Anda di halaman 1dari 46

PANDUAN

KREDENSIAN DAN RE KREDENSIAL


TENAGA KESEHATAN LAIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR


KABUPATEN PESISIR BARAT
2023
PANDUAN KREDENSIAN DAN RE KREDENSIAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR

BAB I. DEFINISI

Kredensial adalah proses evaluasi terhadap Tenaga Kesehatan Gabungan untuk


menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).
Kewenangan klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang Tenaga
Kesehatan Gabungan untuk melakukan sekelompok pelayanan tertentu dalam
lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan klinis (clinical appointment).

Rekredensial adalah proses untuk memeriksa / verifikasi keabsahan bukti


kompetensi seorang staf medis dan menetapkan kembali rincian
kewenangan klinis untuk melakukan pelayanan medis dalam lingkup spesialisasi
yang bersangkutan.

Tenaga Kesehatan Lain adalah Staf fungsional non medis dan non keperawatan
yang merupakan kelompok profesi non dokter dan non perawat yang
menyelenggarakan profesinya dalam jabatan fungsional di RSUD KH.
Muhammad Thohir yaitu Apoteker, Asisten Apoteker, Tenaga Kesehatan
Gabungan (ATLM), Penata anastesi, Fisioterapis, Okupasi terapis, Terapis
wicara, Radiografer, Elektromedik, Sanitarian, Nutrisionist, dan tenaga perekam
medis, Perawat gigi.

1. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
2. Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam
menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
madya Farmasi, Analis farmasi, dan Tenaga menegah Farmasi / Asisten
Apoteker.

3. ATLM
Ahli tehnologi laboratorium medik adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan atau Analis
medis dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan
jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan
perseorangan dan masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

4. Penata Anastesi
Penata Anastesi adalah profesional kesehatan yang mengelola dan monitor
anastesi dan mengelola pasien sebelum, selama dan segera setelah
prosedur medis atau pembedahan.
Penata anastesi bekerja sama dengan ahli anastesi, ahli bedah dan prkatisi
kesehatan lainnya, yang telah menerima sertifikasi untuk keahliannya.

5. Nutrisionis
Nutrisionis / Ahli Gizi adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan
kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik.

6. Sanitarian
Sanitarian/ Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang
kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek
kesehatan lingkungan yang memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan
lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vector penyakit
pada kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industry,
transportasi dan matra.

7. Elektromedis
Teknisi Elektromedis adalah Pegawai yang diberi tugas, tanggung jawab,
memiliki wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan teknik Elektromedik pada unit
Pelayanan kesehatan.

8. Fisioterapis
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan
(fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.

11.Perekam Medis
Perekam Medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan.
Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
kepada pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan

12. Radiografer
Radiografer adalah tenaga kesehatan yang member kontribusi bidang
radiografi imejing dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan.

13. Perawat Gigi


Perawat gigi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan perawat gigi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB II. RUANG LINGKUP

1. Apoteker
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 ( dua) kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, Alat
kesehatan, dan Bahan Medis habis Pakai dan kegiatan pelayannan farmasi
klinik.

2. Tenaga Teknis Kefarmasian


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 ( dua) kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, Alat
kesehatan, dan Bahan Medis habis Pakai dan kegiatan pelayannan farmasi
klinik.

3. Penata Anastesi :
1. Pra anastesi, Anastesi dan Pasca anastesi
2. Perawatan intensif
3. Semua pelayanan yang memerlukan perawatan anastesi

4. Nutrisionis
1. Pelayanan gizi rawat jalan
2. Pelayanan gizi rawat inap
3. Penyelenggaraan makanan
4. Penelitian dan pengembangan gizi

5. Sanitarian
1. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan lingkungan.
2. Menginterpretasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
3. Merancang dan merekayasa Penanggulangan masalah Lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan manusia.
4. Mengorganisir Penanggulangan masalah kesehatan lingkungan.
6. ATLM
a. Laboratorium Patologi Klinik
1. Phlebotomi
2. Pelaksanaan pemeriksaan bidang Hematologi
3. Pelaksanaan pemeriksaan bidang Kimia Klinik
4. Pelaksanaan pemeriksaan bidang Mikrobiologi Mikroskopis
5. Pelaksanaan pemeriksaan bidang Parasitologi Mikroskopis
6. Pelaksanaan pemeriksaan bidang Serologi

b. Laboratorium Unit Tranfusi Darah


1. Pelaksanaan pemeriksaan bidang Hematologi
2. Plebotomi
3. Pelaksanaan pemeriksaan serologi

7. Elektromedis
Pelayanan Teknik Elektromedik meliputi :
1. Pelaksanaan penanganan alat kerja, suku cadang, bahan/material
kegiatan teknik elektromedik
2. Pelaksanaan pemantapan mutu kegiatan teknik elektromedik
3. Pelaksanaan evaluasi dan laporan hasil kerja
4. Pemecahan masalah teknik elektromedik

8. Fisioterapis
1. Memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas micro wave
diathermy (MWD)
2. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas short
wave diathermy (SWD)
3. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas Infra Red
Rays (IRR)
4. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas Ultra
Sound Therapy (US)
5. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas transcutaneus
electrical nerva stimulation (TENS)
6. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
electrical stimulation (ES)

9. Perekam Medis
1. Meregistrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan (registrasi pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap).
2. Memberikan nomor rekam medis secara berurutan dan sistematis
berdasarkan sistem yang digunakan (penomoran seri, unit, seri unit).
3. Menulis nama pasien dengan baik dan benar sesuai dengan sistem yang
digunakan.
4. Membuat indekspasien (kartuatau media lainnya).
5. Menyusun (assembling) rekam medis dengan baik dan benar
berdasarkan SOP yang ada.
6. Menganalisis rekam medis secara kualitatif dan kuantitatif guna
konsistensi isi dan mutu rekam medis.
7. Menyimpan / menjajarkan rekam medis berdasarkan sistem yang
digunakan( Straight Numerical, Middle Digit dan Terminal Digit Filing
System).
8. Mengambil kembali (retrieval) dengan cepat rekam medis yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan
lainnya.
9. Melakukan penyusutan (retensi) rekam medis berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
10.Melakukan penyusutan (retensi) rekam medis berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
11.Mendesain formulir rekam medis.

10. Radiografer
Pelayanan Radiologi meliputi : Pelayanan kesehatan bidang
radiodiagnostik, imejing, radioterapi dan kedokteran nuklir.
11. Perawat Gigi
Pelayanan perawat gigi meliputi : Tindakan kegawatdaruratan pada kasus
gigi dan mulut sesuai dengan standar pelayanan dan perawatan pasca
tindakan yang hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan dokter gigi

BAB III. TATALAKSANA KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL

A. KREDENSIAL

Proses utama kredensial ditujukan untuk mengendalikan kewenangan


melakukan tindakan pelayanan kesehatan di RSUD KH. Muhammad Thohir
yang terinci (delination clinical privilege) bagi setiap tenaga kesehatan
yang bertumpu pada tiga tahap yaitu:
1. Staf tenaga kesehatan / profesi melakukan permohonan untuk
memperoleh kewenangan klinis dengan metode self assessment.
2. Ketua Komite Tenaga kesehatan lain dan sub komite kredensial
mengkaji dan memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinik yang
diajukan oleh pemohon.
3. Direktur Utama rumah sakit menerbitkan surat penugasan (clinical
appointment) berdasarkan rekomendasi dari ketua Ketua Komite Tenaga
kesehatan lain dan sub komite kredensial yang berlaku untuk periode
tertentu.

