Proceeding PKM 2023 Kota Denpasar BALI
Proceeding PKM 2023 Kota Denpasar BALI
KOTA DENPASAR
LAPORAN COACHING CLINIC 2
KOTA DENPASAR
LAPORAN COACHING CLINIC 3
KOTA DENPASAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB II : PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Hari Ke – 1 (Senin, 29 Mei 2023)
A.1. Pembukaan
A.2. MATERI BPKP (Transparansi dan Akuntabilitas Pelaporan Kegiatan Infrastruktur Berbasis
Masyarakat)
A.3. MATERI 1 : Operasional dan Pemeliharaan (O&P) Infrastruktur Program KOTAKU
Provinsi Bali
A..4. MATERI 2 : Pembinaan BKM (Keberlanjutan Lembaga Masyarakat)
A. LATAR BELAKANG
Target RPJMN 2020-2024 untuk pengurangan kumuh adalah seluas 10 Ribu Hektar di Tahun
2024. Hingga Tahun 2021, Direktorat PKP DJCK-PUPR melalui Program KOTAKU/NSUP dan
Program Reguler APBN telah berkontribusi pada pengurangan kumuh seluas 6.272 Hektar,
sehingga masih terdapat sisa sebesar 3.728 Hektar selama Tahun 2022-2024.
Pada tahun 2022, Program Kotaku masih melaksanakan kegiatan Infrastruktur skala Kawasan
di sekitar 41 Paket. Capaian pengurangan kumuh absolut Tahun 2022 melalui program Kotaku
adalah seluas 625,90 Ha. Dengan demikian, paska berakhirnya Program KOTAKU, masih
terdapat sisa/gap sekitar 3.101,96 Ha luas kumuh yang belum ditangani di Tahun 2023 Hingga
Tahun 2024.
7
pengelolaan dan pemeliharaan kegiatan infrastruktur yang telah terbangun, pengelolaan aset
kegiatan skala kawasan, penguatan Pokja PKP dan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, untuk melaksanakan kegiatan PKM ini, maka disusun kerangka
acuan kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat/Pemerintah Daerah Provinsi Bali NSUP
Program KOTAKU Tahun 2023.
B. TUJUAN
C. KELUARAN:
Secara umum tema kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat/pemda ini terkait dengan
keberlanjutan program yang antara lain memuat tentang:
8
4. Testimoni Pengelolaan BKM Desa Dauh Puri Kauh; Bagaimana masyarakat yang
terlibat langsung dalam pengelolaan BKM dengan menumbuhkan jiwa kerelawanan di
desa dauh Puri Kauh
E. METODE PELAKSANAAN
1. Mewajibkan seluruh peserta, narasumber dan pemandu untuk menggunakan masker dan
menjaga jarak.
2. Menggunakan ruangan yang berkapasitas 2 kali jumlah peserta yang diundang
G. PESERTA KEGIATAN
Unsur
No NAMA
Pokja Forum Forum Kel.
KPP Swasta PT Korkot Panitia
PKP PKP BKM peduli
Ketua POKJA PKP Kota √
1
Denpasar
Wakil Ketua POKJA PKP Kota √
2
Denpasar
Sekretaris POKJA PKP Kota √
3
Denpasar
Kepala Dinas Lingkungan Hidup √
4
Dan Kebersihan Kota Denpasar
Dinas Pekerjaan Umum Dan √
5
Penataan Ruang Kota Denpasar
Direktur Perusahaan Daerah Air √
6
Minum Kota Denpasar
Kepala Kantor Pertanahan Kota √
7
Denpasar
Kepala Dinas Pemberdayaan
8 Masyarakat Dan Desa Kota √
Denpasar
Kepala Pelaksana Badan
9 Penanggulangan Bencana √
Daerah Kota Denpasar
Kepala Dinas Sosial Kota √
10
Denpasar
Kepala Dinas Kesehatan Kota √
11
Denpasar
9
Unsur
No NAMA
Pokja Forum Forum Kel.
KPP Swasta PT Korkot Panitia
PKP PKP BKM peduli
Kepala Bidang Pengelolaan
Sampah, Limbah B3,
Pengendalian pencemaran dan √
12
Kerusakan Lingkungan Pada
Dinas Lingkungan Hidup Dan
Kebersihan Kota Denpasar
13 Ketua IAP Kota Denpasar √
14 Ketua IAI Kota Denpasar √
Kepala Seksi Pencegahan Dan
Kualitas Permukiman Kumuh √
15
Dinas PERKIMTA Kota
Denpasar
16 Koorkot √
17 Askot GIS √
18 Askot Safeguard √
19 Askot Infra √
Ketua FKA BKM Kecamatan √
20
Denpasar Barat
Ketua FKA BKM Kecamatan √
21
Denpasar Selatan
Ketua FKA BKM Kecamatan √
22
Denpasar Timur
Ketua FKA BKM Kecamatan √
23
Denpasar Utara
Koordinator BKM Desa Tegal √
24
Harum, Denpasar Barat
Koordinator BKM Kelurahan
25 Padangsambian, Denpasar √
Barat
Koordinator BKM Desa
26 Kelurahan Peguyangan, √
Denpasar Utara
Koordinator BKM Desa Dauh √
27
Puri Kaja, Denpasar Utara
Koordinator BKM Kelurahan √
28
Sumerta, Denpasar Timur
Koordinator BKM Kelurahan √
29
Dangin Puri, Denpasar Timur
Koordinator BKM Sanur Kauh, √
30
Denpasar Selatan
Koordinator BKM Kelurahan √
31
Serangan, Denpasar Selatan
KPP Desa Ubung Kaja,
32 √
Denpasar Utara
KPP Kelurahan Ubung,
33 √
Denpasar Utara
KPP Desa Pemecutan Kaja
34 √
Kaja, Denpasar Utara
KPP Desa Kesiman Kertalangu,
35 √
Denpasar Timur
KPP Desa Pemecutan Kelod,
36 √
Denpasar Barat
KPP Desa Dauh Puri Kauh,
37 √
Denpasar Barat
KPP Kelurahan Pemecutan,
38 √
Denpasar Barat
KPP Kelurahan Dauh Puri,
39 √
Denpasar Barat
10
Unsur
No NAMA
Pokja Forum Forum Kel.
