di masing2 RW

B Serah Terima Pembinaan


BKM Kepada Pemda
1 Pertemuan BKM Tingkat Legalitas Forum PKP Pokja PKP Juni 2023 APBD
Kota
2 Penetapan pembinaan BKM Pengampu BKM Forum PKP Pokja PKP Agustus 2023 APBD
oleh OPD
3 Pengalokasian anggaran Anggaran Ru n Forum PKP Pokja PKP Nopember 2023 APBD
pembinaan BKM
4 Penerbitan SK tentang BKM SK BKM Forum PKP Pokja PKP Desember 2023 APBD

C Peningkatan kapasitas
BKM & FKA BKM
1 Peningkatan kapasitas BKM Peran & Fungsi BKM Pemda Pemda Nopember 2023 APBD
2 Peningkatan kapasitas UP- Tupoksi UP Pemda Pemda Nopember 2023 APBD
UP
3 Peningkatan kapasitas FKA Peran & Fungsi FKA BKM Pemda Pemda Nopember 2023 APBD

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 34


BKM

D Penguatan Kelembagaan
BKM
1 Pengembangan Membangun Kolaborasi BKM/LKM Pemda Juni 2023 CSR, APBD, BKM
Kelembagaan BKM semua sektor
2 Pengembangan UPK (UP- Kegiatan Livelihood/ P2BM BKM/ UPK (UP-UP) BKM September 2023 CSR, APBD, BKM
UP)
3 Pelaporan ru n Laporan Ru n BKM ditempel BKM (Sekretariat) Kelurahan Minggu pertama di 1. BOP dari APBD
kelembagaan dan keuangan di 5 k strategis / ekspedisi se ap bulan 2. BOP BKM
BKM kepada Lurah/Kades di masing2 RW
dan/atau PEMDA (OPD yg
ditunjuk)

E Membangun kolaborasi
1 Pengajuan kerjasama dg Kolaborasi BKM Pemda Desember 2023 APBD, CSR
Forum CSR
2 Pelibatan dalam Usulan Prioritas BKM Pemda Desember 2023 APBD
musrenbang

F Penguatan Forum
Komunikasi BKM
1 Perumusan rencana kerja Rencana Kerja FKA BKM Forum PKP Juli 2023 APBD
FKA BKM
2 Pertemuan ru n Problem Solving FKA BKM Forum PKP 3 Bulan Sekali APBD
3 Diskusi tema k Pengembangan FKA BKM FKA BKM Forum PKP 6 Bulan Sekali APBD

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 35


2.6.6. Penutupan Kegiatan PKM/PEMDA
Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Masyarakat/ Pemda mulai dari awal sampai
akhir berjalan dengan baik dan lancar, peserta PKM/ Pemda cukup sangat ak f
baik disesi kelas maupun disaat kunjungan lapang sehingga hasil yang kita
harapkan berjalan sesuai dengan target dan tujuan pelaksanaan

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 36


BAB
HASIL KEGIATAN

3.1. Evaluasi Kehadiran Peserta (Rencana vs Realisasi serta Keterangannya)


Rencana : Sesuai dengan da ar peserta yang sudah masuk didalam pani a kita
memasukkan 50 orang calon peserta dan kita sesuaikan dengan
kuota peserta Pela han Kapasitas Masyarakat/ Pemda
Realisasi : Dalam kegiatan PKM/ Pemda selama 4 hari peserta yang hadir dari
Kota Malang hanya 44 orang dikarenakan yang dak hadir ada
kegiatan lain dan kebanyakan yang dak hadir dari OPD (Pokja PKP)
Table Rencana dan realisasi kehadiran Peserta

NO UNSUR RENCANA REALISASI


1 Pokja PKP 11 7
2 Forum PKP 4 3
3 Forum BKM 12 12
4 KPP 10 10
5 Swasta 2 1
6 Perguruan Tinggi 2 2
7 Kelompok peduli 2 2
8 Tim Korkot 4 4
9 Panitia/Balai/Korprov 3 3
Total 50 44

