Anda di halaman 1dari 13

1.

Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 35 tahun yang
dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas selama
beberapa hari. Hasil kultur feses pasien m M enunjukkan positif Vibrio cholerae. Dokter meminta
pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Apakah obat yang
tepat direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Kotrimoksazol
c. Levofloksasin
d. Metronidazol
e. Vankomisi
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

2. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 35 tahun yang
dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas selama
beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Vibrio cholerae. Dokter memutuskan untuk
meresepkan azitromisin sebagai terapi dalam pengobatan pasien tersebut. Bagaimanakah mekanisme kerja
obat tersebut ?
a. Menghambat sintesis protein dengan cara berikatan dengan ribosom 30’S
b. Menghambat sintesis protein dengan cara berikatan dengan ribosom 50’S
c. Menghambat enzim - enzim esensial dalam metabolisme folat
d. Menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel
e. Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat

Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

3. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 35 tahun yang
dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas selama
beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Vibrio cholerae. Pasien memiliki riwayat
alergi terhadap penggunaan antibiotik golongan tetrasiklin dan makrolida. Dokter meminta pertimbangan
kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Apakah obat yang tepat
direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Kotrimoksazol
c. Metronidazol
d. Seftriakson
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition
4. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 32 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Campylobacter jejuni. Dokter
meminta pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien.
Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Kotrimoksazol
c. Metronidazol
d. Siprofloksasin
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

5. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 32 tahun yang
dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas selama
beberapa hari. Dokter memutuskan untuk meresepkan siprofloksasin sebagai terapi dalam pengobatan
pasien tersebut. Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut ?
a. Berikatan dengan ribosom sub unit 30S bakteri
b. Berikatan dengan ribosom sub unit 50S bakteri
c. Menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri
d. Menghambat sintesis asam folat bakteri
e. Menghambat sintesis peptidoglikan bakteri
Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

6. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 32 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Campylobacter jejuni. Pasien
memiliki riwayat alergi terhadap penggunaan antibiotik floroquinolon. Dokter meminta pertimbangan
kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Apakah obat yang tepat
direkomendasikan ?
a. Azitromisin
b. Doksisiklin
c. Kotrimoksazol
d. Metronidazol
e. Siprofloksasin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

7. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 25 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Keluarga pasien menceritakan bahwa sebelumnya pasien melakukan pendakian
gunung dan sering mengkonsumsi air yang tidak dimasak. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif
Escherichia coli . Dokter meminta pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk
mengatasi keluhan pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Kotrimoksazol
c. Metronidazol
d. Siprofloksasin
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition
8. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 25 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Keluarga pasien menceritakan bahwa sebelumnya pasien melakukan pendakian
gunung dan sering mengkonsumsi air yang tidak dimasak. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif
Escherichia coli . Pasien memiliki riwayat alergi antibiotic golongan makrolida. Dokter meminta
pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Kotrimoksazol
c. Metronidazol
d. Siprofloksasin
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

9. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 35 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Yersinia enterocolitica. Dokter
meminta pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien.
Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Azitromisin
b. Doksisiklin
c. Kotrimoksazol
d. Metronidazol
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

10. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 35 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Yersinia enterocolitica. Pasien
memiliki riwayat alergi terhadap antibiotic golongan sulfa. Dokter meminta pertimbangan kepada
apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Apakah obat yang tepat
direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Kotrimoksazol
c. Metronidazol
d. Siprofloksasin
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

11. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien laki laki usia 35 tahun yang
dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas selama
beberapa hari. Hasil kultur feses pasien menunjukkan positif Yersinia enterocolitica. Dokter memutuskan
untuk meresepkan kotrimoksazol sebagai terapi dalam pengobatan pasien tersebut. Bagaimanakah
mekanisme kerja obat tersebut ?
a. Berikatan dengan ribosom sub unit 30S bakteri
b. Berikatan dengan ribosom sub unit 50S bakteri
c. Menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri
d. Menghambat sintesis asam folat bakteri
e. Menghambat sintesis peptidoglikan bakteri
Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

12. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien perempuan usia 28 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Berdasarkan hasil kultur feses pasien, dokter mendiagnosa pasien menderita
Shigellosis, serta meminta pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi
keluhan pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan ?
a. Doksisiklin
b. Metronidazol
c. Norfloksasin
d. Seftriakson
e. Vankomisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

13. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien perempuan usia 28 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Berdasarkan hasil kultur feses, dokter mendiagnosa pasien menderita Shigellosis,
namun pasien memiliki riwayat alergi terhadap antibiotic golongan sefalosporin. Dokter meminta
pertimbangan kepada apoteker terkait terapi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan?
a. Azitromisin
b. Doksisiklin
c. Metronidazol
d. Seftriakson
e. Tiamfenikol
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition

14. Apoteker dan dokter melakukan visite bersama di rumah sakit, kepada pasien perempuan usia 28 tahun
yang dirawat dengan keluhan buang air besar berulang, disertai demam hingga badan terasa lemas
selama beberapa hari. Berdasarkan hasil kultur feses, dokter mendiagnosa pasien menderita Shigellosis.
Dokter memutuskan untuk meresepkan seftriakson sebagai terapi dalam pengobatan pasien tersebut.
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut ?
a. Berikatan dengan ribosom sub unit 30S bakteri
b. Berikatan dengan ribosom sub unit 50S bakteri
c. Menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri
d. Menghambat sintesis asam folat bakteri
e. Menghambat sintesis peptidoglikan bakteri
Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

15. Seorang wanita 28 tahun diketahui hamil 3 minggu dan mengalami gejala flu dan bersin bersin tak
kunjung sembuh, setelah diperiksa dokter ternyata terinfeksi toksoplasmosis karena pasien tersebut
diketahui banyak memelihara kucing. Dokter meminta saran kepada apoteker terkait Terapi yang tepat
untuk kondisi tersebut. Apakah obat yang direkomendasikan ?
A. Klaritromisin
B. Klindamisin
C. Pirimetamin
D. Spiramisin
E. Sulfadiazine
Sumber : Toxoplasmosis and pregnancy Shahnaz Akhtar Chaudhry, MD, Nanette Gad, and Gideon Koren, MD
FRCPC FACMT
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4046541/

16. Seorang Apoteker sedang memberikan konseling kapada pasien ( perempuan hamil, usia 28 tahun) yang
didiagnosa oleh dokter mengalami toksoplasmosis dengan gejala flu dan bersin bersin tak kunjung
sembuh. Pasien bertanya kepada apoteker terkait cara kerja obat spiramisin yang baru saja ditebus
resepnya. Apakah informasi yang tepat disampaikan kepada pasien tersebut?
a. Menghambat sintesis protein dengan cara berikatan dengan ribosom 30’S
b. Menghambat sintesis protein dengan cara berikatan dengan ribosom 50’S
c. Menghambat enzim - enzim esensial dalam metabolisme folat
d. Menghambat sintesis peptidoglikan dinding sel
e. Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat
Sumber https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3053566/#:~:text=Spiramycin%2C%20a%2016%2Dmembered
%20macrolide,both%20donor%20and%20acceptor%20substrates.

17. Seorang wanita 28 tahun diketahui hamil 30 minggu dan mengalami gejala flu dan bersin bersin tak
kunjung sembuh, setelah diperiksa dokter ternyata terinfeksi toksoplasmosis kar ena pasien tersebut
diketahui banyak memelihara kucing. Dokter meminta saran kepada apoteker terkait Terapi yang tepat
untuk kondisi tersebut. Apakah obat yang direkomendasikan ?
a. Klaritromisin dan sulfasalasin
b. Klindamisin dan primakuin
c. Pirimetamin dan sulfadiazin
d. Spiramisin dan asam folat
e. Sulfasalazin dan spiramisin
Sumber :, Erna Suparman. TOKSOPLASMOSIS DALAM KEHAMILAN. Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Biomedik,
Volume 4, Nomor 1, Maret 2012, hal. 13-19
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/viewFile/744/12181

18. Seorang apoteker di rumah sakit sedang melakukan PIO kepada ibu yang baru saja melahirkan bayi
nya 3 bulan yang lalu. Ibu tersebut mengatakan bahwa anaknya pada hari ini sudah melakukan
imunisasi hepatitis yang ketiga kalinya. Beliau menanyakan kepada apoteker mengenai waktu yang
tepat untuk melakukan imunisasi hepatitis kembali. Apakah informasi yang tepat disampaikan oleh
apoteker tersebut?
a. Sebulan setelah imunisasi ketiga
b. Tiga bulan setelah imunisasi ketiga
c. Empat bulan setelah imunisasi ketiga
d. Enam bulan setelah imunisasi ketiga
e. Dua belas bulan setelah imunisasi ketiga
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

