KPS 19 Ep 1 PANDUAN PENILAIAN KINERJA NAKES LAINNYA
KPS 19 Ep 1 PANDUAN PENILAIAN KINERJA NAKES LAINNYA
PENILAIAN KINERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB V DOKUMENTASI 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
mengamanatkan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan
dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggung
jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem
prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
Penilaian prestasi kerja PNS ditujukan untuk mengevaluasi kinerja PNS, sebagai
masukan bagi pejabat terkait dalam rangka mengevaluasi kinerja individu dan unit
terkait dan dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan rencana pengembangan
karier dan pengembangan kemampuan serta keterampilan sebagai dasar
pertimbangan pemberian penghargaan dengan berbasis prestasi kerja seperti
kenaikan pangkat, kenaikan gaji, tunjangan prestasi kerja, promosi, atau
kompensasi dan lain-lain.
Mengacu pada Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang ketentuan pelaksanaan
Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian prestasi kerja PNS,
penilaian prestasi kerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar peningkatan kinerja yang
dilaksanakan secara sistematis dengan penekanan pada tingkat capaian sasaran
kerja pegawai atau tingkat capaian hasil kerja yang disusun dan disepakati bersama
antara PNS dengan atasan langsung (ka.unit kerja terkait). Disamping itu penilaian
prestasi kerja PNS secara strategis diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja
produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan
penilaian atas kepribadian seseorang.
Penilaian prestasi kerja pegawai (PNS dan Non PNS) bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan
sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Berdasarkan prinsip
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. Penilaian prestasi kerja
Pegawai Negeri Sipil terdiri atas unsur sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.
B. DEFENISI
Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja pegawai yang
dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan
perusahaan.
Definisi yang digunakan dalam panduan ini:
a. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai adalah suatu proses penilaian secara
sistematis yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja Pegawai
b. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan
oleh Pegawai atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai pada suatu
satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.
d. Sasaran Kerja pegawai (SKP) adalah Rencana kerja dan target yang akan
dicapai oleh seorang pegawai
e. Uraian Tugas adalah suatu paparan semua tugas jabatan yang merupakan
tugas pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil
kerja dengan menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu.
f. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan
tugas jabatan.
iii
g. Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya
dengan tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP Yang
ditetapkan.
h. Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai yang dinilai, dengan
ketentuan paling rendah pejabat struktural eselon V atau pejabat lain yang
ditentukan.
i. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai atau
pejabat lain yang ditentukan.
j. IKI (Indek Kinerja Individu) adalah indikator penilaian kinerja bagi individu yang
akan digunakan menjadi dasar pertimbangan pembayaran Remunerasi
Pegawai
k. IKU (Indeks Kinerja Unit) adalah merupakan indikator untuk penilaian bagi unit
kerja termasuk menjadi dasar pertimbangan dalam pembayaran remunerasi
pegawai.
iv
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini membahas tentang penilaian kinerja staf Tenaga Kesehatan Lainnya yang
terdiri dari Tenaga Kesehatan Lainnya gigi, Analis Lingkungan, Analis Laboratorium,
Radiografer, Ahli Gizi, Apoteker, Asisten Apoteker, Tenaga Penyuluh/Promkes, Tenaga
Rekam Medis dan TEnaga Refraksi Optisi di RSUD KH. Muhammad Thohir, penilaian
kinerja individu dilakukan oleh bidang Tenaga Kesehatan Lainnya sedangkan evaluasi
praktek professional berkelanjutan terhadap staf dilakukan oleh komite Tenaga Kesehatan
Lainnya.
Kinerja pegawai adalah proses pencapaian tugas yang diberikan kepada seseorang
dan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan fungsi yang spesifik atau aktifitas
dalam suatu periode/ waktu tertentu.
Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja pegawai yang
dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan
perusahaan.
Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai terhadap standar
yang telah ditetapkan atau memperbandingkan kinerja antar pegawai yang memiliki
kesamaan tugas. Penilaian kinerja setiap bulan dalam bentuk IKI yang terdiri atas
kuantitas, kualitas, perilaku dan dalam tahunan dalam bentuk SKP dan PKP. Sedangkan
evaluasi praktek professional berkelanjutan meliputi perilaku, pengembangan professional
dan kinerja klinis.
PENILAIAN KINERJA INDIVIDU
STAF KLINIS
STAF NON KLINIS
1. Soft Competencies :
a. Siap Melayani
b. Disiplin
c. Komitment
d. Integritas
e. Kerja sama
f. Kepemimpinan
g. Hard Competencies
2. Teknical Skill :
Profesional dalam bidang teknis
v
3. Management skill : Profesional dalam perencanaan, implementasi,
monitoring dan evaluasi.
2.2. Supervisi
Adalah suatu proses formal dalam mendukung profesionalisme dan proses belajar
dari individu untuk mengembangkan pengetahuan, kompetensi dan responsibility
terhadap kemampuan praktek serta untuk meningkatkan safety pada pasien.
vi
BAB III
KEBIJAKAN
1. Seluruh staf Tenaga Kesehatan Lainnya harus memiliki kontrak kinerja dengan
Rumah Sakit.
