Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

COVER 1
KST – KOMPETISI SIMULASI TAKTIKAL DAFTAR ISI 2
Handgun, Rifle, Shotgun, Tactical Sniper dan Multigun
1. KST (Kompetisi Simulasi Taktikal) 4
1.1 Gambaran Umum 4
1.2 Prinsip Dasar 5
1.3 Kesulitan 5
1.4 Skenario dan Properti 5
1.5 Rasio Penggunaan 5

2. Konstruksi Stage, Perlengkapan dan Modifikasi 6


2.1 Regulasi Umum 6
2.2 Kriteria Konstruksi Stage 7
2.3 Safety Area 8

3. Informasi Lapangan/Course Information 9


3.1 Regulasi Umum 9
3.2 Stage Briefing 9
RULES BOOK / BUKU PERATURAN
(provisional) 4. Perlengkapan Stage/Range
Stage/Range Equipment 10
February , 2017 4.1 Target Yang Dipakai 10
4.2 Pengaturan Ulang Peralatan Atau Permukaan Stage 11
4.3 Kerusakan Perlengkapan Stage dan Masalah Lain 11

5. Perlengkapan Kompetitor 11
5.1 Perlengkapan Keamanan Pribadi 11
5.2 Unit Airsoftgun 12
5.3 Membawa dan Menyimpan Unit Airsoftgun 13
5.4 Pakaian Yang Pantas 13
5.5 Eye Protection / Pelindung Mata 13
5.6 Malfungsi Perlengkapan Kompetitor 14

6. Struktur Pertandingan 14
6.1 Electric/Gas 14
6.2 Spring 15
6.3 Tactical 2-Gun Division 15
6.4 Tactical 3-Gun Division 15
6.5 Tactical Sniper Division 16
Disusun oleh :
7. Manajemen Pertandingan 16
7.1 Match Officials 16
Komite KST - Kompetisi Simulasi Taktikal
7.2 Disiplin Para Match Officials 17

pg. 1 Rules Book KST – 2017 pg. 2


1. KST (Kompetisi Simulasi Taktikal)
8. Loading and Unloading Unit Airsoftgun 17
8.1 Loading Sequence (LS) / Kondisi Chamber Terisi 17 1.1 Gambaran Umum
8.2 Unloading Sequence (ULS) / Kondisi Mengosongkan Chamber 18 KST adalah kompetisi yang menguji seberapa cepat dan seberapa tepat airsofter dalam
menyelesaikan beberapa stage dengan menggunakan unit airsoftgun jenis Assault Rifle, SMG,
9. Starting Positions & Mandatori Kondisi Unit Airsoftgun 18 Handgun, Shotgun dan Sniper Rifle. Dalam setiap divisi pertandingannya akan disesuaikan
9.1 Starting positions harus dijabarkan oleh SM di setiap stage 18 dengan jenis dan jumlah airsoftgun yang digunakan.
9.2 Sebagai bentuk kompetisi yang dinamis 18 Tantangan dalam kompetisi ini adalah stage yang dikemas sedemikian rupa sehinga peserta
9.3 Kondisi Unit Airsoftgun 18 dituntut kemampuannya untuk bergerak dinamis dan taktis dalam menyelesaikan tugasnya, nilai
9.4 Mandatori Perlengkapan dan Kelengkapan 19 yang didapatkan berdasarkan kecepatan dan ketepatan peserta/petembak dalam menyelesaikan
9.5 Malfungsi 19 stage ditambah perkenaan pada target-target disetiap stage dengan tetap mengutamakan pada
keamanan dan keselamatan.
10. Penilaian/Scoring 20
10.1 Pengertian Umum 20 1.2 Prinsip Dasar
10.2 Targets 20
10.3 Scoring Zone 20 1.2.1 Keselamatan (Safety) – Pertandingan dalam KST harus terdisain, terkonstruksi dan
10.4 Scoring Ties/Nilai Sama terhadap 2 atau lebih Peserta 21 dilaksanakan dengan pertimbangan utama pada hal keamanan dan keselamatan.
10.5 Target Covered 21
10.6 Incomplete stages – DNF 22 1.2.2 Kualitas (Quality) – Nilai dari pertandingan KST adalah dilihat dari kualitas tantangan
yang tertuang dalam disain lapangan (course design). Disain area tembak (Courses of
11. Penalties 22 fire) harus mengutamakan pengujian pada kemampuan menembak (shooting skills)
11.1 Pengertian Umum 22 peserta bukan kemampuan fisik (physical abilities).
11.2 Diskualifikasi 23
11.3 Abitrase 23 1.2.3 Keragaman – Kompetisi KST adalah tantangan yang beragam. Meskipun tidakdiperlukan
untuk membangun area/stage baru untuk setiap pertandingan, tidak ada keharusan
12. Lain-
Lain-Lain 23
untuk melakukan pengulangan untuk dianggap sebagai ukuran definitif dalam
12.1 Interpretasi Peraturan 23
keterampilan menembak. Keragaman yang dibentuk dengan membuat pertandingan
12.2 Bahasa 23
yang mengharuskan petembak menggunakan :
12.3 Disclaimers 23
(a) Salah satu unit airsoftgun nya (handgun/rifle/shotgun) atau Multi Gun,
12.4 Ukuran 23
(b) Taktikal 2-Gun yaitu dengan 2 (dua) jenis airsoftgun (handgun & rifle) atau,
12.5 Provisional 23
(c) Taktikal 3-Gun yaitu dengan menggunakan ke 3 jenis airsoftgun tersebut (handgun,
rifle & shotgun).

1.2.4 Freestyle – KST adalah pertandingan dengan gaya bebas (freestyle). Freestyle ini juga
yang mendasari bentuk KST sebagai Kompetisi Simulasi Taktikal, yaitu peserta harus
diijinkan untuk memecahkan tantangan yang disajikan secara taktis dalam cara bebas
dan untuk menembak target pada "sebagaimana dan ketika terlihat" (dalam kelas
Multigun cukup dideskripsikan atau ditentukan mana target untuk ditembak dengan unit
airsoftgun jenis apa dan mungkin juga dengan menentukan urutan di mana unit
airsoftgun yang berbeda harus digunakan). Tidak harus mendikte posisi menembak,
sikap atau lokasi, namun kondisi dapat dibuat dan hambatan atau keterbatasan fisik
lainnya dapat dibangun, untuk memaksa pesaing untuk menembak dalam posisi, lokasi
atau sikap tertentu.