19. Seorang apoteker di rumah sakit sedang melakukan PIO kepada ibu yang baru saja melahirkan bayi
nya 3 bulan yang lalu. Ibu tersebut mengatakan bahwa anaknya pada hari ini sudah melakukan
imunisasi Polio yang ketiga kalinya. Beliau menanyakan kepada apoteker mengenai waktu yang tepat
untuk melakukan imunisasi polio kembali. Apakah informasi yang tepat disampaikan oleh apoteker
tersebut?
a. Sebulan setelah imunisasi ketiga
b. Tiga bulan setelah imunisasi ketiga
c. Empat bulan setelah imunisasi ketiga
d. Enam bulan setelah imunisasi ketiga
e. Dua belas bulan setelah imunisasi ketiga
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

20. Apoteker di IFRS sedang melakukan PIO karena menerima telepon dari seorang dokter di ruang
perinatologi yang menanyakan pilihan terapi obat untuk pasiennya. Dokter tersebut akan memberikan
vaksin hepatitis B kepada bayi yang baru saja lahir. Bayi lahir dalam keadaan normal dan sehat serta
tidak premature. Untuk mencegah terjadinya neonatal hemoragik, sebelum melakukan vaksinasi perlu
diberikan obat terlebih dahulu. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Asam Traneksamat
b. Filokuinon
c. Karbazokrom
d. Menadion
e. Menakuinon
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

21. Apoteker di IFRS sedang melakukan PIO karena menerima telepon dari seorang dokter di ruang
perinatologi yang menanyakan terkait waktu penyuntikan obat untuk pasiennya. Dokter tersebut akan
memberikan vaksin hepatitis B kepada bayi yang baru saja lahir. Bayi lahir dalam keadaan normal dan
sehat serta tidak premature. Untuk mencegah terjadinya neonatal hemoragik, sebelum melakukan
vaksinasi perlu diberikan injeksi Vitamin K1 terlebih dahulu. Berapa lamakah jeda waktu minimal
penyuntikan vitamin K1 dan vaksinasi Hepatitis B?
a. 10 menit
b. 20 menit
c. 30 menit
d. 45 menit
e. 60 menit
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

22. Apoteker menerima telepon dari seorang dokter di ruang perinatologi yang menanyakan terkait cara
penyuntikan vaksin untuk pasiennya. Dokter tersebut akan memberikan vaksin Hepatitis B kepada
bayi yang baru saja lahir. Bayi lahir dalam keadaan normal dan sehat serta tidak premature.
Bagaimanakah cara penyuntikan yang tepat supaya vaksin Hepatitis B bekerja secara optimal?
a. Intra artikular
b. Intra kutan
c. Intra muscular
d. Intra vena
e. Sub kutan
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

23. Apoteker di IFRS sedang melakukan PIO karena menerima telepon dari seorang dokter di ruang
NICU, yang menanyakan terkait waktu pelaksanaan vaksinasi. Dokter tersebut akan memberikan
vaksin hepatitis B kepada bayi yang baru saja lahir. Namun kondisi bayi dilahirkan secara premature,
dengan berat badan 1.900 gram. Berdasarkan hasil laboratorium, HbsAg ibu bayi tersebut negatif.
Dokter memutuskan untuk menunda pemberian vaksin, dan meminta saran kepada apoteker terkait
waktu pelaksanaan vaksinasinya. Apakah informasi yang tepat disampaikan kepada dokter?
a. Vaksinasi ditunda hingga bayi berusia satu bulan
b. Vaksinasi ditunda hingga bayi berusia dua bulan
c. Vaksinasi ditunda hingga bayi berusia tiga bulan
d. Vaksinasi ditunda hingga bayi berusia empat bulan
e. Vaksinasi ditunda hingga bayi berusia lima bulan
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

24. Apoteker di IFRS sedang melakukan PIO karena menerima telepon dari seorang dokter di poli anak
rawat jalan yang menanyakan terkait cara penyuntikan vaksin untuk pasiennya. Dokter tersebut akan
memberikan vaksin BCG kepada bayi perempuan usia 3 minggu. Bayi lahir dalam keadaan normal,
sehat, tidak premature dari ibu yang tidak menderita TBC. Bagaimanakah cara penyuntikan yang tepat
supaya vaksin BCG bekerja secara optimal?
a. Intra artikular
b. Intra kutan
c. Intra muscular
d. Intra vena
e. Sub kutan
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