KPP Swasta PT Korkot Panitia
PKP PKP BKM peduli
KPP Desa Sanur Kaja,
40 √
Denpasar Selatan
KPP Kelurahan Pedungan,
41 √
Denpasar Selatan
42 Dirut Bank BPD Bali √
Pimpinan PT BRI Cabang Renon
43 √
Kota Denpasar
Ketua Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota
44 √
Pada Universitas Hindhu
Indonesia
Direktur Program Pasca Sarjana
Perencanaan Pembangunan
45 Wilayah dan Pengelolaan √
Lingkungan Pada Universitas
Mahasaraswati
46 Yayasan Tukad Bindhu √
Bank Sampah Peduli Kota
47 √
Denpasar
48 PPK PKP √
49 SUB HRD & ADM √
50 KI Administrasi Proyek KOTAKU √
Jumlah 11 4 12 10 2 2 2 4 3
H. NARASUMBER
Narasumber
No Kota/Kabupaten
Nama Jabatan/Pekerjaan Instansi/Lembaga
1 Kota Denpasar
Kepala Bidang Bidang Kerjasama
Sekda Walikota Sekda Kota Denpasar
Denpasar
Ni Made Dhina Avianthi Kasi Perencanaan BPPW Provinsi Bali
Irawan, ST.,MT
I Made Arka, S.Pd., Ketua FKA BKM Kota Ketua FKA BKM Kota
M.Pd Denpasar Denpasar
Imam Baihaqi Team Leader KOTAKU Praktisi Pemberdayaan
2018-2022
I Gusti Rai Ary Temaja, Ketua Yayasan Tukad Yayasan Tukad Bindu
SE Bindu
11
J. PELAKSANA
Alamat : Jalan Danau Tamblingan No. 49, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali
80228
Secara rinci penyelenggaraan swakelola tipe I dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1
SATKER/PPK Pengajuan KAK Kegiatan PKM KAK
ke PMU
Revisi
2
Verifikasi & Persetujuan Penyelenggaraan
TIM PMU
Persetujuan KAK
Ya
3 Rencana
Koordinasi Persiapan Swakelola
PenyelenggaraanSwakelola Tipe
PPK, TIM KORPROV, Tipe I
I
KORKOT
4 Penetapan Penyelenggara
Swakelola SK
PA/KPA, TIM KORPROV, Penyelenggara
1. Tim Persiapan
KORKOT Swakelola
2. Tim Pelaksana
3. Tim Pengawas
7
Spesifikasi /KAK hasil
TIM PERSIAPAN Reviu Spesifikasi /KAK
Perencanaan Swakelola
Pengawasan tekniis, Administrasi, Keuangan
8
TIM PERSIAPAN Reviu RAB RAB
Dokumentasi dan Pelaporan
9
KASATKER/PPK Pencairan Dana Dokumen pencairan dana
10
Pelaksanaan Berita Acara Pelaksanaan
TIM PELAKSANA DAN
PENGAWAS
11 Laporan
Serah Terima Hasil Pekerjaan Pertanggungjawaban
Kegiatan dan Berita Acara
12
1. Tahap Persiapan
13
Organisasi penyelenggara tersebut dapat digambarkan di bawah ini:
KABALAI PPW
PA/KPA
(KASATKER)
PPK PKP
Garis Instruksi
Garis Pengendalian/Fasilitasi
Garis Koordinasi
h. Review RAB
Kegiatan tersebut meliputi:
(1) Menyusun detail rencana kebutuhan dan biaya:
14
(a) Gaji tenaga ahli/teknis, upah tenaga kerja (mandor, kepala tukang, tukang),
honor narasumber, dan honor Tim Penyelenggara Swakelola;
(b) Biaya bahan/material termasuk peralatan/suku cadang (apabila diperlukan);
(c) Biaya Jasa Lainnya (apabila diperlukan);
(d) Biaya Jasa Konsultansi (apabila diperlukan); dan/atau
(e) biaya lainnya yang dibutuhkan, contoh: perjalanan, rapat, komunikasi, laporan.
(2) Menyusun rencana total biaya secara rinci dalam rencana biaya bulanan dan/atau
biaya mingguan yang tidak melampaui Pagu Anggaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen anggaran;
(3) Menyusun rencana penyerapan dana.