Rules Book KST – 2017 pg. 3 Rules Book KST – 2017 pg. 4
1.2.4.1 Karena memungkinkan kesulitan dalam membuat stage untuk long range rifle, 2. Konstruksi Stage, Perlengkapan dan Modifikasi.
hal ini dapat disikapi dengan : Berikut adalah aturan dasar pada kriteria konstruksi/bentuk stage, pertanggung jawaban & batasan
(a) keharusan untuk menempel dengan sebuah property, stage yang dapat diaplikasikan pada pertandingan. Perancang stage, pelaksana (host) dan
(b) keharusan untuk menembak dari sebuah titik tertentu, atau penyelenggara (official organizer) harus mengacu pada regulasi ini.
(c) keharusan menembak dari sebuah posisi/lokasi tertentu. Dan tidak boleh
mendikte bagaimana cara menembak dari lokasi tersebut. Menembak jarak 2.1 Regulasi Umum
jauh dapat didefinisikan dengan target dengan jarak tertentu (tergantung
2.1.1 Konstruksi Fisik – Pertimbangan keamanan sebagai hal utama yang menjadi tanggung
kondisi area pertandingan dan jenis kelas rifle).
jawab penyelenggara dengan persetujuan Range Master. Hal utamanya adalah
1.2.4.2 Keharusan (Mandatory) dapat dilakukan sebagai salah satu bentuk dikte mencegah kecelakaan maupun cidera bagi petembak, penyelenggara maupun
pengunjung lain. Disain stage harus dalam bentuk yang dapat menghindari aksi yang
terhadap petembak dalam hal posisi seperti : menembak dengan satu tangan
tidak aman (unsafe action) dan mempertimbangkan akses yang aman dan nyaman bagi
(strong hand/weak hand with unsupported hand), kondisi unit airsoftgun yang
panitia penanggung jawab stage (Stage Marshal) dalam mensupervisi petembak.
diletakkan pada satu titik atau selalu terbawa (rifle dengan sling).

2.1.2 Sudut Tembak Yang Aman (Safe Angles of Fire) – Harus dipertimbangkan dengan
1.2.4.3 Multigun (2-Gun atau 3-Gun) memungkinkan sebuah tantangan dengan
merencanakan sudut area tembak yang aman. Mempertimbangkan sudut yang aman
penentuan pada pemakaian jenis airsoftgun (handgun/rifle/shotgun) dalam
baik dari sudut arah target maupun pantulan yang memungkinkan dari proyektil serta
usaha untuk menembak target-target tertentu.
dimensi ruang yang pantas dan proporsional di area penyelenggaraan.
1.2.4.4 Sniper Challenge/Tactical Sniper memungkinkan misi dengan Single Operator
2.1.3 Jarak Minimum – Jarak minimum target dari jenis metal (plate) maupun kertas (paper
atau Buddies.
target), dalam standard ukuran meter:
- Single Operator Sniper : Peserta diwajibkan menyelesaikan misi sniper yang
dapat diawali dengan misi mandatory 2 Gun. Jenis Airsoftgun Jarak Minimum (meter)
- Handgun 3
- Buddy System : Peserta 2 orang dengan misi 1 orang sniper dan 1 orang
spotter, dapat diawali dengan misi 2-Gun oleh spotter dan penyelesaian sniper - Rifle/SMG 5
- Shotgun 3
dengan tetap mendapat arahan target dari spotter (buddy).
- Sniper (Bolt Action/Semi Auto) 10
Jika memungkinkan, dilengkapi dengan barrier/barricade dan garis pembatas untuk
1.3 Kesulitan – KST dapat merepresentasikan beberapa tingkat kesulitan. Tingkat kesulitan dengan
menghindari peserta mendekati target dimana garis tersebut tetap terlihat dan
bentuk area tembak atau titik tembak yang memungkinkan penembak dengan gaya bebas
mengurangi kemungkinan peserta melewatinya. Garis batas juga dapat digunakan untuk
dengan mengutamakan keamanan (safety). Tidak dibolehkan tantangan dengan waktu terbatas
membatasi ruang/sudut tembak.
dan harus memungkinkan untuk dilakukan oleh semua petembak dengan keterbatasan fisik
yang mungkin ada.
2.1.4 Disain stage harus dengan komposisi dan peletakan dimana saat dalam posisi/di dalam
stage dan mengarah ke area sasaran (down range) tidak ada resiko seseorang dapat
1.4 Skenario dan Properti – Sangat disarankan untuk menggunakan property dan membuat
melintas di depannya.
skenario yang masuk akal. Harus diperhatikan dan dihindari tantangan yang tidak realistis dan
berpotensi petembak dalam kondisi tidak aman (unsafe conditions).
2.1.5 Rintangan (Obstacles) – Alami ataupun buatan dapat digunakan dengan bentuk dan
ukuran yang masuk akal bagi seluruh peserta dengan selalu mempertimbangkan
1.5 Rasio Penggunaan – Dalam Multigun dapat digunakan rasio ideal target disesuaikan dengan
jumlah target pada setiap stage. . Rasio ideal pada Multigun dihitung secara rata-rata average) : keselamatan dan keamanan.
1.5.1 2-Gun ; 60% Rifle : 40% Handgun
1.5.2 3-Gun ; 40% Rifle : 30% Shotgun : 30% Handgun,
1.5.3 Tactical Sniper ; 60% Sniper Rifle : 40% secondary/Buddy

Rules Book KST – 2017 pg. 5 Rules Book KST – 2017 pg. 6
2.2 Kriteria Konstruksi Stage 2.2.3 Barriers/Barricade – Harus dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
Dalam membangun stage, variasi dalam peletakan dan pembuatan barrier dapat digunakan
untuk membatasi pergerakan peserta/petembak dan memberikan tantangan kompetitif 2.2.3.1 Harus dengan ketinggian dan kekuatan tertentu sesuai dengan tujuan
tambahan dengan ketentuan sbb : digunakannya barikade tersebut pada stage yang dibuat.

2.2.1 Pergerakan peserta dapat dibatasi atau dikendalikan dengan barrier, garis batas, 2.2.3.2 Jika dibutuhkan, disertakan dengan garis batas sebagai gambaran batas sisi-sisi
ataupun shooting box. barikade.

2.2.1.1 Shooting Boxes dan garis pembatas harus dibuat dari bahan kayu atau material 2.2.3.3 Kecuali ada penjelasan saat pengarahan (stage briefing), semua bentuk
lain yang terpasang dengan baik di atas tanah dan tidak dapat terlepas, serta pembatas seperti barikade, dinding, pagar atau bentuk fisik lainnya dianggap
harus dapat terlihat jelas oleh peserta. Dapat juga dengan material berbeda sebagai pembatas setinggi dinding tersebut dibuat.
yang secara fisik memiliki perbedaan jenis permukaan warna dan ketinggian
seperti digunakan material karpet, potongan papan atau pangung kayu dengan 2.2.4 Terowongan – Terowongan yang harus dilalui peserta harus dibuat dari bahan kuat dan
memperhatikan keamanan (dihindari material dengan bahan licin dan beresiko dengan konstruksi yang baik, memiliki ukuran serta proporsi yang tidak menyulitkan
terpleset) dan membahayakan bagi peserta maupun penyelenggara yang bertugas.