25. Apoteker di IFRS sedang melakukan PIO karena menerima telepon dari seorang dokter di poli anak
rawat jalan yang menanyakan terkait prosedur vaksinasi untuk pasiennya. Dokter tersebut akan
memberikan vaksin BCG kepada bayi perempuan usia 3 minggu. Bayi lahir dalam keadaan normal,
sehat, tidak premature namun ibunya adalah seorang penderita TBC. Bagaimanakah prosedur
vaksinasi BCG yang tepat untuk bayi tersebut?
a. Memberikan vaksinasi dengan dosis ganda sekarang juga
b. Memberikan vaksinasi sesegera mungkin
c. Menunda vaksinasi hingga bayi berusia enam bulan
d. Menunda vaksinasi sampai bayi terbukti tidak terinfeksi TBC
e. Tidak perlu memberikan vaksin karena telah mendapatkan kekebalan alami
Sumber : Rekomendasi Jadwal Imunisasi IDAI 2023

26. Seorang pasien, laki laki usia 55 tahun datang ke rumah sakit memeriksakan dirinya dengan keluhan
batuk berdahak disertai lendir berwarna hijau dan terasa sakit ketika batuk serta sesak nafas. Dokter
mendiagnosa pasien menderita CAP. Pasien baru pertama kali terkena CAP namun memiliki riwayat
penyakit Diabetes Mellitus dan CKD. Dokter berdiskusi dengan apoteker terkait terapi yang tepat untuk
pasien. Apakah obat yang direkomendasikan ?
A. Amoksisilin
B. Doksisiklin
C. Sefadroksil
D. Sefiksim
E. Siprofloksasin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition, Section 18 Infectious Desease, Chapter
125 Lower Respiratory Tract Infections.
27. Seorang pasien, laki laki usia 55 tahun datang ke rumah sakit memeriksakan dirinya dengan keluhan
batuk berdahak disertai lendir berwarna hijau dan terasa sakit ketika batuk serta sesak nafas. Dokter
mendiagnosa pasien menderita CAP. Pasien baru pertama kali terkena CAP tidak memiliki riwayat
penyakit lain, namun alergi terhadap antibiotik golongan makrolida . Dokter berdiskusi dengan apoteker
terkait terapi yang tepat untuk pasien. Apakah obat yang direkomendasikan ?

a. Amoksisilin
b. Doksisiklin
c. Eritromisin
d. Sefiksim
e. Siprofloksasin

28. Seorang apoteker melakukan visit bersama dokter di ruang ICU rumah sakit terhadap pasien laki laki
usia 55 tahun yang terdiagnosa CAP dengan keluhan batuk berdahak disertai lendir berwarna hijau,
terasa sakit ketika batuk, sesak nafas, demam dan badan lemas. Kultur bakteri menunjukan positif S.
peumoniae. Dokter berdiskusi dengan apoteker terkait obat kombinasi yang tepat untuk pasien.
Apakah obat yang direkomendasikan ?
a. Klaritromisin dan doksisiklin
b. Sefepim dan vankomisin
c.
d. Seftriakson dan gentamisin
e. Siprofloksasin dan eritromisin
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition, Section 18 Infectious Desease, Chapter
125 Lower Respiratory Tract Infections.

29. Seorang pasien laki laki, datang ke apotek untuk menebus obat gatal yang didapatkan setelah berobat dari
dokter. Pasien mendapat krim ketoconazol karena mengeluhkan gatal disekitar lipatan tangan dan
kakinya, namun dokter tidak menjelaskan lama terapi pengobatannya sehingga bertanya kepada apoteker
tersebut. Berapa lama minimal terapi pengobatan yang disarankan?
A. 5 hari
B. 7 hari
C. 10 hari
D. 14 hari
E. 20 hari
Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

