Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Gratis Android, Aplikasi yang Paling Boros Kuota.

(34)

Aplikasi gratis atau aplikasi non berbayar yang disediakan secara cuma-cuma makin banyak
disedakan khususnya di playstore. Playstore yang cukup dekat dengan para pengguna android ini
semakin berjalannya waktu menawarkan berbagai aplikasi yang dibutuhkan. Musik, buku, game,
hingga film ditawarkan pada playstore. Tercatat pada 2014 jumlah pengguna android mengalami
lonjakan dan Personal Computer (PC) mulai ditinggalkan. Hal ini salah satunya dikarenakan
mudahnya akses aplikasi yang dibutuhkan melalui smartphore android. Perangkat lunak
rancangan google ini hanya membutuhkan beberapa akses pada android, seperti akses gerak
(lokasi), akses suara (voice accept), akses kamera. Dengan pilihan aplikasi gratis, pengguna setia
yang menerbitkan aplikasi pada playstore cukup banyak. Tercatat pada tahun 2017, google play
store mencapai jumlah ketersediaan aplikasi sebanyak 3,5 juta.

Pengguna yang mengunduhpun jumlahnya kian meningkat. Tercatat dari laporan the state
of mobile tahun 2019 konsumen di seluruh dunia menguras uang sekitar US$101 milliar.
Pengeluaran konsumen tersebut pada aplikasi google play yang digunakan untuk pembelian
aplikasi. Indonesia di tahun 2018 menempati posisi ke empat pada tingkat negara yang banyak
mengunduh aplikasi mobile pada playstore, baik gratis ataupun berbayar.

Aplikasi Gratis Banyak Diminati

Aplikasi gratis cukup unggul pada tingkat efisien dan hemat dibandingkan dengan aplikasi
berbayar yang dapat menguras kantong. Tak heran banyak pengguna dan konsumen playstore
serta android yang lebih mencari pilihan ini. Berdasarkan riset App Anie, tersedianya aplikasi gratis
berhasil membuat Google meraih untung besar. Hingga kini, 98% pendapatan Google dari Play Store
didapat dari aplikasi gratis yang disediakan, bukan dari aplikasi yang berbayar. Aplikasi gratis ini
hanya memerlukan akses penyimpanan dan beberapa akses sebagaimana google play store.
Akses gerak, suara dan kamera. Beberapa akses inilah yang menunjukkan bahwa aplikasi gratis
tersebut pada dasarannya tidak benar-benar gratis. Data yang kita miliki berpotensi diserap. Apa
saja yang sering kita cari di panel penelusuran, lokasi apa yang sering dikunjungi, dan
sebagainya. Dikutip dari kontan, tiktok dan 49 aplikasi gratis lainnya melakukan penyerapan data
informasi konsumen sebagai penunjang aplikasi.
Selain itu aplikasi gratis yang mudah sekali untuk kita akses, juga memiliki potensi besar akan
pemborosan kuota. Aplikasi yang mudah menyerap kuota ialah aplikasi yang mengakses
beberapa web atau layanan dalam waktu tertentu. Serta juga menggunakan penggunaan
background daalm waktu cukup lama. Dapat kita ketahui aplikasi gratis pada playstore yang kita
nikmati justru banyak menawarkan iklan yang harus ditonton pada beberapa detik atau menit.
Sehingga hal ini yang membawa penggunaan kuota berlebih. Terlebih juga bentuk iklan ialah
videografis dan jumlahnya tidak hanya satu dalam penggunaan aplikasi gratis.

Untuk mengetahui sumber aplikasi yang membuat pemborosan kuota dapat dilakukan secara
langsung pada ponsel. Yakni dengan klik settings, kemudian penggunaan data dan akan tertera
list aplikasi yang menggunakan kuota tertinggi hingga rendah.

Anda mungkin juga menyukai