3.2. Ringkasan Hasil Kegiatan Desk 1


Ringkasan : Selama kegiatan desk banyak masukan masyarakat kepada pemerintah
daerah terkait kebijakan-kebijakan untuk status kelembagaan BKM
3.2.1. Strategi O & P Infrastruktur Skala Kawasan
NO Aspek Kondisi Kondisi Fakta Gap/Masalah Solusi
Ideal

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 37


1 Struktur Struktur KPP belum - KPP belum - Perlu
Organisasi KPP berfungsi memahami pelatihan
KPP berfungsi sesuai dengan tugas dan peningkatan
sesuai Tupoksinya fungsinya kapasitas,
dengan
Tupoksinya

2 Mekanisme Proses Mekanisme - Mekanisme - Harus ada


pemeliharaa pemelihara pemeliharaan pemeliharaan SOP yang
n an sesuai belum berjalan belum jelas untuk
dengan sesuai dengan berjalan operasioanl
mekanisme mekanisme dan
- Rencana
yang pemeliharaa
Operasional
ditetapkan n kegiatan
sudah ada
skala
tetapi belum
Kawasan
bisa dijadikan
acuan - Perlu
Rencana kerja penguatan
untuk KPP dan kapasitas
OPD Teknis untuk KPP

3 Kolaborasi/su Terjadi Belum ada - KPP belum - Peningkatan


mber kolaborasi kolaborasi optimal Kapasitas
pembiayaan pembiayaan dengan sesuai
KPP
dengan multipihak dengan
multipihak tupoksinya - Rencana
Kerja KPP
- Rencana
kerja KPP segera
belum bisa direview
dijadikan
bersama
acuan perlu
direview lagi OPD terkait
- Menggalang
Kolaborasi
dengan
pihak
internal dan
external

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 38


- Aturan
Bersama
harus jelas
4 IIdentifikasi Sudah Sudah ada Belum Melakukan
jenis teridentifika identifikasi teridentifikasi identifikasi jenis
infrastruktur si seluruh infrstruktur secara detail infrastruktur
infrastruktu terbangun kebutuhan yang dilakukan
r terbangun pemeliharaan oleh KPP,
Kelurahan dan
OPD Teknis

5 Rencana Sudah Sudah ada Rencana Segera


kegiatan terencana rencana kerja Pemeliharaan melakukan
pemeliharaan rencana tetapi belum yang ada review dan
kegiatan bisa dijadikan masih perlu penyusunan
pemelihara acuan direview rencana kerja
an (rutin, kembali antara KPP dan
berkala, OPD teknis yang
incidental) difasilitasi Pokja
PKP

6 Rencana Sudah Belum ada Belum Perlu dibuat


kegiatan tersusun penjelasan teridentifikasi perencanaan
pengembang rencana untuk kegiatan yang pengembangan
an kegiatan pengembanga akan infrstruktur
pengemban n dikembangkan utama dan
gan kedepan nya penunjang

3.2.2. Strategi Pembinaan BKM

NO Aspek Kondisi Kondisi Fakta Gap/Masalah Solusi


Ideal
1 Proses Melalui 4. Beberapa 4. BKM 4. Tetap
Pembentuka pemilihan wilayah dak Memahami memegang
n dan utusan melakukan proses dan Aturan main
Kepengurus dimasing- proses mekanisme yang tertuang
an masing penjaringan pembentuk dalam
BKM/LKM wilayah utusan tapi an BKM Anggaran
RW/ basis langsung akan tetapi Dasar BKM