30. Seorang pasien laki laki, datang ke apotek untuk menebus obat gatal yang didapatkan setelah berobat dari
dokter. Pasien mendapat krim ketoconazol karena mengeluhkan gatal disekitar lipatan tangan dan
kakinya. Pasien bertanya kepada apoteker terkait cara kerja obat sehingga bisa mengatasi jamur yang
dideritanya. Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut?
a. Berikatan pada keratin tubuh manusia, menyebabkan resistensi terhadap infeksi jamur.
b. Mengendap di sel keratin permukaan kulit dan mencegah penyebaran jamur
c. Menghambat squalene epoxidase, enzim kunci dalam biosintesis sterol pada jamur.
d. Mengubah permeabilitas dinding sel dengan menghalangi sitokrom P450 jamur
e. Meningkatkan biosintesis trigliserida dan fosfolipid oleh jamur
Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

31. Seorang pasien laki laki usia 45 tahun mendatangi apoteker di apotek untuk berkonsultasi. Empat hari
yang lalu pasien menebus obat omeprazole, sukralfat, simetikon, metoklopramid dan vitamin b
kompleks. Pasien tersebut didiagnosa GERD dengan keluhan mual muntah, nyeri ulu hati dan terasa
panas di tenggorokan sehingga sangat sering ingin mengeluarkan makanan yang telah dimakan. Pasien
mengatakan bahwa setelah meminum obat merasakan suatu keanehan yaitu sering melakukan gerakan
yang tidak terkendali pada bibir dan jari jari tangan. Apoteker menduga hal tersebut adalah efek samping
dari salah satu obat yang digunakan oleh pasien. Apakah obat yang dimaksud?
a. Metoklopramid
b. Omeprazole
c. Simetikon
d. Sukralfat
e. Vitamin B Kompleks
Sumber : AHFS Drug Information

32. Seorang pasien laki laki usia 45 tahun mendatangi dokter di suatu klinik untuk melakukan kontrol rutin.
Empat hari yang lalu pasien didiagnosa GERD dengan keluhan mual muntah, nyeri ulu hati dan terasa
panas di tenggorokan. Pasien telah diberikan obat omeprazole, sukralfat, simetikon, metoklopramid dan
vitamin b kompleks. Saat ini pasien mengeluhkan kepada dokter, bahwa setelah meminum obat
merasakan suatu keanehan yaitu sering melakukan gerakan yang tidak terkendali pada bibir dan jari jari
tangan. Dokter menduga hal tersebut adalah efek samping dari salah satu obat yang digunakan oleh
pasien. Dokter meminta pertimbangan kepada apoteker terkait terapi untuk mengatasi efek samping obat
tersebut. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Amitriptilin
b. Diazepam
c. Gabapentin
d. Olanzapin
e. Sertralin
Sumber : AHFS Drug Information

33. Seorang pasien laki laki usia 45 tahun penderita GERD dan diare, datang ke apotek untuk menebus
resep yang berisi obat omeprazole, sukralfat, bismuth subsalisilat, domperidon dan vitamin b kompleks.
Apoteker memberikan konseling kepada pasien serta menginformasikan bahwa salah satu obat yang
diresepkan menyebabkan feses menjadi berwarna hitam. Apakah obat yang berpotensi menimbulkan
efek samping tersebut?
a. Bismut subsalisilat
b. Domperidon
c. Omeprazole
d. Sukralfat
e. Vitamin B Kompleks
Sumber : https://reference.medscape.com/drug/kaopectate-pepto-bismol-bismuth-subsalicylate-
342037#4

34. Seorang pasien laki laki usia 45 tahun penderita diare, datang ke apotek untuk menebus resep yang
berisi obat bismuth subsalisilat. Pasien bertanya kepada apoteker tentang keamanan dan efek samping
dari obat tersebut. Apoteker memberikan konseling kepada pasien serta menginformasikan efek
sampingnya. Apakah potensi efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat tersebut ?
a. Alopecia
b. Anemia
c. Gejala ekstrapiramidal
d. Melena
e. Osteopenia
Sumber : https://reference.medscape.com/drug/kaopectate-pepto-bismol-bismuth-subsalicylate-
342037#4

35. Seorang pasien laki laki usia 45 tahun penderita GERD dan diare, datang ke apotek untuk berkonsultasi
dengan apoteker. Beberapa hari yang lalu, pasien menebus resep yang berisi obat omeprazole, sukralfat,
bismuth subsalisilat, domperidon dan vitamin B kompleks. Setelah rutin menggunakan obat tersebut
selama dua hari, pasien merasa panik karena warna feses dan lidahnya menghitam. Apakah informasi
yang tepat untuk disampaikan kepada pasien?
a. Menyarankan melanjutkan terapi karena tidak berbahaya
b. Menyarankan obat anti perdarahan, karena ada perdarahan di lambung
c. Menyarankan untuk kembali ke dokter
d. Menyarankan untuk menghentikan pengobatan
e. Menyarankan untuk mengurangi dosisnya serta banyak minum air putih