2. Tahap Pelaksanaan
Tim Pelaksana melaksanakan Swakelola sesuai dengan jadwal dan tahapan pelaksanaan
kegiatan/sub kegiatan/output sesuai dengan hasil persiapan. Pelaksanaan Swakelola
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan oleh PPK;
b. Menyusun laporan pertanggungjawban kegiatan disertai dengan dokumentasi
pelaksanaannya. Jenis laporan yang perlu disiapkan oleh Tim Pelaksana dan Tim
Pengawas terdiri dari:
a. Laporan proceeding pelaksanaan kegiatan;
b. Lampiran-lampiran, yang berisi sekurang-kurangnya:
15
3. Tahap Pengawasan
Tim Pengawas melaksanakan tugas pengawasan administrasi, teknis, dan keuangan sejak
persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil pekerjaan yang meliputi:
a. Verifikasi administrasi dan dokumentasi serta pelaporan;
b. Menyusun Laporan Hasil Pengawasan Tahap Persiapan (memuat checklist kelengkapan
dan kesiapan dari tahap persiapan, serta memberi rekomendasi jika diperlukan);
c. Menyusun Laporan Hasil Pengawasan Tahap Pelaksanaan (memuat rangkuman
kegiatan pengawasan berkala pada tahap pelaksanaan);
(1) Pengawasan pengadaan Barang/Jasa (jika ada);
(2) Pengawasan tertib administrasi keuangan;
(3) Menyusun Laporan Hasil Pengawasan Tahap Penyerahan Akhir.
Penyerahan Hasil Pekerjaan Swakelola pada Swakelola tipe I dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Tim pelaksana Swakelola menyerahkan hasil pekerjaan dan laporan pelaksanaan
pekerjaan kepada PPK melalui Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;
b. Penyerahan hasil pekerjaan dan laporan pelaksanaan pekerjaan kepada PPK setelah
dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pengawas dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan; dan
c. PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
Harga
No Pembiayaan Satuan Jumlah Keterangan
satuan
16
Harga
No Pembiayaan Satuan Jumlah Keterangan
satuan
dilakukan dengan
mempertimbangkan
3 (tiga) penawaran
hotel.
2 Bahan 250.000 OK 50 orang/Kota Mengacu ke harga
serahan /Kab satuan dalam Kontrak
Seminar Kit NMC
17
Secara rinci pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas
Masyarakat/Pemerintah Daerah sebagai berikut :
Biaya
Bahan
akomodasi Honorarium Transportasi Uang Sewa
No Kota/Kab serahan dan Total
Full board Narasumber lokal harian kendaraan
perlengkapan
meeting
1
Denpasar 212,850,000 9,124,000 10,400,000 9,600,000 14,160,000 6,816,000 250,179,000
M. PENUTUP
Kerangka acuan kegiatan ini adalah sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan.
18
BAB II
PELAKSANAAN
A.1. Pembukaan
Kegiatan pembukaan diawali oleh Ni
Made Dwi Kurnia Ashari selaku Pembawa
Acara / MC untuk membacakan susunan
acara pembukaan Peningkatan Kapasitas
Masyarakat / Pemda Kota Denpasar pada
hari Senin, 29 Mei 2023. Kemudian secara
bersama seluruh
peserta dimohon untuk berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah itu masih dalam
posisi berdiri peserta secara bersama membaca Do’a yang dipimpin / ditugaskan
oleh Panitia. Peserta / hadirin dimohon untuk duduk kembali dan acara dilanjutkan kembali
dengan Laporan Ketua Panitia dalam hal ini yang bertugas adalah Bapak Satker PKP Provinsi
Bali Bapak Fauzan Azima, ST dan berikut sambutan beliau;
19
LAPORAN KETUA PANITIA COACHING CLINIC
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH KOTA DENPASAR
Om Swastyastu,
Pertama-tama marilah kita menghaturkan Puja Pangastuti Angayubagya kehadapan Ida Sang
Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asungkerta Waranugrahanya, kita dapat
mengikuti acara Peningkatan Kapasitas Masyarakat / Pemda pada Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) Provinsi Bali
Peserta dari kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat ini dihadiri olehi berbagai unsur seperti
Pokja PKP, Forum PKP, Forum BKM, KPP, Swasta, Perguruan Tinggi, Kelompok Peduli, dan Tim
Pendamping Program KOTAKU Kota Denpasar dengan jumlah Peserta sebanyak 50 Orang
20
kemudian dilanjutkan dengan Sambutan dari Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah
BPPW Provinsi Bali, bapak Sunarjito, ST., MT sekaligus membuka acara Kegiatan, dan berikut
sambutan beliau;
ARAHAN
KEPALA BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH BALI
DALAM RANGKA
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT/ PEMERINTAH DAERAH,
KEGIATAN NSUP - KOTAKU TAHUN 2023
Tanggal 29 Mei 2023
21
Bapak, Ibu dan Saudara sekalian yang saya
hormati,
Dalam rangka menjalankan Program Kotaku tahun 2023, pengembangan kapasitas merupakan
salah satu komponen penting, sehingga diharapkan semua pelaku baik Pemerintah Daerah dan
masyarakat kapasitas yang baik untuk mencapai tujuan program tersebut dan menyiapkan
keberlanjutan penyelengaraan penataan permukiman yang berkelanjutan.
Demikian yang dapat saya sampaikan, dengan memohon Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, maka Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat/
Pemerintah Daerah, Kegiatan NSUP - Kotaku Tahun 2023 secara resmi saya buka.
SESI DISKUSI
Diberikan kesempatan untuk tiga orang penanya:
1. Sunarjito dalam pelaksanaan tentunya
banyak sekali ada perubahan-perubahan di
lapangan, seperti pesan dari bapak
diupayakan untuk selalu didokumentasikan
dan diadministrasikan, agar dikemudian hari
tidak menyulitkan. Tadi juga disampaikan
bahwa dalam pelaksanaanya ada rambu-
rambu atau hal yang perlu diperhatikan,
sehingga ada peran dan tugas dari setiap
pihak, sehingga dalam pelaksanaan
kegiatan nantinya tidak ada permasalahan.
2. Kadek Widana terkait dengan penjelasan tadi khususnya terkait dengan
perubahan jenis material dilapangan, yang mana sering kita temui dilapangan.