B. REKREDENSIAL

1. Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir menugaskan Komite Medik untuk


memproses permohonan rekredensial seorang staf medis dengan
dilengkapi data pendukung yang telah lengkap
2. Ketua Komite Medik menugaskan Subkomite kredensial untuk
melaksanakan proses rekredensial;
3. Subkomite mengadakan rapat rekredensial danmelakukan kajian
kompetensi tenaga medis sebagai dasar menetapkan rincian kewenagna
klinis yang bersangkutan.
4. Data pendukung proses rekredensial yang harus dipenuhi tenaga
medis antara lain meliputi :
 Daftar riwayat hidup ( Curriculum Vitae)
 Foto kopi Surat Tanda Registrasi (STR) dan Sertifikat Kompetensi
( minimal Surat keterangan dari Kolegium )
 Foto copi ijazah
 Foto kopiKTP yang masih berlaku
 Format Rincian Kewenangan Klinis yang sudah diisi

5. Ketua Subkomite Kredensial melaporkan hasil rapat rekredensial


kepada Ketua Komite medik;
6. Ketua Komite Medik menerbitkan rekomendasi ( dilanjutkan/
ditambah/ dikurangi/ diakhiri)
kepada Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir berdasarkan laporan /
masukan dari Subkomite Kredensial.
7. Direktur Rumah Sakit Umum Derah KH. Muhammad Thohir
menerbitkan Surat Penugasan Klinis dengan Rincian Kewenangan Klinis
staf medis berdasarkan rekomendasi Ketua Komite Tenaga Kesehatan
Gabungana .
Rincian Kewenangan Klinis ini diberikan sebagai acuan dalam
melaksanakan penatalaksanaan prosedur tindakan, dengan ketentuan
dilarang melakukan prosedur tindakan diluar Rincian Kewenangan Klinis
kecuali dalam keadaan darurat dan tidak ada sejawat lain yang memiliki
kewenangan tersebut.
Daftar Rincian Kewenangan Klinis masing-masing profesi/Tenaga
Kesehatan Lain:

KOMPETENSI APOTEKER

1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian secara Profesional dan


Etik
1.1 Menguasai Kode Etik yang berlaku dalam Praktek Profesi
1.1.1 Artikulasi Kode Etik dalam Praktek Profesi
1.2 Mampu menerapkan Praktik Kefarmasian secara Legal dan
Profesional sesuai Kode Etik Apoteker Indonesia.
1.2.1 Prilaku profesional sesuai dengan Kode Etik Apoteker
Indonesia
1.2.2 Integritas personal dan professional
1.3 Memiliki Ketrampilan Komunikasi
1.3.1 Mampu menerapkan prinsip-prinsip Komunikasi
Terapetik
1.3.2 Mampu mengelola Informasi yang ada dalam diri untuk
dikomunikasikan
1.3.3 Mampu memfasilitasi proses komunikasi
1.4 Mampu berkomunikasi dengan Pasien
1.4.1 Mampu menghargai pasien
1.4.2 Mampu melaksanakan tahapan komunikasi dengan
pasien
1.5 Mampu Berkomunikasi dengan Tenaga Kesehatan
1.5.1 Mampu melaksanakan tahapan komunikasi dengan
tenaga kesehatan
1.6 Mampu Berkomunikasi secara Tertulis
1.6.1 Pemahaman Rekam Medis (Medical Record) atau Rekam
Kefarmasian/Catatan Kefarmasian (Medication Record)
1.6.2 Mampu komunikasi tertulis dalam Rekam Medis
(Medical Record) atau Rekam Kefarmasian/Catatan
Pengobatan (Medication Record) secara benar
1.7 Mampu Melakukan Konsultasi/Konseling Sediaan farmasi dan
Alat Kesehatan (Konseling Farmasi)
1.7.1 Melakukan persiapan konseling sediaan farmasi dan alat
kesehatan
1.7.2 Melakukan konseling farmasi
1.7.3 Membuat dokumentasi Praktik Konseling