2. Seluruh staf Tenaga Kesehatan Lainnya wajib dilakukan evaluasi kerja ada evaluasi
prestasi kerja oleh atasan / pimpinan satuan kerja (Instalasi Pelayanan dan Bidang
Tenaga Kesehatan Lainnya).
3. Setiap staf Tenaga Kesehatan Lainnya wajib dilakukan evaluasi penilaian kinerja
bulanan dalam bentuk IKI terdiri atas penilaian kuantitas, kualitas dan perilaku.
4. Dokumentasi kinerja yang tertuang dalam rekam medis harus menggunakan prinsip
“kerjakan apa yang ditulis, tulis apa yang dikerjakan”.
5. Evaluasi penilaian kinerja tahunan dalam bentuk SKP dan PKP.
6. Evaluasi praktek professional berkelanjutan dalam bentuk OPPE.
7. Staf dalam masa pembinaan dilakukan pengurangan 25 poin grading remunerasi
kepada staf yang bersangkutan dan 15 poin dari grading remunerasi kepada staf
dalam tim dinasnya (satu tim).
vii
BAB IV
TATA LAKSANA
1. Evaluasi Orientasi
Evaluasi dilakukan 1-3 bulan setelah pegawai selesai melakukan orientasi
2. Evaluasi Penempatan
Evaluasi dilakukan 1 bulan setelah pegawai ditempatkan secara definitif (pegawai
baru maupun alih jabatan)
3. Evaluasi Bulanan
Dilakukan setiap bulan, sesuai dengan kontrak kerja pegawai yang bersangkutan
4. Evaluasi Tahunan
Dilakukan di akhir tahun, sebagai evaluasi kompetensi dan target kinerja tahunan
Nilai kinerja individu merupakan kumulatif/jumlah nilai dari hasil kinerja kuantitas
(bobot 40%) ditambah nilai hasil kinerja kualitas (bobot 30%) dan nilai perilaku kerja (bobot
30%) serta nilai kegiatan tambahan (jika ada).
ix
5 Buruk 50 – kebawah Tidak pernah dapat melaksanakan melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
penerapan indikator mutu Tenaga Kesehatan
Lainnya
5. Kepuasan pelanggan
x
Tabel 7 : Kategori Penilaian Terhadap Kemampuan Manajerial
No Kategori Nilai DO
1 Sangat 91 - keatas Selalu mampu memanajemen diri, menciptakan
baik lingkungan kerja yang kondusif , manajemen SDM,
managemen fasilitas, kemudahan akses pada saat
dibutuhkan
2 Baik 76 -90 Pada umumnya mampu memanajemen diri,
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif ,
manajemen SDM, managemen fasilitas, kemudahan
akses pada saat dibutuhkan
3 Cukup 61 - 75 Ada kalanya mampu memanajemen diri,
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif ,
manajemen SDM, managemen fasilitas, kemudahan
akses pada saat dibutuhkan
4 Kurang 51 - 60 Kurang mampu memanajemen diri, menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif , manajemen SDM,
managemen fasilitas, kemudahan akses pada saat
dibutuhkan
5 Buruk 50 - kebawah Tidak pernah mampu memanajemen diri,
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif ,
manajemen SDM, managemen fasilitas, kemudahan
akses pada saat dibutuhkan
xi
2 Baik 76 -90 Pada umumnya mampu dalam memastikan
terlaksananya implementasi 6 sasaran keselamatan
pasien dan melaporkan insiden keselamatan pasien
3 Cukup 61 - 75 Ada kalanya mampu dalam memastikan
terlaksananya implementasi 6 sasaran keselamatan
pasien dan melaporkan insiden keselamatan pasien
4 Kurang 51 - 60 Kurang mampu mampu dalam memastikan
terlaksananya implementasi 6 sasaran keselamatan
pasien dan melaporkan insiden keselamatan pasien
5 Buruk 50 - kebawah Tidak pernah mampu dalam memastikan
terlaksananya implementasi 6 sasaran keselamatan
pasien dan melaporkan insiden keselamatan pasien
5) Kepuasan pelanggan
Adalah angka kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Tenaga Kesehatan
Lainnya di unit terkait
1) Kedisiplinan
2) Inisiatif
Kemampuan individu dalam melakukan hal baru atau pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan masalah dalam asuhan Tenaga Kesehatan
Lainnya
3) Kehandalan
Cepat mengenali masalah, mampu menyelesaikan masalah dan memiliki
prakarsa
4) Kerja sama
mampu bekerja sama dengan rekan kerja, atasan, bawahan, dan tim
kesehatan lainnya
Ket:
PK : Penilaian Kinerja
PKP : Prilaku Kerja Pegawai
SKP : Standar Kerja Pegawa
b. Aspek Kualitas
xvi
BAB V
DOKUMENTASI
Ditetapkan : Krui
Pada tanggal : 2023
DIREKTUR
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
xvii