Sehingga akan berbeda dengan perencanaan diawal, yang mana biasanya kita
dilapang mengikuti perencanaan kalaupun ada perubahan tentunya harus melalui
24
kajian teknis. Terkait dengan kasus tersebut dokumen apa yang perlu harus
dilengkapi sehingga tidak menjadi temuan? Tahun lalu kami diaudit terkait dengan
kegiatan CFW, khususnya tentang pengadaan harga yang mana harga berbeda
antara harga pabrik dengan harga pabrik. Nah disanalah kita sering ada
miskomunikasi yang mana memang sudah riil tapi dikira markup.
Tanggapan untuk pertanyaan 2
Tentu jika ada perubahan-perubahan maka
perlu dibuatkan risalah karena ada kunjungan
dan sebagainya karena saat proyek G20 itu
sistemnya berbeda sehingga yang menggarap
adalah BUMN. Kalua terkait dengan kondisi di
lapang seperti pertanyaan di lapang, maka
perlu adanya justifikasi. Setiap wilayah memiliki
kondisi yang berbeda yang penting riil sesuai
dengan kondisi lapang sehingga perlu
dibuktikan dengan dokumen. Maka itulah yang
disebut dengan akuntabilitas.
25
2. Infrastruktur dapat dioperasikan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu yang
panjang, minimal sesuai dengan umur rencana
3. Terbangunnya kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah, organisasi lain dan
swasta
4. Terwujudnya penyelenggaraan O&P secara mandiri oleh penerima manfaat dalam
menjalankan program kerja.
5. Dapat memperluas jangkauan manfaat dengan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan
Mekanisme O&P skala lingkungan program
kotaku, yang mana bertumpu pada BKM yang
merupakan wakil masyarakat sebagai wakil dari
infrastruktu. Yang mana selanjutnya BKM harus
menunjuk KPP, dan KPP inilah yang berperan
dalam melakukan survei pemetaan dan
pemeliharaan secara rutin maupun insidentil.
Melihat hal tersebut maka KPP inilah perlu
diberikan banyak sosialisasi, sehingga mampu
melakukan tugasnya sebagai KPP. Mengingat
KPP merupakan motor penggerak masyarakat untuk dapat hidup bersih dan sehat. KPP
biasanya dibentuk setelah selesai pekerjaan yang terdiri dari masyarakat penerima
manfaat, dengan struktur organisasi terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
coordinator bidang sarana prasarana serta petugas teknis dan keuangan. Coordinator
bidang sarana prasarana inilah yang bertugas untuk melakukan survei terkait dengan
kerusakan-kerusakan yang terjadi terhadap infrastruktur yang dibangun. Untuk kedudukan
KPP tidak berdiri sendiri, sesungguhnya o&p merupakan tugas dari desa/kelurahan, yang
mana ketika tarif yang dikumpulkan di masyarakat tidak cukup untuk melakukan perbaikan,
maka lurah/kepala desa ini memiliki peranan yang penting dalam melakukan perbaikan.
KELEMBAGAAN O&P
Kelembagaan O&P didefinisikan sebagai suatu system organisasu yang melaukan
pengorganisasian kegiatan pemeliharaan prasarana/bangunan infrastruktur dengan tujuan
agar bengunan prasarana tetap berfungsi dan berkualitas dalam jangka Panjang. Dalam
program kotaku kelembagaan ini disebut sebagai KPP (Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara).
26
PENDANAAN KEGIATAN O&P
Pada dasarnya penanggung jawab pendanaan Kegiatan O&P adalah pemerintah
setempat, baik pemerintah kelurahan maupun kota/kabupaten, adapun kesiapan dananya
dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber pengadaan kegiatan O&P diantaranya:
1. kontribusi/iuran warga pemanfaat
2. alokasi dana APBD Kota/Kabupaten atau kolaborasi dengan pemerintah provinsi
3. Kolaborasi dengan pihak CSR
4. Sumber pendanaan lainnya
SESI DISKUSI
Diberikan kesempatan kepada tiga orang penanya:
1. Pak Teguh (Askot CD & KK – Kotaku)
saring Selma mendampingi kegiatan kotaku
dari tahun-ketahun kegiatan infrastruktur
yang terbangun secara umum masih sangat
bagus dan bahkan prasasti kegiatannya
masih ada. Kenapa masih bagus karena
adanya swakelola, yang mana didalamnya
masyarakat merasa memiliki sehingga sangat
menjaga asset yang ada. Tadi disampaikan
oleh ibu terkait pendanaan, yang mana
pengalaman kami sangat sulit untuk melakukan akses pendanaan. Tahun kemarin kami
melihat masih ada asset tri daya (social, lingkungan, ekonomi) nah yang masih berjalan
sampai saat ini adalah kegiatan ekonominya (ekonomi bergulir) disana ada keluhan dari
masyarakat maka masyarakat memanfaatkan keuntungan dari kegiatan ekonomi bergulir,
selain itu ada juga iuran warga tapi ini sulit untuk dilakukan karena sering menimbulkan
pertanyaan.
Tanggapan sangat menggembirakan ketika saya mendengar bahwa masih ada
BKM yang UPKnya masih getol dan menguntungkan. Hal tersebut sangatlah
27
memungkinkan yang mana sesuai dengan konsep O&P yang mana BKM juga
memiliki tanggungjawab untuk pemeliharaan infrastruktur, tapi jika tidak
memungkinkan disinilah peranan dari pemerintah desa yang mana dalam hal ini desa
memiliki APBDes yang bisa dianggarkan untuk kegiatan pemeliharaan infrastruktur.
Tapi tidak melulu harus dari pemerintah, yang mana harapan kami KPP dapan
mandiri dengan dapat menghandalkan CSR yang ada di lokasi setempat.