2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait dengan Penggunaan


Sediaan Farmasi
2.1 Mampu Menyelesaikan Masalah Penggunaan Obat yang
Rasional
2.1.2 Mampu Melakukan Penelusuran riwayat pengobatan
pasien (patient medication history)
2.1.3 Mampu Melakukan Tinjauan Penggunaan Obat Pasien
2.1.4 Melakukan Analisis Masalah Sehubungan Obat
(DTPs/Drug Therapy Problem)
2.1.5 Mampu Memberikan Dukungan Kemandirian Pasien
Dalam Penggunaan Obat
2.1.6 Mampu Monitoring Parameter
2.1.7 Mampu Evaluasi hasil akhir terapi obat Pasien
2.2 Mampu Melakukan Telaah Penggunaan Obat Pasien
2.2.1 Melakukan Tindak Lanjut Hasil Monitoring Pengobatan
Pasien
2.2.2 Melakukan Intervensi/Tindakan Apoteker
2.2.3 Membuat Dokumentasi Obat Pasien
2.3 Mampu Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
2.3.1 Melakukan Sosialisasi Pentingnya Pelaporan Efek
Samping Obat
2.3.2 Mengumpulkan Informasi untuk Pengkajian Efek
Samping Obat
2.3.3 Melakukan Kajian Data yang Terkumpul
2.3.4 Memantau Keluaran Klinis (Outcome Clinic) yang
mengarah ke Timbulnya Efek Samping Obat
2.3.5 Pelaporan Efek Samping Obat
2.3.6 Menentukan Alternatif Penyelesaian Masalah Efek
Samping Obat
2.3.7 Membuat Dokumentasi MESO
2.4 Mampu Melakukan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
2.4.1 Menentukan Prioritas Obat yang akan Dievaluasi
2.4.2 Menetapkan Indikator dan Kriteria Evaluasi serta
Standar Pembanding
2.4.3 Menetapkan Data Pengobatan yang Relevan dengan
Kondisi Pasien
2.4.4 Melakukan Analisis Penggunaan Obat dari Data yang
telah Diperoleh
2.4.5 Mengambil Kesimpulan dan Rekomendasi Alternatif
Intervensi
2.4.6 Melakukan Tindak Lanjut dari Rekomendasi
2.4.7 Membuat Dokumen Evaluasi Penggunaan Obat
2.5 Mampu Melakukan Praktik Therapeutic Drug Monitoring (TDM)
2.5.1 Melakukan Persiapan kelengkapan pelaksanaan TDM
2.5.2 Melakukan Analisis Kebutuhan dan Prioritas Golongan
Obat
2.5.3 Melakukan Assesment Kebutuhan Monitoring Terapi
Obat Pasien
2.5.4 Melakukan Praktik TDM
2.5.5 Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Praktik TDM
2.5.6 Membuat Dokumentasi Pelayanan Pendampingan
pengobatan Mandiri oleh Pasien
2.6 Mampu Mendampingi Pengobatan Mandiri (Swamedikasi) oleh
Pasien
2.6.1 Mampu Melakukan Pendampingan Pasien dalam
Pengobatan Mandiri
2.6.2 Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait
pengobatan Mandiri
2.6.3 Melaksanakan Pelayanan PengobatanMandiri kepada
Masyarakat
2.6.4 Membuat Dokumentasi Pelayanan Pendampingan
Pengobatan Mandiri oleh Pasien
3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
3.1 Mampu Melakukan Penilaian Keabsahan Resep
3.1.1 Memeriksa Keabsahan resep
3.1.2 Melakukan Klarifikasi Permintaan Obat
3.1.3 Ketersediaan Obat
3.2 Melakukan Evaluasi Obat yang Diresepkan
3.2.1 Mempertimbangkan Obat yang Diresepkan
3.2.2 Melakukan Telaah Obat yang Diresepkan Terkait Dengan
Riwayat Pengobatan dan Terapi Terakhir yang Dialami
Pasien
3.2.3 Melakukan Optimalisasi Terapi Obat
3.3 Melakukan Penyiapan dan Penyerahan Obat yang Diresepkan
3.3.1 Menerapkan Standar Prosedur Operasional Penyiapan dan
Penyerahan Obat
3.3.2 Membuat Dokumentasi Dispensing
3.3.3 Membangun Kemandirian Pasien Terkait dengan
Kepatuhan Penggunaan Obat
4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatansesuai Standar yang Berlaku
4.1 Mampu Melakukan Persiapan Pembuatan/Produksi Obat
4.1.1 Memahami Standar Dalam Formulasi dan Produksi
4.1.2 Memastikan Jaminan Mutu dalam Pembuatan Sediaan
4.1.3 Memastikan Ketersediaan Peralatan Pembuatan
Sediaan Farmasi
4.1.4 Melakukan Penilaian Ulang FormulasiMampu Membuat
Formulasi dan
4.2 Pembuatan/Produksi Sediaan Farmasi
4.2.1 Mempertimbangkan persyaratan Kebijakan dan
Peraturan Pembuatan dan Formulasi
4.2.2 Melakukan Persiapan dan Menjaga Dokumentasi Obat
4.2.3 Melakukan Pencampuran Zat Aktif dan Zat Tambahan
4.2.4 Menerapkan Prinsip-prinsip dan Teknik Penyiapan
Pembuatan Obat Non Steril
4.2.5 Menerapkan Prinsip-prinsip dan Teknik Penyiapan dan
Pembuatan Obat
4.2.6 Melakukan Pengemasan, Label/Penandaan dan
Penyimpanan
4.2.7 Melakukan Kontrol Kualitas Sediaan Farmasi
4.3 Mampu Melakukan IV-Admixture dan Mengendalikan
Sitostatika/Obat Khusus
4.3.1 Melakukan Persiapan Penatalaksanaan Sitostatika/Obat
Khusus
4.3.2 Melakukan IV-Admixture (Rekonstitusi dan
Pencampuran) Sitostatika/Obat Khusus
4.3.3 Melakukan Pengamanan Sitostatika
4.4 Mampu Melakukan Persiapan Persyaratan Sterilisasi Alat
Kesehatan
4.4.1 Mampu Memastikan Persyaratan Infrastruktur Sterilisasi
4.4.2 Memastikan Bahan Dasar Alat Kesehatan yang akan
Disterilisasi
4.4.3 Memastikan Kualitas pemilihan bahan sterilisasi
4.5 Mampu Melakukan Sterilisasi Alat Kesehatan Sesuai prosedur
Standar
4.5.1 Memahami Persyaratan dan Prosedur Kerja Sterilisasi
4.5.2 Melakukan Dokumentasi Proses Sterilisasi Alat
Kesehatan
4.5.3 Menyiapkan Set Alat Kesehatan Steril Utama dan Alat
Kesehatan Penunjang
4.5.4 Menerapkan Prinsip-prinsip dan Teknik-teknik
Penyiapan Sediaan Farmasi Steril
4.5.5 Menerapkan Prinsip-prinsip dan Teknik-teknik
Penyiapan Alat Kesehatan Steril
4.5.6 Melakukan Pengemasan, Penandaan/Labelisasi dan
Indikator Eksternal
4.5.7 Menerapkan Prinsip-prinsip Proses Sterilisasi Alat
Kesehatan
4.5.8 Menerapkan Prinsip-prinsip Penyimpanan dan Distribusi
Alat Kesehatan Steril
5. Mempunyai Ketrampilan Komunikasi dalam Pemberian Informasi
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
5.1 Mampu Melakukan Pelayanan Informasi Sediaan Farmasi
5.1.1 Melakukan Klarifikasi Permintaan Informasi Obat yang
Dibutuhkan
5.1.2 Melakukan Identifikasi Sumber Informasi/Referensi yang
Relevan
5.1.3 Melakukan Akses Infromasi Sediaan Farmasi yang Valid
5.1.4 Melakukan Evaluasi Sumber Informasi (Critical
Appraisal)
5.1.5 Merespon Pertanyaan dengan Informasi Jelas, Tidak
Bias, Valid dan Independen
5.2 Mampu Menyampaikan Informasi Bagi Masyarakat dengan
Mengindahkan Etika Profesi Kefarmasian
5.2.1 Menyediakan Materi Informasi Sediaan Farmasi dan
Alkes untuk Pelayanan Pasien
5.2.2 Menyediakan Edukasi Masyarakat Mengenai
Penggunaan Obat yang Aman
6. Mampu Berkontribusi dalam Upaya Preventif dan Promotif
Kesehatan Masyarakat
6.1 Mampu Bekerjasama dalam Pelayanan Kesehatan Dasar
6.1.1 Bekerjasama dengan Tenaga Kesehatan lain dalam
Menangani Masalah Kesehatan di Masyarakat
6.1.2 Melakukan Survey Masalah Obat di Masyarakat
6.1.3 Melakukan Identifikasi dan Prioritas Masalah Kesehatan di
Masyarakat Berdasar Data
6.1.4 Melakukan Upaya Promosi dan Preventif Kesehatan
Masyarakat
6.1.5 Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Program Promosi
Kesehatan
6.1.6 Membuat Dokumentasi Pelaksanaan Program Promosi
Kesehatan
7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan sesuai
Standar yang Berlaku
7.1 Mampu Melakukan Seleksi Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
7.1.1 Menetapkan Kriteria Seleksi Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
7.1.2 Menetapkan Daftar Kebutuhan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
7.2 Mampu Melakukan Pengadaan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
7.2.1 Melakukan Perencanaan Pengadaan Sediaan Farmasi dan
Alkes
7.2.2 Melakukan Pemilihan Pemasok Sediaan Farmasi dan
Alkes
7.2.3 Menetapkan Metode Pengadaan Sediaan Farmasi dan
Alkes
7.2.4 Melaksanakan Pengadaan Sediaan Farmasi dan Alkes
7.3 Mampu Mendesain, Melakukan Penyimpanan dan Distribusi
Sediaan Kesehatan
7.3.1 Melakukan Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alkes
dengan Tepat
7.3.2 Melakukan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alkes
7.3.3 Melakukan Pengawasan Mutu Penyimpanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
7.4 Mampu Melakukan Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alkes
sesuai Peraturan
7.4.1 Memusnahkan Sediaan Farmasi dan Alkes
7.5 Mampu Menetapkan Sistem dan Melakukan Penarikan
Sediaan Farmasi dan Alkes
7.5.1 Memastikan Informasi tentang Penarikan Sediaan
Farmasi dan Alkes
7.5.2 Melakukan Perencanaan dan Melaksanakan Penarikan
Sediaan Farmasi dan Alkes
7.5.3 Komunikasi Efektif dalam Mengurangi Resiko Akibat
Penarikan Sediaan Farmasi dan Alkes
7.6 Mampu Mengelola Infrastrukur dalam Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Alkes
7.6.1 Memanfatkan Sistem dan Teknologi Informasi dalam
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
7.6.2 Membuat dan Menetapkan Struktur Organisasi dengan
SDM yang Kompeten
7.6.3 Mengelola Sumber Daya Manusia dengan Optimal
7.6.4 Mengelola Keuangan
7.6.5 Penyelenggaraan Praktik Kefarmasian yang Bermutu
8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun
Hubungan Interpersonal dalam Melakukan Praktik Profesional
Kefarmasian
8.1 Mampu Merencanakan dan Mengelola Waktu Kerja
8.1.11 Membuat Perencanaan dan Penggunaan Waktu Kerja
8.1.12 Mengelola Waktu dan Tugas
8.1.13 Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu
8.2 Mampu Optimalisasi Kontribusi Diri Terhadap Pekerjaan
8.2.1 Memahami Lingkungan Bekerja
8.2.2 Melakukan Penilaian Kebutuhan Sumber Daya Manusia
8.2.3 Mengelola Kegiatan Kerja
8.2.4 Melakukan Evaluasi Diri
8.3 Mampu Bekerja dalam Tim
8.3.1 Mampu Berbagi Informasi yang Relevan
8.3.2 Berpartisipasi dan kerjasama tim dalam Pelayanan
8.4 Mampu Membangun Kepercayaan Diri
8.4.1 Mampu Memahami Persyaratan Standar Profesi
8.4.2 Menetapkan Peran Diri terhadap Profesi
8.5 Mampu Menyelesaikan Masalah
8.5.1 Mampu Menggali Masalah Aktual atau Masalah yang
Potensial
8.5.2 Mampu Menyelesaikan Masalah
8.6 Mampu Mengelola Konflik
8.6.1 Melakukan Identifikasi Penyebab Konflik
8.6.2 Menyelesaikan Konflik
9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang Berhubungan dengan Kefarmasian
9.1 Belajar sepanjang Hayat dan Kontribusi untuk Kemajuan
Profesi
9.1.1 Mengetahui, Mengikuti dan Mengamalkan
Perkembangan teknik di Bidang Farmasi
9.1.2 Kontribusi secara Nyata terhadap Kemajuan Profesi
9.1.3 Mampu Menjaga dan Meningkatkan Kompetensi Profesi
9.2 Mampu Menggunakan Teknologi untuk Pengembangan
Profesionalitas