2.2.1.2 Shooting Boxes dan garis pembatas digunakan untuk membatasi area tembak. 2.2.5 Properti Stage – Benda-benda property yang digunakan sebagai pendukung pergerakan
maupun dalam posisi menembak peserta harus dipastikan dibuat dengan konstruksi
2.2.1.3 Pada posisi tiarap, Shooting Boxes dan garis pembatas tidak disaranakan yang baik dan selalu memperhatikan segi keamanan maupun keselamatan dari peserta.
digunakan dan apabila digunakan harus dengan pertimbangan yang baik dari Properti harus dibuat kuat untuk dapat digunakan oleh seluruh peserta.
segi keamanan.
2.2.6 Stage yang mengharuskan unit airsoftgun untuk ditinggalkan harus menyediakan tempat
2.2.2 Rintangan (Obstacles) – Stage dengan rintangan dapat menggunakan rintangan yang yang dapat digunakan untuk meletakkan unit dalam posisi aman dan stabil. Contoh :
sudah ada secara alami atau bahan/material tambahan dengan ketentuan sebagai menyediakan box atau sebidang meja dengan dinding di sisi nya untuk memastikan unit
berikut: aman dalam posisi maupun arah ujung larasnya tanpa resiko unit dapat terjatuh dari
tempatnya.
2.2.2.1 Obstacles harus terpasang dengan baik dan kuat menggunakan perkuatan
seperti pasak atau penahan tambahan bila diperlukan, tidak menggunakan 2.2.7 Akan dimungkinkan peserta untuk membawa “prop gun” yang disediakan oleh
material yang permukaannya tajam dan dapat melukai peserta maupun penyelenggara sesuai dengan kebutuhan dari stage yang dipertandingkan. Segala
penyelenggara. macam prop gun dan aksesorisnya yang disediakan penyelenggara adalah sama bagi
semua peserta.
2.2.2.2 Pada sisi menurun harus dipastikan tidak ada material yang dapat mengganggu
dan dapat melukai. 2.3 Safety Area

2.2.2.3 Peserta diperbolehkan mencoba pergerakannya di obstacle dalam 2.3.1 Penyelenggara bertanggung jawab untuk menyediakan “safety area” dalam setiap
waktu singkat yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya oleh pertandingan. Harus berupa tempat yang mudah ditemukan dengan tanda yang jelas
penyelenggara sebagai identifikasinya. Di dalamnya harus termasuk/terdapat meja, tanda arah aman
2.2.2.4 Dalam kondisi tertentu ataupun khusus akan ada saran perlu atau tidaknya (safe direction) dan batas-batas yang jelas sebagai pembatas (dapat berupa garis batas
handgun dimasukkan ke dalam holster, hal tersebut semua dengan atau dinding).
pertimbangan keamanan dan keselamatan.
2.3.2 Peserta dapat menggunakan Safety Area untuk aktifitas yang dijabarkan di bawah ini
dengan ketentuan unit harus selalu mengarah ke arah aman (safe direction).
Pelanggaran yang terjadi bisa mengakibatkan diskualifiasi bagi peserta.

Rules Book KST – 2017 pg. 7 Rules Book KST – 2017 pg. 8
2.3.2.1 Memasukkan, mengeluarkan unit dari tas atau box dan menyarungkan 4. Perlengkapan Stage / Range Equipment
(holstering), semua unit yang berada dalam safety area harus dalam kondisi
kosong dan mag tidak terpasang. 4.1 Target Yang Dipakai

4.1.1 Paper Target , modifikasi dari target USPSA


2.3.2.2 Mencoba meletakkan, mengeluarkan, menembak kering (dry firing) dan
holstering, semua unit harus dalam kondisi kosong dan mag tidak terpasang.

2.3.2.3 Pemeriksaan yang dibutuhkan, membersihkan, perbaikan dan perawatan


komponen dan aksesoris lain.

2.3.3 Sangat dilarang untuk melakukan pengisian bb di safety area, mengeluarkan magazine
kosong maupun terisi dan bb loader yang terisi. Pelanggaran yang terjadi bisa 42 cm
mengakibatkan diskualifiasi bagi peserta.

3. Informasi Lapangan / Course Information


Information

3.1 Regulasi Umum


28 cm
3.1.1 Peserta selalu bertanggung jawab atas terselesaikannya stage secara aman, tapi hanya
dapat melakukannya setelah menerima penjelasan stage (stage briefing) baik secara
verbal maupun tertulis yang hanya dilakukan oleh SM/Stage Marshal yang sudah 4.1.2 Plate Target – dengan dimensi minimal (+/-) ; 3x8 cm (full body), 4x6 cm (half body)
memperkenalkan diri sebagai SM di stage tersebut.

3.2 Stage Briefing


3.2.1 Stage briefing secara tertulis telah disiapkan penyelenggara dan disetujui oleh Range
Master, harus terpasang atau tersampaikan di setiap stage. Stage briefing harus
mencakupi informasi minimal sebagai berikut :
- Metode scoring
- Target (tipe dan jumlahnya)
- Minimum jumlah tembakan
- Start position
- Waktu starts/stop : tanda audible atau visual 4.1.3 Targets Sniper – opsional bentuk target untuk permainan yang lebih dinamis, visual
- Lokasi dan kondisi “ready” unit dalam stage
- Lokasi apabila terdapat mandatory meninggalkan unit. target dengan dimensi bidang perkenaan +/- 5x8 cm
- Identifikasi target tertentu yang harus diselesaikan dengan unit airsoftgun jenis
tertentu (Multigun)

3.2.2 Stage Marshal (SM) harus membacakan Stage Briefing tertulis kepada setiap squad.
3.2.3 Range Marshal (RM) dapat merubah/modifikasi Stage Briefing dengan alasan klarifikasi,
konsistensi atau safety.
3.2.4 Setelah dibacakannya stage briefing dan pertanyaan dari peserta sudah terjawab semua
oleh SM, peserta dapat melakukan inspeksi stage (walkthrough). Waktu yang dibutuhkan
untuk walkthrough akan disampaikan oleh SM. Apabila dalam stage terdapat moving
target, mekanisme aktivasi dari target akan diperlihatkan kepada semua peserta.