2. Pak Dewa (Kabid Perkim Kota Denpasar)
sekedar masukan terkait dengan materi O&P
sangatlah baik, yang mana diupayakan materi
ini ditampilkan sebelum materi BPKP maka akan
sangat baik. Terkait dengan pemeliharaan ini
haruslah terus digalakkan yang mana
infrastruktur yang sudah kita bangun agar tidak
menjadi rusak kembali. Dalam pelaksanaan
O&P harus dilakukan penyamaan persepsi
khususnya untuk pembiayaan kegiatan
pemeliharaan.
Tanggapan terimakasih atas apresiasi materi yang disampaikan, sesuai dengan
konsepnya bahwa pembangunan yang megah harus diimbangi dengan
pemeliharaan yang baik pula. Sehingga kami di balai selalu menyampaikan kepada
seluruh bidang kami untuk menekankan kegiatan operasional dan pemeliharaan.
Karena operasional itu biasanya bisa lebih mahal daripada pembangunan awal.
Jangan sampai ketika selesai dibangun kemudian rusak karena tidak ada O&P. Oleh
sebab itu maka sebelum pelaksanaan proyek pembentukan dan penguatan
kelembagaan sangat penting dilakukan sebelum dilakukan pencairan dana kegiatan.
3. Ida Bagus Mahendra (Kasi Kawasan Kumuh Denpasar) saya ingin memastikan
kedudukan BKM karena kami sangat rancu tentang kedudukan BKM, karena kami
ingin memberikan kegiatan kegiatan-kegiatan APBD kepada BKM akan tetapi masih
terkendala oleh regulasi.
Tanggapan Sepengetahuan saya BKM terbentu dari adanya petunjuk teknis saat
awal program P2KP, ketika ada pembangunan fisik BKM yang bergerak kemudian
setelah selesai kegiatan fisik maka KPP yang bergerak. Nah ketika tidak bisa
melegalkan BKM maka sebaiknya BKM di APBDes sehingga BKM dapat berdaya
guna bagi desa ataupun kelurahan dimana BKM berkedudukan. Namun apabila
pemda dapat melegalkan BKM dengan mengaitkan BKM di beberapa slot maka
pemda dapat mengalokasikan kegiatan-kegiatan kepada BKM.
28
A.4. MATERI 2: Pembinaan BKM (Keberlanjutan Lembaga Masyarakat)
1. Pak Teguh
a. Apakah BKM bubar jika program selesai? sebenarnya BKM dibentuk sesuai
dengan AD/ART merupakan organisasi masyarakat dari warga oleh warga dan untuk
warga, sehingga idealnya BKM harus terus eksis selamanya. BKM ada sejak tahun
2007 dan sudah berganti-ganti program, makadari itu BKM akan terus ada
seterusnya
b. Syarat menjadi anggota BKM? perwakilan orang-ornag baik, Di BKM yang penting
adalah masyarakat setempat menganggap bahwa orang-orang tersebut adalah
orang baik. Sehingga BKM dikatakan sebagai prakarsa masyarakat, jadi siapapun
warga masyarakat diperbolehkan untuk dipilih menjadi anggota BKM. Di BKM ada
yang Namanya UP (Unit Pengelola) UPK, UPL, dan UPS. Dalam posisi UP tersebut
tidak hanya baik saja namun orang yang baik dan mampu dalam bidangnya. Oleh
karena itu UP-UP adalah perwakilan dari professional yang mampu dalam bidangnya
dan BKM adalah pengendali dari kebijakan.
c. Kenapa BKM perlu dibina? karena BKM perlu untuk dilanjutkan, kalua di bali itu
dimulai dari tahun 2007 kalau di jawa sudah dimulai dari tahun 1999, sehingga
regenerasi dalam BKM itu penting 5 tahun kedepan tentunya sudah ada orang-orang
baru lagi yang akan menduduki BKM. Kenapa demikian karena terkait dengan
Kawasan kumuh dan permasalahan kumuh akan terus ada sehingga orang-orang
baik (BKM) harus tetap ada dan eksis di masyarakat.
d. Peran dan fungsi BKM? menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada
sesuai dengan tujuan program. BKM berfungsi sebagai pengampu kebijakan dan
menjadi roda penggerak masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang ada entah itu masalah kumuh atau masalah kemiskinan.
2. Kadek Widana dan Wayan Widana
a. Loan BKM akan berahir di tahun 2023 dan BKM akan dieserah terimakan kepada
siapa dan kemana? terkait dengan regulasi, terkait dengna forum PKM salah
satunya adalah BKM yang mana BKM adalah yang membidangi masalah
kekumuhan. Terkait dengan loan pasti akan habis. Kemudian serah terima ini harus
diberikan kepada pemda, maka konsep pemda sebagai nahkoda ini sangatlah
penting untuk dipahami bersama, sehingga pemda dalam hal ini memiliki peranan
yang penting dalam mengarahkan BKM kearah mana. Awalnya BKM terbentuk
sebagai civil society dan secara umum memang tidak jelas arahnya kemana, yang
mana semuanya terbentuk secara alamiah bagaimana BKM ini dapat menjadi wakil
dari masyarakat. Untuk tahun 2023 kotaku hanya masih ada di kota Denpasar saja
di kota lain sudah selesai, dan sebentar lagi konsultan dalam hal ini juga akan
berakhir. Sehingga diharapkan pemda dalam hal ini mampu untuk mereplikasi
program dan menganggarkan kegiatan seperti dengan program kotaku. Secara
umum di beberapa wilayah BKM merapat di dinas perkim, dinas PU, ataupun
Bapeda.