KEWENANGAN KLINIS FISIOTERAPIS

1. Memenuhi kewenangan proses fisioterapi


a. Melakukan pendekatan secara empati
b. Mampu melakukan prosedur assesmen fisioterapi c.
Mampu melakukan prosedur diagnosis fisioterapi
d. Mampu melakukan prosedur pembuatan rencana intervensi
fisioterapi
e. Mampu melakukan prosedur pembuatan evaluasi fisioterapi
f. Mampu melakukan memberikan edukasi terhadap pasien
ataupun keluarga pasien
g. Mampu melakukan memberikan memberikan home program
terhadap pasien ataupun keluarga pasien
h. Mampu melakukan pencatatan seluruh proses fisioterapi pada
lembar medical record/ rekam medis
i. Mampu melaporkan perkembangan hasil terapi kepada dokter
pengirim/ konsulen

2. Ketepatan fisioterapis dalam penguasaan modalitas


a. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
micro wave diathermy (MWD)
b. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
short wave diathermy (SWD)
c. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
Infra Red Rays (IRR)
d. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
Ultra Sound Therapy (US)
e. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
transcutaneus electrical nerva stimulation (TENS)
f. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
electrical stimulation (ES)
g. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
traksi mesin cervical maupun lumbal
h. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan modalitas
exercise maupun manual therapy
i. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan berupa
chest therapy dan postural drainage
j. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi dengan berupa
walking exercise terhadap pasien dengan alat bantu

3 Ketepatan fisioterapi terhadap penguasaan materi kasus fisioterapi


a. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi pada kasus
muskuloskeletal
b. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi pada kasus
neuromuscular
c. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi pada kasus
kardiopulmonal
d. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi pada kasus pediatric
(tumbuh kembang)
e. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi pada kasus geriatric
f. Mampu memberikan pelayanan fisioterapi pada kasus
integument

5. Mampu melaksanakan Evaluasi


a. Mampu melakukan pembahasan kasus pada area okupasi terapi b.
Mampu melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan teknis pada
pasien dan keluarga
c. Mampu mengevaluasi kemampuan sensoris,motorik, control
postural,mobilisasi, dan kognitif persepsi
d. Mampu melakukan evaluasi tentang kemandirian pasien setelah
terapi

6. Mampu mengoperasikan alat


a. Mampu mengoperasikan tensi meter
b. Mampu mengoperasikan Brushing
c. Mampu mengoperasikan Puzzle
d. Mampu mengoperasikan Ronce
e. Mampu mengoperasikan Lego
f. Mampu mengoperasikan Bola bobath
g. Mampu mengoperasikan Peralatan tulis menulis
h. Mampu mengoperasikan Peralatan sensori integrasi
i. Mampu mengoperasikan Matras
KOMPETENSI NUTRISIONIST

1. Skrining gizi pasien baru Pengkajian Data


2. Anamnesa riwayat diet pasien
3. Pengkajian status gizi pasien
4. Perencanaan kebutuhan gizi dan jenis diet
5. Menterjemahkan rencana diet ke dalam bentuk makanan
6. Konseling/edukasi gizi dengan diet khusus
7. Monitoring dan Evaluasi asupan nutrisi pasien
8. Perencanaan, pengawasan, dan evaluasi pelayanan gizi
9. Penyuluhan gizi
10. Menyediakan makanan biasa
11. Menyediakan makanan diet khusus
12. Menyediakan makanan diet cair khusus
13. Pencatatan dan pelaporan
14. Menyediakan makanan diet khusus
15. Pengawasan produksi dan distribusi makanan
16. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan
17. Pemesanan Bahan Makanan
18. Penerimaan Bahan Makanan

Kompetensi Ahli Tehnologi Laboratorium Medik

1. Melakukan penerimaan spesimen darah


2. Melakukan penanganan spesimen darah
3. Mempersiapkan kualitas bahan/reagensia
4. Memilih kualitas bahan/reagensia
5. Menguji kualitas bahan/reagensia
6. Mempersiapkan alat laboratorium
7. Memilih alat laboratorium
8. Menggunakan alat laboratorium
9. Memelihara alat laboratorium
10. Mengkalibrasi alat laboratorium
11. Menangani secara sederhana alat laboratorium
12. Memilih metoda pemeriksaan
13. Menggunakan metoda pemeriksaan
14. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Imunohematologi
15. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu
16. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium
17. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium
18. Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan
kepada yang berwenang
19. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
20. Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara
analitis
21. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus dan
canggih
22. Melakukan pengambilan spesimen laboratorium untuk pemeriksaan
khusus dan canggih
23. Melakukan penanganan spesimen laboratorium untuk pemeriksaan
khusus dan canggih
24. Melakukan penilaian kualitas spesimen laboratorium untuk
pemeriksaan khusus dan canggih
25. Medektesi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses
pemerikasaan laboratorium
26. Menilai hasil pengujian kelaikan alat (yang sudah ada dan baru)
27. Menilai hasil pengujian metoda alat (yang sudah ada dan baru)
28. Menilai hasil pengujian bahan/reagensia alat (yang sudah ada dan
baru)
29. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Imunohematologi
30. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai bidang
keahliannya
31. Melakukan validasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium
32. Merencanakan program pemantapan mutu laboratorium (Internal &
Eksternal)
33. Mengevaluasi program pemantapan mutu laboratorium (Internal &
Eksternal)
34. Menindaklanjuti program pemantapan mutu laboratorium (Internal &
Eksternal)
35. Merencanakan program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
36. Mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
37. Merencanakan program standarisasi laboratorium
38. Melaksanakan program standarisasi laboratorium
39. Mengevaluasi program standarisasi laboratorium
40. Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan
laboratorium khusus dan canggih
41. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara
efektif dan efisien
42. Merencanakan kegiatan laboratorium
43. Melaksanakan kegiatan laboratorium
44. Mengatur kegiatan laboratorium
45. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
46. Membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium medic
dalam bidang teknik ke laboratoriuman