Rules Book KST – 2017 pg. 9 Rules Book KST – 2017 pg. 10
• Footwear (no sandals)
4.2 Pengaturan ulang Peralatan atau Permukaan Stage. • Belt-mounted Concealment & Tactical Handgun Holster only (No Speed Holster)
4.2.1 Peserta dilarang melakukan perubahan dari kondisi permukaan stage, keadaan alami, • Rifle Sling
konstruksi, props dan perlengkapan lainnya (termasuk target, target stand dan
activator target) dengan alasan apapun. Pelanggaran dapat menyebabkan satu 5.2 Unit Airsoftgun
hukuman penalty per kejadian yang akan diterapkan oleh SM.
5.2.1 Handgun :
* Pengecualian – peserta dapat memindahkan batu, pasir atau material lepas lain - Semua jenis handgun yang merupakan replica realsteel, bukan futuristic/fiksi.
di starting point dengan pertimbangan untuk mendapatkan posisi start yang - Dengan tenaga penggerak listrik/batere (AEP), Pegas (spring) atau gas (GBB).
stabil.
5.2.2 Rifle & SMG :
4.2.2 Peserta dapat mengajukan koreksi dengan pertimbangan konsistensi stage, presentasi - Semua jenis assault rifle & SMG yang merupakan replica realsteel, bukan futuristic/fiksi.
stage dan hal lain yang dianggap perlu. Perubahan yang diajukan hanya dapat dilakukan - Dengan tenaga penggerak listrik/batere (AEG), Pegas (spring) atau gas (GBBR).
dengan persetujuan RM. - Wajib menggunakan unit assault rifle/SMG yang memiliki popor.
- Popor harus menempel di bahu saat menembak.
4.3 Kerusakan Perlengkapan Stage dan Masalah Lain. - Wajib memakai rifle sling.

4.3.1 Range equipment harus menjadi tantangan dengan bobot dan tingkatan yang sama 5.2.3 Shotgun :
bagi seluruh peserta. Kegagalan Range Equipment mencakup kepada semua - Semua jenis Shotgun yang merupakan replica dari realsteel, bukan futuristic atau fiksi.
perlengkapan yang mengalami kegagalan aktivasi atau kegagalan beroperasi baik - Dengan tenaga penggerak Pegas (spring) atau gas (GBBR) dengan system pump action.
secara elektronik maupun mekanis dan termasuk juga pada barrier dan target pada - Wajib menggunakan unit Shotgun yang memiliki popor.
stage. - Popor harus menempel di bahu saat menembak.
- Wajib memakai rifle sling.
4.3.2 Metal target yang terjatuh sebelum ditembak dianggap equipment failure, menjadi
keuntungan peserta apabila tetap dilakukan simulasi tembakan terhadap target 5.2.4 Sniper Rifle :
tersebut. Apabila tidak ada tembakan yang dilakukan sebagai simulasi aksi terhadap - Semua jenis Sniper Rifle yang merupakan replica dari realsteel bukan futuristic/fiksi.
target maka dianggap personal error-missed shot. - Dengan tenaga penggerak listrik/batere (AEG) atau gas (GBBR) dengan kategori Semi
Auto dan Pegas (spring) dengan kategori Bolt Action.
4.3.3 Metal target yang tidak terjatuh akan dilakukan kalibrasi tembakan oleh SM, apabila - Wajib menggunakan unit airsoftgun yang memiliki popor.
tetap tidak terjatuh akan dianggap stage terselesaikan namun apabila terjatuh akan - Popor harus menempel di bahu saat menembak.
dianggap PE. - Wajib memakai rifle sling.

4.3.4 Apabila peserta tidak dapat menyelesaikan stage Karena equipment error, maka ∗ Semua unit airsoftgun hanya diperbolehkan semi auto/single only.
peserta dapat melakukan reshoot setelah equipment diperbaiki. ∗ Semua unit airsoftgun wajib menggunakan OrangeTip di ujung barel, lebar minimal 5mm.
∗ Unit Shotgun dengan system multiround atau singleround tidak dibedakan.
4.3.5 Kerusakan fatal pada equipment dapat menyebabkan equipment dihilangkan atau ∗ Kecepatan output maks fps +/- 1,8 Joule
dirubah atau bahkan stage tersebut dihilangkan dengan keputusan akhir dari RM.

5. Perlengkapan Kompetitor

5.1 Perlengkapan Keamanan Pribadi


• Vest/Body Armor/Chestrig/Pouches (optional/shooter privilege)
• Eye Protector (rules 5.5)