BKM itu secara kelembagaan terdiri dari 9 sampai 13 orang, yang mana selanjutnya
akan menghimpung diri pada FKA BKM Kecamatan dan FKA BKM Kota, yang mana
selanjutnya FKA BKM tingkat kota inilah yang harus dapat mewakili selurh BKM yang
ada dalam Forum PKP yang ada di tingkat Kota untuk membahas terkait dengan
permasalahan perumahan dan Kawasan permukiman.
3. Moderator
a. Pembukuan BKM khususnya terkait dengan
laporan kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan? laporan di kotaku cukup banyak
mulai dari audit KAP setiap tahunnya, yang
mana laporan ini bersumber dari kegiatan
keuangan yang bersumber dari tahun
sebelumnya. Yang mana asset dana bergulir
ini sangat besar di desa/kelurahan dan
kondisinya masih sangat aman dan
termanfaatkan dengan baik oleh BKM. Status perkembangan UPK ini masih hanya
dikirimkan kepusat dan tidak ada disampaikan kepada pemerintah daerah. Maka dari itu
penting untuk dilakukan duduk bersama untuk membahas masalah ini khususnya
bagaimana pelaporan BKM-UPK kedepannya, karena bagaimanapun juga ini adalah
permasalahan kecil yang kedepan jika tidak terdokumen dengan baik akan menjadi
permasalahan.
Moderator meskipun kedepan kotaku sudah hilang akan tetapi BKM harus tetap ada dan
eksis di masyarakat mengingat permasalahan yang ditangani masih akan terus ada seiring
dengan perkembangan pertumbuhan masyarakat.
Oleh: Ni Putu Desy Purnama, S.S., M.Hum (Analis Kebijakan Ahli Muda)
Moderator : I Wayan Widana (Korkot Kotaku 2023)
Pengajuan proposal oeh KPP yang diketahui oleh kepala desa/lurah diajukan
kepada badan usaha (PT, BUMN, BUMD) Penerimaan, pencatatan dan pelaporan
Terkait dengan penerimaan CSR, sebaiknya
dibuatkan regulasi tersendiri apakah bisa
menyerahkan dana secara tunai ataupun
harus berupa barang. Hal tersebut tentunya
sangat penting karena hal ini akan berkaitan
dengan pemeriksaan dan akuntabilitas
transparansi penganggarannya.
SESI DISKUSI
1. Gede Aswatama BKM Tegal Harum
memang kebanyakan Lembaga yang lahir
dari civil society ini akan terkendala
masalah pendanaan, akan tetapi kami
memilii keinginan yang sama untuk
menjada kegiatan infrastruktur yang telah
terbangun. Ketika kami ingin mengajukan
proposal ke sebuah perusaahn, akan tetapi
di desa kami tidak ada perusahaan yang
besar, bagaimana kita bisa melakukan
pemetaan dalam memilih perusahaan
yang tepat. Mohon tips dan triknya agar
pengajuan proposal yang kita sampaikan
tepat sasaran.
2. Kadek Widana setelah proposal
tersebut disetujui terkait dengan pelaporan
apakah wajib dilakukan penyusunan
laporan, kemudian bagaimana bentuk
pelaporannya, dan bagaimana mekanisme
penyampaian laporannya dalam hal ini
kemana saja laporan tersebut
disampaikan. Terkait dengan list
perusahaan, apakah dari bagain kerjasama bisa membantu mengantarkan kami BKM untuk
mendapatkan informasi kemana kami bisa mengajukan proposal sampai dengan informasi
setelah pengajuan apakah proposal kami diterima atau ditolah. Kemudian mohon juga kami
diberikan informasi terkait dengan format proposal.
TANGGAPAN
1. Berdasarkan pengalaman kami, kami juga melakukan pendekatan secara personal
dengan memanfaatkan contact person kepada perusahaan. Seperti halnya
Indonesia power nika perusahaan besar yang mana sudah memiliki skema
penyaluran proposal yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Pada umumnya Indonesia
power dan pelindo CSR mereka focus pada kegiatan lingkungan, sedangkan
perusahaan lain biasanya masih open sesuai dengan keperluan yang diminta. Intinya
perlu adanya penjajagan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengajuan proposal,
sehingga nantinya akan menjadi tepat sasaran. Untuk list perusahaan yang ada bisa
dilihat secara online, dan perusahaan sudah mengetahu tentang CSR ini.
2. Secara umum belum ada juklak dan juknis terkait dengan mekanisme pelaporan
dana CSR, sehingga selama ini yang kami lakukan adalah fleksibel sesuai dengan
kebutuhan anatara si pemberi CSR dan penerima CSR jadi tidak ada pedoman baku.
Terkait dengan pelaporan, secara umum tidak ada pelaporan berupa keuangan
karena selama ini yang diberikan adalah berupa barang, sehingga laporannya cukup
adalah laporan kegiatan, dokumentasi, serta berita kegiatan penyaluran CSR.
Kembali lagi terkait dengan pelaporan ini sifatnya fleksibel, sesuai dengan
kesepakatan kalua memang dari perusahaan menginginkan ada pelaporan
keuangan bisa saja, ataupun hanya perlu foto saja. Tapi administrasi yang wajib dari
kami adalah biasanya dalam bentuk BAST agar kami dapat mendokumentasikan dan
menginfentarisasi CSR yang sudah terlaksana. CSR harus bersifat fleksibel agar
perusahaan mau memberikan dan penerima nyaman memanfaatkannya, sehingga
kembali lagi disesuaikan dengan kesepakatan antara kedua beleah piha. Data yang
kami perlukan adalah siapa yang memberikan bantuan dan berapa jumlah bantuan
yang diberikan, karena ini akan kami laporkan kepada para pihak termasuk juga
kepada BPK agar kedepan asetnya menjadi lebih jelas. Termasuk contohnya ada
wastafel yang diberikan oleh perusahaan, tentunya ini harus dipelihara nah siapa
yang harus memelihara ini yang penting untuk dilakukan apakah dinas perkim
ataupun dinas lainnya. Terkait dengan BKM ini kembali disesuaikan pada bagaimana
biasanya dilakukan disini apakah diserahkan keada Desa/kelurahan atau
bagaimana, sehingga dari pihak perusahaan juga mengetahui dengan jelas siapa
yang akan mengelola.