36. Seorang apoteker melakukan MESO kepada pasien laki laki, usia 50 tahun penderita Rheumatoid
Arthritis yang sedang dirawat dirumah sakit. Pasien sedang menjalani pengobatan lini pertama dari
DMARD yaitu Methotrexate selama tiga hari ini. Namun pasien mengeluhkan kepada apoteker adanya
tanda memar memar pada tubuh. Apakah ESO dari methotrexate yang dapat menyebabkan hal tersebut?
a. Alopecia
b. Leukopenia
c. Trombositopenia
d. Nefropati
e. Encephalopaty demyelinating
Sumber : https://reference.medscape.com/drug/trexall-otrexup-methotrexate-343201#4
37. Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke rumah sakit mengeluhkan gatal pada punggung dan
lipatan tangan. Dokter mendiagnosa pasien terkena infeksi jamur. Pasien sebelumnya memiliki riwayat
gagal ginjal kronik. Dokter meminta saran kepada apoteker terkait obat yang harus dihindari oleh pasien
supaya tidak memperburuk kondisinya. Obat antijamur yang terdaftar dalam formularium rumahsakit
adalah flukonazol, terbinafine, amfoterisin B, nystatin, dan ketokonazol. Apakah Obat antijamur apakah
yang harus dihindari untuk pasien tersebut ?
a. Amfoterisin B
b. Flukonazol
c. Ketokonazol
d. Nistatin
e. Terbinafin
Sumber : https://reference.medscape.com/drug/abelcet-amphoterin-b-phospholipid-complex-999575#4

38. Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun, datang ke rumah sakit mengeluhkan kondisi lemah, demam
dan sedikit nyeri pada bagian perut. Hasil pemeriksaan awal didapatkan fakta bahwa pasien menderita
anemia dengan kondisi kulit pucat kekuningan dan terjadi pembekakan pada limpa. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan peningkatan nilai MCV pasien dan penurunan nilai platelet darah. Dokter
meminta saran kepada apoteker terkait pemilihan terapi yang sesuai untuk pasien. Apakah obat yang
tepat untuk direkomendasikan?
a. Ferro sulfat
b. EPO
c. Asam Folat
d. Tiamin
e. Albumin
Sumber : Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition, Section 17 Hematologic
Disorders, Chapter 118 Anemia.
Sumber : Drug Information Handbook 17th Edition

39. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahundatang ke klinik mengeluhkan kepada dokter
merasakan sakit saat buang air kecil. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosa
pasien mengalami infeksi saluran kemih (ISK) kemudian memberi resep yang berisi yang
berisi ampisillin 500 mg yang setiap 6 jam. Ketika menebus resep, apoteker memberikan
informasi kepada pasien agar obat tersebut diminum pada saat perut kosong. Apakah alasan
pemberian informasi tersebut ?
a. Makanan dapat berinteraksi dengan ampisillin
b. Makanan dapat menghambat pemecahan obat di lambung
c. Makanan dapat menurunkan bioavailabilitas ampisillin
d. Makanan dapat menghambat absorbsi ampisillin di lambung
e. Makanan dapat meningkatkan sekresi asam lambung
Sumber https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/838114/#:~:text=The%20absorption%20of%20both
%20ampicillin,and%20urinary%20excretion%20of%20ampicillin.
40. Seorang pasien berusia 22 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri saat menelan, pusing demam
dan muntah 2 kali. Hasil lab menunjukkan leukositosis dan neutrofilia. Dokter mendiagnosa pasien
menderita akut faringitis. Diketahu pasien alergi terhadap penisilin. Dokter meminta pertimbangan
kepada apoteker terkait terapi yang tepat. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Ampisilin
b. Klindamisin
c. Metronidazole
d. Siprofloksasin
e. Sulfametoksazole
Sumber : Pharmacotheraphy a Pathophysiologic approach 11th Edition, Section 18 Infectious Desease, Chapter
126 Upper Respiratory Tract Infections.

Anda mungkin juga menyukai