UNIT KOMPETENSI SANITARIAN

1. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cair


 Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan
limbah cair
 Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik air dan
limbah cair
2. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah cair
 Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia air dan limbah cair
 Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia air dan limbah cair
3. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobilogi air dan limbah cair
 Melakukan pengambilan sampel mikrobilogi air dan limbah cair
 Melakukan pengiriman sampel mikrobilogi air dan limbah cair
4. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara/ kebisingan/ getaran/
kelembapan udara kecepatan angin dan radiasi
 Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik udara/ kebisingan/
getaran/ kelembapan udara/kecepatan angin dan radiasi
 Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik udara/ kebisingan/
getaran/ kelembapan udara/kecepatan angin dan radiasi
5. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara
 Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia udara
 Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia udara
6. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrbiologi udara
 Melakukan pengambilan sampel kualitas mikrbiologi udara
 Melakukan pengiriman sampel kualitas mikrobiologi udara
7. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman
 Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik makanan dan
minuman
 Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik makanan dan
minuman
8. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan minuman
 Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia makanan dan
minuman
 Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia makanan dan
minuman
9. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi
makanan dan minuman
 Melakukan pengambilan sampel kualitas mikrobiologi dan
parasitologi makanan dan minuman
 Melakukan pengiriman sampel kualitas mikrobiologi dan
parasitologi makanan dan minuman
10. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi
sampel usap alat makanan minuman dan rectum
 Melakukan pengambilan sampel kualitas mikrobiologi dan
parasitologi sampel usap alat makanan minuman dan rectum
 Melakukan pengiriman sampel kualitas mikrobiologi dan
parasitologi sampel usap alat makanan minuman dan rectum
11. Melakukan pengukuran kuatitas (debit) air bersih dan air limbah
12. Melakukan analisis dampak kesehtan lingkungan
13. Mengawasi sanitasi pengelolaan linen
14. Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai jenis
15. Melakukan pengendalian vector dan binatang pengganggu
16. Melakukan pengelolaan pembuangan tinja
17. Mengawasi sanitasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)

Kompetensi Untuk Fungsi Penyelia Elektromedis

1. Membuat kerangka acuan kegiatan teknik elektromedik


2. Menganalisa dan mengevaluasi rencana dalam rangka menyusun
rencana tahunan
3. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana operasional
4. Menyusun program pelatihan teknis bagi teknisi elektromedis
5. Melakukan analisa kerusakan alat elektromedik teknologi tinggi
6. Melakukan perbaikan alat elektromedik teknologi tinggi
7. Melakukan pemasangan / pemindahan alat elektromedik teknologi
tinggi
8. Melakukan pengujian dan kalibrasi alat elektromedik teknologi tinggi
9. Melakukan perbaikan perbaikan alat pengujian atau kalibrasi
teknologi menengah
10. Melakukan evaluasi hasil analisa kerusakan
11. Melakukan evaluasi hasil pekerjaan perbaikan
12. Melakukan evaluasi hasil pemasangan
13. Melakukan evaluasi hasil pengujian atau kalibrasi
14. Membuat laporan tahunan kegiatan elektromedis
15. Modifikasi alat, komponen, suku cadang teknologi menengah dan
terbukti dapat dipergunakan

KOMPETENSI PENATA ANESTESI


I. Penyusunan Kunjungan Pre anastesi
1. Melakukan kunjungan ke pasien di ruangan rawat Inap (pre
anestesi)
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien
3. Melakukan kolaborasi dengan spesialis lain yang mendukung
diagnose bila diperlukan atas pelimpahan tugas dari dr spesialis
anestesi
4. Membuat assesment pre anestesi
5. Melakukan inform consent tindakan anestesi
6. Membuat resume hasil kunjungan pre anestesi
7. Membuat dokumentasi pemberian informasi tindakan anestesi
umum
8. Membuat dokumentasi pemberian informasi tindakan anestesi
regional

II. Asuhan Pelayanan Pra Anestesi Diruangan Persiapan Dan Kamar


Operasi
1. Menyiapkan alat /mesin anestesi dan mesin monitor tanda - tanda vital
pasien.
2. Melakukan persiapan obat medikasi dan alkes sesuai dengan jenis
anestesi (STATICS) pada general anestesi
3. Menyiapkan trolley emergency/emergency kit
4. Melakukan pengecekan kembali dokumen status pasien.
5. Melakukan premedikasi,ringan dan sedang
6. Melakukan premedikasi,sedang dan dalam.
7. Melakukan evaluasi pasca pemberian obat pre medikasi
8. Melakukan pendokumentasian sebelum masuk keruangan operasi
9. Melakukan persiapan tindakan teknik anestesi sesuai jenis anestesi
(umum,regional dll )

III. Asuhan Intra Anestesi Umum


1. Melakukan pemasangan alat monitor invasif dan non invasif
2. Melaksanakan induksi anestesi pada pasien operasi elektif
3. Melaksanakan induksi anestesi pada pasien operasi emergency
4. Melakukan pemberian oxygenasi dalam rangka pemberian
cadangan oxygen
5. Melaksanakan tindakan intubasi dalam rangka pemasangan
endotracheal tube pada pasien operasi elektif.
6. Melaksanakan tindakan intubasi dalam rangka pemasangan
endotracheal tube pada pasien operasi elektif dengan pendampingan
dr anestesi/penata anestesi level IV
7. Melaksanakan tindakan intubasi dalam rangka pemasangan
endotracheal tube pada pasien emergency dengan pendampingan dr
anestesi/ penata anestesi level IV
8. Melaksanakan tindakan intubasi dalam rangka pemasangan
endotracheal tube pada pasien emergency
9. Pemberian anstesi umum dengan pemasangan face mask dengan
pendampingan dr anestesi /penata anestesi PK V
10. Pemberian anstesi umum dengan pemasangan face mask
11. Pemberian anstesi umum dengan pemasangan Laringeal Mask Air way
(LMA) dengan pendampingan dr anestesi dan peneta anestesi PKV
12. Pemberian anstesi umum dengan pemasangan Laringeal mask
13. Melakukan pengaturan posisi pasien untuk operasi
14. Melakukan pemeriksaan tanda -tanda vital sebelum pembedahan di mulai
15. Melakukan pemantauan kedalaman anestesi dengan pemberian obat
-obatan dan gas anestesi selama operasi dengan pendampingan dr
anesesi dan penata anestesi PK V
16. Melakukan pemantauan kedalaman anestesi dengan pemberian obat
-obatan dn gas anestesi selama operasi
17. Monitoring TTV pada fase anestesi
18. Melakukan pemeliharaan cairan dan elektrolit selama operasi
19. Melakukan pemberian obat dalam rangka pemulihan kesadaran
sesuai instruksi DPJP anestesi
20. Membuat catatan pelaporan selama proses anestesi
21. Melakukan pemberian oksigenasi dalam rangka pemulihan
kesadaran
22. Melakukan pembersihan saluran nafas dengan suction
23. Melakukan ekstubasi pipa endotrakhea dengan pendampingan dr
anestesi /penata anestesi PK V dan
24. Melakukan ekstubasi pipa endo trakhea
25. Melakukan ekstubasi pipa endo trakhea
26. Memantau respon pasien
27. Memberikan antidutum (reaverse )
28. Transportasi pasien ke recovery room atau ke icu

IV. Intra Anestesi Pada Anestesi Spinal/Regional


1. Mempersiapkan alat - alat untuk anestesi regional
2. Asistensi pelaksanaan anetesi regional oleh dokter anastesi
V. Intra Anestesi Pada Tiva/ Total Intravena Anstesi
1. Melaksanakan induksi anestesi TIVA pada pasien bersama
pendampingan dokter anatesi/penata anastesi PK V
2. Melaksanakan induksi anestesi TIVA pada pasien

KOMPETENSI ATLM (Laboratorium Patologi Klinik)

1. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan Laboratorium


2. Melakukan pengambilan spesimen darah
3. Melakukan penanganan spesimen darah
4. Melakukan penanganan cairan dan jaringan tubuh lainnya
5. Mempersiapkan kualitas bahan/reagensia
6. Memilih kualitas bahan/reagensia
7. Menguji kualitas bahan/reagensia
8. Mempersiapkan alat laboratorium
9. Memilih alat laboratorium
10. Menggunakan alat laboratorium
11. Memelihara alat laboratorium
12. Mengkalibrasi alat laboratorium
13. Menangani secara sederhana alat laboratorium
14. Memilih metoda pemeriksaan
15. Menggunakan metoda pemeriksaan
16. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Hematologi
17. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Kimia Klinik
18. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Imunologi
19. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Imunohematologi
20. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Mikrobiologi
21. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Parasitologi
22. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Mikologi
23. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Virologi
24. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Toksikologi
25. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Histoteknologi
26. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Sitoteknologi
27. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu
28. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium
29. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium
30. Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan
kepada yang berwenang
31. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
32. Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium hasil
pemeriksaan laboratorium secara analitis
33. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus dan
canggih
34. Melakukan pengambilan spesimen laboratorium untuk pemeriksaan
khusus dan canggih
35. Melakukan penanganan spesimen laboratorium untuk pemeriksaan
khusus dan canggih
36. Melakukan penilaian kualitas spesimen laboratorium untuk pemeriksaan
khusus dan canggih
37. Medektesi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses
pemerikasaan laboratorium
38. Menilai hasil pengujian kelaikan alat (yang sudah ada dan baru)
39. Menilai hasil pengujian metoda alat (yang sudah ada dan baru)
40. Menilai hasil pengujian bahan/reagensia alat (yang sudah ada dan
baru)
41. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Kimia Klinik (Hematologi,
Biokimia Klinik, Imunologi,Imunohematologi)
42. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Mikrobiologi (Bakterilogi,
Parasitologi, Mikologi, Virologi)
43. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Diagnostik Molekuler (sesuai
bidang keahliannya)
44. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Biologi Kedokteran (sesuai
bidang keahliannya)
45. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Histoteknologi (sesuai bidang
keahliannya)
46. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Sitoteknologi (sesuai bidang
keahliannya)
47. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Sitogenetik (sesuai bidang
keahliannya)
48. Melakukan pemeriksaan dalam bidang Toksikologi Klinik (sesuai bidang
keahliannya
49. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai bidang
keahliannya
50. Melakukan validasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium
51. Merencanakan program pemantapan mutu laboratorium (Internal &
Eksternal)
52. Mengevaluasi program pemantapan mutu laboratorium (Internal &
Eksternal)
53. Menindaklanjuti program pemantapan mutu laboratorium (Internal &
Eksternal)
54. Merencanakan program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
55. Mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
56. Merencanakan program standarisasi laboratorium
57. Melaksanakan program standarisasi laboratorium
58. Mengevaluasi program standarisasi laboratorium
59. Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan laboratorium
khusus dan canggih
60. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien
61. Merencanakan kegiatan laboratorium
62. Melaksanakan kegiatan laboratorium
63. Mengatur kegiatan laboratorium
64. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
65. Membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium medic
dalam bidang teknik ke laboratoriuman

UNIT KOMPETENSI RADIOGRAFER

1. Melakukan radiografi ekstremitas Atas


2. Melakukan radiografi ekstremitas Bawah
3. Melakukan Radiografi Thorax
4. Melakukan radiografi gigi geligi
5. Melakukan radiografi Panoramik
6. Melakukan radiografi BNO, Abdomen dan pelvis
7. Melaksanakan radiografi dengan soft tissue.
8. Melaksanakan Radiografi Tulang Belakang
9. Melakukan radiografi tulang-tulang muka dan kepala.
10. Melaksanakan radiografi bone survey
11. Melakukan prosesing film rontgen, dengan Computer Radiografi (CR)
12. Melakukan pemeliharaan dan perawatan alat radiologi.
13. Melakukan identifikasi foto rontgen.
14. Melaksukan persiapan untuk pemeriksaan Radiografi Non Kontras
15. Melakukan penyiapan bahan-bahan kontras radiografi.
16. Melakukan persiapan pemeriksaan USG.
17. Melakukan identifikasi Radiografi Mammografi
18. Mengevaluasi mutu foto rontgen.
19. Melakukan radiografi Cystografi
20. Melakukan Radiografi Uretrocystogram
21. Melakukan Radiografi BNO IVP
22. Melakukan Radiografi MCU ( Mycturixing Cysto Uretrogarfi)
23. Melakukan Radiografi Fistulografi
24. Melakukan radiografi Oesophagografi
25. Melakukan Radiografi Colon Inloop
26. Melakukan Radiografi OMD ( Oesophagus Maag DuoDenum)
27. Melakukan Radiografi Apendicogram
28. Melakukan Radiografi Lopografi/ Colon Anak
29. Melakukan Radiografi HSG
30. Melakukan Radiografi Myelografi
31. Melakukan persiapan pemeriksaan USG.
32. Melakukan pengelolaan ruangan radiologi.
33. Melakukan radiografi Sialografi.
34. Melakukan Radiografi Kontras APG
35. Melakukan Radiografi RPG
36. Melakukan Proteksi Radiasi perorangan.
37. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Non Kontras Kepala
38. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Non Kontras Nasopharing,
Leher
39. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Non Kontras Mastoid, Orbita
40. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Non Kontras Vertebrae
41. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Non Kontras Thorax
42. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Non Kontras Ekstremitas
Atas / Bawah.
43. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Kepala
44. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Thorax
45. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Abdomen
46. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Orbita, Mastoid,
Nasopharing,leher, Sinus
47. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Ekstremitas Atas /
Bawah.
48. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Melakukan
tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Vertebrae.
49. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Myelografi
50. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Cardiac
51. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Angiografi Otak
52. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Angiografi
Ekstremitas atas
53. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Angiografi
Ekstremitas bawah
54. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Angiografi Arteri
Pulmonalis
55. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Angiografi Arteri
Abdominalis
56. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Angiografi Arteri
Carotis
57. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Urologi
58. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Biopsi Thorax
59. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Biopsi Abdomen
60. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Bronkhoskopi
61. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Perfusi
62. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Colonoskopi
63. Melakukan tindakan pemeriksaan CT Scan Kontras Abdomen 3 Phase
64. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Cervical
65. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Thoracal
66. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Lumbal
67. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Leher
68. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Kepala
69. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Abdomen
70. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Ankle Joint .
71. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Knee Joint
72. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Elbow Joint
73. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Kontras Kepala/Otak
74. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Leher Kontras
75. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Kontras Cervical
76. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Kontras Lumbal
77. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Kontras Thoracal
78. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Abdomen
79. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Ankle Joint
80. Melakukan Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras Knee Joint

STANDAR KOMPETENSI PEREKAM MEDIS

Kompetensi Pokok
Klasifikasi dan Kodifikasi Penyakit, masalah – masalah yang berkaitan
dengan kesehatan dan tindakan medis
1. Menentukan nomor kode diagnosis pasien sesuai petunjuk dan
peraturan pada pedoman buku ICD yang berlaku.
2. Mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi system
pengelolaan, penyimpanan data pelaporan untuk kebutuhan analisis sebab
tunggal penyakit yang dikembangkan.
3. Mengklasifikasikan data kode diagnosis yang akurat bagikepentingan
informasi morbiditas dan system pelaporan morbiditas yang diharuskan.
4. Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat dan tepat waktu bagi
kepentingan monitoring KLB epidemiologi dan lainnya.
5. Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna kepentingan laporan
medis dan statistic serta permintaan informasi pasien secara cepat dan
terperinci.
6. Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit.
7. Mengembangkan dan mengimplementasikan petunjuk standar koding dan
pendokumentasian.