SESI DISKUSI
1. Mudana Sumerta Kaja kami sangat
berterimakasih tukad bindu ini sudah ditata
dengan bagus, dan kami juga di sumerta
kaja juga mempunayi tukad, akan tetapi
karena tukad ada ditengah kota sehingga
airnya tidak selalu ada. Selain tidak terawatt
pembangunan di smpadan sungai juga
kurang ditangani dan ketika hujan sering kali
banjir hingga kejalan. Dalam hal ini
sebaiknya seperti apa yang perlu dilakukan?
Tanggapan sungai yang ada di sumerta
kaja adalah sungai tadah hujan yang mana
aka nada air ketika hujan, nah inilah yang
sulit karena arah airnya belum jelas.
Dilemma sungai di kota adalah ketika sungai
dinormalisasi makan tanggul akan jebol, tapi
ketika tidak dinormalisasi maka musim hujan
akan banjir. Sehingga saran kami di desa
bapak sebaiknya membentuk kelompok dan
duduk bersama untuk menyusun
perencanaan yang baik dan kemudian melakukan audiensi kepada pemerintah darah, untuk
dapat ditangani secara bersama dan kolaborasi. Karena mengatur air ditengah kota sangat
sulit karena arah airnya memang belum memiliki arah yang jelas, yang mana ketika air
banyak belum ada alur atau saluran pembuangan yang jelas sehingga air yang besar dapat
teratasi.
2. Dewa (kabid Perkimta) kami mewakili pokja PKP kota Denpasar, sangat menarik
sekali materi-materi yang disampaikan yang mana semuanya saling berkaitan
dengan tujuan yang sama untuk Kawasan permukiman kota Denpasar. Di tahun
anggaran kami yang kemarin kami melakukan penataan di desa kesiman kertalangu
tepatnya di gang ulun carik dan ada juga sungai di tengah kota. Dan kami juga sudah
berkoordinasi dengan kepala desa untuk bagaimana kita membentuk Kawasan
kumuh itu berubah menjadi Kawasan yang baik. Sehingga komunikasi ini lah yang
perlu kita tularkan kepada seluruh tempat sehingga konsep-konsep yang diterapkan
di tukad bindu bisa direplikasi di berbagai tempat di kota Denpasar khusunya
Kawasan-kawasan kumuh kota Denpasar yang masih menyisakan sekitar 42 hektar.
Tanggapan yang jelas di kesiman kertalangu nika memiliki potensi yang sangat
bagus, dan kami juga sudah membentuk beberapa komunitas. Akan tetapi masih ada
permasalahan-permasalahan komunikasi antara pemerintah daerah yang tidak
mampu merangkul masyarakat-masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan
membangun rumah kumuh, memancing dengan tidak memperhatikan lingkungan
dan masalah-masalah lainnya. Sehingga peran dari pemerintah setempat dan
masyarakat untuk berkomunikasi sangat penting untuk memiliki konsep dan prinsip
yang sama dalam menjaga lingkungan yang baik dan tertata.
3. Wiwik Hermawati Kabid SDA – PUPR
Untuk tukad yang ada di sumerta kaja kita
sudah melakukan pengerukan, tapi tidak kita
pungkiri karena topografi Denpasar yang
flat/datar menyebabkan sekarang dikeruk
beberapa minggu lagi aka nada endapan
lagi. Akan tetapi kami sudah menyusun DED
untuk Kawasan sungai di sumerta kaja dan
kami ajukan melalui DAK, dan semoga
dapat disepakati dan terlaksana. Tentunya
dalam hal pemanfaatan sungai ini perlu pertimbangan dari bapak narasumber, bagimana
memanfaat sungai hingga bisa memelihara ikan didalamnya. Akan tetapi seringkali kita
terbentur dengan kewenangan, yang mana sungai-sungai yang ada juga memiliki
kewenangan masing-masing ada kewenangan pusat maupun daerah, maka dalam hal ini
ketika dilakukan pemanfaatan tentunya permasalahan kewenangan ini diselesaikan dulu
sebelum melakukan pemanfaatan, dalam artian meminta ijin dengan pihak yang
berwenang.
Tanggapan sudah pasti sungai sebagai saluran irigasi dan saluran drainase ini
harus kita jaga dengan baik dan kita pastikan tetap berfungsi sebagai mana
mestinya. Sehingga kasus viralnya ditukad belig itu terjadi akibat kuranya komunikasi
antara pemerintah dan masyarakat. Betul seperti yang disampaikan bahwa setiap
pemanfaatan sungai harus berkoordinasi dengan pihak yang berwenang, karena
setiap pemanfaatan tentunya akan memberikan masalah ataupun input baik kepada
masyarakat dan pemerintah.
Di bali kami mengenal konsep tonya dan toya, kemudian konsep resem dan serem, yang
mana inilah yang sering ada di sungai-sungai di bali. Inilah yang harus kita rubah
paradigmanya sehingga kita bisa menata sungai dengan baik dan agar bermanfaat untuk
kita semua.