Rules Book KST – 2017 pg. 11 Rules Book KST – 2017 pg. 12
5.3 Membawa dan Menyimpan Unit Airsoftgun 5.6 Malfungsi Perlengkapan Kompetitor
Aturan dasar membawa dan menyimpan unit airsoftgun mengacu kepada peraturan dasar
yang sudah berlaku, sebagai berikut : 5.6.1 Peserta yang mengalami malfungsi pada saat merespon perintah “Make Ready”
1. Selama dalam perjalanan unit airsoftgun harus tersimpan di dalam gunbag atau guncase. sebelum “Start Signal” mendapatkan kesempatan untuk memperbaikinya dibawah
2. Gunbag/guncase dalam kondisi terkunci dan berada di bagasi atau dalam jangkauan yang supervisi official SM dan dapat melanjutkan apabila unit airsoftgun sudah dapat
tidak dekat. berfungsi kembali dengan jadwal yang disesuaikan dan dengan persetujuan official SM.
3. Unit airsoftgun terpisah dengan magazine dan setidaknya magazine tersimpan dalam
kompartemen yang berbeda. 5.6.2 Apabila malfungsi dialami peserta setelah “Start signal”, peserta dapat melakukan
4. Unit airsoftgun dalam kondisi kosong dan untuk jenis AEG batere terlepas/tidak terpasang. perbaikan/loreksi secara aman di dalam stage dibawah pengawasan SM dan
5. Magazine harus kosong dari gas dan bb. melanjutkan apabila masalah sudah terselesaikan. Selama perbaikan, peserta harus
6. Dalam kondisi apapun, peserta dilarang membawa unit keluar stage dengan kondisi terisi tetap mengarahkan unit ke down range.
atau akan dikenakan sanksi diskualifikasi.
7. Peserta 2-Gun/3-Gun dapat membawa unit airsoftgun dengan menggunakan 5.6.3 Selama dalam usaha perbaikan di dalam stage, peserta harus menjauhkan jari dari
gunbag/guncase saat di area kegiatan atau saat membawanya ke area stage pertandingan. pelatuk serta terlihat jelas berada di luar triger guard serta tidak mengarahkan
unitnya kearah target.
5.4 Pakaian Yang Pantas
Menggunakan pakaian yang pantas sebagai berikut : 5.6.4 Dalam usaha perbaikan di dalam stage apabila tidak terselesaikan dalam waktu 2 menit,
1. Pakaian setidaknya lengan pendek dan celana disarankan celana panjang. peserta harus mengarahan unitnya ke downrange dan meminta advise kepada SM. SM
2. Tidak menggunakan seragam kesatuan TNI maupun POLRI yang pernah maupun masih wajib menyarankan peserta untuk stop/tidak menyelesaikan stage dan dideklarasikan
berlaku. unit tidak dapat diperbaiki/malfungsi, dan usaha penyelesaian stage akan dihentikan
3. Menggunakan sepatu yang layak dan aman untuk kegiatan outdoor. dan peserta dinyatakan DNF (DO Not Finish) pada stage tersebut. Peserta dapat tetap
4. Dilarang menggunakan sandal. menyelesaikan stage berikutnya setelah unitnya sudah dalam kondisi berfungsi.
Apabila ada kondisi yang dinilai kurang pantas, diijinkan atau tidak diijinkannya hal tersebut
adalah menjadi keputusan final Match Director
6. Struktur Pertandingan
5.5 Eye Protection/Pelindung Mata Divisions/Divisi – KST mempertandingkan beragam divisi yang mewakili unit airsoftgun berdasarkan jenis
dan tenaga dorongnya. Setiap divisi akan dinilai terpisah dan pada hasil akhirnya para pemenang akan
5.5.1 Semua peserta wajib menggunakan pelindung mata/eye protector dengan minimum diakui sebagai juara dimasing-masing kelas/divisinya.
standard industry (Ansi Z.87)
6.1 Electric/Gas
5.5.2 Apabila SM melihat peserta tidak menggunakan eye protector yang sesuai, SM akan
menghentikan peserta dan diminta memastikan tingkat keamanannya sebelum 6.1.1 Handgun
melanjutkan penyelesaian stage. Keputusan final ada di tangan RM. • GBB/AEP replica dari real steel.
• No laser pointer.
5.5.3 Apabila SM menyadari eye protector dari peserta tersebut hilang atau terlepas, maka
• Wajib menggunakan holster yang tertutup pada bagian triger sepenuhnya dan
SM akan segera menghentikan peserta dan dilakukan reshoot setelah peserta sudah
mengamankan handgun selama terpasang (dilarang menggunakan speed holster).
memakai eye protector dengan benar. Kejadian yang terulang untuk kedua kalinya
• Functional light/Senter disarankan untuk stage dengan penerangan rendah/lowlight.
menyebabkan peserta mendapatkan sanksi DNF dikarenakan perlengkapan yang
malfungsi.
6.1.1.1 Class Standard
• Handgun Standard model only.
5.5.4 Peserta yang dengan sengaja tidak menggunakan atau menghilangkan eye protector
• No optic sight (iron sight only), no thumb rest, no long mag
nya dalam sebuah stage, maka peserta tersebut akan dihentikan dan mendapatkan
6.1.1.2 Class Advance
sanksi diskualifikasi.
• Compensator, optic sight, thumb rest & long mag are allowed

Rules Book KST – 2017 pg. 13 Rules Book KST – 2017 pg. 14
6.1.2 Rifle & SMG (AEG/GBBR)
• Rifle/SMG replica dari real steel. 6.4.2 3-Gun Spring Division
• Semi Auto/Single only. • Handgun (rules 6.2.1)
• Iron sight or One glass optic on rifle, no laser pointer. • Rifle/SMG (rules 6.2.2)
• Functional light/Senter disarankan untuk stage dengan penerangan rendah/lowlight. • Shotgun (rules 6.2.3)
• Wajib dengan popor.
6.5 Tactical Sniper Division
6.2 Spring Tactical Sniper dengan ketentuan penyelesaian stage dengan 2 divisi yaitu Single Operator atau
Buddy System dan masing-masing dengan 2 kategori/kelas yaitu Semi Auto dan Bolt Action, ROE
(Rules of Engagement) akan dijelaskan selambat-selambatnya 2 minggu sebelum pelaksanakan.
6.2.1 Handgun
• Replica dari real steel standard tanpa kompensator (standard). 6.5.1 Single Operator (Semi Auto dan Bolt Action)
• 140.25mm mag length (standard mag tidak dengan longmag). • Sniper rifle (rules 5.2.4) – single only
• Iron sights only, no laser pointer. • Handgun (rules 6.1.1.1/6.1.1.2) – optional
• No thumb rests. • Rifle/SMG (rules 6.1.2) – optional
• Wajib menggunakan holster yang tertutup dan mengamankan handgun selama
6.5.2 Buddy System (Semi Auto dan Bolt Action)
terpasang.
• Sniper rifle (rules 5.2.4) – Semi Auto
• Functional light/Senter disarankan untuk stage dengan penerangan rendah/lowlight • Handgun (rules 6.1.1.1/6.1.1.2)
• Dilarang menggunakan speed holster • Rifle/SMG (rules 6.1.2)

6.2.2 Rifle & SMG


• Rifle/SMG replica dari real steel. 7. Manajemen Pertandingan
• Iron sight or One glass optic on rifle, no laser pointer.
• Functional light/Senter disarankan untuk stage dengan penerangan rendah/lowlight. 7.1 Match Officials adalah peserta, petugas maupun panitia dalam sebuah pertandingan, dan akan
• Wajib dengan popor. dijabarkan sebagai berikut :
• Wajib menggunakan sling.
7.1.1 Stage Marshal (SM) – mengeluarkan dan menjabarkan perintah, safety briefing, dalam
6.2.3 Shotgun
setiap stage, dan memantau safe action dari setiap peserta di area stage tersebut. SM
• Spring Shotgun/pump action gas powered dengan popor.
yang menentukan hasil pencapaian peserta (waktu, nilai dan penalty) dan verifikasi nya
• Iron sight atau One glass optic on rifle, no laser pointer.
• Functional light/Senter disarankan untuk stage dengan penerangan rendah/lowlight. yang tercatat di dalam “score sheet” dibawah pengawasan CM dan RM.

6.3 Tactical 2-Gun Division 7.1.2 Chief Marshal (CM) – adalah pemilik kuasa penuh atas aktivitas setiap orang (peserta
dan panitia) di dalam seluruh stage dengan mengaplikasikan peraturan dari buku
6.3.1 2-Gun AEG/GBB Division peraturan KST secara baik dan benar (dibawah pengawasan RM).
• Handgun (rules 6.1.1.1/6.1.1.2)
• Rifle/SMG (rules 6.1.2)
7.1.3 Range Master (RM) – memiliki otorisasi penuh terhadap seluruh peserta dan panitia
6.3.2 2-Gun Spring Division stage serta seluruh range termasuk range safety dan pengaplikasian peraturan. Seluruh
• Handgun (rules 6.2.1) sanksi diskualifikasi maupun sanggahannya harus sepengetahuan dan dibawah
• Rifle/SMG (rules 6.2.2) pengawasannya. The Range Master ditunjuk dan bekerjasama dengan Match Director.