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 39


dan akan melakukan dapat 5. Terus
ikut dalam pemilihan intervensi memberikan
rembug dengan baik dari pemahaman
warga perwakilan internal kepada
ngkat RW maupun masyarakat
kelurahan 5. Beberapa eksternal terkait
untuk BKM yang 5. Pembentuk tupoksi dari
dipilih dan dak ak f an BKM BKM dan
memilih PK pihak tanpa calon utusan
BKM kelurahan adanya BKM sesuai
langsung pembentuk dengan
melakukan an Pani a kondisi riel
pilihan PK Pemilu lapang
BKM tetapi 6. Penguatan
6. BKM secara Menunjuk Kapasitas
Langsung BKM ru n terkait
mengundang langsung mekanisme
Forum Menunjuk RWT & RWA
Musyawarah dari masing baik
BKM/ RW masing RW kelurahan,
(RW, LPMK, untuk masyarakat
Karangtaruna segera dan lembaga
dan lembaga- menunjuk BKM sendiri
lembaga langsung
ngkat 6. Interes
kelurahan) masyarakat
terhadap
adanya
BKM
menurun
2 Kelembagaa 5. Rapat 4. BKM dak Tugas dan Peningkatan
n BKM/LKM ru n ak f dan fungsi Kapasitas
internal cendurung kelembagaan Lembaga BKM
BKM ma BKM dak terkait Peran
Minimal 5. Pengurus dilaksanakan dan Fungsi dari
satu BKM sudah sepenuhnya BKM serta
Bulan dak oleh PK BKM memberikan
sekali melakukan secara utuh Pembinaan
6. Rapat pertemuan kepada PK BKM
Ru n ru n secara berkala
forum 6. BKM yang
Musyaw sudah
arah terbentuk
BKM dak
secara Melaksanakan
Berkala tugas dan
7. Melaksa fungsi

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 40


nakan kelembagaan
RWT dan BKM
RWA
8. BKM
Melakuk
an Siklus
Tahunan
3 Hubungan Adanya 4. Dibeberapa 3. Ego Penguatan
Pengurus kolaborasi/ wilayah dimasing- kelembagaan LK
BKM/LKM kerjasama kurang masing LK secara ru n
dan Antar baik dalam harmonis lembaga se ap tahun
Lembaga hal dengan ngkat dianggarkanba
perencanaa kelurahan kelurahan oleh kelurahan
n dan atau lembaga- 4. Pihak
pelaksanaa lembaga kelurahan
n antar ngkat yang kurang
lembaga kelurahan dalam
baik 5. BKM merangkul
kelurahan dibeberapa lembaga-
dan wilayah dak lembaga
lembaga- dilibatkan yang ada
lembaga secara ak f
ingkat dalam
kelurahan kegiatan yang
ada
dikelurahan
sehingga
kurang
dikenal
6. Ada beberapa
BKM yang
masih
dianggap
bahwa BKM
itu di
bawahnya
LPMK
4 Pengelolaan BKM akan 4. Tidak ada Maksud dan Pemahaman ar
Infrastruktur membentuk pengelolaan tujuan KPP pen ng KPP
Terbangun KPP pasca belum bagi BKM, KPP,
(Kelompok pembangunan dipahami PK dan masyarakat
Pemanfaat infrastruktur BKM sehingga penerima hasil
dan 5. KPP/ O&P belum bisa pembangunan
Pemelihara hanya sebatas memfasilitasi infrastruktur
an) akan struktur pembentukan
hasil organisasi aja KPP
pembangun 6. Tidak ada

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 41


an infra pembinaan
yang sudah kepada KPP
dibangun yang sudah
dapat terbentuk
berumur
fisik yang
panjang dan
bermanfaat
yang baik
5 Pengelolaan 3. BKM/ 3. BKM dak 4. Kemacetan 7. Dilakukan
Keuangan UPK mengontrol yang cukup pemahaman
dan Dana dalam UPK sehingga nggi di kepada PK
Pinjaman pengelol UPK berjalan KSM BKM terkait
Bergulir aan dana tanpa kontrol bergulir mekanisme
bergulir 4. BKM dak 5. Pemahama pelaporan
ter b melakukan n KSM dan
administ rapat ru n terkait pembukuan
rasi dan bentuk mekanisme keuangan
ter b kontrol perguliran BKM dan
pembina terhadap UPK belum Ekonomi
an dan KSM yang paham bergulir
kepada macet dak 6. Ada 8. Penguatan
KSM dibahas anggapan kapasitas UPK
Ekonomi Bahwa secara
bergulir dana berkala
dan ru n bergulir 9. Pembinaan
melakuk merupakan KSM secara
an rapat dana Hibah ru n oleh
evaluasi Pemerintah UPK dan BKM
pergulira yang dak
n perlu
4. BKM dikembalika
melakuk n
an
Inovasi
pengem
bangan
keuanga
n
6 Peran BKM ikut 2. BKM kurang Pemahaman Pelibatan PK
BKM/LKM berperan proak f PK BKM terkait BKM dalam
dalam ak f dalam dalam kolaborasi se ap
Pembangun perencanaa Kegiatan masih belum pertemuan
an dan n ngkat kegiatan secara utuh ngkat
Kolaborasi kelurahan pembangunan kelurahan/
(musrenban dikelurahan kecamatan/ kota
gkel) dan dalam