B.3. MATERI 5 : Implementasi Pembinaan BKM Sapta Mekar, Desa Dauh Puri Kauh
(Berbagi Pengalaman)
Keberlanjutan BKM
Strengths Weaknesses
- BKM dapat menumbuhkan - Masyarakat yang tidak peduli dengan
kepedulian social kepada lingkungan.
masyarakat untuk menuju Denpasar - Lunturnya rasa gotong royong
yang bersih dan nyaman. - Masyarakat yang apriori lingkungan
- BKM dapat menumbuhkan rasa dan hidup personalitas.
gotong royong dalam meningkatkan
sosialitas bermasyarakat.
- BKM dapat membangun desa untuk
mencapai Kota Tanpa Kumuh
dengan melibatkan semua
stakeholder di lingkungannya.
Threats Opportunities
- Membuka mind set masyarakat untuk - Kesempatan untuk membangun
peduli lingkungan. desa dan lingkungan masing-masing
- Masyarakat yang berpikir “nak mule masih terbuka.
keto” - Inteletualitas dari masyarakat cukup
- SDM pengelolaan lingkungan perlu bagus sehingga lebih gampang untuk
ditingkatkan. mengarahkan.
SESI DISKUSI
1. Pak Dewa (Kabid Perkimta) dalam hal ini kami
mewakili pokja PKP merasa tergugah terkait dengan
sepak terjang dari BKM selama ini dari tahun 2007, yang
mana perjuanganya sangat luar biasa. Konsep ngayah
yang dijalankan BKM selama ini sangat patut untuk
ditularkan kepada BKM-BKM lainnya yang ada di kota
Denpasar, dengan tujuan agar BKM yang ada ini bisa
tetap berjalan sebagai mana mestinya tumbuh menjadi
kelembagaan yang kuat dan tangguh dalam
menghadapi perkembangan zaman.
C. Pelaksanaan Hari Ke – 3 (Rabu, 31 Mei 2023)
KABID PSDA —> Terkait dengan senderan yg amblas sebaiknya dilakukan pencegahan
terlebih dahulu dengan memasang karung pasir, untuk menjaga saluran agar tetap
berfungsi. Yang mana kami dari perairan sedang berusaha untuk melakukan pengajuan
usulan perbaikan senderan. Terkait dengan rencana pemeliharaan ikan dan penataan
pinggir sungai mohon untuk bisa berkoordinasi kepada dinas perkirm untuk bangku taman,
kemudian untuk memelihara ikan ini mohon untuk di koordinasikan dengan baik agar
nantinya tidak menimbulkan kerugian.
Salah satu trik kami untuk menggalang partisipasi masyarakat adalah dengan
memberikam tempat kepada masyarakat untuk menyalurkan hobinya yaitu memancing.
Karena warga kami banyak yg hobi memancing, alhasil karena ada tempat yg coba kami
tata maka mereka dengan sukarela membersihkan saluran tersebut.
Penduduk kami sangat heterogen, banyak warga pendatang dan ada juga orang lokal.
Yang mana kami sudah melakukan pendataan dan kami bentuk kelompok-kelompok untuk
mampu mengkoordinir warganya agar mau berprilaku hidup sehat dan bersih.
C.2. Kunjungan Lapangan Kelompok / Lokasi 2 (Pembinaan BKM)
Pertanyaan :
Kepada siapa kedepannya BKM harus berkoordinasi setelah pendamping KOTAKU tidak
mendampingi desa?Pihak BKM masih memerlukan keberadaan pendamping KOTAKU
(FKA DENBAR)
Belum mendapatkan jawaban
1. Apakah BKM Masih haus melakukan audit independent setiap tahunnya?(FKA
DENBAR)
Sebaiknya dana ini di laporkan kepada masyarakat sebagai bentuk
pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat.Dan d arankan untuk tetap di
lakukan audit
2. Kendala sulit yang dihadapi kelurahan sumerta adalah sulitnya mendapatkan
dukungan dari masyarakat agar BKM selalu aktif.Mreka selau bertanya apa kel
maan?
Terimaksih kepada panitia sudah di ajak untuk diskusi dan berbagi pengalaman.
Bkm sapta mekar menginspirasi
D. Pelaksanaan Hari Ke – 4 (Kamis, 01 Juni 2023)
Pembelajaran Positif
1. Kelembagaan BKM tidak bubar meskipun Program sudah berakhir
2. Lembaga BKM menjadi lembaha trusting masyarakat
3. Pinjaman Dana Bergulir merupakan Aset yang harus terus dikembangkan oleh BKM
4. KPP merupakan kerelawanan dari masyrakat untuk menjaga infrastukur terbangun
5. KPP harus didukung dari berbagai pihak
6. Implentasi Pembinaan KPP & BKM sebagai percontohan bagi KPP & BKM lainnya
D.2. Penutupan
JADWALKEGIATAN
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI BALI
NATIONAL SLUM UPGRADING PROJECT (NSUP)
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)
TAHUN 2023
LAMPIRAN 2
Rencana Anggaran Biaya
Peningkatan Kapasitas Masyarakat/Pemerintah Daerah
National Slum Upgrading Project (NSUP)
Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)
Tahun 2023
FOTO PROSES KEGIATAN
1. REGISTRASI PESERTA
2. PEMBUKAAN
3. KEGIATAN HARI KE-1
PEMAPARAN MATERI BPKP (Transparansi dan Akuntabilitas Pelaporan Kegiatan
Infrastruktur Berbasis Masyarakat)
PEMAPARAN MATERI : Operasional dan Pemeliharaan (O&P) Infrastruktur Program
KOTAKU Provinsi Bali