6.4 Tactical 3-Gun Division 7.1.4 Match Director (MD) – bertanggung jawab terhadap seluruh administrasi dalam
pertandingan termasuk penentuan squadding, scheduling, range construction,
6.4.1 3-Gun AEG/GBB Division
koordinasi terhadap seluruh staff dalam bertugas. Otorisasi dan keputusannya
• Handgun (rules 6.1.1.1/6.1.1.2)
• Rifle/SMG (rules 6.1.2) menyeluruh dan berkoordinasi dengan Range Master. MD ditunjuk oleh penyelenggara
• Shotgun (rules 6.2.3) (host organization/organizer).

Rules Book KST – 2017 pg. 15 Rules Book KST – 2017 pg. 16
7.1.5 Chrono Officer (CO) – adalah petugas yang bertanggung jawab dan berkuasa penuh Perintah chamber terisi, kunci pengaman terpasang dan unit pistol tersimpan di holster atau
dalam melakukan pengetesan kecepatan (chrono) dari setiap unit airsoftgun yang unit rifle tergantung ada di tangan RM, kesalahan dapat menyebabkan sanksi penalti atau
digunakan dan memutuskan layak atau tidaknya unit airsoftgun tersebut. diskualifikasi.

7.1.6 Stats Officer (SO) – mengumpulkan, menyortir, memverifikasi, menabulasi dan 8.2 Unloading Sequence (ULS) / Kondisi Mengosongkan Chamber
mengeluarkan hasil final nilai dalam sebuah pertandingan. Setiap score yang tidak Setelah menyelesaikan stage, Stage Marshal (SM) akan memerintahkan ULS. Proses ULS
lengkap atau tidak akurat harus diverifikasi langsung ke Range Master. dilakukan setelah usaha menyelesaikan stage selesai dan untuk kelas multigun dimulai dari unit
terakhir yang digunakan. SM memberi instruksi peserta untuk “If the shooter is finished, unload
7.1.7 Quartermaster (QM) – mendistribusi, menyiapkan, memperbaiki dan menjaga seluruh and show clear”.
perlengkapan di dalam range (seperti : targets, patches, paint, props, timers, batteries, Perintah mengosongkan chamber untuk kelas Spring atau AEG dapat dengan dilakukan sekali
staplers, clipboards dll) dan dibawah pengawasan RM. tembakan ke arah downrange (tidak ke target), arah yang bisa ditembak hanya sesuai instruksi
dan ijin SM.
7.2 Disiplin para Match Officials Apabila unit jatuh di dalam stage sebelum kondisi chamber kosong, maka peserta
mendapatkan sanksi diskualifikasi
7.2.1 Range Master memiliki otorisasi terhadap seluruh Match Officials kecuali Match Director
(except when the Match Director is actually participating as a competitor at the match),
dan bertanggung jawab terhadap keputusan atas perilaku dan disiplin. 9. Starting Positions & Mandatori Kondisi Unit Airsoftgun

7.2.2 Didalam event dimana seorang Match Official di disiplinkan/melakukan pelanggaran, 9.1 Starting positions harus dijabarkan oleh SM di setiap stage. Dibawah ini adalah starting position
Range Master harus mengirimkan laporan insiden tersebut beserta detail dari aksi yang paling umum digunakan :
disipliner yang dilakukan kepada MD.
9.1.1 Kedua Tangan Santai/Rileks di Sisi badan – Posisi ini mengharuskan kedua tangan dalam
7.2.3 Peserta yang sudah didiskualifikasi dikarenakan pelanggaran keamanan (safety posisi santai tergantung di sisi badan. Siku tidak boleh ditekuk dan tangan rileks/santai.
infraction) hanya dapat mengikuti/melanjutkan pertandingan apabila telah
mendapatkan persetujuan dari Range Master. 9.1.2 Surrender Position/Posisi Menyerah – Posisi angkat tangan dengan pergelangan tangan
berada di atas pundak.
7.2.4 Semua peserta (shooter) mengacu kepada disiplin kebijakan safety dari rules KST yang
terupdate. 9.1.3 Rifle/SMG/Shotgun – Apabila posisi starts dengan kondisi yang membutuhkan
rifle/smg/shotgun dipegang (tidak tergantung di sling), unit harus dipegang santai disisi
badan menempel di pinggang atau di sisi muka badan.
8. Loading and Unloading Unit Airsoftgun
Semua unit yang dibawa selama pertandingan tapi bukan dalam keadaan akan melakukan match di 9.2 Sebagai bentuk kompetisi yang dinamis, saat melakukan pergerakan, sangat memungkinkan
stage harus dalam keadaan kosong, mag tidak terpasang dan pelatuk pemukul tidak stand by (hammer posisi unit akan mengarah kiri/kanan/atas/bawah dengan batasan maksimum 180’ dari posisi
down). Pelanggaran akan menyebabkan peserta mendapatkan peringatan dan pengulangan kedua kali badan. Untuk menghindari kondisi yang tidak aman (unsafe condition) pertimbangan kuat
akan menyebabkan peserta menerima sanksi diskualifikasi. ditentukan pada saat disain stage dibuat.

8.1 Loading Sequence (LS) / Kondisi Chamber Terisi 9.3 Kondisi Unit Airsoftgun
Perintah untuk mengisi unit airsoftgun LS dilakukan oleh Stage Marshal saat akan melakukan Sebelum melakukan penyelesaian stage aka nada perintah dari SM untuk kondisi unit airsoftgun
penyelesaian stage. Apabila terdapat unit yang ditemukan dalam kondisi sudah terisi tanpa peserta, masing-masing unit/jenis airsoft dimungkinkan dalam kondisi yang berbeda di satu
perintah Loading Sequence (LS) akan mengakibatkan sanksi diskualifikasi. stage, penjelasan akan diberikan pada saat stage briefing dan instruksi akan disampaikan
Contoh: Peserta diperintahkan untuk load and make ready (mag terpasang dan chamber terisi) dengan jelas pada saat peserta sudah siap di starting position dengan instruksi :
tapi ditemukan unti airsoftgunnya sudah dalam kondisi terisi di dalam chamber. Peserta akan • Condition 1: Mag inserted, round in chamber, safety on
di diskualifikasi. • Condition 2: Mag inserted, chamber empty
• Condition 3: Mag removed, chamber empty,