Aspek Hukum dan Etika Rekam Medis


1. Memfasilitasi pelepasan informasi kesehatan kepada pasien maupun
pihak ketiga.
2. Menyiapkan informasi pasien kepada pihak yang berhak
3. Menjaga keamanan alur permintaan informasikesehatanpasien.
4. Memelihara kerahasiaan informasi pasien.
5. Mengidentifikasi resiko tinggi dalam kerahasiaan informasi kesehatan.
6. Mengevaluasi factor resiko dalam pendokumentasian dan kerahasiaan
informasi kesehatan.
7. Melaksanakan kebijakan dan prosedur akses dalam pelepasan
informasi.
8. Melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait dengan peraturan
dokumentasi.
9. Membuat pedoman training, peraturan dan prosedur yang terkait
dengan informasi pelayanan pasien.

Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


1. Meregistrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan (registrasi pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap).
2. Memberikan nomor rekam medis secara berurutan dan sistematis
berdasarkan sistem yang digunakan (penomoran seri, unit, seri unit).
3. Menulis nama pasien dengan baik dan benar sesuai dengan sistem
yang digunakan.
4. Membuat indekspasien (kartuatau media lainnya).
5. Menyusun (assembling) rekam medis dengan baik dan benar
berdasarkan SOP yang ada.
6. Menganalisis rekam medis secara kuantitatif dengan tepat.
7. Menganalisis rekam medis secara kualitatif guna konsistensi isi dan
mutu rekam medis.
8. Menyimpan / menjajarkan rekam medis berdasarkan sistem yang
digunakan( Straight Numerical, Middle Digit dan Terminal Digit Filing
System).
9. Mengambil kembali (retrieval) dengan cepat rekam medis yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien dan berbagai
kebutuhan lainnya.
10. Melakukan penyusutan (retensi) rekam medis berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
11. Mendesain formulir rekam medis.

Menjaga Mutu Rekam Medis


1. Melaksanakan program kegiatan menjaga mutu (QA) rekam medis.
2. Melakukan pemeriksaan ulang (quality review) MIK/rekam medis.
3. Melakukan analisis untuk mengkaji kekuatan, kelemahan,
peluangdanancaman ("SWOT") MIK/rekammedis.
4. Menyelenggarakan kegiatan yang merupakan prioritas sasaran
mutupelayanan MIK/rekammedis.
5. Melakukan penilaian dan memberikan solusi terhadap system
komputerisasi pelayanan MIK/RM
6. Mempersiapkan laporan untuk badan akreditasi, lisensi dan sertifikasi
dalam memenuhi standar akreditasi dan kebijakan yang terkait dengan
Perekam Medis.
7. Memonitor kesesuaian kebijakan dan prosedur agar tetap relevan
dengan manajemen data klinis.
8. Meningkatkan kualitas data klinisdalam proses menjaga mutu
MIK/rekammedis.

Statistik Kesehatan
1. Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai
dasarpengambilankeputusan.
2. Mendesain formulir untuk tahap pengumpulan data kesehatan.
3. Mengumpulkan data untuk manajemen mutu, manajemen penggunaan,
manajemen resiko, dan penelitian lain yang berhubungan dengan asuhan
pasien.
4. Mengelola data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada
sarana pelayanan kesehatan.
5. Melakukan analisis statistic sederhana.
6. Mendemonstrasikan atau presentasi data dan laporan keberbagai
pihak.
7. Menggunakan aplikasi computer untuk pengumpulan, pengolahan dan
penyajian informasi kesehatan.
8. Memberi kontribusi penggunaan fungsi data klinis, administrasi dan data
eksternal.
9. Mengumpulkan dan menganalisa data untuk (kebutuhan khusus)
proyek riset klinis.
10. Menerapkan rencana manajemen kualitas data (menjaga konsistensi
data).
11. Monitoring pelaksanaan kebijakan dan prosedur manajemen sumber data
organisasi.
12. Mengelola kualitas data di sarana pelayanan kesehatan.

Manajemen Unit Kerja Rekam Medis


1. Memprediksi kebutuhan informasi dan teknik dalam system pelayanan
kesehatan di masa yang akan datang.
2. Melaksanakan rencana strategis, goal dan objektif untuk area
tanggungjawabnya.
3. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana unit kerja MIK/RM
untuk memenuhi kebutuhan kerja.
4. Menyusun anggaran/budget.
5. Menggunakan anggaran/budget.
6. Menerapkan program orientasi dan latihan staf bagi yang terkait dalam
sistem data pelayanan kesehatan.
7. Menyusun kebijakan dan prosedur tentang sistem MIK/RM yang sesuai
hukum, sertifikasi, akreditasi dan kebutuhan setempat.
8. Mengembangkan kebijakan dan prosedur tentang MIK/RM yang sesuai
hukum, sertifikasi, akreditasi dan kebutuhan setempat.
9. Mengimplementasikankebijakandanprosedurtentang MIK/RM yang
sesuaihukum, sertifikasi, akreditasidankebutuhansetempat.
10. Mengevaluasikebijakandanprosedurtentang MIK/RM yang
sesuaihukum, sertifikasi, akreditasi dan kebutuhan setempat
11. Menyusun analisa jabatan dan uraian tugas perekam medis.
12. Menyusun kebijakan dan prosedur antar unit kerja tentang arusi
nformasi setempat.
13. Mengembangkan sistem MIK/RM sebagai bagian dari perencanaan
system informasi dalam system pelayanan kesehatan.
14. Memecahkan masalah pengembangan, solusi, pembuatan keputusan dan
rencana strategi unit kerja MIK/RM.
15. Menyajikan informasi hasil kerja penyelenggaraan MIK/RM guna
evaluasi kinerja unitnya.
16. Memonitor keadaan staf, prduktifitas dan arus kerja untuk tujuan
pengawasan.
17. Melaksanakan dokumentasi unit kerja MIK/RM.
18. Meningkatkan pelayanan prima saryan kessesuain harapan pasien.
19. Menyiapkan profil rumah sakit.
20. Mengoperasikan computer guna penyelenggaraan sistem MIK/RM
Kemitraan Profesi

1. Mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi antar profesi kesehatan, non


kesehatan dan antar organisasi yang berkaitan dengan profesi.
2. Memberikan informasi database MIK dengan efisien dan efektif.
3. Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi pelanggan baik internal dan
eksternal.
4. Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax,
dll).
5. Melaksanakan negoisasi dan advokasi tentang pelayanan
MIK/rekammedis).
6. Memberikan konsultasi dalam pengelolaan informasi kesehatan sesuai
dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
7. Menjalin kerjasama dengan Bagian Sistem Informasi RS dalam
pengembangan teknologi baru