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 42


BKM bisa membahas
menciptaka terkait
n kolaborasi pembangunan
kesemua dan kolaborasi
sektor

3.3. Catatan/ Hal Pen ng Dalam Desk 1


Catatan : Dalam kegiatan desk banyak masukan yang harus dilakukan oleh
pemerintah daerah terkait segera adanya Forum Pokja PKP di Kota Malang agar
dise ap kegiatan PKP BKM dilibatkan untuk pengentasan kekemuhan yang ada di
Kota Malang serta ada beberapa isu isu utama dalam desk yaitu:
a. Status asset yang dibangun oleh Kotaku
b. Status Lembaga pengelola yang ada di kayutangan
c. Skenario sekema pendanaan pengelolaan dan pemeliharaan Kawasan
kayutangan heritage
d. Kejelasan OPD Pembina BKM
e. Status hokum Lembaga BKM
f. Masalah pengamanan dana yang mengendap di rekening UPK

3.4. Tantangan dan Harapan (O&P dan Pembinaan BKM dari Hasil Desk 1)
Tantangan
Tantangan yang dihadapi menurut peserta adalah :
1. Belum adanya SK KPP sebagai bentuk legalitas atau pengakuan dari pemerintah
desa/kelurahan;
2. Sulitnya menemukan tokoh penggerak dan ke dak adaan anggaran untuk
menunjang kegiatan KPP
3. Kurangnya komitmen masyarakat terhadap aturan bersama dalam
pemeliharaan
4. Terbatasnya SDM yang mampu melakukan tugas adminstrasi
5. Adanya persaingan diantara lembaga masyarakat yang ada di desa/kelurahan
6. Menggerakkan kembali rapat ru n BKM
7. Mengop malkan perguliran UPK

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 43


8. BKM belum mampu mengakses sumber pendanaan diluar APBD-APBN

Harapan
1. KPP diakui keberadaannya oleh pemerintah kelurahan/desa sebagai organisasi
resmi yang bergerak pada kegiatan pemeliharan infrastruktur
2. Kegiatan perawatan infrastruktur lingkungan mendapatkan penganggaran dari
pemerintah
3. adanya komitmen masyarakat terhadap aturan bersama dalam pemeliharaan
4. adanya penguatan kapasitas masyarakat dalam hal administrasi pembukuan
sehingga semakin banyak SDM yang mampu melakukan tugas adminstrasi
5. Adanya kepercayaan yang besar terhadap lembaga BKM dari pemerintah
6. Rapat ru n BKM dapat dilakukan secara ru n terjadwal
7. Perguliran UPK dapat berjalan baik, sehingga alokasi laba UPK dapat digunakan
untuk social, lingkungan dan kegiatan operasional BKM,
8. BKM mampu mengakses sumber pendanaan diluar APBD-APBN, melalui
kolaborasi lintas sector dan mul peran

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 44


3.5. Rencana Tindak Lanjut
Perumusan Rencana Pengendalian Operasional & Pemeliharaan Pasca Pendampingan Program
No Aspek Kegiatan Output/Keluaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan Sumber Anggaran

- Adanya pemahaman
tupoksi KPP
Struktur Organisasi Peningkatan kapasitas
1 KPP KPP - Adanya pemahaman DISPORAPAR Juli 2023 APBD
pen ngnya
operasional dan
pemeliharaan