Rules Book KST – 2017 pg. 17 Rules Book KST – 2017 pg. 18
- Malfungsi hanya diakui Karena kerusakan unit bukan dikarenakan kehabisan bb, apabila
9.4 Mandatori Perlengkapan dan Kelengkapan dikarenakan kehabisan bb maka tahap itu harus dilewati apabila sebagai tahap terakhir dan
tidak bisa diselesaikan maka akan dianggap DNF
9.4.1 Handgun
Peserta harus menggunakan hoster dan selalu memasukkan unit handgunnya ke
holster sepanjang waktu kecuali dalam stage yang menggunakan handgun. 10. Penilaian/Scoring

10.1 Pengertian Umum


9.4.2 Rifle/SMG/Shotgun/Sniper Rifle
Unit Rifle/SMG/Shotgun/Sniper harus menggunakan sling dan selalu tergantung atau
10.1.1 Sistem penilaian dalam KST ini adalah dengan perhitungan total waktu yang dicapai
dibawa dengan gunbag selama tidak digunakan dan selama dalam area penyelenggaraan.
ditambah dengan jumlah pelanggaran yang dikonfersi ke hukuman (penalty) dalam
bentuk waktu.
9.4.3 Jenis Unit Airsoftgun
Contoh : peserta dalam menyelesaikan sebuah stage dia menempuh waktu 10 detik dan
Peserta harus menggunakan jenis unit airsoftgun yang sama dalam menyelesaikan
penalty yang didapat 6 detik, maka total sore dia adalah 10 + 6 = 16 detik. Nilai finalnya
seluruh stage dalam satu pertandingan. Apabila terdapat kerusakan, peserta dapat
adalah rata-rata waktu dari total pencapaian dari semua stage.
menggantikan dengan unit yang sama dan konfigurasi yang sama juga dengan
persetujuan dan di bawah pengawasan CM/RM.
10.1.2 Penentuan bobot tiap stage adalah dengan persentase yang dihitung dari jumlah
tembakan yang diperlukan dari setiap stage.
9.4.4 Transisi Unit Dalam Cabang MultiGun
Contoh : Sebuah pertandingan dengan 6 stage
Safety adalah hal paling utama dan penting, harus dipastikan penjelasan sejelas-jelasnya Stage 1-3 = 10 tembakan, stage 4-5 = 20, stage 6 = 30 tembakan,
oleh SM terhadap peserta mengenai mandatori keamanan saat transisi, pelanggaran Maka bobot stagenya adalah ; 10%:10%:10%:20%:20%:30%.
atau kesalahan dapat menyebabkan peserta mendapatkan sanksi diskualifikasi.
Perlakuan yang dilakukan saat melakukan transisi pada cabang multigun : 10.1.3 Nilai yang diperhitungkan adalah
- Transisi dari Handgun ke Rifle/SMG/Shotgun/Sniper : diaktifkan pengaman/safety • Perkenaan 2 (dua) terbaik pada paper target (badan dan atau kepala)
lever dan handgun dimasukkan ke dalam holster. • Plate target yang tertembak jatuh
- Transisi dari Rifle/SMG ke Shotgun/Handgun : Mag rifle/smg dilepas, melakukan
10.2 Target
simulasi kokang/pengosongan chamber dengan mengokang, mengaktifkan
pengaman/safety lever dan unit di gantungkan dengan sling atau diletakkan di box 10.2.1 Target Paper adalah target dengan adaptasi dari USPSA, bentuk akan disamakan oleh
yang sudah ditentukan. Saat dalam kondisi ter-sandang, unit rifle boleh berada di Komite KST dan setiap penyelenggara dapat produksi dengan mengacu ukuran yang
belakang petembak dengan arah laras selalu mengarah ke bawah/ke atas atau sudah ditentukan Komite KST.
diletakkan ke box yang sudah ditentukan panitia.
10.2.2 Target Plate adalah plate metal/alumunium dengan bentuk setengah badan atau
- Transisi dari Shotgun ke Rifle/SMG/Handgun : unit shotgun diletakkan ke box yang
seluruh badan, bentuk dan ukuran sesuai dengan yang ditentukan oleh Komite KST.
sudah ditentukan panitia.
- Catatan tambahan untuk cabang/divisi sniper, penggunaan sniper selalu pada 10.3 Scoring Zone
sekuen terakhir dan tidak ada transisi dari sniper rifle ke unit lainnya.
10.3.1 Scoring Zone pada target paper adalah sebagai perhitungan penalty yang diperoleh
9.5 Malfungsi peserta (rules 10.1.3), dengan dasar perhitungan perkenaan sebagai berikut :
Untuk multigun (selain menembak dengan sniper rifle), apabila dialami malfungsi, peserta
Head A-Zone = +0 detik penalty
diperbolehkan melakukan transisi dengan menggunakan unit yang dibawa/ada di badan (tidak
Head B-Zone = +0.5 detik penalty
ditinggal di box), dengan ketentuan melakukan tahapan sebagai berikut :
- Sebelum transisi dilakukan harus melakukan ujicoba perbaikan minimal 2 kali, mengangkat
Body A-Zone = +0 detik penalty
satu tangan dan mengucapkan/meneriakkan “trouble – transition” sebagai informasi
Body C-Zone = +1 detik penalty
terhadap SM.
Body D-Zone = +3 detik penalty
- Melakukan transisi sesuai aturan yang ada (rules 9.4.4)
- Kelalaian ujicoba perbaikan dan penyampaian “trouble-transition” akan menyebabkan
peserta memperoleh sanksi “personal error/PE”

Rules Book KST – 2017 pg. 19 Rules Book KST – 2017 pg. 20
10.3.2 Failure To Neutralize (FTN)
Apabila peserta gagal menetralisir target (Failure to Neutralize/FTN) maka akan 10.5.2 Soft cover
mendapat procedural penalties +5 detik, FTN adalah apabila hanya 1 perkenaan pada Soft cover dimungkinkan digunakan untuk membayangi target, apabila tembakan
target atau 2 perkenaan terbaik pada zona C-D atau D-D.
melalui soft cover dan mengenai target maka perkenaan tersebut diperhitungkan. Soft
cover bisa berupa daun-daunan/vegetasi tambahan atau alami.