KOMPETENSI PSIKOLOGI KLINIS

1. Melakukan persiapan asasmen melalui wawancara pendahuluan tingkat


sedehana
2. Melakukan persiapan asasmen melalui wawancara pendahuluan tingkat
sedang
3. Melakukan persiapan asasmen dengan merencanakan pemeriksaan
psikologis
4. Melaksanakan asasmen dengan melaksanakan observasi, wawancara
lanjutan dan psikotes tingkat sederhana
5. Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan
psikotes tingkat sederhana
6. Merencanakan intervensi psikologi tingkat sederhana
7. Melakukan intervensi psikologi tinkat sederhana
8. Melakukan kunjungan klien di Rumah sakit / Visite
9. Melakukan kunjungan kliien di Rumah Sakit / Konsultasi
10. Melakukan kunjungan klien di Rumah Sakit / Home Visite
11. Menyusun laporan hasil pemeriksaan psikologi berupa hasil evaluasii
12. Melakukan tugas pada tempat resiko tinggi
13. Melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologis di Masyarakat Rumah sakit
14. Melakukan intervensi psikologis pada situasi khusus atau kejadian luar di
masyarakat
15. Menjadi anggota tim penanggulangan psikologis dalam KLB
16. Menjadi anggota tim penanggulangan psikologi dalam KLB sebagai
anggota
17. Melakukan persiapan asasmen melalui wawancara pendahuluan tingkat
sedang
18. Melakukan persiapan asasmen dengan merencanakan pemeriksaan
psikologis
19. Melaksanakan asasmen dengan melaksanakan observasi, wawancara
lanjutan dan psikotes tingkat sedang
20. Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan
psikotes tingkat sedang
21. Merencanakan intervensi psikologis tingkat sedang
22. Melakukan intervensi psikologis tingkat sedang
23. Melakukan kunjungan klien di RS melalui Visite
24. Melakukan kunjungan klien di RS mellau Konsultan
25. Melakukan kunjungan klien mellaui kunjungan rumah / Home Visite
26. Menyusun laporan pemeriksaan psikologis berupa hasil evaluasi
27. Melakukan tugas pada tempat resiko tinggi
28. Melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologi di masyarakat RS
29. Melaksanakan deteksi problem psikologi di masyarakat
30. Melakukan asamen psikologis pada situasi khusus atau kejadian luar
biasa
31. Melakukan intervensi psikologi pada situasi – situasi atau kejadian luar
biasa di masyarakat baik secara mandiri nmaupun dalam TIM
32. Menjadi anggota tiam penanggulangan problem psikologi dalam KLB
sebagai ketua
33. Menjadi anggota team penanggungan problem psikologi sebagai
anggota
34. Menjadi anggota team visum et repertum psikatrikum
35. Menjadi saksi ahli kasus yang membutuhkan pertimbangan psikologis
dalam persidangan
36. Melakukan persiapan asasmen melalui wawancara pendahuluan tingkat
kompleks
37. Melakukan persiapan asasmen dengan merencanakan pemeriksaan
psikologis
38. Melaksanakan asasmen dengan melaksanakan observasi, wawancara
lanjutan dan psikotes tingkat kompleks I
39. Melaksanakan asasmen dengan melaksanakan observasi, wawancara
lanjutan dan psikotes tingkat kompleks II
40. Melaksanakan asasmen dan melaksanakan observasi, wawancara
lanjutan dan psikotes tingkat III
41. Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan
psikotes tingkat kompeks
42. Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan
psikotes tingkat kompeks II
43. Melakukan interpretasi hasil observasi, wawancara lanjutan dan
psikotes tingkat kompeks III
44. Merencanakan intervensi psikologi tingkat kompleks I
45. Merencanakan intervensi psikologi tingkat kompleks II
46. Merencanakan intervensi psikologi tingkat kompleks III
47. Melakukan intervensi psikologi tingkat kompleks I
48. Melakukan intervensi psikologi tingkat kompleks II
49. Melakukan intervensi psikologi tingkat kompleks III
50. Menyusun laporan pemeriksaan psikologis berupa hasil evaluasi
51. Melakukan tugas pada tempat resiko tinggi
52. Melaksanakan kegiatan penyuluhan psikologis di masyarakat RS
53. Melakukan intervensi psikologi pada situasi khusus atau KLB
54. Menjadi tim penaggulangan problem psikologis dalam KLB
55. Menjadi anggota team visum et repertum psikiatrikum
56. Menjadi saksi ahli kasus yang membutuhkan pertimbangan psikologi
dalam persidangan

KOMPETENSI TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN


1. Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan
pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Membantu Apoteker / Pimpinan Unit membuat dokumen
perencanaan
b. Mengarsipkan dokumen
2. Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
a. Mengumpulkan data vendor b.
Memonitor order pengadaan
3. Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang bersifat droping, hibah dan produksi
a. Mencatat kebutuhan yang sudah ditetapkan b.
Membantu apoteker dalam produksi obat
c. Membantu persiapan pelaksanaan prosedur produksi sesuai SPO
d. Melakukan produksi di bawah pengawasan Apoteker
e. Mengirim produk ke gudang dan membuat dokumentasi
f. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas
4. Melakukan prosedur penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan sesuai SPO
a. Mengevaluasi kualitas fisik barang sesuai SPO
b. Mencatat dalam buku penerimaan
c. Membuat surat pengantar pengiriman ke gudang
d. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di
atas
5. Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan dari gudang RS sesuai SPO
a. Verifikasi barang yang harus segera didistribusikan b.
Mencatat persediaan barang yang fast moving
c. Menerima permintaan barang dari unit yang ada di RS d.
Mendistribusikan barang ke unit pemesan sesuai SPO e.
Membuat dokumentsi
f. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas
6. Melaksanakan prosedur kalkulasi biaya resep obat
a. Menghitung dosis/jumlah obat dalam resep yang akan diberikan b.
Menghitung harga obat dalam resep yang diberikan
c. Menyerahkan hasil kalkulasi pada kasir d.
Melakukan pencatatan
e. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di
atas
7. Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi sesuai SPO
a. Menyiapkan bahan obat/obat (sesuai SPO)
b. Menyiapkan pengemas (sesuai SPO)
c. Membantu pelaksanaan dispensing (sesuai SPO)
d. Melaksanakan pencatatan
e. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di
atas
8. Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose / resep individu
dibawah pengawasan Apoteker/ Pimpinan Unit
a. Verifikasi kesesuaian resep obat dan obat yang diberikan (sesuai
SPO)
b. Melakukan penyerahan obat (sesuai SPO)
c. Membuat dokumentasi
d. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di
atas
9. Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan untuk keperluan floor stock sesuai SPO dibawah supervise
Apoteker / pimpinan unit
a. Verifikasi dokumen permintaan barang
b. Menyiapkan sediaan farmasi / perbekalan kesehatan c.
Pelaksanaan distribusi sesuai SPO
d. Membuat dokumentasi sesuai SPO
e. Membimbing AA Muda dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut di
atas
10. Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan permintaan
dokter sesuai SPO dibawah supervisi Apoteker / Pimpinan Unit
a. Menyiapkan obat
b. Melakukan peracikan
c. Melakukan pengemasan d.
Memberikan etiket
e. Memeriksa kesesuaian obat dengan resep

11. Melakukan pencatatan semua data yang berhubungan dengan proses


dispensing dibawah supervise Apoteker / pimpinan unit
a. Melakukan rekam farmasi
b. Melakukan pencatatan semua data c.
Penyimpanan dokumen

KOMPETENSI PERAWAT GIGI

Tindakan medik dasar pada kasus penyakit gigi meliputi :


a. Tindakan kegawatdaruratan pada kasus gigi dan mulut sesuai dengan
standar pelayanan
b. Perawatan pasca tindakan (hanya dapat dilakukan berdasarkan
permintaan dari dokter gigi ).

Pelayanan higiene kesehatan gigi meliputi :


a. Higiene petugas kesehatan gigi dan mulut
b. Sterilisasi alat – alat kesehatan gigi
c. Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
d. Lingkungan kerja dan
e. pencegahan infeksi silang

Perawat gigi dapat melaksanakan tindakan medik terbatas dalam bidang


kedokteran gigi berdasarkan pelimpahan tindakan secara tertulis dari dokter gigi
atau penugasan pemerintah sesuai kebutuhan. Tindakan medik terbatas
meliputi :
a. Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap satu akar dengan topikal atau
infiltrasi anastesi, dan
b. Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer, bahan
amalgam atau bahan lainnya.

BAB IV. DOKUMENTASI

Semua proses kredensial dan rekredensial harus tercatat dan di simpan


dalam file masing-masing Tenaga Kesehatan Lain

Ditetapkan : Krui
Pada tanggal : 2023
DIREKTUR
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR

Dr, RINA ARYANI ARLAN, MM


NIP. 19760916 200604 2 005

Anda mungkin juga menyukai