Mekanisme - Tersusunnya Rencana


pemeliharaan Kerja Operasional
Penyusunan Rencana dan Pemeliharaan KPP, OPD Teknis
2 Kerja Operasional dan (Difasilitasi Pokja Tahun 2023 APBD
Pemeliharaan - Tersusunnya rencana PKP)
dan Mekanisme
Pemeliharaan

Kolaborasi/sumber - Usulan pemeliharaan


pembiayaan skala kawasan masuk
dalam penganggaran
Menggalang dana APBD November
3 kolaborasi operasional Pokja PKP (Musrenbang CSR), APBD, CSR
dan pemeliharaan - Usulan pemeliharaan Desember 2023
skala kawasan masuk
dalam penganggaran
CSR

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 45


-

IIden fikasi jenis Tersusunnya Da ar


Iden fikasi infrastruktur
infrastruktur infrstruktur terbangun
untuk rencana kebutuhan KPP, Kelurahan, OPD
4 dan kebutuhan Juli 2023 APBD
operasional dan Teknis
operasional
pemeliharaan
pemeliharaannya

Rencana kegiatan - Tersusunnya Rencana


pemeliharaan Kerja Operasional
Penyusunan Rencana dan Pemeliharaan KPP, OPD Teknis
5 Kerja Operasional dan (Difasilitasi Pokja Juli 2023 APBD
Pemeliharaan - Tersusunnya rencana PKP)
dan Mekanisme
Pemeliharaan

Rencana kegiatan Tersusunnya rencana KPP, OPD Teknis


Penyusunan rencana
6 pengembangan kegiatan pengembangan (Difasilitasi Pokja Juli 2023 APBD
kegiatan pengembangan
skala kawasan PKP)

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 46


Rencana Tindak Lanjut O & P
RENCANA KERJA DAN TINDAK LANJUT OPERASIONAL & PEMELIHARAAN SKALA KAWASAN
KOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
2023 2024 PENANGGUNG
NO RENCANA KERJA
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JAWAB
A Pertemuan Pokja Perumahan dan
Bappeda
Kawasan Permukiman (PKP)
B Pembentukan Forum Perumahan Dan
Kawasan Permukiman (PKP)
Bappeda
C Pertemuan Forum Perumahan Dan
Kawasan Permukiman (PKP)
D Identifikasi Kebutuhan Operasional dan
KPP, BKM, Kelurahan
Pemeliharaan
E Peningkatan Kapasitas KPP DISPORAPAR
F Penyusunan Anggaran :
APBD
Bappeda
CSR
Lainnya KPP, BKM, Kelurahan
G Pelaksanaan Pemeliharaan KPP, OPD Teknis

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 47


Tabel Rencana Tindak Lanjut Pembinaan BKM oleh Pemda

No Uraian/Kegiatan Keluaran Pelaksana Pengendali Waktu Sumber


Anggaran
A Iden fikasi BKM
1 Melakukan evaluasi Data hasil evaluasi kinerja Pokja Kelembagaan Kasi PM 6 bulan sekali 3. BOP dari
kinerja kelembagaan BKM BKM APBD
4. BOP BKM
2 Penyusunan laporan 3. Hasil Audit Eksternal 3. Auditor BKM 3. Juni 2023 3. BOP dari
kelembagaan & keuangan Tahun Buku 2022 4. BKM 4. Minggu APBD
BKM status Mei 2023 4. Laporan Neraca pertama Juni 4. BOP BKM
Laba/Rugi 2023
3 Penyusunan laporan ru n Laporan Ru n BKM BKM (Sekretariat) Kelurahan Minggu pertama 3. BOP dari
BKM ditempel di 5 k di se ap bulan APBD
strategis / ekspedisi di 4. BOP BKM
masing2 RW