10.6 Incomplete stages - DNF


Apabila Stage tidak terselesaikan Karena malfungsi atau amunisi (bb) habis maka perhitungan
stage adalah sebagai berikut :
1. Tetap dilakukan perhitungan terhadap semua target yang tertembak maupun tidak .
2. Diperhitungkan stage par time. Stage par time didefinisikan dengan (Total stage targets
x 15-detik per stage target).
(Stage Target didefinisikan sebagai semua target tembak yang ada di stage)
Contoh : Peserta dalam stage tersebut hanya menyelesaikan 6 paper targets dan
kehabisan ammo/bb. Stage memiliki 10-paper targets, 6 plate target secara
10.3.3 Miss total target dalam stage adalah 10 paper and 6 plate targets. Stage Par Time
Target tidak tertembak atau plate tidak terjatuh dinyatakan miss dan mendapatkan yang dihitungkan adalah 16 stage targets x 15-detik per stage target = 240
penalty +5 detik. detik stage par time
3. Raw time = Stage Par Time
10.3.4 Plate target 4. Total waktu yang diperoleh diperhitungkan dengan = Raw time + Target Time
(A,B,C,D’s,etc) + Penalty time (FTN, Miss, etc)
Semua plate target harus ditembak dan jatuh (rules 10.1.3), target yang tidak jatuh
karena tidak ditembak atau plate tidak jatuh tapi terjatuh setelah dilakukan kalibrasi oleh
SM diangap tidak terselesaikan dan mendapatkan penalty +5 detik.
11 Penalties

10.3.5 No Shoots 11.1 Pengertian Umum


Tembakan pada target No Shoot menyebabkan peserta memperoleh penalty +15 detik.
No shoot dianggap sebagai hard cover (rules 10.5.1), target dengan perkenaan dari 11.1.1 Procedural penalties adalah sebagai bentuk sanksi dari kegagalan peserta memenuhi
tembakan yang menembus tidak dihitung sebagai perkenaan. prosedur yang secara spesifik sudah dijelaskan dalam stage briefing. The Range Officer
harus melakukan pencatatan dan penyampaian yang jelas penalties yang didapat
10.4 Scoring Ties/Nilai Sama terhadap 2 (dua) atau lebih Peserta peserta, dimana dikenakannya dan kenapa bisa terjadi, penalties tersebut harus
Apabila terjadi, akan ada stage tambahan yang disiapkan oleh RM sebagai penentuan nominasi
tercatat di score sheet.
terbaik diantara peserta tersebut.
11.1.2 Procedural penalties adalah +5 detik per kejadian yang dihitung dengan jumlah
10.5 Target Covered
tembakan, contoh pesifik :
1. Menginjak di luar shooting area atau batas tembak (seluruh atau sebagian telapak
10.5.1 Hard cover kaki) mendapatkan penalties +5 detik per-tembakan selama di luar batas tersebut.
Hard cover disimulasikan sebagai sebagian dari target paper terlindungi oleh dinding 2. Apabila stage dengan mandatori "TacLoad" (reload tidak dengan membuang/
atau barricade yang tidak bisa tertembak/tertembus. Perkenaan pada area tersebut menjatuhkan mag) dan peserta menjatuhkan mag saat reload, penalty yang didapat
akan tidak terhitung, yang dihitung hanya pada area perkenaan yang tidak berada di +5 detik per-tembakan yang dilakukan.
simulasi hard cover. Hard cover akan divisualisasikan dengan warna gelap atau hitam 3. Tidak melakukan simulasi mengokang bagi AEG akan dianggap penalty +5 detik per-
tembakan yang dilakukan sampai dengan dilakukan simulasi mengokang.
yang diaplikasikan pada target paper.
11.1.3 Peserta yang tidak menyetujui penalty yang diberikan dapat mengajukan banding ke CM
dan keputusan CM dibawah koordinasi/pengawasan RM. Apabila diterima akan
dikompensasikan kepada peserta dengan melakukan reshoot.

Rules Book KST – 2017 pg. 21 Rules Book KST – 2017 pg. 22
11.2 Diskualifikasi (DQ)
Diskualifikasi adalah peserta tidak dapat melanjutkan pertandingan dan dianggap tidak mampu
menyelesaikan pertandingan. Dan sanksi ini juga mengakibatkan peserta tidak dapat mengikuti
divisi/kelas lain maupun pertandingan tambahan yang diselenggarakan pada event tersebut dan
dilaporkan ke RM dan tercatat/dikonfirmasikaan ke MD bahwa peserta DQ. Peserta dinyatakan
DQ dengan alasan sebagai berikut :
A. Unsafe firearm handling seperti unit airsoft yang jatuh dalem area pertandingan (stage).
B. Unsportsmanlike conduct/kelakuan yang tidak sportif.
C. Violations of the Shooter’s Code of Conduct yang dideterminasi oleh MD.
D. Secara sengaja menembak ke object/area selain target ataupun activator.

11.3 Abitrase
Peserta yang tidak menyetujui keputusan Stage Marshal baik mengenai penalty maupun
diskualifikasi dapat mengajukan banding (abitrase) yang diajukan kepada RM dan MD dengan
syarat administrasi setidaknya sebesar biaya pendaftaran. Abitrase yang diakui dikompensasikan
dengan reshoot untuk sanksi penalty stage atau rematch untuk sanksi diskualifikasi.

12 Lain-
Lain-Lain

12.1 Interpretasi Peraturan


Interpretasi dan penjelasan dari peraturan dan regulasi ini menjadi tanggung jawab
Komite KST. Seseorang yang ingin mendapatkan klarifikasi dari peraturan ini dapat mengajukan
secara tertulis kepada Komite KST via email ke komite.kst@gmail.com.
komite.kst@gmail.com

12.2 Bahasa
Bahasa yang digunakan dari peraturan ini adalah Bahasa Indonesia dan menggunakan beberapa
istilah dalam Bahasa Inggris untuk memudahkan interpretasi.

12.3 Disclaimers
Peraturan ini hanya bisa digunakan sepenuhnya dengan nama Kompetisi Simulasi Taktikal.
Penyelenggara diwajibkan berkoordinasi dengan Komite KST untuk penyelenggaraan
pertandingan dari seluruh atau sebagian dari cabang yang dipertandingkan dalam KST.

12.4 Ukuran
Dalam rules ini dasar ukuran yang digunakan adalah meter dan centimeter. Digunakan untuk
dasar pembuatan target, stag, barricade dan properti lainnya.

12.5 Provisional
Buku Peraturan KST ini adalah provisional, dapat berkembang dan dilakukan perubahan dengan
waktu paling singkat setiap tahun masehi dan diunggah per bulan Januari setiap tahunnya.
Perumusan perubahan dan atau pengembangannya dilakukan dan diunggah oleh Komite KST.

----------------------------------- SELAMAT BERKOMPETISI -----------------------------------

Rules Book KST – 2017 pg. 23

Anda mungkin juga menyukai