B Serah Terima Pembinaan


BKM Kepada Pemda
1 Pertemuan BKM Tingkat Legalitas Forum PKP Pokja PKP Juni 2023 APBD
Kota
2 Penetapan pembinaan Pengampu BKM Forum PKP Pokja PKP Agustus 2023 APBD
BKM oleh OPD
3 Pengalokasian anggaran Anggaran Ru n Forum PKP Pokja PKP Nopember 2023 APBD
pembinaan BKM
4 Penerbitan SK tentang SK BKM Forum PKP Pokja PKP Desember 2023 APBD
BKM

C Peningkatan kapasitas
BKM & FKA BKM

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 48


1 Peningkatan kapasitas Peran & Fungsi BKM Pemda Pemda Nopember 2023 APBD
BKM
2 Peningkatan kapasitas UP- Tupoksi UP Pemda Pemda Nopember 2023 APBD
UP
3 Peningkatan kapasitas Peran & Fungsi FKA BKM Pemda Pemda Nopember 2023 APBD
FKA BKM

D Penguatan Kelembagaan
BKM
1 Pengembangan Membangun Kolaborasi BKM/LKM Pemda Juni 2023 CSR, APBD, BKM
Kelembagaan BKM semua sektor
2 Pengembangan UPK (UP- Kegiatan Livelihood/ BKM/ UPK (UP-UP) BKM September 2023 CSR, APBD, BKM
UP) P2BM
3 Pelaporan ru n Laporan Ru n BKM BKM (Sekretariat) Kelurahan Minggu pertama 3. BOP dari
kelembagaan dan ditempel di 5 k di se ap bulan APBD
keuangan BKM kepada strategis / ekspedisi di 4. BOP BKM
Lurah/Kades dan/atau masing2 RW
PEMDA (OPD yg ditunjuk)

E Membangun kolaborasi
1 Pengajuan kerjasama dg Kolaborasi BKM Pemda Desember 2023 APBD, CSR
Forum CSR
2 Pelibatan dalam Usulan Prioritas BKM Pemda Desember 2023 APBD
musrenbang

F Penguatan Forum
Komunikasi BKM
1 Perumusan rencana kerja Rencana Kerja FKA BKM Forum PKP Juli 2023 APBD
FKA BKM
2 Pertemuan ru n Problem Solving FKA BKM Forum PKP 3 Bulan Sekali APBD
3 Diskusi tema k Pengembangan FKA BKM FKA BKM Forum PKP 6 Bulan Sekali APBD

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 49


BAB
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dengan telah terlaksananya kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat / Pemerintah
Daerah ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemahaman dan kesadaran Pokja PKP, Forum KPP, FKA BKM dan unsurlain yang
terlibat dalam kegiatan ini terhadap keberlanjutan penanganan kumuh semakin
meningkat
2. Meningkatknya kapasitas KPP / OP dalam pengelolaan aset infrastruktur
terbangun
3. Meningkatkan kapasitas dalam melembagakan BKM/LKM untuk keberlanjutan
penanganan kumuh
4. Peserta telah mampu untuk menemukenali permasalahan operasional
kelembagaan dan kelembagaan BKM, serta mampu merumuskan strategi
operasional dan rencana ndak lanjut dalam mengatasi masalah yang dihadapi

4.2. Rekomendasi
Adapun rekomendasi pasca kegiatan ini melipu :
1. Mendorong pemerintah desa / kelurahan untuk dapat membentuk KPP ngkat
desa kelurahan yang disahkan melalui SK Kepala Desa / Lurah.
2. KPP yang telah ada menyusun rencana kerja dan merumuskan potensi
pendanaan operasional pemeliharaan infrastruktur terbangun
3. Mendorong pemerintah daerah ngkat kabupaten hingga ngkat desa /
kelurahan untuk memberikan peran yang lebih banyak terhadap BKM dalam
kegiatan pencegahan dan penanganan kumuh
4. BKM dapat segera memetakan potensi sumber pendanaan lain diluar sumber
APBD – APBN
5. Alih kelola pendampingan kelembagaan BKM pasca program ke Pemerintah
daerah melalui OPD terkait.

Penguatan Kapasitas Masyarakat/Pemda Kota Malang | 50

Anda mungkin juga menyukai